Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
16 pages
1 file
Esai Kebudayaan berikut sudah pernah di muat di berbagai media, terutama KEDAULATAN RAKYAT. Kecuali tulisan Penelitian Kebudayaan, karena hanya untuk workshop. 1. NEGOSIASI AGAMA DAN KEBUDAYAAN 2. KEBUDAYAAN DAN INOVASI 3. KEBUDAYAAN DAN ENERGI 4. RISET DALAM PERSPEKTIF KEBUDAYAAN 5. KONTESTASI JANJI BUDAYA 6. BUDAYA KETOKOHAN 7. PENELITIAN KEBUDAYAAN
Oleh: Gagan Mohammad I. PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG PEMIKIRAN Globalisasiyang diikuti liberalisasi ekonomi, perdagangan, barang, jasa,bahkan ideologi dan politik,menyebabkan sosial budaya sertatata pemerintahan Indonesia menjadi absurd, bersamaan dengan itu Triple-T Revolution 1 menerobos batas teritori menyatu dalam genggaman tangan. Keadaan itu bercampur dengan gegap gempita euforia reformasi yang membuat Indonesia kehilangan, setidak-tidaknya orisinilitas budaya dan kearifan lokal dalam membangun bangsa dan negara bermartabat. Perkembangan "keadaban" politik dan kebijakan nasional, utamanya daya tangkal publik terhadap dampak negatif arus globalisasi yang kian merangsek memasuki wilayah ideologis dan theologis, dimana para pendiri bangsa dengan susah payah mengajarkannya melalui esotorisme Pancasila dan Pembukaan Konstitusi Republik Indonesia, "Berketuhanan sekaligus berkemanusiaan, adil dalam kesejahteraan dan sejahtera dalam keadilan". Semestinya meskipun tanpa adanya tekanan globalisasi, selaku "duta besar"(khalifah) Tuhan, manusia memang harus demokratis seiring tugasnya memuliakan entitas kejagatan, melaluiperangkat berupa insting Ilahiyah yang telah ada sejak penciptaan sebagai pencetus sifat homo homini socius, zoon politikon, atau bekebudayaan kemudian membentuk komunitas sosialdikemudian hari bernama bangsa dan negara. Dengan kata lain demokrasi datangnya dari manapun merupakan kebutuhan kemanusiaan yang bersifat ilahiyah, dan tentu saja demokrasi sebuah sistem sosial politik yang menekankan tanggung jawab individu dalam interaksi sosial adalah sebuah kebenaran, ketika Tuhan menganugerahkan kebebasan berkehendak kepada setiap manusia untuk melakukan apapun yang 1Triple-T Revolution, yakni Transportation, Travel and Telecomunication", berupa pemanfaatan ilmu pengetahuan teknologi telekomunikasi, transportasi dan komputerisasi dalam wujud revolusi arus informasi, manusia, barang dan jasa dengan spektrum intranasional dan internasional (Kamal Alamsyah). alam semesta untuk pertama kali", karena itu Newtonpun tidak pernah menyangka filsafat ilmu Newtonian dikemudian hari menjelma menjadi semacam "dogma iman" mazhab materialisme klasik yang hadir untuk mendegradasi eksistensi Tuhan sebagai penyebab penciptaan.
Membahas, mengapa agama yang seharusnya mengajarkan perikehidupan cinta damai dan menyebarkan kasih sayang, namun justru menjadi awal dasar melakukan tindak kekerasan?
Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). 2. Barangsiapa dengan sengaja menyerahkan, menyiarkan, mema merkan, meng edarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
AGAMA DAN MASYARAKAT Agama adalah fenomena hidup manusia. Dorongan untuk bergama, penghayatan terhadap wujud agama serta bentuk pelaksanaanya dalam masyarakat bias berbeda-beda, namun pada hakekatnya sama, yaitu, bahwa semua agama merupakan jawaban terhadap kerinduan manusia yang paling dalam yang mengatasi semua manusia. Pada hakekatnya seluruh manusia ini secara fithriah mempunyai potensi untuk percaya kepada Yang Maha Esa dank arena agama yang mengajarkan tentang konsepsi ketuhanan merupakan bagain yang tak terpisahkan dan kehidupan umat manusia. Agama merupakan factor yang sangat penting dan sangat menentukan bagi kehidupan jutaan manusia. Agama seringkali menjadi motif dalam keputusan-keputusan politik, social ekonomi, serta pernyataan-pernyataan kebudayaan. Agama dapat mempersatukan dari berbagai suku dan bangsa di dunia ini. Agama dapat menjadi tali pengikat persaudaraan yang kekal, yang melampaui batas-batas wilayah atau georafi. Orang-orang beragama lebih dekat satu sama lain karena mereka mengenal seperangkat nilai-nilai dasar sebagai pedoman bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara. https://www.dinidownload.com/ <a href=”https://www.dinidownload.com/”>Dini Download</a>
Copyright Nusantara Institutes, 2020
endahuluan: Tuban dan Tradisi Nithik ulisan ini bertujuan untuk menemukan wacana yang ada di balik pemberangusan arak di Tuban dan membongkar kekuasaan dengan dalih simbol bumi wali (agama) terutama dalam mengubah tradisi, menggiring persepsi dan opini masyarakat. Kajian ini menggunakan analisis wacana kritis Foucault dengan beberapa teori lainnya guna mempertajam fokus pada kekuasaan, persepsi publik, tradisi, dominasi dan penindasan atas nama agama. Hasil dari penulisan ini menunjukkan betapa ideologi dan kekuasaan yang kuat dapat membuat perubahan besar termasuk politisasi agama dengan mebangun persepsi mengenai Tuban yang dicirikan dengan makam wali dan menggeser arak yang menjadi salah satu mata pencaharian masyarakat. Meskipun demikian, politisasi Islam juga menjadi sebuah mekanisme keterlibatan pemerintah Tuban terhadap penindasan dan hak asasi masyarakat Tuban terutama pembuat arak.
Artikel yang melihat bahwa pemisahan agama dan politik sebagai wujud konkrit sekularisme agama..... ditengah masyrakat Indonesia
2017
SEBUAH BUKU YANG TERBIT BERKAT KERJASAMA ANTARA PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO DENGAN ASOSIASI PENDIDIKAN ILMU KOMUNIKASI PERGURUAN TINGGI MUHAMMADIYAH (APIK PTM) DALAM FORUM SILATURAHMI APIK (SILAT APIK) YANG DISELENGGARAKAN DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO, 24-26 AGUSTUS 2017 (A book published in the cooperation between the Communication Science Studies Program University of Muhammadiyah Ponorogo With Communication Science education associations Muhammadiyah University (APIK PTM) in Gathering forum APIK (SILAT APIK) held in Ponorogo Muhammadiyah University, 24-26 August 2017)
Menjelaskan bagaimana bentuk relasi antara agama dan negara.
Beberapa para ahli mendefinisikan pengertian Manusia sebagai berikut: RENE DESCARTES Manusia adalah makhluk ganda yang mempunyai pikiran dan badan perluasan apa yang kita pikirkan dengan akal kita. UPANISADS Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh, jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik. SOKRATES Manusia adalah makhluk berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar. KEES BERTENS Manusia adalah suatu makhluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuanya tidak dinyatakan. I WAYAN WATRA Manusia adalah makhluk yang dinamis dengan trias dinamikanya yaitu, cipta, rasa, dan karsa. NICOLAUS D. & A. SUDIARJA Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang. ABINENO J. I Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana". OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
D021181022_KEHIDUPAN NELAYAN DAERAH PESISIR BERBASIS AGAMA, 2019
Hilman Djafar, Rukmina Gonibala