Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
43 pages
1 file
Kurikulum yang disusun Kementerian Pendidikan Nasional
Jurnal KKKn uin walisongo kelompok 16 , 2022
Batik merupakan karya seni tradisional yang menggambarkan budaya Indonesia. Proses pembuatannya mengandung makna kesabaran yang cukup tinggi, begitupun dalam hal pemakaiannya. Batik tidak boleh sembarangan, ada caranya, digunakan untuk apa dan disesuaikan dengan motifnya. Kain batik yang ada di seluruh daerah Indonesia mempunyai ciri yang berbeda-beda. Kain ini bertujuan untuk mengetahui (a) Untuk mengetahui corak batik Linggo Gonoharjo (b) Untuk mengetahui bagaimana peran motif batik dalam usaha melestarikan budaya (c) Usaha mengetahui kendala di dalam pembuatan batik. Tulisan ini menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui wawancara dan observasi terhadap sistem pelestarian budaya melalui pembuatan Batik Linggo Gonoharjo. Hasil observasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa pelestarian batik Linggo Gonoharjo mampu menjembatani budaya agar tetap tumbuh dan berkembang.
2021
Tengkuluk berfungsi sebagai penutup kepala bagi kaum perempuan atau bundo kanduang di Minangkabau khususnya di daerah Payakumbuh, Luhak Limopuluah kota. Ide penciptaan karya kriya tekstil menggunakan teknik batik tulis dengan judul Tengkuluk Batik Kumbuah, yang dilatarbelakangi oleh tengkuluk bundo kanduang yang terdapat di daerah Payakumbuh Luhak Limopuluah Kota. Tengkuluk di Payakumbuh penggunaannya disesuaikan dengan keadaan dan usia pemakainya, seperti baralek, kematian, mando'a dan sebagainya. Penciptaan tengkuluk ini berdasarkan ekspresi personal pengkarya yang lebih menekankan pada kreatifitas pengkarya dengan memberikan penambahan bentuk pada tengkuluk dan menciptakan tengkuluk dengan pola motif batik yang diciptakan sendiri berdasarkan tanaman kumbuah yang merupakan sejarah awal dari terciptanya nama kota Payakumbuh. Rancangan dalam penciptaan karya ini melalui dua konsep yaitu, tengkuluk sebagai benda yang memiliki nilai budaya dan motif batik yang bersifat sebagai penghias. Karya ini bertujuan untuk menciptakan karya dengan nuansa batik dalam bentuk penutup kepala yang estetik dan mengandung makna nilai bundo kanduang di Minangkabau.Metode penciptaan yang dilakukan yaitu metode tiga tahap enam langkah diantaranya, tahap eksplorasi atau pengumpulan data, tahap perancangan yaitu menciptakan sketsa alternatif, desain terpilih dan tahap perwujudan yaitu melalui proses pembentukan karya seni, menggunakan pendekatan estetik, yang dapat dimunculkan melalui aspek bentuk, kandungan isi, dan ungkapan emosi. Karya yang diciptakan yaitu tujuh tengkuluk menggunakan teknik batik tulis dengan pewarnaan napthol dan remazol, masing-masing karya berjudul, nan gadang basa batuah, basipek, maanjuang tinggi, puti, tanduak barumbai, omeh perak dan barendo batiak.
2019
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan efektifitas program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) menjahit aneka fashion busana muslimah di SKB Gudo Jombang.Pendekatan penelitian yang digunakan peneliti adalah deskriptif kualitatif. Subjek data berasal dari peserta didik, penyelenggara, serta masyarakat. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi partisipatif , wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah reduksi data, display data dan verifikasi. Sedangkan dalam uji keabsahan data peneliti menggunakan kredibilitas, transferability, dependability dan konfirmability. Hasil dari penelitian dalam merekrut tutor disyaratkan memiliki sertifikat kompetensi pendidik, mahir dan berpengalaman dalam bidang menjahit, rekruitmen peserta melalui sosialisasi dan seleksi, dan materi yang diberikan meliputi kewirausahaan dan keterampilan. Adapun hasil belajar peserta memiliki pengetahuan, keterampilan menjahitdengan baik, sebagai bukti d...
GAYA ASUHAN IBU BAPA DAN HUBUNGANNYA DENGAN SALAH LAKU PONTENG DALAM KALANGAN PELAJAR SEKOLAH MENENGAH FELDA DI DAERAH ROMPIN, PAHANG MOHD RIZAL BIN ATAN [email protected] SUPIAN BIN HASHIM [email protected] KHADIJAH BINTI DAUD [email protected] UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA, JOHOR Kajian deskriptif ini bertujuan untuk meninjau hubungan antara gaya asuhan ibu bapa dengan salah laku ponteng dalam kalangan pelajar Sekolah Menengah Felda di Daerah Rompin, Pahang. Tiga jenis gaya asuhan ibu bapa menggunakan Model Baumrind (1971) iaitu gaya asuhan jenis autoritarian, autoritatif dan permisif digunakan dalam kajian ini. Tinjauan dilakukan dalam kalangan pelajar yang pernah melakukan salah laku ponteng berdasarkan bilangan ketidakhadiran tanpa sebab ke sekolah. Kajian ingin melihat apakah gaya asuhan yang paling dominan yang diamalkan oleh ibu bapa pelajar yang pernah melakukan salah laku ponteng. Kajian juga melihat perhubungan antara jenis gaya asuhan ibu bapa dengan salah laku ponteng pelajar dan perbezaan jenis gaya asuhan ibu bapa berdasarkan jantina. Selain itu, kajian juga melihat perbezaan jenis gaya asuhan berdasarkan status ekonomi keluarga. Seramai 223 orang pelajar yang terlibat dengan salah laku ponteng tanpa sebab dari enam buah sekolah Menengah Felda di Daerah Rompin, Pahang telah dipilih sebagai responden. Instrumen soal selidik berdasarkan skala Likert telah digunakan untuk tujuan pengumpulan data. Data kajian dianalisis dengan teknik min, sisihan piawai, korelasi Spearman rho, ujian-t dan Anova menggunakan perisian SPSS versi 17.0. Secara keseluruhan, dapatan menunjukkan gaya asuhan permisif merupakan gaya asuhan yang paling dominan dengan min=4.02. Pekali Korelasi Spearman digunakan untuk melihat kekuatan hubungan antara jenis gaya asuhan dengan salah laku ponteng. Dapatan menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara gaya asuhan dengan salah laku ponteng sekolah. Hasil Ujian t menunjukkan tidak terdapat perbezaan yang signifikan antara jenis gaya asuhan dengan salah laku ponteng berdasarkan jantina manakala ujian Anova menunjukkan tidak terdapat perbezaan antara jenis gaya asuhan berdasarkan status ekonomi keluarga. Implikasi dan beberapa cadangan penambahbaikan dalam amalan gaya asuhan ibu bapa dan peranan pihak sekolah bagi menanganinya bagi kajian lanjutan turut dikemukakan. Kata kunci : gaya asuhan ibu bapa, salah laku ponteng , menengah rendah, remaja, FELDA PENGENALAN
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT AKADEMISI