Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
DINAMIKA DAN FUNGSI KEPEMIMPINAN DALAM PENDIDIKAN ISLAM
Dinamika pola pendidikan yang begitu cepat dan silih berganti menjadikan persaingan antar sekolah semakin ketat, khususnya dalam menarik konsumen dan meningkatkan loyalitas pelanggan dalam bentuk jasa. Hal ini sependapat dengan Alma, bahwa lembaga pendidikan yang menganut konsep marketing, tahu persis apa yang harus dilakukan. 1 Lembaga pendidikan, bisnisnya bukan hanya sekedar mengajar siswa setiap hari sesuai jadwal kemudian melaksanakan ujian, lulus, habis perkara. Tetapi lebih dari itu, siswa harus merasa puas dengan layanan lembaga pendidikan mengenai banyak hal, misalnya suasana belajar mengajar, ruang kelas yang bersih, taman yang asri, pendidik yang ramah, perpustakaan, laboratorium, lapangan olahraga, dan sebagainya harus siap melayani peserta didik. Produk yang dihasilkan sekolah berupa lulusan yang diharapkan berkualitas dan produk ini nantinya siap bersaing di masyarakat. Mengenai hal ini, suatu sekolah tentu harus pandai-pandai mempertahankan mutu serta keunggulan sekolah demi mempertahankan kepercayaan masyarakat dan loyalitas pelanggan. Kepuasan pelanggan terhadap sekolah identik dengan kepuasan pelanggan mengenai pelayanan yang diberikan sekolah kepadanya. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Alma dan Hurriyati, yang menyatakan bahwa lembaga pendidikan adalah sebuah kegiatan yang melayani konsumen, berupa murid, siswa, mahasiswa dan juga masyarakat umum yang sering dikenal sebagai " stakeholder " , lembaga pendidikan pada hakikatnya bertujuan memberi layanan sedangkan pihak yang dilayani ingin memperoleh kepuasan dari layanan tersebut mengingat mereka sudah membayar cukup mahal kepada lembaga pendidikan. 2
Andi Herlina, 2020
Apabila kita berpikir tentang pemimpin yang heroik seperti Napoleon, Washington, Lincoln, Churcill, Ir. Soekarno, Pangeran Diponegoro, Jenderal Soedirman, dan sebagainya kita harus mengakui bahwa sifat-sifat seperti itu melekat pada diri mereka dan telah mereka manfaatkan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan. Lembaga pendidikan yang baik dipimpin oleh pemimpin yang baik, walaupun tidak semua pemimpin yang baik mampu menjadikan lembaga pendidikan menjadi baik. Bagi lembaga pendidikan Islam yang menghadapi persoalan berat dan misi yang sangat mulia (pendidikan dan dakwah), perlu dipimpin oleh pemimpin yang memiliki kekuatan luar biasa. Konsep dasar seorang pemimpin perlu diatur sedemikian mungkin agar dalam kepemimpinannya dapat terarah sesuai dengan apa yang ia rencanakan.
Kepemimpinan sangat bervariasi sebanyak orang yang mencoba mendefinisikan konsep kepemimpinan, definisi kepemimpinan secaraluas meliputi prosesmempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi kelompok dan budayanya serta mempengaruhi interpretasi mengenai peristiwa-peristiwa para pengikutnya, pengorganisasian dan aktifitas-aktifitas untuk mencapai sasaran. Menurut Suharsimi Arikunto kepemimpinan adalah usaha yang dilakukan untuk mempengaruhi anggoa kelompok agar mereka dengan sukarela menyumbangkan kemampuannya secara maksimal demi pencapaian tujuan kelompok yang telah ditetapkan. Dalam kontek implemenatatif menurut Paul Harsey dan Ken Blanchard menyebutkan pengertian lain dari para ahli lainnya mengenai kepemimpinan antara lain: a. Menurut George R. Tery kepemimpinan addah aktifitas mempengaruhi orang-orang untuk berusaha mencapai tujuan kelompok secarasukarela. b. RobertTannen Baun, Irving R. li?'eschlerdan fred Mescarik mendefinisikan kepemimpinan sebagaipengaruh antar pribadi yangdilakukan dalam suatusituasidan diarahkan melalui proseskominikasi pada pencapaian tujuan atau tujuan-tujuan tertentu. c. Harold Konntz dan Cyril O'Donnel mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah upaya mempengaruhi orangorang untuk ikut dalam pencapaian tujuan bersarna. Dalam kenyataannya, apapun bentuk suatu organisasi pasti memerlukan seorang dengan atau tanpa dibantu oranglain untuk menduduki posisi pimpinan/pemimpin.
