Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
5 pages
1 file
Sebagai lembaga keuangan dan seiring dengan situasi lingkungan eksternal dan internal perbankan yang mengalami perkembangan pesat, bank syariah akan selalu berhadapan dengan berbagai jenis resiko dengan tingkat kompleksitas yang beragam dan melekat pada kegiatan usahanya. Resiko dalam perbankan merupakan suatu kajian yang potensial,baik yang dapat diperkirakan maupun yang tidak dapat diperkirakan. Resiko tersebut tidak dapat
Likuiditas pada umumnya didefinisikan sebagai kepemilikian sumber dana yang memadai untuk memenuhi seluruh kebutuhan kewajiban yang akan jatuh tempo. Atau dengan kata lain kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban pada saat ditagih gaik yang dapat diduga ataupun yang tidak terduga.
Sebagai lembaga keuangan dan seiring dengan situasi lingkungan eksternal dan internal perbankan yang mengalami perkembangan pesat, bank syariah akan selalu berhadapan dengan berbagai jenis resiko dengan tingkat kompleksitas yang beragam dan melekat pada kegiatan usahanya. Resiko dalam perbankan merupakan suatu kajian yang potensial,baik yang dapat diperkirakan maupun yang tidak dapat diperkirakan. Resiko tersebut tidak dapat
Tulisan ini berkenaan dengan manajemen likuiditas yang membahas mengenai posisi uang kas suatu perusahaan dan kemampuannya untuk memenuhi kewajiban (membayar utang) tepat waktu. Manajemen likuiditas merupakan salah satu fungsi terpenting yang dilaksanakan oleh lembaga perbankan, dan di dalam pengelolaannya yang secara efisien ini diperlukan adanya instrumen dan pasar keuangan baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang, baik itu untuk perbankan konvensional maupun syariah. Untuk keperluan yang bersifat mendasar itu, (yaitu penempatan dan pemenuhan kebutuhan jangka pendek) bagi perbankan syariah di Indonesia telah tersedia beberapa instrumen seperti (IMA) sertifikat investasi mudharabah antar bank, (PUAS) aturan-aturan tentang pasar keuangan antar bank dengan prinsip syariah, (SWBI) sertifikat wadiah bank Indonesia, serta (FPJPS) ketentuan tentang Fasilitas Pembiayaan Jangka Pendek bagi bank syariah. Dalam pengembangan sektor ekonomi pembangunan sekarang ditemui banyak metode dalam manajemen dana khususnya pengelolaan likuiditas pada lembaga lembaga keuangan, baik itu bank maupun non bank, baik itu syariah maupun konvensional. Pengelolaan likuiditas ini sangatlah berpengaruh pada perkembangan lembaga itu sendiri dan perekonomian negara secara luas. Seperti krisis sektor keuangan di tahun 1997 (krismon), yang terjadi pada waktu itu merupakan salah satu dampak dari masalah likuiditas suatu lembaga keuangan dalam menangani aliran sumber dana dan pengarunya secara luas terlihat pada perkembangan pasar surat-surat berharga, sektor perbankan dan lebih jauh lagi pada sektor riil, dan berdampak krisis ekonomi global. Masalah pengelolan likuiditas adalah masalah yang berhubungan dengan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi. Jumlah alat-alat pembayaran (alat likuid) yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada suatu saat merupakan kekuatan membayar dari perusahaan yang bersangkutan. Suatu perusahaan yang mempunyai kekuatan membayar belum tentu dapat memenuhi segala kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi atau dengan kata lain perusahaan tersebut belum tentu memiliki kemampuan membayar. Secara umum, pengertian likuditas adalah kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dana (cash flow) dengan segera dan dengan biaya yang sesuai, dimana
Pengelolaan risiko likuiditas sangat penting karena dampak dari risiko ini sangat besar, bahkan dalam beberapa kasus terdapat bank yang ga- gal sebagai akibat tidak dapat memenuhi kebutuhan likuiditas.
