Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
9 pages
1 file
Niasin (vitamin B3) adalah salah satu senyawa organik yang ditemukan pada tahun 1937 dalam bentuk asam nikotinat yang berfungsi untuk mencegah penyakit pelagra. Karena kenyataan bahwa asam nikotinat adalah faktor anti pelagra maka niacin B3 sering kali disebut dengan sebagai vitamin PP (pencegah pelagra).
Pada tanggal 4 Sepetember 2016, waktu, Pukul 13:00 sore, tim penyelenggara bersama tim pembelah HAM angkatan ke-IV, berkumpul di ruang kelas belajar. Perlu dan penting membahas proses kegiatan LIVE IN di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat. Tim penyelenggra Mbah Diany dan Janine, mengulas sedikit terkatit tujuan LIVE IN. Ungkap, Mbah Dianyi terkatit sejarah SPP dan bagimana tim menggali informasi seputar SPP itu sendiri. Motode yang digunakan 5 W 1+H, dan mengembangkan pertanyaan jika perlu digali informasi lebih lanjut. Ajakanya.
Mata Kuliah : BAHASA INDONESIA Dosen : ENNI SUHENNI M.Pd Disusun O L E H Kelompok 7 SEMESTER 1 PS-U 1. FEBRI ALAMSYAH 2. LESTIANO EKA PRATAMA 3. TESSA ANGELINA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM JAM'IYAH MAHMUDIYAH TAHUN 2017 i KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "KONVENSI NASKAH" ini dengan baik. Dalam penyusunan makalah ini, dengan kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak, kami telah berusaha untuk dapat memberikan yang terbaik dan sesuai dengan harapan, walaupun didalam pembuatannya kami menghadapi kesulitan, karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki. Oleh karena itu pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada BUK ENNI SUHENNI M.Pd selaku dosen pembimbing Bahasa indonesia. Dan juga kepada temanteman yang telah memberikan dukungan dan dorongan kepada kami. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan,oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat kami butuhkan agar dapat menyempurnakannya di masa yang akan datang. Semoga apa yang disajikan dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi teman-teman dan pihak yang berkepentingan.
Salah satu persyaratan mutlak harus dimiliki oleh sebuah negara adalah wilayah kedaulatan, di samping rakyat dan pemerintahan yang diakui. Konsep dasar wilayah kepulauan telah diletakkan melalui Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957. Deklarasi tersebut memiliki nilai sangat strategis bagi bangsa Indonesia,karena telah melahirkan konsep Wawasan Nusantara yang menyatukan wilayah Indonesia. Wawasan ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang sarwa nusantara dan penekanannya dalam mengepresikan diri sebagai bangsa Indonesia di tennngah-tengah lingkungannya yang sarwa nusantara itu. Unsur-unsur dasar wawasan nusantara itu adalah:wadah,isi,dan tata laku.
Pada umumnya, perkerasan jalan terdiri dari beberapa jenis lapisan perkerasan yang tersusun dari bawah ke atas,sebagai berikut : • Lapisan tanah dasar (sub grade) • Lapisan pondasi bawah (subbase course) • Lapisan pondasi atas (base course) • Lapisan permukaan / penutup (surface course) masuknya air dan untuk memberikankekesatan (skid resistance) permukaan jalan. Apis aus tidak diperhitungkan ikut memikul beban lalu lintas.
KONSINYASI Pengertian Yang dimaksud dengan konsinyasi (consignment) adalah pemindahan (penitipan) barang dari pemilik kepada pihak lainuntuk dijualkan dengan harga dan syarat yang sudah diatur dalam perjanjian. Pemilik yang memiliki barang atau yang menitipkan barang disebut pengamanat (consignor), sedang pihak yang dititipi barang disebut disebut komisioner (consignee). Bagi pengamanat barang yang dititipkan kepada pihak lain untuk dijualkan dengan harga dan persyaratan tertentu biasa disebut sebagai barang-barang konsinyasi (consignment out), sedangkan bagi pihak penerima barang-barang ini disebut dengan barang-barang komisi (consignment in). Meskipun diakui bahwa dalam transaksi konsinyasi itu telah terjadi perpindahan pengelolaan dan penyimpanan barang kepada komisioner, namun demikian " hak milik " atas barang yang bersangkutan tetap berada pada pengamanat (consignor). Hak milik akan berpindah dari pengamanat apabila komisioner telah berhasil menjual barang tersebut kepada pihak ketiga. Terdapat perbedaan prinsipal antara transaksi penjualan dengan transaksi konsinyasi. Dalam transaksi penjualan hak milik atas barang berpindah kepada pembeli pada saat penyerahan barang. Di dalam transaksi konsinyasi penyerahan barang dari pengamat kepada komisioner tidak diikuti adanya hak milik atas barang yang bersangkutan. Dalam transaksi konsinyasi penyerahan barang dari pengamanat kepada komisioner tidak diikuti dengan penyerahan hak milik atas barang yang bersangkutan. Karakteristik dan Keuntungan Penjualan Konsinyasi Karakteristik penjualan konsinyasi yang sekaligus merupakan perbedaan perlakuan akuntansi dengan transaksi penjualan yaitu : a. Barang-barang konsinyasi harus dilaporkan sebagai persediaan oleh pengamanat karena hak milik atas barang-barang konsinyasi masih berada ditangan pengamanat.