EL-HIKMAH: JURNAL KAJIAN DAN PENELITIAN PENDIDIKAN ISLAM, 2020
A leader is someone who has a great responsibility in the organization for social life, being a leader must have a good relationship in cultural life so that it can be used as an example by its members. In Islam itself it is conveyed to the Ummah to becomea leader in accordance with the existing Shari'a in the teachings of Islam, which subsequently leads to Islamic Leadership. Islamic leadership is a balance of leadership with the concept of the world and the hereafter, thetask of leadership is not only atask that is held only for members, but also in the presence of Allah SWT. Allah has sent an Apostle who can be an example for Muslims to carry out Islamic Leadership as the Prophet Muhammad. Islamic leadership prioritizes the values put forward by Islam and also everything that is done because it expects God's blessing. Islamic leadership is more than part of the goals taken while in organizational leadership in general, support the strengthening of the establishment of Islamic order in the organization. Islamic leadership supports absolute leadership or leadership that is authorized, this leadership has a distinct characteristic of leadership in general.
jurnal pionir, 2018
Abstrak Islam adalah agama haq yang diturunkan oleh Allah SWT melalui rasul-Nya, Nabi Muhammad Saw. Dalam menuntun pemeluknya, ada pedoman berupa Al-Quran dan Hadist yang akan membimbing manusia ke jalan yang benar. Salah satu pedoman itu adalah kewajiban manusia untuk menaati segala yang diperintahkan untuk kehidupan yang lebih baik dan menjauhi segala larangan untuk menghindari diri dari perbuatan tercela. Dalam perjalanan dinamika kehidupan manusia, ternyata manusia tidak bisa hidup sendiri. Untuk itu manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai makhluk sosial karena manusia diciptakan memiliki kekurangan dan kelebihan mereka masing-masing. Dalam kondisi seperti ini mereka dituntut untuk saling mengenal dan menghargai satu sama yang lainnya, yang pada akhirnya mereka saling tolong-menolong. Setiap orang memiliki keinginan, niat, pikiran, pendapat, sifat, tingkah laku dan lain-lain yang berbeda-beda. Namun pada semua perbedaan itu terdapat juga kesamaan sehingga menimbulkan kesadaran untuk mewujudkan kelompok-kelompok dengan tujuan meningkatkan kesamaannya tersebut. Kondisi seperti ini pasti akan muncul sosok pemimpin idaman, diantara sejumlah orang yang memiliki kesamaan itu karena kemampuannya mewujudkan kepemimpinan baik dalam masyarakat maupun dalam lembaga pendidikan yakni kepemimpinan kepala sekolah. Kesamaan itu boleh jadi seperti kesamaan agama, ideologi, suku/ras dan lain-lain sehingga dibentuklah suatu kelompok yang akan dipimpin oleh seorang pemimpin idaman dan berkarakter. Kepemimpinan yang lebih mengarah pada tuntunan pendidikan agama Islam dengan prinsip-prinsip yang telah ada dalam Al-Quran dan keteladanan dari Rasulullah Saw.
Kepemimpinan merupakan tema yang selalu menarik diperbincangkan dan tak pernah habis untuk dibahas. Hal tersebut, karena paradigma kepemimpinan adalah sesuatu yang sangat dinamis dan memiliki kompleksitas yang tinggi. Islam sebagai ad-din (agama) menempatkan secara khusus masalah kepemimpinan pada sebuah bingkai/tema/bab yang harus dipelajari, diamalkan oleh setiap manusia. Islam mengajarkan bahwa seorang pemimpin harus dapat dijadikan panutan atau suritauladan dalam mengaktualisasikan nilai-nilai agama dan moralitas dalam kehidupannya, dengan selalu memiliki keluhuran hati dan jiwa, rendah hati, jujur, tidak suka segala bentuk penindasan dan kekerasan, pemaaf, penuh kasih sayang dan dapat dipercaya. Salah satu prinsip-prinsip atau sistem kepemimpinan yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari adalah dengan cara mengadopsi model praktek shalat berjamaah. Dalam hal ini mencakup bagaimana kualitas dan kompetensi imam; masalah kesehatan imam; penempatan atau posisi antara imam (pemimpin) dengan ma'mum (masyarakat yang dipimpin); imam berfungsi sebagai pembimbing dan pengarah; imam harus memahami kondisi jamaah; imam harus benar-benar disiplin dalam pelaksanaan shalat; adanya loyalitas ma'mum (masyarakat) terhadap imam (pemimpin); imam siap menerima koreksi, kritik dan saran dari ma'mum; dan yang terakhir imam siap mundur melepas jabatannya bila memang dia melakukan hal-hal yang membathalkan shalat. Kata kunci: keyakinan, kearifan, keteladanan, kejujuran, dan keikhlasan.
