Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
8 pages
1 file
Banyak sekali orang yang tidak mengetahui apa itu filsafat, baik orang yang hidupnya di lingkungan pendidikan, maupun yang jauh dari pendidikan, seperti di pedesaan maupun di perkotaan. Padahal tanpa mereka sadari sebenarnya mereka dekat dengan filsafat dan mereka juga pernah berfilsafat. Dalam menjalani kehidupan ini kita sering mengandalkan filsafat, tetapi terkadang kita tidak menyadari bahwa yang kita lakukan itu merupakan sebuah filsafat. Kita sering merenung, berfikir apa yang hendak kita capai dan kita raih apabila kita lulus kuliah nanti, dalam perenungan itu kita banyak sekali muncul pertanyaan-pertanyaan dan pilihanpilihan sebagai alternatif jawaban dari setiap pertanyaan yang muncul, begitu pula untuk hal-hal yang lain yang didalamnya memerlukan pemikiran-pemikiran secara mendalam. Apabila kita terus mencari dan terus mencari jawaban dari pertanyaan tadi dengan berbagai metode sampai kiranya kita dapat menemukan kebenaran, maka akan lahir sebuah pengetahuan bagi kita. Begitu pula dengan pendidikan, yang melatar belakangi pendidikan adalah ide-ide yang lahir dari filsafat yang tentu saja semua itu perlu proses untuk menemukannya. Dari gambaran sederhana tersebut dapat kita ketahui bahwa filsafat itu merupakan tindakan memikirkan, merenungkan segala sesuatu secara mendalam sampai keakar-akarnya. Segala sesuatu yang kita kenal selama ini tidaklah lahir begitu saja, nama suatu benda, hewan, manusia, dan lain-lain saja mengandung filsafat dibaliknya. Termasuk pula segala ilmu pengetahuan yang jumlahnya mungkin susah untuk dihitung yang bertebaran dimuka bumi ini lahir dari sebuah proses panjang yang dinamakan filsafat. Semua itu mendorong manusia untuk memikirkan kembali pengertian tentang kebenaran. Sebab setiap terjadi perubahan dalam peradaban akan 1 1. 2. berpengaruh terhadap sistem nilai yang berlaku, karena antara perubahan peradaban dengan cara berfikir manusia terdapat hubungan timbal balik. Ada banyak aliran dalam filsafat pendidikan, seperti materialisme, idealisme, realisme, pragmatisme, eksistensialisme, progresifisme, esensialisme, perenialisme dan rekonstruktifisme.
Macam-macam aliran filsafat hukum
BIL TAJUK MUKA SURAT 1 PENGHARGAAN 2 2 PENDAHULUAN 3-4 3 ALIRAN QADARIYYAH 5-9 4 ALIRAN JABARIYAH 10-12 5 ALIRAN MURJIAH 13-15 6 ALIRAN MU"TAZILAH 16-18 7 ALIRAN AHLUL SUNNAH WAL JAMAAH 19-21 8 KESIMPULAN 22 9 REFLEKSI 23-24 10 RUJUKAN 25 2 PENGHARGAAN Bismillahirrahmanirrahim, dengan nama Allah yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang, saya Nur Afiqah Binti Che Aznan ingin melahirkan rasa syukur kerana telah berjaya untuk menyempurnakan tugas yang diberikan oleh pensyarah saya, Ustaz Abdullah bin Atu bagi kursus Pengantar Ilmu Aqidah Kod PIM 1024. Alhamdullillah, setinggi penghargaan saya panjatkan buat pensyarah kursus ini, Ustaz Abdullah yang telah memberi tunjuk ajar dari segi penerangan serta panduan dalam menyiapkan kerja kursus ini serta bantuan kepada saya sepanjang melakukan kerja kursus ini.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Praktikum mekanika fluida merupakan salah satu bentuk untuk mengetahui gaya gesek aliran fluida dalam sebuah pipa. Di samping itu, cara ini juga untuk mendapatkan atau mencari hubungan antara angka Reynolds dengan faktor gesekan yang lainnya yang berhubungan dengan karakteristik pipa. Dalam percobaan ini kita menggunakan zat cair yang merupakan fluida incropesibel. Dimana dalam percobaan aliran fluida cair yang melalui saluran pipa tersebut kita operasikan dengan cara pembukaan katup dan penutupan katup yang berlainan secara bergantian. 