Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
16 pages
1 file
Pendidikan sebagai suatu proses berkesinambungan yang ada sejak manusia itu ada, memiliki suatu perkembangan yang dinamis sesuai dengan jiwa zaman (zeitgist) dalam suatu masa tertentu. Pendidikan mengikuti pola kehidupan masyarakat dan sistem kebudayaan yang melatarbelakanginya. Sehingga tidak jarang peralihan atau pergantian dari suatu sistem kekuasaan akan mengakibatkan pula perubahan substansi dalam bidang pendidikan. Dari zaman prasejarah, zaman kuno, zaman pertengahan sampai pada zaman modern pendidikan mengalami suatu perubahan secara dinamissamapai pada rezim orde baru dibawah kekuasaan Suharto.
Pendidikan sebagai suatu proses berkesinambungan yang ada sejak manusia itu ada, memiliki suatu perkembangan yang dinamis sesuai dengan jiwa zaman (zeitgist) dalam suatu masa tertentu. Pendidikan mengikuti pola kehidupan masyarakat dan sistem kebudayaan yang melatarbelakanginya. Sehingga tidak jarang peralihan atau pergantian dari suatu sistem kekuasaan akan mengakibatkan pula perubahan substansi dalam bidang pendidikan. Dari zaman prasejarah, zaman kuno, zaman pertengahan sampai pada zaman modern pendidikan mengalami suatu perubahan secara dinamissamapai pada rezim orde baru dibawah kekuasaan Suharto.
Pendidikan pada dasarnya adalah bagian integral dari hidup manusia sehingga tidak dapat dilepaskan dari keseluruhan hidupmanusia. Sejak dalam kandungan, lahir dan selama hidup, manusia membutuhkan pendidikan (long life education). Pendidikan sangat berperan dalam pembentukan pribadi manusia dalam kaitannya untuk pengembangan secara individual, kelompok, masyarakat dan bangsa. Akan tetapi dalam realitas dewasa ini, khususnya dalam lingkup bangsa Indonesia, disatu pihak kita melihat perkembangan-perkembangan yang cukup berarti di bidang pendidikan, di pihak lain kita menyaksikan dengan kasat mata terdapat sejumlah keprihatinan dalam dunia pendidikan Indonesia. Menurut hasil survey Political and Economic Risk Consultancy(PERC) menyebutkan bahwa pendidikan Indonesia terburuk di kawasan Asia. Dari 12 negara yang disurvei oleh lembaga yang berpusat di Hongkong itu, menyebutkan bahwa Korea Selatan dinilai memiliki system pendidikan terbaik, disusul Singapura, Jepang, Taiwan, India, Cina dan Malaysia. Indonesia menduduki urutan ke-12 di bawah Vietnam (KOMPAS, 5 September 2001). Kenyataan ini tentunya menjadi masalah dan tantangan seluruh komponen bangsa Indonesia. Untuk itu reformasi pendidikan di Indonesia dewasa ini perlu diupayakan agar semakin berkualitas. Makalah ini mencoba memberikan beberapa gagasan tentang reformasi pendidikan di Indonensia B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah: 1. Apa pengertian evaluasi secara umum ? 2. Apa tujuan dari evaluasi dalam bidang pendidikan ? 3. Apa pengertian reformasi pendidikan ?
Jurnal Tarbawi, 2019
Abstrak: Polemik pendidikan agama dan keagamaan di Indonesia mengalami perdebatan yang panjang. Perdebatan terkait hal tersebut pada awal kemerdekaan lebih mengarah pada perdebatan perlu tidaknya pelajaran agama masuk dalam ranah sekolah umum. Namun, belakangan, melalui UU Sistem Pendidikan Nasional tahun 1989, masyarakat politik Indonesia bersepakat bahwa pendidikan agama adalah sesuatu yang urgen dan perlu untuk masuk dalam kurikulum sekolah-sekolah negara. Akan tetapi saat itu, belum ada kesatuan sikap terkait pendidikan keagamaan. Pengakuan-pengakuan terhadap pendidikan keagaman baru pada sebatas kementerian dan tidak masuk dalam undang-undang. Pada masa reformasi, perdebatan tak lagi pada perlunya pendidikan agama di sekolah umum tapi lebih pada upaya pengakuan terhadap lembaga pendidikan-pendidikan keagamaan yang ada selama ini. Naiknya, para politikus Muslim yang berangkat dari moral agama Islam disebut-sebut menjadi faktor atas perubahan kecenderungan ini. Artikel ini menyatakan bahwa pendidikan agama dan keagamaan Islam mendapat tempat bersamaan dengan makin naiknya Islam politik di negeri ini di era reformasi. Artikel ini ditulis dengan menggunakan kajian literatur atas regulasi terhadap pendidikan agama dan keagamaan Islam di Indonesia.