The dynamics of the Islamic dynasty take a serious attention of Muslim Thinkers in the past, and they tried to formulate the concept of leadership in accordance with the Islamic idealism. The research looked at how leadership has a great significance for muslims and Islam. According to Islam, the point of urgency lies in realities that leadership is an important factor to achieve the goal of community live. Although the socio-political background of different Muslim Thinkers, this study found the red thread, that in leadership, people realize that the society can exist with values based on Islam. Leadership has a sacred values closely related to how to impose religious values in society and state. Abstrak Dinamika dalam dinasti Islam mendapat perhatian serius dari para pemikir Muslim di masa lalu, dan mereka berusaha merumuskan konsep kepemimpinan ideal sesuai dengan Islam. Penelitian ini melihat bagaimana kepemimpinan memiliki arti besar bagi umat Islam dan Islam. Menurut Islam, titik urgensi terletak pada kenyataan bahwa kepemimpinan merupakan faktor penting untuk mencapai tujuan hidup masyarakat itu. Meskipun latar belakang sosial-politik pemikir muslim berbeda, studi ini menemukan benang merah, bahwa dalam kepemimpinan, orang menyadari bahwa masyarakat bisa eksis dengan nilai-nilai berdasarkan Islam. Kepemimpinan memiliki nilai-nilai kesakra-lan karena terkait erat dengan bagaimana memberlakukan nilai-nilai agama dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Kepemimpinan merupakan seuatu proses mempengaruhi bawahan terkait dengan kegiatan-kegiatan yang telah ditentukan, direncanakan, dan diorganisasikan agar tercapai pada tujuan yang ditentukan. Hal ini sesuai dengan pengertian kepeimpinan yang dikemukakan oleh stogdill (1974) yang dikutip oleh Drs.Daryanto, bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan suatu kelompok yang diorganisasi menuju kepada penentuan/pencapaian tujuan. Kepemimpinan juga merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam sebuah organisasi. Sering sekali baik-buruknya sebuah organisasi sebagian besar tergantung pada faktor kepemimpinan. Maka sebab itu, segala organisasi pasti membutuhkan yang namanya pemimpin untuk mempimpin organisasi tersebut agar tercapai tujuan yang telah ditentukan. Termasuk dalam hal ini adalah organisasi lembaga pendidikan, yang mana pemimpinnya biasa disebut dengan kepala sekolah.
Menurut kodrat serta irodatnya bahwa manusia dilahirkan untuk menjadi pemimpin. Sejak Adam diciptakan sebagai manusia pertama dan diturunkan ke Bumi, Ia ditugasi sebagai Khalifah fil ardhi. Sebagaimana termaktub dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat 30 yang berbunyi : “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat”; “Sesungguhnya Aku akan mengangkat Adam menjadi Khalifah di muka Bumi”. Dari uraian tersebut jelaslah bahwa manusia telah dikaruniai sifat dan sekaligus tugas sebagai seorang pemimpin. Pada masa sekarang ini setiap individu sadar akan pentingnya ilmu sebagai petunjuk/alat/panduan untuk memimpin umat manusia yang semakin besar jumlahnya serta komplek persoalannya. Atas dasar kesadaran itulah dan relevan dengan upaya proses pembelajaran yang mewajibkan kepada setiap umat manusia untuk mencari ilmu. Dengan demikian upaya tersebut tidak lepas dengan pendidikan, dan tujuan pendidikan tidak akan tercapai secara optimal tanpa adanya manajemen atau pengelolaan pendidikan yang baik, yang selanjutnya dalam kegiatan manajemen pendidikan diperlukan adanya pemimpin yang memiliki kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin. Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, sebab perencanaan ini merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Perencanaan diperlukan dalam setiap jenis kegiatan baik itu kegiatan organisasi, perusahaan maupun kegiatan dimasyarakat, dan perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi manajemen, karena fungsi-fungsi tersebut hanya dapat melaksanakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dalam perencanaan Banyak bentuk organisasi di masyarakat, misalnya negara, partai politik, perkumpulan masyarakat, bahkan bentuk organisasi yang paling kecil yaitu keluarga dan lain sebagainya. Kata organisasi mempunyai dua pengertian umum, yaitu sebagai suatu lembaga atau fungsional, seperti perguruan tinggi, rumah sakit, perwakilan pemerintah, perwakilan dagang, perkumpulan olah raga dan lain sebagainya, lainnya sebagai proses pengorganisasian pengalokasian dan penugasan para anggotanya untuk mencapai tujuan yangefektif.
