Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Praktikum TPL 2017 | ii PERATURAN DAN TATA TERTIB
Berisi ttg penelitian ipal manggarsari, Balikpapan
Many researches about utilization of soil as adsorbent have been carried out. The pollutants have been adsorbed are refractory organic, arsen (III) and boron, phosphate, low molecul weight halocarbon, quarter amina, monobutyltin, 1,4-dichlorobenzene, 1,2,4-trichlorobenzene, and polyoxyethylene sorbitan monooleat. The adsorption of detergent and phosphate using soil of halloysite mineral from Mojokerto also was carried out. The research results are mathematical equation that could be used to predict a service time and a soil demand. An ability of soil to remove the pollutants was supported by the facts that there are many physical, chemical and biological processes in and around of soil grain. For this reason, there is an idea for raising the natural treatment as a recent technology of industrial wastewater treatment. 1. PENDAHULUAN Pemanfaatan tanah sebagai media pengolahan air limbah dikenal dengan pengolahan secara alamiah. Pengolahan secara alamiah diharapkan dapat lebih dikembangkan karena pengolahan jenis ini relatif lebih ekonomis dengan tujuan memanfaatkan potensi alam setempat. Telah banyak dilakukan penelitian yang memanfaatkan tanah sebagai bahan pengadsorpsi. Pada Tabel 1 ditunjukkan beberapa penelitian yang menggunakan tanah sebagai bahan pengadsorpsi terhadap beberapa polutan, baik bahan organik maupun anorganik. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat dikembangkan suatu teknologi pengolahan air limbah yang memanfaatkan potensi alam yang dimiliki oleh tanah, yaitu potensi berlangsungnya proses fisik, fisik-kimiawi, dan biologis. Proses-proses tersebut mempunyai kemungkinan yang sangat besar dalam hal penurunan kadar bahan pencemar yang dibawa oleh air limbah. Proses yang akan dikaji pada makalah ini dibatasi pada proses fisik-kimiawi.
PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TAPANULI SELATAN 2014 KATA PENGANTAR Penuntun praktikum dengan judul "TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH PETERNAKAN" disusun bagi mahasiswa/I di Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Penuntun ini disusun sedemikian rupa agar semua mahasiswa termotivasi untuk mempraktekkannya mengingat materi yang dipraktekkan sangat dibutuhkan saat ini. Materi yang disusun antara lain adalah pengolahan kotoran ternak menjadi kompos, pupuk cair, bokashi, biogas dan briket. Kompos, pupuk cair, bokasi, biogas dan briket menjadi sangat penting pada kondisi sekarang ini. Kompos, pupuk cair dan bokashi diharapkan menjadi alternatif pada bidang pertanian kerena kondisi kualitas sumberdaya tanah yang semakin menurun akibat penggunaan pupuk kimia dalam jangka lama. Biogas dan briket menjadi sangat penting sebab krisis energi seperti saat ini, sebagai alternatif penyedia gas. Disamping itu, dengan mengolah kotoran ternak menjadi biogas dan briket, maka dampak kotoran ternak terhadap lingkungan menjadi nol atau yang dikenal sebagai zero waste. Penulis berharap semoga penuntun ini dapat berguna bagi meningkatkan kemampuan para mahasiswa/i terutamanya dalam mengaplikasikan materi di lapangan. Padangsidimpuan Penulis
Sedimentasi merupakan proses pengolahan air dengan menggunakan proses pengendapan partikel-partikel zat padat dalam suatu cairan sebagai akibat gaya gravitasi baik individu atau bersama-sama sehingga menghasilkan cairan yang lebih jernih dan suspensi yang lebih kental. Pada percobaan kali ini, praktikan menggunakan air gambut. Percobaan ini bertujuan untuk menjernihkan air gambut dengan memanfaatkan tawas dan variasi laju alir sedimentasi serta menghitung efisiensi Total Suspended Solid (TSS), Total Dissolved Solid (TDS), dan Massa Zat Organik yang terdapat dalam air. Berat TSS pada sample air tanpa penambahan tawas adalah 7.10-4 gr/ml, sedangkan untuk sample air yang sudah di beri tawas dengan debit 10 cm 3 /s dan 15 cm 3 /s berturut-turut adalah 2.10-4 gr/ml dan 3.10-4 gr/ml. Nilai effesiensi pada debit 10 cm 3 /s adalah 71%, dan pada debit 15 cm 3 /s adalah 57%. Nilai TDS pada Sample air tanpa penambahan tawas adalah 24 ppm, sedangkan untuk sample air yang sudah di beri tawas dengan debit 10 cm 3 /s dan 15 cm 3 /s berturut-turut adalah 446 ppm dan 450 ppm. Massa zat organik yang teruapkan pada sample air tanpa penambahan tawas adalah 5.10-4 gr/ml, sedangkan untuk sample air yang sudah di beri tawas dengan debit 10 cm 3 /s dan 15 cm 3 /s adalah 2.10-4 gr/ml.
