Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Para ulama tasawuf memberikan formulasi bahwa kehidupan Rasul bisa dilihat dari pandangan tasawuf. Hal itu merupakan pengejawantahan dari pengamalan tasawuf sebagaimana yang telah diformulasikan oleh para sufi, dan harus ditekankan bahwa Rasul tidak pernah menyatakan bahwa apa yang diamalkan itu merupakan pengamalan tasawuf, sebab istilah tasawuf saja lahir jauh setelah Rasul wafat. Namun, orang belakanganlah yang memformulasikan keilmuan dan istilah tasawuf. Bila ditelaah kehidupan Rasulullah SAW., Nabi Muhammad SAW. adalah sosok manusia yang patut dicontoh,2 karena ia dinyatakan sebagai manusia yang berakhlak mulia.3 Seluruh perilakunya selalu menjadi pelajaran bagi umatnya dulu, kini dan yang akan datang, baik dalam bidang agama, politik, ekonomi maupun sosial budaya.
Abstrak: Tasawuf merupakan media untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, yang didasarkan pada praktik nabi Muhammad dan para sahabatnya. Di dalam al-Qur'an, ditemukan sejumlah ayat yang mendorong seorang Muslim untuk melakukan hal itu. Doktrin-doktrin sufi–seperti zuhd, wara', mujahadah, murâqabah, dan muhasabah– telah diamalkan dan menjadi bagian dari tradisi keberagamaan di kalangan Muslim Indonesia. Namun, praktik tasawuf belum menjadi elemen penting dari pembangunan social. Penulis artikel ini coba mengeksplorasi beberapa aspek dari tasawuf dan relevansinya dengan situasi kontemporer. Abstract: The Relevance of Tasawuf Teachings in Modern Time. Tasawuf is a medium of getting oneself closer to God, based on the practices of the Prophet Muhammad and his Companions. In addition, the Holy Qur'an contains numerous verses urging muslims to do so. Sufi doctrines–such as zuhd, wara', mujahadah, murâqabah, and muhasabah has in fact become part of religious traditions among Indonesians. However, they have not become essential elements of social developments. The present writer explores some aspects of tasawuf and how it becomes relevant to contemporary situation. Pendahuluan Para ulama tasawuf memberikan formulasi bahwa kehidupan Rasul bisa dilihat dari pandangan tasawuf. Hal itu merupakan pengejawantahan dari pengamalan tasawuf sebagaimana yang telah diformulasikan oleh para sufi, dan harus ditekankan bahwa Rasul tidak pernah menyatakan bahwa apa yang diamalkan itu merupakan pengamalan tasawuf, sebab istilah tasawuf saja lahir jauh setelah Rasul wafat. Namun, orang belakanganlah yang memformulasikan keilmuan dan istilah tasawuf. Bila ditelaah kehidupan Rasulullah SAW., maka dapat dilihat bahwa ia hidup sederhana,
Resume of Jurnal
Faril Irvanda, 2022
This research is based on the fact that materialistic culture is in rise and spread across Muslim society. Almost all aspects of life are judged only by material measures. On that basis, the author sees the relevance of Sufi teachings. This research is conduct through library research methode. The primary data sources in this study are Sufi literature and the social condition of Muslim community. The secondary data sources were obtained from several writings from Sufis observer and the results of Sufi practitioners in alleviating various problems and providing various solutions to the society. The results of this study indicate that the morals of Sufism as exemplified by the Prophet Muhammad are very relevant if applied to the current modern era. In addition, various ahwal conditions or spiritual conditions such as qurbah, khauf and raja' can contribute to peace of mind and human peace in everyday life in today's modern era. Especially it can reduce the condition of the soul which always refers to the aspect of materialism which is only focused on outward needs.
Akhlak Tasawuf dalam sebuah pemikiran mengenai problema masyarakat modern. tujuan penelitan ini untuk menampilkan urgensi akhlak tasawuf dalam kehidupan masyarakat modern. obyektif pada sasaran masyarakat jaman modern.