The discourse of woman leadership in Islamic Education, in terms of religious concept, is still contemporarily hegemonized in a leadership structure at religious-based university. Moreover, at this point, every analysis has a significant argument which ends to gender deconstruction, whether it is possible for woman to perform leadership in an education institution. Besides, it also conveys the legalization of important person in the institution, rector at Islamic University, for instance, as well as Minister of Religion. Therefore, the article densely discusses woman and leadership in Islamic education. PENDAHULUAN Allah SWT telah menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya bentuk 27 , baik itu wujud untuk laki-laki maupun untuk perempuan, keduanya semata-mata tercipta adalah untuk beribadah serta mendarma baktikan dirinya hanya kepada Allah SWT 28. Islam dalam hal ini tidak hanya merupakan ajaran yang bersifat teknis mengatur hubungan manusia melalui ritual peribadatannya, melainkan juga turut mengatur hubungan sosial manusia kepada Allah SWT dan kepada sesama manusia lainnya (hablum minallah wa hablum minannas), sehingga tidak mengherankan Islam muncul sebagai agama penyempurna yang mengajarkan manusia pada konsep kesamaan derajat tanpa ada diskriminasi antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan, sehingga kalaupun ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam kacamata agama, hal ini lebih kepada persoalan ketaqwaannya di hadapan Allah SWT, sebagaimana firman-Nya, dalam Al-Qur'an yang artinya : Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Al-Hujuraat (49): 13) Dari ayat tersebut, Islam pada hakekatnya tidak membedakan antara laki-laki dan perempuan, baik dalam hal kedudukan, harkat, martabat, kemampuan, dan kesempatannya untuk berkarya. Setiap mahluk bagi laki-laki dan perempuan keduanya telah memiliki fungsi dan perannya masing-masing, dari fungsi dan perannya tersebut laki-laki dan perempuan semestinya dapat saling mengisi dan melengkapi, sehingga suatu hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa perempuan merupakan bagian integral dari suatu masyarakat begitu pula halnya dengan laki-laki. Secara biologis memang perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki dapat terlihat jelas, tetapi dari segi hak dan kewajibannya sebagai manusia, hal ini adalah sama, dengan demikian keberadaan perempuan tidak dapat dipandang sebelah mata, hanya sebagai obyek kebutuhan 27 Lihat, Al-Qur'an, QS. At-Tiin (95): 4, artinya: Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. 28 Lihat, Al-Qur'an, QS QS Adz Dzaariyat (51): 56, artinya : Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.
Abstrak Kepemimpinan Adalah cara untuk memimpin, sedikitnya terdapat empat alasan mengapa seorang pemimpin dibutuhkan. Pertama, secara alamiah manusia butuh untuk diatur. Kedua, dalam beberapa situasi seorang pemimpin perlu tampil mewakili kelompoknya. Ketiga, sebagai tempat pengambil alih resiko apabila terjadi tekanan terhadap kelompoknya. Keempat, sebagai tempat untuk meletakkan kekuasaan. Imamah atau kepemimpinan Islam adalah konsep yang tercantum dalam Al-Qur'an dan Assunah, yang meliputi kebutuhan manusia dari pribadi, keluarga, bahkan sampai ummat manusia atau kelompok. Konsep ini mencakup baik cara-cara memimpin demi terlaksananya ajaran Islam untuk menjamin kehidupan yang lebih baik di dunia dan akhirat sebagai tujuan kepemimpinan Islam. Berdasarkan uraian di atas, dapat ditegaskan bahwa, kepemimpinan Islam adalah suatu proses atau kemampuan orang lain untuk mengarahkan dan memotivasi tingkah laku orang lain, serta ada usaha kerja sama sesuai dengan Al-Qur'an dan Hadis untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama.
