Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
perangkat pemebelajaran kelas xi oleh alfridus saleman
perangkat pemebelajaran sosiologi kelas x oleh alfridus saleman
perangkat pembelajaran kelas xii oleh alfridus saleman
silabus sosiologi kelas xi oleh alfridus saleman
Kelas / Semester : X / Semester I Topik : Hakikat Lembaga Sosial Alokasi Waktu : 1 X 15 menit A. Kompetensi Inti 1.1 Menghayati dan mengajarkan ajaran agama yang dianutnya 1.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran damai) santun, responsif, dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam, serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 1.3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2009, telah membeli hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan kepada masyarakat melalui situs internet (website) Jaringan Pendidikan Nasional.
Pesantren adalah dunia yang tidak habis-habisnya untuk di pelajari dan digali. Ada cakupan banyak penelitian dan kajian dengan menjadikan pesantren sebagai objek kajiannya. Namun demikian, selalu saja tersedia perspektif tertentu yang belum terungkap. Hal ini menunjukan betapa pesantren dan Kiai merupakan khasanah yang kaya dengan beragam perspektif. Ditinjau dari perspektif pendidikan, pesantren merupakan cikal bakal sistem pendidikan nasional. Seiring dengan dinamika perkembangan zaman, antara sistem yang dikembangkan oleh pemerintah dengan sistem perkembangan pendidikan pesantren memiliki nberagam perbedaan. Akar perbedaan ini cukup Panjang, dan terjadi terutama pada masa penjajahan belanda. Hampir seluruh peneliti sosiologi (dan ilmu sosial) lahir dari spekulasi. Akibatnya, sosiologi sering kali berteman erat dengan ideologi-ideologi berat dunia seperti sosialisme, kapitalisme, termasuk demokrasi sekalipun. Jalan ilmu sosial menyimpang dari ilmu-ilmu alam, karena ilmu alam relatif hamper bebas dari ideologi-ideologi tersebut. Sosiologi mungkin ditakdirkan menjadi peletak dasar kebijakan penguasa, dan melalui hal ini ideologi berkarib dengan sosiologi. Oleh karena itulah maka pranata sosial, termasuk institusi Kiai didalamnya, tak lepas dari kajian sosiologi.
Kelas / Semester : XI / Semester I Topik : Kelompok Sosial Alokasi Waktu : 2 X 45 menit A. Kompetensi Inti 1.1 Menghayati dan mengajarkan ajaran agama yang dianutnya 1.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran damai) santun, responsif, dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam, serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 1.3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, tekhnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
Satuan Pendidikan : SMA/MA Kelas : XII Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Teori dan praktik pendidikan selain dibangun di atas landasan Ilmu Pendidikan, juga di bangun diatas landasan ilmu-ilmu lain, seperti Filsafat, Psikologi, dan Sosiologi. Jika Psikologi terfokus pada pengembangan individual peserta didik dan Filsafat terfokus pada hakekat pendidikan, hakekat peserta didik dan arah ke mana mereka akan dikembangkan, maka Sosiologi terfokus pada pengembangan sosial peserta didik, peran sosial lembaga pendidikan, dan pengaruh masyarakat dan sistem non-pendidikan terhadap lembaga pendidikan. Sosiologi yang memberikan landasan pada teori dan praktik pendidikan disebut dengan Sosiologi Pendidikan. Karena itu, melalui Sosiologi Pendidikan, dibantu memperoleh bekal-bekal dasar yang terkait dengan pengembangan sosial peserta didik, peran sosial lembaga pendidikan, dan pengaruh masyarakat dan sistem non-pendidikan terhadap lembaga pendidikan. Mata kuliah ini membantu mahasiswa memiliki salah satu kompetensi utama yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan berkehidupan bermasyarakat.Dalam perkuliahan dibahas; pengertian, tujuan dan pendekatan dalam sosiologi pendidikan; pendidikan dan masyarakat; pendidikan dan stratifikasi soaial; masyarakat dan kebudayaan sekolah; kelompok sosial; proses sosialmanusia sebagai mahluk bio-sosial; nilai-nilai sosialdan pembangunan masyarakat; struktur sosial sekolah; sosialisasi dan penyesuaian diri di sekolah. Kegiatan pembelajaran meliputi perkuliahan dengan berbagai pendekatan dan metode yang banyak melibatkan mahasiswa, seperti diskusi, kegiatan observasi di lapangan untuk belajar mengidentifikasi masalah.
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2009, telah membeli hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan kepada masyarakat melalui situs internet (website) Jaringan Pendidikan Nasional.
silabus sosiologi kelas x oleh alfridus saleman
KARYA ILMIA PTK RASMIN, 2020
Rasmin Kadir, S.Pd., Peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Probelem Based Learning pada mata pelajaran Sosiologi pada kelas XI.IPS1.SMA Negeri 6 Baubau semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021 (Penelitian Tindakan Kelas Siswa XI.IPS1.SMA Negeri 6 Baubau)”tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dapat meningkat hasil belajar Sosiologi terkait pengelompokan social dimasyarakat dari sudut pandang dan pendekatan sosiologis melalui Problem Based Learning (Penelitian Tindakan Kelas Siswa XI.IPS1 SMA Negeri 6 Baubau) hasil belajar Sosiologi siswa dalam mempelajari permasalahan social di masyarakat melalui pendekatan Problem based learning pada siswa kelas XI.IPS1.SMA Negeri 6 Baubau dapat di tingkatkan. Hal ini dapat dilihat pada hasil tes tiap siklus yaitu siklus I sebesar 77,42 % dan pada siklus II yang sebesar 90,32%. Hal ini telah mencapai target yang telah dirancang yaitu minimal 85% siswa telah memperoleh nilai KKM 75 skenario pembelajaran telah terlaksana dikatakan hasil belajar Sosiologi siswa dapat meningkakan hasil belajar dengan model pembelajaran Problem Based Learning. Kata Kunci, Probelem Based Learning, Hasil Belajar Sosiolog
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.