Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
6 pages
1 file
Konflik yang terjadi antara masyarakat Rembang dengan PT. Semen Indonesia dimulai sekitar tahun 2014 ketika adanya peletakan batu pertama pembangunan pabrik Semen Indonesia di Rembang. Masyarakat menilai pihak dari pabrik PT. Semen Indonesia tidak melakukan sosialisasi terlebih dahulu. Sebelum peletakan batu pertama, pada Oktober 2010 pemerintah memberikan izin pembangunan pabrik semen dengan dikeluarkannya SK 660.1/17 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan untuk PT. Semen Indonesia. Seperti yang
Tujuan dari praktikum ini adalah melakukan pemeriksaan semen seorang pria, menganalisis hasil pemeriksaan dan menarik kesimpulan mengenai hasil pemeriksaan apakah seorang pria fertil atau infertil.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas konstruksi sumur adalah sejauh mana kualitas semen yang digunakan. Untuk itu perlu dilakukan studi laboratorium untuk mengetahui komposisi dan sifat fisik semen. Diharapkan dengan kualitas semen yang baik konstruksi sumur dapat bertahan lebih dari 20 tahun.
ABSTRAK Sejalan dengan pesatnya perkembangan kota, tuntutan lalu lintas yang semakin padat, dan permintaan masyarakat terhadap kendaraan yang semakin besar memerlukan perhatian maupun penilaian kerja untuk kondisi persimpangan. Tidak seimbangnya jumlah lalu lintas dengan lebar efektif jalan, rendahya tingkat pelayanan, pendeknya waktu hijau akan menyebabkan tundaan serta antrian lalu lintas pada persimpangan. Perencanaan pengaturan fase dan waktu siklus optimum ditujukan untuk menaikkan kapasitas persimpangan dan sedapat mungkin menghindari terjadinya konflik lalu lintas. Sebagaimana hal tersebut diatas, dicoba untuk mengadakan studi mengenai fase dan waktu siklus optimum pada persimpangan bersinyal. Studi ini menggunakan metode pendekatan dari MKJI (Manual Kapasitas Jalan Indonesia) dan HCM 2000 dengan meninjau persimpangan " Jalan Gajah Mada – Jalan K.H Wahid Hasyim " perolehan data dilapangan waktu siklus 73 detik dengan pengaturan 2 fase. Setelah perhitungan dilapangan didapat, nilai derajat kejenuhan unttuk tiap pendekat-pendekat antara 0,415-0,777 dan tundaan rata-rata 67, 769 dengan tingkat pelayanan F. Serta hasil perhitungan HCM 2000 dengan tundaan rata-rata simpang adalah 108,93 dengan tingkat pelayanan F. Hal ini menunjukkan bahwa bentuk persimpangan hampir tidak layak dioperasikan. Untuk itu perlu adanya solusi seperti : perubahan fase atau perubahan bentuk simpang, pelebaran jalan dan perubahan waktu hijau. ABSTRACT Along with the rapid development of the city , the demands of an increasingly dense traffic , and public demand for vehicles that require greater attention to and appraisal of the condition of the intersection. Unequal amounts of traffic to the effective width of the road , rendahya service levels , in short green time will cause delays and traffic queues at intersections. Planning the phase setting and the optimum cycle time is intended to increase the capacity of the intersection and wherever possible avoid traffic conflicts. As the above , attempted to undertake a study of the phase and the optimum cycle time at signalized intersections. This study uses the approach of MKJI (Indonesian Highway Capacity Manual) and HCM 2000 with reviewing the intersection of " Jalan Gajah Mada-Jalan KH Wahid Hasyim " field data acquisition cycle time of 73 seconds with a 2-phase arrangement. After the calculation of the field is obtained, the degree of saturation of each approach-approach unttuk between .415 to .777 and the average delay is 67 , 769 with a level of service F. And the results of the calculation of the HCM 2000 with an average intersection delay is 108.93 with the level of service F. This shows that the intersection form is hardly feasible to operate. For that we need a solution such as phase changes or changes in the shape intersection , road widening and alteration of green time. Pendahuluan Kota Medan sebagai kota yang dinamis yang mengalami perkembangan dan pertambahan penduduk yang pesat, yang akan memicu peningkatan aktifitas penduduk itu sendiri. Aktifitas penduduk perkotaan terjadi akibat adanya kawasan penarik dan kawasan bangkitan yang meningkatnya tuntutan lalu lintas (traffic demand). Peningkatan tuntutan lalu lintas akan menambah masalah kemacetan lalu lintas pada ruas jalan dan persilangan jalan, termasuk pada simpang bersinyal. Didalam jaringan transportasi, persimpangan merupakan titik rawan akan terjadinya kemacetan lalu lintas oleh adanya konflik – konflik pergerakan arus, sehingga perlu dilakukan berbagai upaya untuk memaksimalkan kapasitas dan kinerjanya dengan tetap memperhatikan keselamatan para pengendara dan pejalan kaki. Yang mengakibatkan antrian panjang, waktu tunda yang besar, pelanggaran lalu lintas dan sebagainya. Ketidak seimbangan antara fasilitas-fasilitas lalu lintas dengan peningkatan jumlah arus lalu lintas dapat mengakibatkan kemacetan lalu lintas yang sering terjadi pada persimpangan. Untuk mengurangi konflik dipersimpangan telah dilakukan berbagai upaya seperti pemasangan rambu – rambu jalan, menempatkan beberapa petugas kepolisian, membatasi pergerakan kendaraan. Namun pada kondisi arus yang meningkat sedemikian besar, upaya tersebut tidak bisa lagi dipertahankan, tetapi harus dilakukan upaya lain yaitu
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISA SEMEN PEMBORAN
A. KASUS SENGKETA LAHAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI KABUPATEN MESUJI ANTARA PT BARAT SELATAN MAKMUR INVESTINDO (BSMI) DENGAN WARGA DI REGISTER 45, KABUPATEN MESUJI, PROVINSI LAMPUNG Berdasarkan hasil investigasi WALHI dan YLBHI 1 , didapati fakta-fakta lapangan bahwa kasus antara PT Barat Selatan Makmur Investindo (BSMI) dengan warga di register 45, Kabupaten Mesuji di Provinsi Lampung adalah konflik tanah antara petani warga desa-desa tersebut diatas sebagai plasma dengan PT.BSMI selaku inti terhadap lahan sawit seluas 17 ribu ha.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Jurnal Teknik ITS
Bistek, ISSN 0854-4395 16 (1), 62-67, 2008