Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
42 pages
1 file
Definisi mengenai budaya yang dikemukakan dalam bab ini adalah kumpulan pendapat beberapa ahli yang mendalami disiplin ilmu pengetahuan tentang budaya.
Hardinata, 2019
Hepatitis B (HBV) adalah suatu proses nekroinflamatorik yang mengenai sel-sel hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B (VHB). (6) 2.2 Epidemiologi WHO memperkirakan adanya 400 juta orang sebagai pengidap HBV pada tahun 2000. Pola prevalensi hepatitis B dibagi menjadi 3 golongan yaitu prevalensi rendah (HBsAg 0,2%-0,5% dan anti-HBs 4%-6%), prevalensi sedang (HBsAg 2%-7% dan anti-HBs 20%-55%), dan prevalensi tinggi (HBsAg 7%-20% dan anti-HBs 70%-95%). Dinegara maju seperti Inggris, Amerika Serikat, dan Negara-negara Skandinavia prevalensi HBsAg bervariasi antara 0,1%-0,2% sedangkan di Afrika Timur 10%-15%. Pada komunitas terisolasi seperti orang Eskimo di Alaska prevalensi dapat mencapai 45% dan Aborigin di Australia mencapai 85%. Pada daerah dengan endemisitas tinggi infeksi sering terjadi pada usia dini, ditularkan secara vertikal dari ibu ke anak maupun horizontal diantara anak kecil. Sebaliknya pada daerah dengan prevalensi rendah penularan secara horizontal terjadi oleh penyalahgunaan obat, penggunaan instrumen yang tidak steril pada klinik gigi, tusuk jarum, tindik daun telinga, dan tattoo. Di Indonesia pada penelitian terhadap donor darah di beberapa kota besar didapatkan angka prevalensi antara 2,5%-36,2% dengan frekuensi terbanyak antara 5-10%. Pada umumnya di luar Jawa angka ini lebih tinggi. Di Jakarta prevalensi HBsAg pada suatu populasi umum adalah 4,1%. Angka-angka ini sangat tinggi sehingga diperlukan suatu cara untuk menurunkannya. 2 2.3 Etiologi 1
Secara umum pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan maksud untuk mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya, tetapi semata-mata untuk menikmati kegiatan pertamasyaan atau rekreasi untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam. Menurut Kodhyat (1998) pariwisata adalah perjalanan dari suatu tempat ketempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan atau kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagian dengan lingkungan dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu. Sedangkan Gamal (2002), pariwisata didefinisikan sebagai bentuk. suatu proses kepergian sementara dari seorang, lebih menuju ketempat lain diluar tempat tinggalnya. Dorongan kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan baik karena kepentingan ekonomi, sosial, budaya, politik, agama, kesehatan maupun kepentingan lain. Selanjutnya Burkart dan Medlik (1987) menjelaskan pariwisata sebagai suatu trasformasi orang untuk sementara dan dalam waktu jangka pendek ketujuan-tujuan di luar tempat di mana mereka biasanya hidup dan bekerja, dan kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal di tempat-tempat tujuan itu. Menurut WTO (1999), yang dimaksud dengan pariwista adalah kegiatan manusia yang melakukan perjalanan ke dan tinggal di daerah tujuan di luar lingkungan kesehariannya. Sedangkan menurut Undang-Undang RI nomor 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan dijelaskan bahwa wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam waktu sementara.
Dari pengertian keduanya di atas dapat dilihat kalau budaya dan kebudayaan adalah dua hal yang saling melengkapi satu dengan yang lainnya. Budaya menghasilkan suatu kebudayaan jika hal itu dilakukan terus menerus. Isi dari suatu kebudayaan adalah budaya. Sebagai contoh, kita menemukan bahwa dari orang-orang Jawa ketika lebaran datang adalah "tradisi sungkem" yang berarti sujud kepada orang yang lebih tua, hal itu pertanda sebagai rasa hormat dan bakti kepada orang yang dituakan tersebut. Kebiasaan sungkem itu lama-kelamaan jika dilakukan terusmenerus hingga anak cucu menjadi kebiasaan turun-temurun. Kebiasaan inilah yang nantinya menjadi suatu kebudayaan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2003) Budaya juga bisa berarti sistem citra dan simbol yang dipakai bersama oleh suatu kelompok; suatu pola simbol, interpretasi, premis, dan aturan yang dikonstruksi secara sosial dan ditransmisikan secara historis; atau jaringan makna bersama yang kompleks. (Fiske,1990) Pendekatan filosofis memandang kebudayaan sebagai fenomena yang memuat dimensi subjektif dan dimensi objektif. Dimensi subjektif adalah suatu kegiatan dayadaya kekuatan rohani manusia yang dengan kegiatan daya-daya itu lebih mampu menghasilkan produk secara lebih baik daripada alam atau keadaan alamiah, sedangkan yang dinamakan dimensi objektif adalah hasil kegiatan manusia lakukan tadi. Kebudayaan bisa terjadi tatkala manusia tidak sekedar menjadi penonton pasif, melainkan aktif mengolah melalui inisiatifnya. Pemikiran tentang kebudayaan selalu dihadapkan pada polemik tentang dimensi mana yang lebih menentukan, dimensi subjek (kesadaran) atau dimensi objek (realitas).
Fashion adalah istilah umum untuk gaya populer atau praktek, khususnya di pakaian, sepatu, atau aksesoris. Mode referensi untuk sesuatu yang tren saat ini dalam tampilan dan berdandan seseorang. Gaya yang berlaku dalam perilaku juga. Istilah yang lebih teknis, kostum, telah menjadi begitu terkait di mata publik dengan "mode" istilah yang istilah yang lebih umum "kostum" telah populer digunakan sebagian besar telah diturunkan ke indera khusus seperti pakaian mewah atau menyamar pakai, sedangkan istilah "mode "berarti pakaian pada umumnya, dan studi itu. Untuk melihat lintas-budaya yang luas di pakaian dan tempatnya dalam masyarakat, lihat entri untuk pakaian, kostum, dan kain. Sisa dari artikel ini berkaitan dengan mode pakaian di dunia Barat 1 .
Dalam menentukan pemilihan pondasi sangat tergantung terhadap beberapa faktor yaitu berat bangunan, fungsi bangunan, besar beban yang akan dipikul dan keadaan tanah dimana konstruksi dibangun. Pertimbangan lain yang bukan merupakan hal teknis adalah biaya pondasi itu sendiri di bandingkan dengan biaya bangunan diatasnya (upper structure). Tiang bor merupakan salah satu jenis pondasi yang merupakan bagian dari konstruksi yang terbuat dari beton dan tulangan baja. Fungsi pondasi ini untuk mentransfer beban-beban dari atas kelapisan tanah. Bentuk distribusi beban dapat berbentuk beban vertikal melalui dinding tiang. Dengan kata lain daya dukung tiang dapat dikatakan merupakan kombinasi tahan selimut dengan tahanan ujung tiang. Fungsi tiang bor pada umumnya sangat dipengaruhi fungsi bangunan seperti:
EIARAH mencatat bahwa kebesaran bangsa Indonesia dibangun karena kekuatan maritim. Sebut saja kerajaan Sriwijaya dan Majapahit, mereka bisa menguasai kawasan Asia Tenggara. Fakta itu, hingga kini tidak terbantahkan. Keliru jika bangsa ini tidak belajar dari sejarah untuk kembali menjadi bangsa yang besar dan disegani.
Febri Ardiah, 2021
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur pada Mata Kuliah “Ilmu Lughah” ( Ujian Akhir Semester Genap )
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.