This study is basic research, which aims to reconstruct the leadership in the Islamic perspective. The problems that arise are the leader has lost its way so it no longer trustworthy, leadership as exemplified by the Prophet Muhammad. Leadership theories more adopting the ways of the capitalist, in running the organization, even to Islamic organizations. So that the necessary research to reconstruct the theory of leadership in accordance with the Islamic sharia . The approach used in this research is explorative to dig deeper into the theories to solve the problems. Data collected by literature studies, by digging the leadership of the Prophet and the Qur'an and hadith. The characteristics of leadership in Islam is the Islamic perspective , faithful and devoted to Allah, ihsan and noble character , honesty , giving a good example , knowledgeable , trustworthy , fulfilling the promise , justice, humanity , discipline , leaving the useless , do not get angry / patient , has a shy nature , istiqomah , maintaining oral , commanding the good and forbidding unjust , deliberation , humble / modest.
Khairul Amin Ar Rahman, 2019
Abstrak Manajemen adalah kemampuan untuk mengatur dan melakukan kegiatan dengan baik. Dalam pendidikan, manajemen sangat diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan itu sendiri. Jika pelaksanaan pendidikan telah berjalan tanpa diiringi fungsi-fungsi manajemen, maka tujuan pendidikan tidak akantercapai karena pelaksana pendidikan berjalansendiri-sendiri.Manajemen adalah sebuah disiplin ilmu yang meliputi banyak hal. Dalam pendidikan, manajemen meliputi manajemen keuangan, sarana dan prasarana, kurikulum, humasy, dan sebagainya. Hal ini menjelaskan bahwa manajemen dalam segala bidang pada pendidikan sangat diperlukan. Kepemimpinan merupakan kekuatan aspirasional, kekuatan semangat, dan kekuatanmoral yang kreatif yang mampu mempengaruhi para anggota untuk mengubah sikap, sehingga mereka menjadi konform dengan keinginan pemimpin. Untuk itu, maka gaya seseorang di dalam memimpin akan amat berpengaruh terhadap organisasi yang dipimpinnya, baik pengaruh itu bersifat positif maupun negatif terhadap organisasi tersebut. Kepemimpinan dalam Islam adalah kepemimpinan yang berdasarkan Kitabullah dan Sunnah Rasulullah SAW, oleh karena itu sosok pemimpin yang disyariatkan adalah pemimpin yang beriman sehingga hukum-hukum Allah Swt dapat ditegakkan dan diterapkan. Hukum-hukum Allah harus ditegakkan agar keadilan dan kebenaran dapat terjamah oleh orang-orang yang tertindas dan terdzalimi baik itu dari kalangan muslim maupun non muslim karena pada hakekatnya islam itu adalah rahmat bagi seluruh alam.
TERDAPAT beberapa istilah yang menggambarkan konsep pemimpin dan kepimpinan dalam al-Quran dan juga hadis Rasulullah S.A.W.; antaranya istilah khalifah, imam atau imamah atau aimmah.