Istilah tasawuf bagi yang sudah mendalami cabang-cabang ilmu dalam agama islam bukanlah merupakan hal yang asing terdengar. Sebaliknya, bagi orang yang baru atau sedang mempelajari cabang-cabang ilmu agama islam, tasawuf merupakan istilah yang asing. Tasawuf adalah cabang ilmu dalam islam yang sama pentingnya dengan ilmu fiqih, tafsir, hadits, dan lainnya. Bilamana Fiqih memperbaiki dan mengatur cara praktik kehidupan horizontal dan vertical secara fisik atau terlihat dengan mata. Maka tasawuf sebaliknya, ia merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana tata cara praktik manusia dalam hubungannya dengan Allah swt dan Manusia, tetapi bersifat kasat mata atau bathin. Pada dasarnya praktik tasawuf sudah ada dalam diri tiap manusia, praktiknya berupa kecenderungan kebaikan attitude kepada sesama manusia, dan pembersihan hati dengan melakukan ibadah spiritual dan menjauhi perbuatan dosa. Oleh karena itu, meskipun term "tasawuf" tidak ada, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui apa yang mereka lakukan merupakan bagian dari tasawuf.
Epistemé: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman, 2015
Krisis spiritual yang melanda sebagian besar manusia modern menumbuhkan sebuah gejala yang saat ini tampak menjadi tren baru, bahwa manusia mulai beralih pada dimensi esoterik sebagai pilihan menghadapi kebuntuan modernisme. Wajah modernisme yang tampak anggun nan kokoh dalam filsafat rasionalismenya membawa aspek negatif yang sangat besar. Bentuk pemikiran ini telah menjerumuskan manusia dalam krisis kehidupan yang kompleks dan bersifat global. Permasalahan manusia modern ternyata tidak berhenti dalam tataran idealitas tentang konsep keseimbangan antara dimensi spiritual dan material. Karena dari permasalahan kekeringan spiritual telah memicu persoalan lain yang tidak kalah berbahaya dan terasa begitu nyata dalam kehidupan manusia sekarang, yakni krisis sosial. Berbagai permasalahan sosial yang sedang terjadi dalam dunia modern merupakan sumbangan dari kekeringan spiritual-kalau tidak dikatakan sebagai akar dari permasalahan zaman ini. Kesadaran dan keprihatinan yang mendunia ini menyebabkan ancaman pada manusia yang bersifat katastrofal, artinya ancaman tersebut terjadi dalam skala besar, terjadi secara bersamaan dan dalam lingkup luas. Maka kesimpulan yang didapat adalah bahwa manusia sekarang telah kehilangan makna perjuangan dalam rangka pemeliharaan martabat manusia. Hal ini dikarenakan kondisi yang mengancam eksistensi manusia, masalah tindakan moral di tingkat individu dan sosial, juga akibat-akibat perang adalah merupakan implikasi yang dimut lakkan oleh kebenaran teknologi dan sains modern.
Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah, 2017
Family is a small community in society. Every Muslim is required to live in order to live the demands of Islamic teachings. The family is the most important unit for the development process of the ummah. a good personality is formed from a family that instills good manners. The concept of family in Islam is quite clear even Islam is very priority of individual and family coaching. Because the family is a good prerequisite for a nation and Country, especially if all families follow the guidelines submitted religion, in addition the family is also the closest environment with children, since children are born, in this family the children will have much experience to grow and developing for the future. Inside the family parents can give examples of behaviors that will be imitated by children, because in the family is the most effective place to membelajarkan value of religion to the child. The role of parents in the family as guides, caregivers, teachers, mentors, and example in the family. Parents are very big role in inculcating the values of Sufism as the foundation of his children, With the inculcation of the values of mysticism by parents, it is expected that in the next stage of development the child will be able to distinguish good bad, right wrong, so that children can apply it in everyday life.
PENDAHULUAN Studi islam, yaitu ajaran-ajaran yang berhubungan dengan islam. Itu berarti studi pemikiran islam yaitu ajaran-ajaran yang berhubungan dengan pemikiran
Kehidupan di masa modern ini menjelaskan beberapa perubahan sesuai dengan tuntunan manusia pada saat ini . Para sufi sudah memikirkan dari dahulu, permasalahan yang akan muncul pada masa modern ini, salah satunya yang memisahkan manusia lepas dari agamanya, maka tasawuf modern melalui tokoh-tokoh dapat menyemibangkan kembali manusia dalam bertasawuf. Tulisan ini bertujuan menyelesaikan permasalahan dalam masa modern, dalam manusia agar tetap bertasawuf ke Tuhanya, melalui teori-teori tasawuf modern agar manusia dapat mendapatkan kebahagian setelah kehidupan di dunia. Berbagai masalah antara bertasawuf kepada tuhan yang dilakukan oleh para sufi terdahulu sulit dikembangkan di masa modern ini, maka harus memiliki pendekatan khusus. Penelitian ini yang berjudul "Tasawuf Modern" menggunakan metode penelitian kualitatif dan metode studi literatur. Menurut Hamka dalam menjalankan tasawuf modern ini bahwa muslim harus dapat menyeimbangkan di lingkungan masyarakat tanpa menghilangkan budaya yang baru, agar tetap sesuai ajaran Al-Qur"an dan As-Sunahnya sesuai ajaran agama Islam.
