Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
3 pages
1 file
Ajaran sosial Gereja merupakan suatu arah dan pedoman bagi Gereja dalam pelayanannya terhadap manusia seluruh dunia dan bagi keselamatan jiwa-jiwa. Gereja tidak lagi hanya fokus pada persoalan liturgis semata, tidak hanya melayani yang seiman saja, melainkan memberikan dirinya kepada seluruh dunia sebagaimana perutusan Yesus sendiri untuk melayani sesama dan membantu sesama yang membutuhkan.
1. Menyadarkan umat Kristen, bahwa iman akan Yesus Kristus mendorong mereka menanggapi persoalan-persoalan dunia ini. 2. Menyadarkan umat Kristen, bahwa panggilan mereka telah dimulai dan dirintis oleh Allah sendiri lewat kehadiran PutraNya.
Ajaran Sosial Gereja (ASG) merupakan dokumen yang sangat aktual, yang mana banyak membahas masalah-masalah konkrit dalam hidup ini. Masalah-masalah tersebut menjadi perhatian dan keprihatinan Gereja. Gereja dalam hal ini membuka diri dan membuat tindakan konkrit, sehingga masalah-masalah itu mendapat perhatian. Tindakan konkrit itu lebih merupakan seruan dari situasi nyata pada saat itu. Namun, ASG tidak berhenti pada masa itu saja, tetapi berlanjut sampai sekarang. Apa yang diserukan ASG selalu aktual sesuai dengan zamannya. Karena itu, promosi ASG ini mau mengajak kita semua memahami dan mengerti bahwa Gereja tidak tinggal diam, tetapi mempunyai tindakan.
PERANAN GEREJA DI DALAM MEMBANGUN PERTUMBUHAN ROHANI JEMAAT, 2018
Dapat disimpulkan berbagai ulasan di atas ialah bahwa gereja merupakan alat untuk dapat menolong setiap warga gereja untuk dapat mengenal Kristus dan mengenal karya-karya-Nya. Sehingga warga gereja akan mengalami pemulihan spiritualitas di dalam dirinya. Gereja harus menyaksikan kebaikan dan hikmat Allah serta menyaksikan kasih karunia dan kuasa Allah bagi kehidupan manuisa di bumi ini. Seperti halnya dengan keempat fungsi gereja: berbakti dan bersekutu, bersaksi, mendidik, serta melayani. Dengan gereja dapat memenuhi keempat fungsi ini, maka sangat dimungkinkan pertumbuhan spiritualitas jemaat akan semakin bertumbuh.
Gender I. PENGANTAR Manusia diciptakan Tuhan dalam dua jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan. Keduanya diciptakan berbeda dengan tujuan agar saling melengkapi untuk terciptanya kelangsungan kehidupan manusia di muka bumi. Namun dalam perjalanan berikutnya, perbedaan jenis kelamin laki-laki dan perempuan ini dikonstruksi sedemikian rupa sehingga menjadikan posisi (derajat) jenis kelamin yang satu seolah-olah lebih tinggi dibandingkan dengan jenis kelamin yang lainnya. Selanjutnya terjadi dominasi salah satu jenis kelamin. Hal ini mengakibatkan terjadinya perlakuan diskriminasi terhadap jenis kelamin yang satunya. Dalam perkembangan wacana berikutnya dikenal istilah patriarki (patriarchy). Apa itu patriarki? Patriarki atau patriarchy berasal dari kata "patriarkh" (patriarch). Secara harfiah mengandung pengertian "kekuasaan bapak". Mulanya digunakan untuk menyebut keluarga yang dikuasai oleh kaum laki-laki. Kini, istilah tersebut digunakan secara umum untuk menyebut kekuasaan laki-laki atau sistem yang membuat/menjadikan perempuan dikuasai laki-laki. 1 Kita tahu bahwa Gereja kita memegang erat pandangan Patriarki. Pandangan itu sangat jelas dalam inti iman yang menyatakan bahwa Allah itu adalah Bapa (laki-laki).
Abstrak, Karya tulis ini lahir dari permasalahan sosial yang rumit akut seperti kemiskinan, marginal dan radikalis yang mengakibatkan tindakan kriminal. Metodologi yang digunakan adalah analisis isi (content analysis) data-data seperti literatur ilmiah, jurnal, artikel, ilmu teologi dan sosial. Socio entrepreneur memiliki tujuan menciptakan nilai sosial dalam gereja dimana untuk mewujudkan tujuan mulia ini perlu mendapat dukungan berbagai pihak seperti pemerintah, swasta maupun akademisi. Socio entrepreneur sangat bermanfaat dan akan selalu dibutuhkan masyarakat luas dalam menanggulangi permasalahan sosial yang selama ini masih terkesan terabaikan. Melalui kegiatan socio entrepreneur diharapkan kesejahteraan jemaat baik dibidang ekonomi, pendidikan maupun kesehatan meningkat secara signifikan. Pendahuluan Persepsi tentang ikon gereja yang dewasa dinilai dari hubungannya dengan masyarakat plurar dengan kualitas solidaritas yang realistis. Apalagi dengan maraknya perkembangan teologi, melahirkan faham eklesiologi yang sifatnya kontemporer. Sebab konsep yang dirumuskan muncul dari persfektif tertentu yang diwarnai oleh latar belakang teologi dan isu tertentu juga. Gereja adalah milik Allah, yang sudah ditebus dengan harga mati sehingga tugas dan tanggung jawabnya yaitu melakukan kehendakNya. Gereja harus mampu menjawab persoalan-persoalan yang menghambat damai sejahtera Kristus. Damai itu harus dinikmati secara adil dan merata, sehingga dalam gereja tidak mengenal kesenjangan sosial dalam komunitas secara personal dan plural. Gereja bukan sebagai tembok dan hakim, melainkan perpanjangan tangan Tuhan untuk mewujudkan damai sejahteraNya di bumi. Entrepreneur merupakan sebuah istilah yang muncul dalam situasi keruetan atas masalah-masalah yang tidak mampu diselesaikan dengan metode tradisional. Tranformasi ini dapat berjalan dengan maksimal perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak pemerintah, swasta dan secara khusus gereja. Social entrepreneur hadir bukan untuk mengutamakan profit, melainkan nilai-nilai keagungan yang tak tergantikan dengan materi. Dengan itu gereja membentuk wadah pelayanan diakoni yaitu bagian dari tri tugas gereja.
I. TUJUAN 1. Menyadarkan umat Kristen, bahwa iman akan Yesus Kristus mendorong mereka menanggapi persoalan-persoalan dunia ini. 2. Menyadarkan umat Kristen, bahwa panggilan mereka telah dimulai dan dirintis oleh Allah sendiri lewat kehadiran PutraNya.
Coaching is something that is important for leaders to do to their congregations in good character and so on, but the problem is that if it is done face-to-face then the outreach is limited in distance and time so that leaders can use social media as a forum or advice for coaching members of the congregation The method used is literature study which is sourced from electronic and nonelectronic books and documents, the results obtained using social media consistently and efficiently are certainly very helpful in the coaching process
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Sulthaanah maharani
Moral Theology, 2020
Jurnal Pembinaan Warga Gereja, 2023
Jurnal Amanat Agung Vol. 6 No. 1, 2010
acdemia.edu , 2023