Firsian Agleonard Universitas Trilogi
Tulisan ini berkenaan dengan manajemen likuiditas yang membahas mengenai posisi uang kas suatu perusahaan dan kemampuannya untuk memenuhi kewajiban (membayar utang) tepat waktu. Manajemen likuiditas merupakan salah satu fungsi terpenting yang dilaksanakan oleh lembaga perbankan, dan di dalam pengelolaannya yang secara efisien ini diperlukan adanya instrumen dan pasar keuangan baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang, baik itu untuk perbankan konvensional maupun syariah. Untuk keperluan yang bersifat mendasar itu, (yaitu penempatan dan pemenuhan kebutuhan jangka pendek) bagi perbankan syariah di Indonesia telah tersedia beberapa instrumen seperti (IMA) sertifikat investasi mudharabah antar bank, (PUAS) aturan-aturan tentang pasar keuangan antar bank dengan prinsip syariah, (SWBI) sertifikat wadiah bank Indonesia, serta (FPJPS) ketentuan tentang Fasilitas Pembiayaan Jangka Pendek bagi bank syariah. Dalam pengembangan sektor ekonomi pembangunan sekarang ditemui banyak metode dalam manajemen dana khususnya pengelolaan likuiditas pada lembaga lembaga keuangan, baik itu bank maupun non bank, baik itu syariah maupun konvensional. Pengelolaan likuiditas ini sangatlah berpengaruh pada perkembangan lembaga itu sendiri dan perekonomian negara secara luas. Seperti krisis sektor keuangan di tahun 1997 (krismon), yang terjadi pada waktu itu merupakan salah satu dampak dari masalah likuiditas suatu lembaga keuangan dalam menangani aliran sumber dana dan pengarunya secara luas terlihat pada perkembangan pasar surat-surat berharga, sektor perbankan dan lebih jauh lagi pada sektor riil, dan berdampak krisis ekonomi global. Masalah pengelolan likuiditas adalah masalah yang berhubungan dengan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi. Jumlah alat-alat pembayaran (alat likuid) yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada suatu saat merupakan kekuatan membayar dari perusahaan yang bersangkutan. Suatu perusahaan yang mempunyai kekuatan membayar belum tentu dapat memenuhi segala kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi atau dengan kata lain perusahaan tersebut belum tentu memiliki kemampuan membayar. Secara umum, pengertian likuditas adalah kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dana (cash flow) dengan segera dan dengan biaya yang sesuai, dimana
Likuiditas adalah kemampuan Manajemen bank dalam menyediakan dana yang cukup untuk memenuhi kewajibannya setiap saat. Dalam kewajiban diatas termasuk penarikan yang tidak dapat diduga seperti Commitment Loan maupun penarikan-penarikan tidak terduga lainnya. 1 Tetapi pengertian likuiditas dalam dunia perbankan lebih kompleks dibanding dengan dunia bisnis secara umum. Dari sudut aktiva, likuiditas adalah kemampuan untuk mengubah seluruh asset menjadi bentuk tunai (cash), sedangkan dari sudut passive, likuiditas adalah kemampuan bank memenuhi kebutuhan dana melalui peningkatan portofolio liabilitas. 2 Secara garis besar manajememen likuiditas terdiri dari dua bagian, yaitu:
Jurnal Tabarru': Islamic Banking and Finance
Manajemen resiko likuiditas merupakan pengelolaan bank agar terhindar dari resiko likuiditas yang disebabkan oleh ketidak mampuan bank dalam membayar kewajiban jangka pendeknya. Agar bank terhindar dari resiko likuiditas, maka bank harus memastikan dana yang tersedia cukup untuk membayar kewajiban-kewajiban, mencairkan dana nasabah yang akan jatuh tempo, membiayai kegiatan operasional dan cukup dana menghadapi kemungkinan munculnya ekonomi yang memburuk. Kecukupan dana bank sangat tergantung dari instrumen pengelolaan likuiditas. Instrumen likuiditas bisa diperoleh dari penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), peminjaman di pasar uang syariah, pembelian SBI syariah, mencari investor dari dalam negeri atau investor luar negeri, atau dari sumber-sumber dana lainnya. Hasil penelitian memperlihatkan penerapan manajemen resiko likuiditas pada bank syariah dan UUS dilaksanakan dalam bentuk; a) Direksi, komisaris dan DPS melakukan pengawasan aktif terhadap rumusan dan pelaksanaan manajemen re...
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam
This study aims to determine the effect of capital adequacy (CAR), profitability (ROA), non-performing financing (NPF) and efficiency (BOPO) on liquidity (FDR) in Islamic commercial banks. The data for this research are Bank Central Asia (BCA) Syariah, Bank Bukopin Syariah, Bank Mega Syariah, Bank Maybank Syariah, and Bank Muamalat Indonesia in the period 2013-2018. Chow test and Hausman test were carried out to get the best panel model in this study. This study found that ROA and BOPO had a positive effect on liquidity, while CAR and NPF showed a negative effect on liquidity. The implication of this research for bank management is that there is a need for continuous efforts to increase the profitability (ROA) of Islamic commercial banks by distributing financing safely and optimally. In addition, efforts to improve efficiency (BOPO) need to be carried out by formulating a planned and measurable bank operational management program. Bank policies on ROA and BOPO levels will affect th...
Journal of Applied Islamic Economics and Finance
This research was conducted to analyze what factors affecting the liquidity risk in Islamic Banks in Indonesia. In this study, the measurement of liquidity risk will be seen from other factors that can affects liquidity risk including Cash Ratio (CsR), Size of Bank (SOB), Third Party Funds (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), Net Working Capital (NWC), and Investment (INV). The research method used in this research is a quantitative descriptive analysis uses the Eviews 9 program. The object of this analysis is twelve Islamic Banks in Indonesia which have been operating from 2014-2018. The analysis technique used is multiple regression analysis with Random Effect Model (REM) regression model. The results of this study indicate that CsR, SOB, and NWC have a significant effect on liquidity risk. While DPK, CAR, and INV have an insignificant effect on liquidity risk.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Journal of Accounting and Investment, 2016
Journal of Applied Islamic Economics and Finance
JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI & KEUANGAN, 2018
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi Asia, 2019
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 2021
Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan
Journal of Economics Research and Social Sciences, 2018
Jurnal Ilmu Perbankan dan Keuangan Syariah, 2022
BISMA (Bisnis dan Manajemen)
Jurnal Riset Akuntansi dan Manajemen Malahayati
Mutiara Nurarsy , 2022
2020
Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan