Academia.eduAcademia.edu

Makalah SPPI Febrianty Bagunda

Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah pemikiran dan pendidikan islam Jurusan PAI Fakultas Tabiyah dan Ilmu Keguruan Semester V IAIN Manado Tahun Akademik 2017 Oleh : Febrianty Bagunda 15.2.3.120 Dosen Pembimbing Dr. Muhammad Idris, S.Ag , M.Ag INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN MANADO) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam sejarahnya, pendidikan Islam telah mengalami pasang surut. Dari zaman Rasulullah saw. hingga tiga rezim sesudahnya (kekhalifahan Rasyidin, Daulah Umaiyyah, dan Abbasiyah) masing-masing dengan karakteristik perkembangannya yang beragam sesuai dinamika yang berkembang pada masa itu. Masa keemasan Islam atau sering disebut peradaban Islam dalam bidang pendidikan ditancapkan pada masa Daulah Abbasiyah. Sebuah rezim yang dalam sejarah Islam dinisbahkan dari mana silsilah keluarga Nabi Muhammad saw., al-Abbas (paman Nabi). Kemajuan yang pesat diperoleh dinasti Abbasiyah dalam berbagai bidang kehidupan pada masa itu untuk sekedar membandingkan dengan peradaban Islam kini secara jujur diakui, belum tertandingi. Masa ini dimulai dengan berkembang pesatnya kebudayaan Islam, yang ditandai dengan berkembang luasnya lembaga-lembaga pendidikan Islam dan madrasah-madrasah (sekolah-sekolah) formal serta universitas-universitas dalam berbagai pusat kebudayaan Islam. Lembaga-lembaga pendidikan, sekolah-sekolah dan universitas-universitas tersebut nampak sangat dominan pengaruhnya dalam membentuk pola kehidupan dan pola budaya kaum muslimin. Berbagai ilmu pengetahuan yang berrkembang melalui lembaga pendidikan itu menghasilkan pembentukan dan perkembangan berbagai macam aspek budaya kaum muslim. Masa pemerintahan Daulah Abbasiyah merupakan masa kejayaan Islam dalam berbagai bidang, kususnya bidang ilmu pengetahuan. Pada zaman ini umat Islam telah banyak melakukan kajian kritis tentang ilmu pengetahuan, sehingga ilmu pengetahuan pada zaman ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Sebelum timbul sekolah dan universitas yang kemudian dikenal sebagai lembaga pendidikan formal, dalam dunia islam sebenarya telah berkembang lembaga lembaga pendidikan Islam yang bersifat non formal. Lembaga lembaga ini berkembang terus dan bahkan bersamaan denganya tumbuh dan berkembang bentuk-bentuk lembaga pendidikan non formal yang semakin luas B. Rumusan Masalah Dari penjelasan singkat tentang Dinasti Abbasiyah penulis mengangkat masalah : Dinasti Abbasiyah didirikan oleh Abdullah al-Saffah ibn Muhammad ibn Ali ibn Abdullah ibn al-Abbas. Kekuasaannya berlangsung dalam rentang waktu yang panjang, dari tahun 132 H. (750 M.) s. d. 656 H. (1258 M.). Selama dinasti ini berkuasa, pola pemerintahan yang diterapkan berbeda-beda sesuai dengan perubahan politik, sosial, dan budaya.1 Penjelasan diatas menejelaskan bahwa Dinasti Abbasiyah itu didirkan oleh Abdullah al-Saffah ibn Muhammad ibn Ali ibn Abdullah ibn al-Abbas dan kekuasaan yang berlangsung lama dengan pola pemerintahan yang berbeda-beda. Pada masa pemerintahan Dinasti Umayyah, Bani Abbas telah melakukan usaha perebutan kekuasaan, Bani Abbas telah mulai melakukan upaya perebutan kekuasaan sejak masa khalifah Umar bin Abdul Aziz (717-720 M) berkuasa. Khalifah itu dikenal liberal dan memberikan toleransi kepada kegiatan keluarga Syi'ah. Gerakan itu didahului oleh saudara-saudara dari Bani Abbas, seperti Ali bin Abdullah bin Abbas, Muhammad serta Ibrahim al-Imam, yang semuanya mengalami kegagalan, meskipun belum melakukan gerakan yang bersifat politik. Sementara itu, Ibrahim meninggal dalam penjara karena tertangkap, setelah menjalani hukuman kurungan karena melakukan gerakan makar. Barulah usaha perlawanan itu berhasil ditangan Abu Abbas, setelah melakukan pembantaian terhadap seluruh Bani Umayyah, termasuk khalifah Marwan II yang sedang berkuasa.2 Bani abbas telah melakukan usaha untuk merebut kekuasaan sejak masa bani ummaya, tapi usaha-usaha yang dilakukan mengalami kegagalan, perlawanan membawah hasil saat ditangan Abu Abbas yang melakukan pembantaian terhadap seluruh Bani ummaya.