Abstrak Sebuah kepemimpinan yang baik selalu dikaitkan dengan keberhasilan sekolah. Ada korelasi yang signifikan antara kenerja sekolah dan efektifitas. Seorang pemimpin dalam lembaga pendidikan Islam harus memiliki kemampuan mengatur, mempengaruhi dan mengarahkan harus didasarkan pada nilai dan etika kepemimpinan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonessia, kata nilai berarti mutu, sifat-sifat yang penting atau berguna bagi kemanusiaan, seseorang pemimpin yang efektif selalu memiliki visi yang jelas, sehingga ia juga memiliki program kerja yang jelas. Rutter, seperti dikutip Sergionvanni, menyatakan bahwa kepala sekolah merupakan kunci keberhasilan siswa dan peningkatan kualitas. Namun untuk menjadi pemimpin yang baik tidak hanya karena factor hadiah, tetapi juga upaya yang kuat. Seorang pemimpin harus memiliki misi social sekolah menjadi factor yang sangat berpengaruh terhadap efektifitas kepemimpinan kepala sekolah.kemudian menjadi suatu keharusan untuk mengungkapkan keberhasilan sebuah lembaga pendidikan. Kepala sekolah yang menjaga etika dan moralitas yang baik akan menciptakan iklim sekolah yang kondusif dan nyaman, selanjutnya keadaan seperti ini akan menunjang terciptanya kondisi pembelajaran yang efisien dan efektif. PENDAHULUAN
Oleh: KUKUH BUDIANTO NIM: 12501175012 PROGRAM DOKTOR MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM PROGRAM PASCASARJANA IAIN TULUNGAGUNG DESEMBER 2017 ii PRAKATA Alhamdulillah segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan merevisi Makalah dengan judul "Dinamika Dan Fungsi Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam" tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga senantiasa Allah limpahkan keharibaan junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah memberikan pelajaran, tuntunan dan suri tauladan kepada kita semua, sehingga kita dapat menuju jalan Islam yang lurus dan penuh Ridha-Nya. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perilaku Organisasi Pendidikan Islam semester ganjil tahun akademik 2017/ 2018 dan untuk membantu para Mahasiswa program Doktor Manajemen Pendidikan Islam untuk memahami pembahasan mata kuliah tersebut. Pemakalah menyampaikan rasa hormat dan penghargaan serta terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. H. Maftukhin, M.Ag selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri Tulungagung, yang telah memberikan kesempatan mengenyam pendidikan di Pascasarjana ini. 2. Bapak Prof. Dr. H. Achmad Patoni, M.Ag, selaku Direktur Pascasarjana IAIN Tulungagung atas izinnya untuk menuntut ilmu di Program Manajemen Pendidikan Islam ini. 3. Ibu Dr. Hj. Sulistyorini ,M.Ag., selaku dosen pengampu mata kuliah Perilaku Organisasi Pendidikan Islam yang telah memberikan arahan dalam menyelesaikan makalah ini. 4. Seluruh Civitas akademik IAIN Tulungagung yang telah ikut andil dalam kelancaran penulisan makalah ini. 5. Seluruh keluarga dan teman-teman angkatan tahun 2017 yang telah memberi bantuan dan dukungan baik moril dan materiil. Pemakalah menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik tampilan ataupun dalam penyajian makalh ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangatlah kami harapkan demi sempurnanya karya-karya kami yang akan datang. Mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh civitas akademika PPs S3 IAIN Tulungagung.
2021
As we all know that today there are many differences of opinion from political elites, statesmen and even scholars in the country of Indonesia about being like a leader and the character of the prospective leader's personnel who are ideal for the country and understand the ideology of Pancasila. This diverse country with many tribes, cultures and even religions has invited quite a long and ongoing controversy, and it is not uncommon to argue with each other, blaspheme against each other in various ways that are hurled as references in order to defend the arguments of each group, whether by political elites, cultural figures and even religious leaders. Therefore, the author feels it is important to briefly discuss the contents in this journal. how Islam as the majority religion in the equatorial emerald country responds to endless differences of opinion and can result in divisions between the nation's children and even Muslims themselves. Therefore, here the author will describe little by little related observations about Leadership.
Kalau kita mendengar perkataan kepemimpinan dalam Islam biasanya asosiasi pertama terarah pada “kepemimpinan tertinggi bagi umat Islam” yang terkenal dengan sebutan khalifah, imamah, imaratul mukminin dan sebagainya. Artinya, kepemimpinan tertinggi bagi umat Islam dalam urusan agama dan dunia. Definisi yang populer mengenai khalifah adalah pemimpin tertinggi dalam urusan agama dan dunia menggantikan Rasululloh Saw. Imam al- Mawardi dalam kitabnya al-Ahkam al-Sulthoniyah memberikan definisi khilafah yaitu “Penggantian (tugas) kenabian untuk memelihara agama dan mengatur urusan dunia”.
Pengertian pemimpin dan kepemimpinan dalam islam. Menjelaskan prinsip kepemimpinan dalam islam. Penerangan tentang kepribadian yang harus dimiliki oleh pemimpin, dan menjelaskan bagaimana cara meningkatkan kualitas kepemimpinan dengan berpegang teguh kepada Kalam Allah dan meneladani kepemimpinan Rasullah Muhammad SAW.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.