Abstrak-Air limbah domestik yang berasal dari rumah tangga menyebabkan berbagai persoalan lingkungan khususnya di perkotaan sehingga menuntut adanya penyediaan sarana dan prasarana kota yang semaik baik dan memadai. Sebagai manivestasi manusia dari kesadaran akan pencemaran lingkungan, maka muncul upaya mengadakan penanganan air buangan secara penuh. Untuk tujuan tersebut, maka pemerintah telah membuat seperangkat peraturan yang mengatur tentang pengelolaan air limbah. Secara umum di perkotaan dan pedesaan memiliki sistem pengelolaan air limbah secara memadai dengan beberapa indikator. Untuk dapat melaksanakan pengelolaan air limbah permukiman yang baik, maka diperlukan kebijakan dan strategi terhadap permasalahan dalam pengembangan pengelolaan air limbah dengan 5 kebijakan. Dalam kebijakan tersebut, pemerintah telah menetapkan akses di perkotaan dan pedesaan melalui sistem komunal (onsite) dan untuk kawasan perkotaan metropolitan dan besar dengan sistem terpusat (offsite). Peraturan yang mengatur tentang sektor air limbah juga harus meliputi pembentukan institusi pengelola, kualitas pelayanan yang ingin diberikan dan upaya penegakan termasuk pemberian insentif dan disinsentif serta mempunyai keluwesan tetapi tetap tegas. Dengan adanya pengaturan terhadap kebijakan pengelolaan air limbah diharapkan pengelolaan air limbah yang baik dapat tercapai.
Abstrak: Penelitian tentang penggunaan metode electroplatting koagulasi untuk menurunkan konsentrasi logam Zn dalam air limbah industri karet telah dilakukan. Limbah yang digunakan memiliki karakteristik kontaminan Zn 1.2771 mg/L. Percobaan dilakukan dengan tegangan listrik 12 Volt, kuat arus 10 A, variasi waktu 0, 15, 30, 45, sampai 60 menit, variasi pH limbah 4, 7,dan 8, karakteristik plat elektroda dengan panjang 10 cm, lebar 2 cm dan ketebalan 0,5 mm, serta volume sampel sebanyak 1 liter dalam keadaan statis. Analisis Zn pada hasil akhir digunakan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Hasil penelitian menunjukkan penurunan konsentrasi logam Zn pada pH 7 dengan waktu kontak 60 menit, yakni sebesar 99,56 %. Kata Kunci: electroplatting, koagulasi, zinkum, limbah, industri karet.
Water pollution in the big cities in Indonesia has shown serious problems. One of the potential sources of water pollution is domestic wastewater that is wastewater from kitchens, laundry, bathing and toilets. These problems have become more serious since the spreads of sewerage systems are still low, so that domestic, institutional and commercial wastewater cause severe water pollution in many rivers or water body. This paper describes alternative technology for treatment of wastewater or organic wastewater using submerged biofilter. Using anaerobic and aerobic submerged biofilter within total one day residence time can decrease BOD, COD and Suspended Solids (SS) concentration more than 90 %.
