Academia.eduAcademia.edu

GINGIVAL ENLARGEMENT & PERIODONTITIS KRONIS PADA PEROKOK GANJA

Pendahuluan: Merokok merupakan kebiasaan buruk yang dewasa ini sering dilakukan oleh masyarakat di seluruh dunia. Rokok yang sering dikonsumsi adalah rokok tembakau, ganja, dan kombinasi keduanya. Kebiasaan merokok ganja lebih banyak ditemukan di luar Indonesia. Merokok ganja memiliki banyak efek negatif bagi kondisi psikososial dan kesehatan secara umum. Gangguan kesehatan oral, seperti xerostomia, gingivitis, gingival enlargement dan periodontitis kronis beberapa kali dilaporkan sebagai dampak dari penggunaan ganja. Kasus: Seorang wanita 23 tahun mengalami gingival enlargement dan periodontitis kronis datang ke klinik periodontis. Pasien mengaku telah mengkonsumsi ganja selama 3 tahun dan mulai merasakan pembesaran gusi sesaat setelah konsumsi ganja. Pada pemeriksaan klinis ditemukan BOP positif dan hilang perlekatan pada beberapa gigi. Pemeriksaan radiografis juga menunjukkan adanya penurunan tulang alveolar pada area gigi tersebut. Perawatan fase I dilakukan dengan SRP kemudian dievaluasi setelah 1 bulan. Kehilangan perlekatan dan penurunan tulang belum teratasi, sehingga dilakukan prosedur bedah resektif. 6 bulan paska operasi, perlekatan kembali normal dan radiografi memperlihatkan kenaikan tulang alveolar. Pembahasan: Ganja merupakan tumbuhan herbal yang diduga memiliki efek buruk bagi rongga mulut jika dikonsumsi dengan cara merokok. Efek tersebut antara lain gingival enlargement dan periodontitis kronis. Gingival enlargement merupakan keadaan pembesaran gusi yang terjadi dengan atau tanpa disertai gejala nyeri. Periodontitis kronis adalah keadaan peradangan jaringan periodontal tanpa adaya rasa nyeri dan ditandai dengan hilangnya perlekatan dan penurunan tulang alveolar. Terapi yang dapat dilakukan untuk kedua kasus tersebut adalah dengan mengikuti fase terapi periodontal. Kesimpulan: Ganja memiliki dampak buruk bagi kesehatan, khususnya kesehatan rongga mulut. Timbulnya gingival enlargement dan periodontitis kronis pada pengguna ganja harus diterapi dan disertai dengan penghentian konsumsi ganja.