Di tengah gelombang arus modernisasi dan sekularisasi, tuntutan terhadap spiritualitas tampaknya mengalami perkembangan. Hal ini tercermin dari maraknya kajian terhadap spiritualisme. Spiritualisme tersebut dalam perkembangannya mengalami dinamisasi yang beragam, termasuk pada sisi implementasi ajaran. Kerinduan pada spiritualisme tampaknya melanda beberapa masyarakat yang terhitung terdidik secara modern. Dimensi batin ini dalam fitrahnya memang membutuhkan semacam terapi dalam menghadapi akumulasi kejenuhan dan kekeringan jiwa. Hal inilah yang antara lain memunculkan tuntutan terhadap pentingnya spiritualisme. Salah satunya adalah melalui tasawuf. Kekuatan tasawuf mampu membangkitkan kesadaran dan nuansa pembebasan masyarakat Muslim. Kecenderungan demam tasawuf di perkotaan kian menunjukkan peningkatan. Kursus-kursus tasawuf seringkali menarik minat yang tinggi.Apakah ini indikasi dari gerakan neo-sufisme? Oleh karena itu melalui makalah ini penulis akan memaparkan tentang neosufisme maka dari itu penulis sepakat memberikan judul makalah ini "Neosufisme (Sufisme Modern) dan Perkembangannya".
Abstrak Aktualisasi tasawuf dalam spiritualitas kehidupan dapat dilihat dari peranan tasawuf dalam kehidupan. Aktualisasi tasawuf dalam spiritualitas dilanjutkan dengan penerapan (aplikasi) tasawuf dalam kehidupan yang serba modern yakni dimulai dari zuhud, wara, tawakkal, ridha.
Abstract: This article aims to elaborate on Sufism reform movement in Indonesia. There former of Islam in Indonesia realize that Sufism is an integral part of Islam, therefore they are not hostile to Sufism, but tends to purify the Sufism of deviant practices. Irregularities which they saw in the midst of the Muslim community but claimed as part of Sufism must be cleaned. Sufism must be free of elements of heresy or shirk that could tarnish the purity of Islam. In this article, the author presents the figure of Hamka as a representation of Sufism reform movement in Indonesia. Although Hamka very appreciative, even followers of Sufism, he was never affiliated to the sufi order schools anywhere in the world.He also never made a separate congregation flow, as was common in the realm of the sufi order. Abstrak: Artikel ini bertujuan untuk mengelaborasi gerakan pembaruan tasawuf di Indonesia. Para pembaru Islam di Indonesia menyadari bahwa tasawuf merupakan bagian integral dalam Islam, karena itu mereka tidak memusuhi tasawuf, tetapi cenderung untuk memurnikan tasawuf dari praktik-praktik yang menyimpang. Penyimpangan yang mereka lihat di tengah-tengah masyarakat Muslim tetapi diklaim sebagai bagian dari ajaran tasawuf haruslah dibersihkan. Tasawuf harus terbebas dari unsur-unsur bid’ah atau syirik yang dapat menodai kemurnian ajaran Islam. Dalam artikel ini, penulis menyajikan sosok Hamka sebagai representasi dari gerakan pembaruan tasawuf di Indonesia. Sekalipun Hamka sangat apresiatif, bahkan pengamal tasawuf, ia tidak pernah berafiliasi ke aliran tarekat mana pun di dunia ini. Ia juga tidak pernah membuat aliran tarekat tersendiri, sebagaimana lazimnya dalam dunia tarekat. Keywords: neo-sufisme, bid’ah, al-Quran, al-Sunnah, tarekat.
PENDHULUAN Tulisan ini mengkaji pengaruh neosufisme terhadap kontinuitas doktrin tasawuf dan tarekat-tarekat baru yang timbul sejak dua abad terakhir periode pertengahan Islam. Kemunculan neosufisme abad ke-14 M berpengaruh besar terhadap corak tasawuf dan tarekat baru abad-abad tersebut. Selain mendorong " purifikasi " doktrin agar tidak dimasuki unsur-unsur non Islam, neosufisme juga memberi arah baru agar tasawuf dan tarekat senantiasa berada dalam bimbingan syariat. Orientasi ini tidak saja memperlemah doktrin emanasi Tuhan atas makhluk-Nya berganti dengan doktrin transendensi, tetapi juga menjadikan tasawuf berada dalam kerangka ortodoks, tarekat juga demikian. Pengembalian ajaran ke sumber asli al-Qur " an dan Sunnah membuat tarekat-tarekat baru yang muncul bebas dari sifat yang tidak islami. Neosufisme berhasil mengubah orientasi tasawuf dan tarekat baru, yang lebih aktif-responsif terhadap urusan duniawi.
