PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA PEMBAHARUAN ISLAM DI MESIR Dipresentasikan pada Seminar Makalah Pemikiran Pendidikan Islam OLEH: HADI SISWOYO NIM: 3003163006 M. HANZALAH NIM: 3003163004 PRODI: PENDIDIKAN ISLAM DOSEN PEMBIMBING: Prof. Dr. Dja'far Siddik, M.A PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN 2017 BAB I PENDAHULUAN Pembaharuan pemikiran Islam di Mesir baik dalam bidang agama, sosial, pendidikan diawali dan dilatarbelakangi oleh kedatangan Napoleon Bonaparte pada tahun 1798 M. Dalam tempo lebih kurang tiga minggu Napoleon dapat menaklukan Mesir. Kedatangan Napoleon ke Mesir tidak hanya membawa pasukan, ia juga membawa sejumlah ilmuan dalam berbagai bidang. Dalam rombongan terdapat 500 orang sipil dan 500 orang wanita. Di antara kaum sipil tersebut terdapat 167 ahli dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan. Beliau juga membawa dua set alat percetakan huruf latin, Arab, dan Yunani. 1 Dengan demikian, misinya tersebut bukan hanya saja untuk kepentingan militer tetapi juga untuk kepentingan ilmiah. Napoleon Bonaparte menguasai Mesir sejak tahun 1798 M. Ini merupakan momentum baru bagi sejarah umat Islam, khususnya di Mesir yang menyebabkan bangkitnya kesadaran akan kelemahan dan keterbelakangan mereka. Kehadiran Napoleon Bonaparte di samping membawa pasukan yang kuat, juga membawa para ilmuwan dengan seperangkat peralatan ilmiah untuk mengadakan penelitian. 2 Hal inilah yang membuka mata para pemikir-pemikir Islam untuk melakukan perubahan meninggalkan keterbelakangan menuju modernisasi di berbagai bidang khususnya bidang pendidikan. Upaya pembaharuan dipelopori oleh Muhammad Ali Pasya, kemudian diikuti oleh pemikir-pemikir lainnya. Untuk lebih memahami pemikiran pendidikan Islam pada masa pembaharuan Islam di Mesir, penulis dalam makalah ini akan memaparkan tentang latar belakang timbulnya pembaharuan pemikiran pendidikan Islam di Mesir, tokoh-tokoh penggagas dan pemikirannya dan sistem pendidikan di Mesir pada masa pembaharuan.