1.2 Tujuan Percobaan 1. Untuk mengetahui faktor gesekan dan kerugian yang timbul harus dengan melakukan langkah-langkah seperti mencari landasan teorinya. Sehingga dengan landasan teori kami bisa memasukkan angka dari praktikum ke dalam sebuah analisa data dan kita bisa membuat grafik yang fungsinya sebagai pembanding dan hasil yang kita coba di praktek percobaan analisa fluida, dari semua itu kita dapat membuat sebuah kesimpulan mengenai aliran fluida. 2. Untuk mengetahui prosedur percobaan dan fungsi alat ukur. 3. Untuk mengetahui sudden contruction yaitu perubahan dari penampang besar ke penampang kecil. Untuk percobaan ini dilakukan pada saluran S2 dan S3. Faktor sudden construction: H=f sc | V i 2 2 g | Dimana: Vi = kecepatan rata-rata penampang besar (m/s) = Q π 4. d 2 H = merupakan kerugian energi yang diperoleh dari perbedaan Hi dengan saluran S2 dan Hi saluran S3. Q = laju aliran melalui pipa (m 3 /s)
abdullah jalil, 2019
Dalam sejarah perkembangan pemikiran Islam, umumnya dikenal adanya dua corak pemikiran kalam, yakni pemikiran kalam yang bercorak rasional serta pemikiran kalam yang bercorak tradisional. Pemikiran kalam yang bercorak rasional adalah pemikiran kalam yang memberikan kebebasan berbuat dan berkehendak kepada manusia. Paham ini terdapat dalam aliran Mu'tazilah 1 dan Maturidiyyah Samarkand. 2 Sebaliknya, pemikiran kalam yang bercorak tradisional adalah pemikiran kalam yang tidak memberikan kebebasan berkehendak dan berbuat kepada manusia. Paham ini terdapat dalam aliran Asy'ariyyah dan Maturidiyyah Bukhara. 3 Kalau kaum Mu'tazilah banyak percaya pada kekuatan akal manusia, kaum Asy'ariah banyak bergantung pada wahyu. Sikap yang dipakai kaum Mu'tazilah ialah mempergunakan akal dan kemudian memberikan interpretasi pada teks atau nas wahyu sesuai dengan pendapat akal. Kaum Asy'ariah sebaliknya, terlebih dahulu kepada teks wahyu dan kemudian membawa argumen-argumen rasional untuk teks wahyu itu. Kalau kaum Mu'tazilah banyak memakai ta'wil atau interpretasi dalam memahami teks wahyu, kaum Asy'ariah banyak berpegang pada arti lafzi atau letterlek dari teks wahyu. Dengan kata lain Mu'tazilah membaca yang tersurat dalam teks, kaum Asy'ariah membaca yang tersirat. 4
A. Pengertian Realisme Realisme berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu real, atau yang nyata, dapat diartikan juga yang ada secara fakta, tidak dibayangkan atau diperkirakan. Adapun kata fakta dalam bahasa Indonesia berarti hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yg benar-benar ada atau terjadi. Realisme juga berasal dari kata Latin realis yang berarti nyata. Dalam bidang metafisika, realisme berarti konsep-konsep umum yang disusun oleh budi manusia yang sungguh juga terdapat dalam kenyataan, lepas dari pikiran manusia. Aliran Realisme adalah aliran filsafat yang memandang bahwa realitas sebagai dualitas. Aliran realisme memandang dunia ini mempunyai hakikat realitas terdiri dari dunia fisik dan dunia rohani. Hal ini berbeda dengan filsafat aliran idealisme yang bersifat monistis yang memandang hakikat dunia pada dunia spiritual semata. Hal ini berbeda dari aliran materialisme yang memandang hakikat kenyataan adalah kenyatan yang bersifat fisik semata. B. Tokoh Aliran Realisme Aristoteles (384-322 SM) Aristoteles adalah seorang murid Plato yang telah mengembangkan gagasan bahwa sementara gagasan-gagasan mungkin penting bagi diri mereka sendiri, pembelajaran yang utama tentang materi mengantarkan kita pada gagasan-gagasan yang jelas yang lebih baik. Menurut Aristoteles, gagasan-gagasan (atau bentuk-bentuk), seperti ide tentang Tuhan atau ide-ide tentang sebuah pohon bisa ada walaupun tanpa materi, tapi tidak ada materi yang ada tanpa bentuk. C. Jenis-Jenis Aliran Realisme Moderen Realisme adalah suatu istilah yang meliputi bermacam-macam aliran filsafat yang mempunyai dasar-dasar yang sama. Sedikitnya ada tiga aliran dalam realisme modern. 1. Kecenderungan kepada materialisme dalam bentuknya yang modern. Sebagai contoh, materialisme mekanik adalah realisme tetapi juga materialisme, D. Ciri-Ciri Kelompok yang Mengikuti Aliran Realisme E. Konsep Filsafat Menurut Aliran Realisme F. Aliran Realisme Dalam Pendidikan G. Kelebihan dan Kelemahan Aliran Realisme Dalam Pendidikan Aliran filsafat realisme memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan, adapun kelebihan dan kelemahan yang dimiliki oleh aliran realisme diantaranya adalah sebagai berikut : Kelebihannya :
Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Filsafat tidak didalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektika. Untuk studi falsafi, mutlak diperlukan logika berpikir dan logika bahasa. Logika merupakan sebuah ilmu yang sama-sama dipelajari dalam matematika dan filsafat. Hal itu membuat filasafat menjadi sebuah ilmu yang pada sisi-sisi tertentu berciri eksak di samping nuansa khas filsafat, yaitu spekulasi, keraguan, rasa penasaran dan ketertarikan. Filsafat juga bisa berarti perjalanan menuju sesuatu yang paling dalam, sesuatu yang biasanya tidak tersentuh oleh disiplin ilmu lain dengan sikap skeptis yang mempertanyakan segala hal. Semenjak Immanuel Kant yang menyatakan bahwa filsafat merupakan disiplin ilmu yang mampu menunjukkan batas-batas dan ruang lingkup pengetahuan manusia secara tepat; maka semenjak itu pula refleksi filsafat mengenai pengetahuan manusia menjadi menarik perhatian. Dan lahirlah pada abad 18 cabang filsafat yang disebut sebagai filsafat pengetahuan (theory of knowledge atau epistemology). Melalui cabang filsafat ini diterangkan sumber serta tatacara untuk menggunakan sarana dan metode yang sesuai guna mencapai pengetahuan ilmiah. Diselidiki pula evidensi dan syarat-syarat yang harus dipenuhi bagi apa yang disebut kebenaran ilmiah, serta batas batas validitasnya. Mula-mula filsafat berarti sifat seseorang berusaha menjadi bijak, selanjutnya filsafat mulai menyempit yaitu lebih menekankan pada latihan berpikir untuk memenuhi kesenangan intelektual (intelectual curiosity), juga filsafat pada masa ini ialah menjawab pertanyaan yang tinggi yaitu pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh sains. Secara terminologi filsafat banyak diartikan oleh para ahli secara berbeda, perbedaan konotasi filsafat disebabkan oleh pengaruh lingkungan dan pandangan hidup yang berbeda serta akibat perkembangan filsafat itu sendiri seperti; James melihat konotasi filsafat sebagai kumpulan pertanyaan yang tidak pernah terjawab oleh sains secara memuaskan. Russel melihat filsafat pada sifatnya ialah usaha menjawab, objeknya ultimate question. Phytagoras menunjukkan filsafat sebagai perenungan tentang ketuhanan. Poedjawijatna (1974: 11) menyatakan filsafat diartikan ingin mencapai pandai, cinta, pada kebijakan, dan sebagai jenis pengetahuan yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran belaka.
Naturalisme merupakan aliran dalam seni rupa yang berusaha melukiskan sebuah objek yang mempunya kesamaan dengan keadaan alam. Ciri-ciri aliran seni rupa naturalisme adalah wujudnya sama persis sesuai aslinya dan dapat dilihat oleh mata kita. Perspektif, proposrsi, keseimbangan, pewarnaan, dan prinsip-prinsip yang dimiliki seni rupa lainnya tergambar sesuai dengan pemandangan yang sebenarnya. Kebanyakan dari aliran seni rupa naturalisme mengambil objek landscape atau pemandangan alam. Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa naturalisme adalah Wakidi Basuki Abdullah, Gambir Anom, dan Abdullah Sudrio Subroto. Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa aliran naturalisme adalah Theodore Rousseu, Franss Hall, William Bliss Baker, dan William Hogart.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.