isna kurniati rizqi, 2019
asuhan keperawatan gerontik pada pasien yang menderita Hipertensi Grade 1 .. dilakukan terapi akupresur
Majalah SUARA Yohanes Pembaptis, Paroki Ratu Rosari Malang, 2019
Setiap tahun kita merayakan Paskah sebagai perayaan puncak iman kita. Uniknya, terhadap sesuatu yang rutin ini selalu saja ada hal baru yang bisa direnungkan sebagai pesan khas Paskah. Kalau pun sama tema, sudut permenungannya pasti menyiratkan kebaruan yang tidak bisa dibantah. Itulah sebabnya, setiap tahun Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) selalu mengeluarkan surat gembala untuk mengajak umat merenungkan pesan khas Paskah tahun berjalan. Tidak cukup dengan itu dan memang itu maksudnya, tema umum KWI tersebut kemudian mendapat penajaman di masing-masing gereja lokal demi menyapa umat lebih tepat sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing melalui kotbah-kotbah dan permenungan-permenungan selama pekan paskah dan bahkan sudah dimulai lebih intensif selama masa prapaskah. Tahun 2019 ini cukup unik oleh sebab pekan paskah dirayakan bersamaan dengan pesta demokrasi (pemilu) untuk memilih presiden dan wakil presiden serta para anggota legislatif tingkat pusat dan daerah secara serempak. Suasana politik pemilu cukup pekat karena sudah lama umat diajak berpikir tentang itu melalui proklamasi tahun politik yang sangat masif bukan hanya di dalam lingkungan hidup berbangsa, tetapi juga di dalam gereja. Bahkan tanpa berpikir, hampir setiap saat kita disodorkan tontotan yang mau tidak mau memaksa kita untuk ikut berpikir tentang politik itu pada titik yang paling remeh dan menjijikkan yakni tawaran-tawaran untuk memilih para calon yang hampir semuanya tidak pernah kita kenal. Lebih parah lagi, gambar wajah para calon yang bertengger di pepohonan jalan kota dan desa tidak menyiratkan sedikit pun idealisme politik yang seharusnya menjadi roh pencalonan dirinya. Yang kita temukan adalah selogan-selogan murahan tanpa passion politik yang mengikutinya. Ngeri. Diskusi-diskusi politik yang seharusnya menjadi ajang uji kompetensi calon pemimpin, ternyata hanya menjadi ruang debat kusir untuk saling menjatuhkan satu sama lain hingga kita tidak disodorkan pertimbangan-pertimbangan bernas sebagai modal untuk memilih di saat pemilu. Lebih banyak waktu mereka dihabiskan untuk mengatur strategi pemenangan dan hampir lolos dari pikiran mereka soal esensi ‘menjadi wakil rakyat’ yakni untuk memikirkan kepentingan dan memperjuangkan kemakmuran rakyat. Parahnya, pada saat pemilu tiba, suka atau tidak suka, senang atau tidak senang, sebagai warga negara yang baik dan bertanggungjawab, kita harus ikut menentukan pilihan siapa yang akan menjadi pemimpin kita. Jujur diakui bahwa dalam kondisi ini, kita tidak punya tempat bersandar yang kokoh, kita tidak memiliki pijakan yang kuat untuk melangkah menuju bilik pemilihan. Sementara di dalam bilik suara, kita disodorkan berbagai gambar wajah asing yang tetap harus kita pilih. Mengerikan sekali kondisi dan proses rekrutmen pemimpin negeri ini. Lalu, apa yang bisa kita lakukan? Apa yang bisa kita jadikan sebagai patokan dalam pemilihan? Kepada siapa kita harus bertanya memohon pencerahan sebelum melangkah ke bilik suara? Tulisan ini mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan sulit itu.
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) pengaruh motivasi terhadap kinerja guru; (2) pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja guru; (3) pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja guru. Pendekatan dalam penelitian ini adalah kuantitatif menggunakan regresi linier berganda. Sampel penelitian ini sebanyak 35 orang yang ditarik berdasarkan teknik kuesioner untuk mendapatkan data motivasi , kepuasan kerja dan kinerja guru. Analisis data dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi kerja terhadap kinerja guru dengan t hit 4.624 dan nilai sig 0.000 < 0.05 semakin tinggi motivasi seseorang maka semakin tinggi pula kinerjanya, (2) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kepuasan kerja terhadap kinerja dengan t hitung 2.126 dengan tingkat signifikansi 0.041 < 0.05. semakin tinggi kepuasan kerja seseorang maka semakin tinggi pula kinerjanya, (3) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja guru SMK secara bersama-sama dengan F hitung sebesar 14.121 dengan tingkat signifikansi 0.00 < 0.05. Artinya semakin tinggi motivasi dan kepuasan kerja maka semakin tinggi pula kinerjanya, dan sebaliknya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa motivasi dan kepuasan baik secara individu maupun bersama-sama mempengaruhi kinerja guru secara positif dan signifikan. Semakin tinggi motivasi dan kepuasan kerja semakin tinggi pula kinerjanya. Demikian pula sebaliknya. Peneliti menyarankan agar kepala sekolah sebagai pimpinan sekolah meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja agar guru lebih meningkat kinerjanya. Kata kunci: Motivasi , Kepuasan , Kinerja
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.