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA, 2016
Water is a basic requirement for human life, so that if the water needs both in terms of quantity and quality have not been fulfilled can have a large impact on health and social insecurity. Problems often encountered is the quality of ground water and river water used less qualified people because of the content elements of Ca 2+ and Mg 2+ in the presence of water commonly called water hardness. Hard water that contains ions Ca 2+ and Mg 2+ is not good for consumption. Because in the long run will cause damage to the kidneys, and liver. In plants K2CO3 compound commonly found in dried banana leaves are burned, K2CO3 levels may increase if extracted at a speed of 300 rpm. This study uses the extract of banana bark ash as neutralizing hard water. The results of this study suggests that the levels of ash banana bark extract 15g cholesterol highest total hardness of water. Based on the homogeneity test can be concluded that the observation data reduction in total hardness levels are homogeneous and based on ANOVA test can be concluded that there is the effect of different levels of ash banana bark extract to decreased levels of total hardness of water. 1. PENDAHULUAN Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia, sehingga jika kebutuhan air tersebut baik dalam segi kuantitas maupun kualitas belum tercukupi dapat memberikan dampak yang besar terhadap kerawanan kesehatan maupun sosial. Sebagian besar masyarakat masih memanfaatkan air tanah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti untuk mencuci, mandi dan memasak. Permasalahan yang sering dijumpai pada pelayanan air bahwa kualitas air tanah maupun air sungai yang digunakan masyarakat kurang memenuhi syarat sebagai air bersih yang sehat bahkan di beberapa tempat bahkan tidak layak untuk digunakan. Salah satu parameter kimia dalam persyaratan kualitas air adalah jumlah kandungan unsur Ca 2+ dan Mg 2+ dalam air yang keberadaannya biasa
Arena Tekstil, 2017
Air tanah dangkal di Banaran Sukoharjo dan Lawean Kerto Suro, Jawa Tengah, telah tercemar zat organik yang ditandai dengan tingginya kandungan COD. Kandungan COD dalam airtanah berkisar antara 9.8 mg/L sampai 150 mg/L. Salah satu penyebab tingginya COD adalah pembuangan air limbah dari industri tekstil tanpa pengolahan ke lingkungan yang kemudian bergerak hingga mencapai airtanah. Pengolahan air limbah sebelum dibuang ke lingkungan merupakan cara yang tepat untuk mengatasi masalah pencemaran ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sistem batch melalui proses koagulasi-flokulasi. Percobaan diawali dengan penambahan kaporit dan kapur untuk menurunkan intensitas warna, kemudian tanah lempung untuk menaikkan kandungan partikelpartikel tersuspensi, dan penambahan tawas sebagai koagulan. Penambahan 2 g kaporit; 0.3 g kapur; 1 g lempung; dan 1 g tawas ke dalam 500 ml air limbah, pada pengadukan 200 rpm selama 2 menit, berhasil menurunkan COD sebesar 79% yakni dari 615 mg/L menjadi 130 mg/L, dan warna sebesar 99% yakni dari 7000 PCU menjadi 45 PCU. Penurunan COD dan warna pada air limbah akan meminimalkan dan mencegah terjadinya pencemaran airtanah, karena kandungan COD 130 mg/L telah memenuhi baku mutu limbah. Warna belum tercantum dalam bakumutu limbah, namun dengan kondisi air limbah yang sudah tidak berwarna maka limbah telah memenuhi syarat dari segi estetika.
Abstrak Pencemaran pada sungai-sungai di berbagai kota dirasakan sebagai akibat dari buangan limbah domestik. Limbah cair domestik mempunyai kandungan bahan organik yang cukup tinggi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai produk daripada hanya sekedar dilakukan pengolahan saja. Pengolahan dapat dilakukan secara biologi menggunakan sistem pengolahan lumpur aktif secara anaerob. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis lumpur aktif, waktu pengolahan dan produksi biogas yang dihasilkan melalui proses anaerobic digestion. Limbah domestik diambil dari selokan di Jl. Wonodri Semaran. Lumpur aktif selokan dan lumpur aktif limbah tahu digunakan sebagai sumber mikroorganisme. Pengukuran COD digunakan sebagai parameter pengolahan limbah. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah persentase penurunan COD selama 30 hari sebesar 37,3% dengan produksi biogas sebanyak 2,25 L. Hasil terbaik pada pengolahan limbah dengan menggunakan lumpur aktif tahu dengan volume limbah 10L. Penurunan COD dipengaruhi oleh waktu tinggal, banyaknya volume limbah yang diolah dan jenis lumpur aktif yang digunakan. Waktu yang diperlukan untuk mengolah air limbah agar sesuai standar baku mutu air adalah 84 hari. Kata kunci: limbah cair domestik, pengolahan, anaerob,COD.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.