Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
23 pages
1 file
Sejarah Kadmium ditemukan oleh Friedrich Strohmeyer, seorang ahli kimia Jerman, pada tahun 1817 saat mempelajari sampel calamine yang merupakan mineral (ZnCO 3). Ketika dipanaskan, Strohmeyer melihat bahwa beberapa sampel calamine bersinar dengan warna kuning sedangkan sampel lainnya tidak. Setelah pemeriksaan lebih lanjut, dia menetapkan bahwa terdapat unsur baru pada suatu pengotor yang mengakibatkan perubahan warna tersebut. Sedangkan calamine murni tidak berubah warna ketika dipanaskan. Selanjutnya, Strohmeyer terus-menerus dalam mempelajari lebih dalam tentang kadmium dan akhirnya didapatkan logam kadmium terisolasi dengan pembakaran dan pengurangan sulfida. Industri kadmium dimulai pada tahun 1930-an dan 1940-an, aplikasi utama kadmium adalah lapisan besi dan baja untuk mencegah korosi. Pada tahun 1956, 24% dari kadmium digunakan di Amerika Serikat digunakan untuk aplikasi kedua, yang untuk pigmen merah, oranye dan kuning berdasarkan sulfida dan selenides kadmium. STOP [19] efek stabilisasi bahan kimia cadmium yang mengandung seperti laurat karboksilat kadmium dan kadmium stearat pada PVC menyebabkan peningkatan penggunaan senyawa-senyawa pada 1970-an dan 1980-an. Penggunaan kadmium dalam aplikasi seperti pigmen, pelapis, stabilisator dan paduan menurun karena peraturan lingkungan dan kesehatan pada 1980-an dan 1990-an; pada tahun 2006, hanya 7% dari total konsumsi kadmium digunakan untuk plating dan coating dan hanya 10% digunakan untuk pigmen. [3] Penurunan konsumsi dalam aplikasi lain dibuat oleh meningkatnya permintaan kadmium dalam baterai nikel-kadmium, yang menyumbang 81% dari konsumsi cadmium di Amerika Serikat pada tahun 2006. Sumber Kadmium Logam Cd atau cadmium (kadmium) mempunyai penyebaran yang sangat luas di alam. Kadmium ditemukan secara alami di kulit bumi ataupun hasil letusan gunung vulkanik..Hanya ada satu jenis mineral cadmium di alam yang menghasilkan kadmium terbesar yaitu greennockite (CdS) yang selalu ditemukan bersamaan dengan mineral spalerite (ZnS). Mineral greennockite ini sangat jarang ditemukan di alam, sehingga dalam eksploitasi logam Cd, biasanya merupakan produksi sampingan dari peristiwa peleburan dan refining bijih-bijih Zn (seng). Biasanya pada konsentrat bijih Zn, didapatkan 0,2 sampai 0,3% logam Cd. Di samping itu Cd juga diproduksi dari peleburan bijih-bijih logam Pb (timah hitam) dan Cu (tembaga). Namun demikian, Zn merupakan sumber utama dari logam Cd, sehingga produksi dari logam tersebut sangat dipengaruhi oleh Zn. Karakteristik dan Sifat Kadmium Seperti halnya unsur-unsur kimia lainnya terutama golongan logam-logam Cd mempunyai sifat fisika dan kimia tersendiri. Berdasarkan pada sifat-sifat fisikanya. Cd merupakan logam yang lunak ductile berwarna putih seperti putih perak. Logam ini akan kehilangan kilapnya bila berada dalam udara yang basah atau lembab serta akan cepat mengalami kerusakan bila dikenai oleh uap amonia (NH3) dan sulfur hidroksida (SO). Sedangkan berdasar pada sifat-sifat kimianya, logam Cd di dalam persenyawaan yang dibentuknya pada umumnya mempunyai bilangan valensi 1 + dan 2+ bila dimasukkan ke dalam larutan yang mengandung ion OH-, ion-ion Cd2+ akan mengalami proses pengendapan. Endapan yang terbentuk
Abstrak- Pencemaran udara merupakan suatu masalah yang sangat mendesak saat ini. Kebutuhan akan udara bersih bagi mahluk hidup terutama pada tumbuhan sangatlah penting mengingat pentingnya tumbuhan untuk melakukan metabolisme. Tercemarnya udara bersih diakibatkan aktivitas komersial yang mengakibatkan meningkatnya polutan di udara seperti asap penggunaan kendaraan bermotor dan kegiatan industri.Bahan-bahan pencemar udara dapat mempengaruhi tanaman melalui daun terutama pada stomata.Stomata merupakan tempat masuknya dari udara dalam proses fotosintesis dan sebagai tempat jalannya respirasi dan transpirasi. Pada praktikum ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami prinsip dasar ekofisiologi serta mampu memahami pengaruh pencemaran udara terhadap struktur dan mekanisme buka tutup stomata. Obyek yang digunakan pada pengamatan ini adalah daunPterocarpus indicus. Metode dari praktikum ini adalah dengan mengambil sampel daun 3 kali replikasi dari 8 wilayah di ITS dan wilayah yang diduga mengalami pencemaran udara. Daun bagian abaksial dibersihkan dengan air dan tisu, kemudian dilapisi dengan kuteks bening, ketika sudah kering dilapisi dengan selotip kemudian diletakkan pada gelas obyek dan diamati dibawah mikroskop compound dengan perbesaran 1000x. Dihitung jumlah stomata yang membuka, menutup serta jumlah stomata yang rusak (abnormal), kerapatan stomata dipresentasikan dalam satuan luas daun. Hasil yang didapatkan berdasarkan pengamatan di wilayah ITS rata- rata stomata yang membuka 26,8375, menutup 40,0375, dan abnormal 10,00375. Pada wilayah terduga tercemar polusi didapatkan hasil rata- rata stomata yang membuka 21,2325, menutup 74,545, dan abnormal 22,3125. Kata kunci : daun, fotosintesis, polutan, stomata
Laporan Praktik Pengalaman Lapangan di SMK N Jawa Tengah.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.