Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
7 pages
1 file
Penemuan planet ekstrasolar telah mengintensifkan ketertarikan khusus dalam pencarian kehidupan di luar bumi, termasuk bagi planet yang mengorbit bintang induknya yang seperti Matahari dalam zona layak huni. Sampai saat ini studi mengenai kelayakhunian planet juga mempertimbangkan berbagai faktor lain dalam menentukan kelayakan planet untuk menampung kehidupan. Kajian ini bertujuan untuk mempelajari keberagaman banyak planet – planet ekstrasolar yang berupa planet raksasa, planet terrestrial, planet layak huni, dan planet mirip Bumi. pendeteksian planet – planet tersebut menggunakan lima metode beragam, yaitu metode kecepatan radial, transit, astrometri, mikrolensa gravitasi, dan pencitraan langsung. Dari proses pengkajian, telah di dapatkan bahwa ada sekitar 1.271 planet raksasa, 211 planet terrestrial, 291 planet layak huni, dan 2 planet mirip Bumi.
Jurnal Amanat Agung
Pengharapan terhadap langit dan bumi yang baru merupakan hal yang sangat penting dalam topik besar eskatologi, bahkan dalam iman Kristen secara keseluruhan. Iman dan pengharapan Kristen bergerak maju menuju kepada satu tujuan yang hendak dicapai, yaitu persekutuan yang intim dengan Allah di langit dan bumi yang baru. Oleh karena itu, topik ini banyak dibahas dan didiskusikan baik secara teologis, biblis, dan praktis dan konsekuensinya adalah munculnya berbagai pandangan atau konsep yang berbeda mengenai langit dan bumi yang baru. Tulisan ini berupaya mengelaborasi dua pandangan besar terhadap langit dan bumi yang baru, yaitu pandangan anihilasi dan pandangan restorasi atau transformasi terhadap langit dan bumi ini.
SEJAK tumbangnya Orde Baru, upaya mereproduksi kepatuhan dan menciptakan kembali tertib politik di masyarakat Indonesia, belum pernah dilakukan secara serius dan sistematis. Tetapi sejak 2014 hingga detik ini, kondisi tersebut tampak secara terukur dan bertahap coba diterapkan. Sebelum penjelasan lebih lanjut bagaimana proses tersebut terjadi pada tahun-tahun belakangan ini, mari mundur terlebih dahulu untuk memberikan konteks. Pada akhir tahun 1960-an, setidaknya ada dua literatur ilmu politik yang memberikan inspirasi bagi Orde Baru tentang bagaimana kehidupan politik Indonesia di masa itu dan di masa depan akan berjalan. Tulisan Samuel P. Huntington berjudul Political Order in Changing Societies (1968) yang bicara tentang pentingnya ketertiban dan stabilitas politik, mengilhami Orde Baru tentang perlunya membentuk struktur politik yang menunjang pertumbuhan ekonomi. Politik tidak boleh gaduh, perlu disederhanakan dan dipermudah. Baik sistem kepartaian dan sistem pemilu ditandai dengan penyederhanaan partai melalui fusi partai politik dikombinasi dengan sistem proporsional tertutup menghadirkan ciri prosedural, formalitas, serta dominasi politik elit yang begitu kuat. Untuk itu politik yang tertib dan patuh hanya mungkin, jika segala perdebatan kebijakan politik dan ekonomi di masyarakat tidak berbasiskan ideologi sebagai kriteria penentu baik atau buruknya sebuah pilihan kebijakan. Orde Baru juga mendapat inspirasi tulisan Daniel Bell berjudul The End of Ideology (1960) yang memberikan penanda bagi Orde Baru untuk menutup
Perjamuan kekristenan awal terbentuk dan terlaksana sebagaimana praktik perjamuan2 sosial sekitar dunia kekristenan abad2 pertama. Ada beberapa praktik dan aktivitas masyarakat sekitar Laut Mediterania. Paparan ini menggambarkan betapa cairnya pembentukan dan pengaruh pelaksanaan perjamuan kekristenan awal.
Teori Perkembangan Muka Bumi a. Teori Kontraksi (Contraction Theory) F 0 B 7 Teori ini dikemukakan kali pertama oleh Descrates (1596–1650). F 0 B 7 Ia menyatakan bahwa bumi semakin lama semakin susut dan mengerut disebabkan terjadinya proses pendinginan sehingga di bagian permukaannya terbentuk relief berupa gunung, lembah, dan dataran. F 0 B 7 Teori Kontraksi didukung pula oleh James Dana (1847) dan Elie de Baumant (1852). Keduanya berpendapat bahwa bumi mengalami pengerutan karena terjadi proses pendinginan pada bagian dalam bumi yang mengakibatkan bagian permukaan bumi mengerut membentuk pegunungan dan lembah-lembah. b. Teori Pengapungan Benua (Continental Drift Theory)
Dua shuttle bus "marshrutka" nampak menaikkan penumpang yang baru keluar dari bandara. Para sopir carteran berebutan penumpang.
Sampai sekarang, baru Bumi yang merupakan satu-satunya planet pada tata surya yang mempunyai kondisi yang memungkinkan adanya suatu kehidupan. Bumi adalah planet ketiga setelah merkurius dan venus dalam tata surya model heliosentris. Pada awalnya, manusia menganggap bahwa bumi ini merupakan kedudukan yang istimewa dialam semesta ini. Karena, melihat bahwa matahari terbit disebelah tibur dan terbenam disebelah barat. Hal ini berarti matahari mengitari bumi. Anggapan ini pula mendasari hipotesis “Geosentris” dari Ptolomeus.
Mei tahun ini PGI genap berusia 65 tahun. Dan itu juga menandai 65 tahun perjalanan gereja-gereja di Indonesia di dalam "memasuki sejarah bersama". Saya mengelaborasi soal itu sembari menempatkan di dalam pergeseran fundamental yang kini menandai wajah kekristenan global, sekaligus tantangan-tantangan yang harus dihadapi.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian
Website Warstek.com, 2019
REAL DIDACHE, 2017