2020
Perkembangan tasawuf tidak pernah lepas dari sejarah para nabi terutama Nabi Muhammad, para Sahabat, para Tabiin dan seterusnya. Nabi Muhammad telah memberikan benih-benih tasawuf yang dapat di jadikan sebagai rujukan dalam segala perbuatanya. Baik sesuatu yang berhubungan dengan perilaku beliau, ucapan-ucapan beliau, dan sifat-sifat beliau. Pada zaman Nabi Muhammad belum muncul istilah tasawuf, namun kegiatan praktek sudah ada sebelum Nabi Muhammad diangkat sebagai rasul. Istilah pada zaman itu sering dikenal dengan “Zuhud”. Kehidupan yang sama sekali tidak tertarik dengan kemewahan dunia. Di masa pertengahan tasawuf dari pola pikir manusia dan ulama mulai mengkristal. Tasawuf masa itu sudah menjadi sebuah organisasi yang memiliki aturan, prinsip, dan sistem khusus. Tawasuf mereka langsung menjelma menjadi sebauah thariqah. Perkembangan tasawuf inilah sangat berbeda dengan tasawuf yang dahulu.
Artikel ini akan mengkaji tentang definisi dan tujuan tasawuf. Tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui definisi dan tujuan tasawuf. Artikel ini menggunakan metode pendekatan deskriptif analisis.
Benchmarking, 2019
Abstrak Penelitian ini akan menjelaskan tentang definisi tasawuf, perkembangan tasawuf, epistimologi dan tokoh tasawuf serta relevansi tasawuf terhadap pendidikan dengan menggunakan analisis pustaka serta mengumpulkan berbagai literatur primer. Tasawuf merupakan jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. (taqarrub) dengan melakukan serangkaian ritual-ritual tertentu dan mengamalkan pola hidup sederhana dan memperbanyak ibadah. Sedangkan yang menjadi tujuan dari tasawuf adalah mendekatkan diri kepada Allah swt. melalui upaya pensucian diri (tadzkiyah an-nafs). Dalam dunia pendidikan Islam tasawuf memiliki peranan yang sangat signifikan. Seorang murid yang ingin memperoleh ilmu pengetahuan, tidak bisa hanya mengandalkan kemampuannya sendiri, ia mesti mengharap keridhaan Allah swt. Demikian juga seorang guru, tidak hanya sekedar mengajarkan ilmu kepada muridnya, akan tetapi guru hendaknya mengajar dan mendidik dengan sifat ikhlas. Hal-hal semacam ini hanya akan diperoleh melalui praktik-praktik ajaran tasawuf. Kata kunci: Tasawuf, Relevansi, pendidikan PENDAHULUAN Tasawuf sesungguhnya sejak awal kemunculannya sampai zaman modern hari ini masih terus diamalkan, tentunya mengalami penyesuaian dengan perkembangan zaman. Jika dahulu tasawuf diajarkan hanya untuk memperoleh ketenangan hidup, melalui praktik-praktik yang kaku dan baku, akan tetapi hari ini tasawuf dilaksanakan dengan desain yang lebih kompleks dan lebih modern. Namun tetap dalam tujuan yang sama yakni untuk dapat dekat dengan Allah swt. sehingga dalam kehidupan sehari-hari orang yang dekat dengan Tuhan tidak akan merasa kegersangan hidup. Dalam dunia pendidikan, khususnya pendidikan Islam, ita mengenal tradisi bahwa untuk memperoleh ilmu pengetahuan dalam Islam tidak hanya mengandalkan pengetahuan dan keterampilan semata. Ilmu dalam Islam, tidak hanya bersumber dari rasio yang diperoleh melalui jalan belajar secara manual. Akan tetapi, ilmu merupakan anugerah Allah swt. yang sangat luar biasa. oleh karena itu, untuk memperoleh ilmu pengetahuan itu, seorang hamba harus melakukan pendekatan kepada Allah dengan cara melakukan pembersihan jiwa terlebih dahulu (tazkiyah an-nafs). Pendekatan ini lah yang dimaksud dengan tasawuf.
Makalah ini disusun sebagai salah satu tugasmata kuliah "ILMU TASAWUF"
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.