Peringatan 500 tahun Reformasi Gereja yang dipelopori oleh Martin Luther sangatlah penting sebagai sarana untuk melihat kembali sejauh mana generasi sekarang yang mewarisi prinsip dan semangat Reformasi Luther dan para reformator lainnya, dapat menjalani kehidupan sesuatu dengan arah dan impian reformasi gereja. Walaupun reformasi Luther dalam konteks gereja, namun dampak dari gerakan tersebut nyata dalam dunia pendidikan Kristen, hingga sekarang ini.
perbandingan pendidikan masa orde baru dan reformasi " DOSEN: DOSEN: Muh. Idris, S.Ag. M.Ag DISUSUN OLEH: Nurvita Bani Mamonto 15.2.3.099 FAKULTAS/JURURSAN TARBIYAH/ PAI 2 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MANADO 1439 H / 2017 M BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Orde baru merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk memisahkan antara kekuasaanmasa Sukarno (Orde Lama) dengan masa Suharto.Sebagai masa yang menandai sebuah masa baru setelah pemberontakan Gerakan 30 September tahun 1965. Orde baru lahir sebagai upaya untuk: mengoreksi total penyimpangan yang dilakukan pada masa Orde Lama, penataan kembali seluruh aspek kehidupan rakyat, bangsa, dan negara Indonesia,melaksanakan Pancasila dan UUD1945 secara murni dan konsekuen dan menyusun kembali kekuatan bangsa untuk menumbuhkan stabilitas nasional guna mempercepat proses pembangunan bangsa. Kekuasan Soekarno beralih ke Soeharto ditandai dengan keluarnya Surat Perintah SebelasMaret (SUPERSEMAR) 1966. Setelah dikeluarkan Supersemar maka mulailah dilakukan penataan pada kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. Pendidikan sudah sepatutnya menentukan masa depan suatu negara. Bila visi pendidikan tidak jelas, yang dipertaruhkan adalah kesejahteraan dan kemajuan bangsa. Visi pendidikan harus diterjemahkan ke dalam sistem pendidikan yang memiliki sasaran jelas, dan tanggap terhadap masalah-masalah bangsa. Karena itu, perubahan dalam subsistem pendidikan merupakan suatu hal yang sangat wajar, karena kepedulian untuk menyesuaikan perkembangan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman. Sudah seyogyanya sistem pendidikan tidak boleh jalan di tempat, namun setiap perubahan juga harus disertai dan dilandasi visi yang mantap dalam menjawab tantangan zaman.
EDUKASI : Jurnal Pendidikan Islam (e-Journal), 2017
The reform era was born as a correction, improvement, and refinement of various weaknesses of previous government policies. The government of the reform era has also integrated religious education into the national education system, in terms of law or legislation, budget, human resources, and so forth. Strategies that need to be declared to improve future Islamic education are sociopolitical strategies, cultural strategies, and sociocultural strategies.
Tasamuh: Jurnal Studi Islam
Islam in Indonesia has existed since in the 7th and became more widespread in the 13th. The success of Islam spread in Indonesia including the most dynamic with the method of cultural and political da'wah. Since the era of independence, Islam has grown rapidly. This paper aims to examine the existence of Islam in Indonesia today, with a review before the reform era and after reform. The Islamic movement can be said to be very influential on Indonesia's independence. This is evident from the role of Islamic organizations and parties. Despite its dominant influence, Islam did not become the official ideology of the Indonesian state after independence, as in the events of the Jakarta Charter, Islamic leaders preferred Pancasila as the principle of a pluralistic state. Uniquely, despite the predominantly Muslim population, Islam is not formally exposed in the system of government. After the Reform Era, many new Islamic parties and organizations were established. In Islamic conce...
Jurnal Pendidikan Sejarah, 2019
This article aims to examine the development of historical learning from postindependence Indonesia to the Reformation period. During that period, Indonesia has made 9 (nine) curriculum changes. Learning history at the beginning of independence was characterized by a spirit of nationalism, considering that this time, Indonesia still had to struggle to maintain its independence. Entering the Suharto government, historical learning directions and policies also changed along with political interests, namely strengthening the legitimacy of Suharto's power. Furthermore, the Reformation period marked by the end of Suharto's rule, the direction and purpose of historical learning also changed, namely preparing the younger generation to have human resources that are equal to other countries. Learning of the history of the reform era made many changes and reviewed various past events that did not exist in the history books of the New Order. The research method used is descriptive method, which describes the problem to obtain answers. The results of the study show that learning from time to time changes color following the color of government politics. This is because history learning has a very strategic role in supporting government programs.
Dalam pendidikan, reformasi bukanlah langkah akhir namun reformasi harus segera diimplementasikan dan diiringi dengan upaya revitalisasi pendidikan, termasuk pendidikan Islam yang sekian lama telah dinanti oleh segenap umat. Istilah itu menunjukkan bahwa pendidikan Islam harus kembali dipertajam pelaksanaannya seimbang dengan sistem pendidikan nasional. Reformasi adalah upaya yang mampu mengembalikan otonomi pedagogis pada sekolah dan guru dengan meninjau kembali keseluruhan kebijakan yang ada mengenai hubungan antara birokrasi pendidikan, sekolah, dan guru
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial
Jurnal Cakrawala Pendidikan, 2015
MUKADIMAH: Jurnal Pendidikan, Sejarah, dan Ilmu-ilmu Sosial
MIMBAR PENDIDIKAN, 2016