Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
3 pages
1 file
Artikel ini mengkaji tentang Fakir dan Sabar yang telah kami ringkas dari beberapa pendapat sufi yang terkemuka. Tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui tentang Fakir dan Sabar yang diambil dari berbagai pendapat sufi dan dirangkum menjadi satu dalam sebuah artikel. Dan kajian ini menggunkan metode deskriptif analisis.
Implementasi Manajemen Kelas dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran di SDN 10 Ampana Kota
Implementasi Manajemen Kelas dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran di SDN 10 Ampana Kota
Disusun Oleh: NAMA : LAILATUL HUSNA NIM : 0705163021 SEM/JUR : II/ FISIKA-1 Dosen Pembimbing: Dr. Ja'far M.A FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN 2017 BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Seorang salik yang ingin berada dekat dengan Allah Swt harus menempuh perjalanan yang panjang dengan melakukan berbagai macam amal saleh, baik yang bersifat lahir maupun batin. Perjalanan tersebut dilakukan melalui tahap-tahap yang disebut maqamat.
Segolongan ulama mengatakan bahwa kaya yang sabar dan bersyukur adalah lebih utama. Mereka beralasan karena kekayaan adalah kekuatan, sedangkan fakir adalah ketidakmampuan dan tentu saja kekuatan lebih utama dari pada ketidakmampuan. Lagi pula orang kaya mempunyai kesempatan dan ruang yang lebih banyak dari pada orang fakir, dalam memperbanyak amal ibadah kepada Allah. Dengan harta yang dimiliki, orang kaya mampu memberikan manfaat yang luas kepada orang lain. Sementara itu, orang fakir seakan tidak mampu berbuat lebih, kecuali hanya dengan ketaqwaan dan kesabarannya.
Secara harfiah, fakir biasanya diartikan sebagai orang yang berhajat, butuh atau orang miskin. Di dalam Gerbang Akhlak Tasawuf Dr. Ja'far, Ma (2016:68) Istlah fakir berasal dari bahasa arab, Faqura, Yafquru, faqran yang artinya miskin. Sedangkan dalam pandangan sufi fakir (Muhamad Yunus:321) adalah tidak meminta lebih dari apa yang telah ada pada diri kita.
Dissertation , 2021
On the island of Papua, the tradition of tribal warfare in the culture of the Hubula tribe in the past is related to the concept of location selection and spatial planning and building forms in the Silimo settlement. This study aims to answer several problems, namely: What is the function and meaning of the concept of location, the concept of space, the shape of the building, the organization of space and social relations as a symbol of comfort in the Silimo settlement. How are the processes and factors supporting the formation of the Silimo settlement in terms of aspects of natural relations, social relations, and ancestral relations. In answering research problems, qualitative research methods are used with a phenomenological approach. The phenomenological method is used to explain or reveal the meaning of the concept or phenomenon of experience which is based on the awareness that occurs in several individuals. The theories used in this research are: first, Sophie Watson's Theory: Both modern and traditional settlement security is closely related to territoriality and avoids 3 (three) aspects of settlements, namely: 1). Stranger Danger (not only to humans, fear also of ghosts), 2). Risk (real or symbolic spatial boundaries), 3). Affect effect (the spaces formed are Countrasites as a security system). Second, Amost Rapoport's Comfort Theory is related to the following aspects: 1). Selection of location, materials and building shape, 2). Have the same manners, 3). Organization of space with a broad family concept, 4). Room privacy and 5). Social relations. The results found in this study are: The security and comfort system in the Silimo settlement can be realized by: 1) The concept of territory as a defense space (Silimo Spatial Patterns and fences / legets) and territory as territory (Kawasan dalam Silimo da Kebun); is a form of Social Relations and Natural Relations in the Silimo settlement. 2) The concept of space as a personal space: private-sacred space (pilamo), private-profane space (ebe-ai) and public-kitchen space (hunila); is a form of Social Relations and Ancestral Relations in the Silimo settlement. 3) The concept of kinship, confederation, norms, customary rituals, which become the patterns and concepts of space and form and construction of buildings, are forms of social relations, natural relations and ancestral relations, to create a system of security and comfort in a Silimo settlement. Keywords: Silimo, symbol, security, comfort, and the Hubula tribe.
Da'wah: Risalah Merintis, Da'wah Melanjutkan, 2018
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui Pemikiran dan Gerakan Da'wah Abdullah Sa'id. Metode Penelitian: Kualitatif. Hasil Penelitian: Abdullah Sa'id adalah seorang da'i yang mencurahkan seluruh hidupnya untuk mengembangkan dan menyebarkan da'wah Islam. Beliau telah berhasil menggurat sejarah, dengan mencetak ratusan bahkan ribuan da'i, yang kemudian disebar ke berbagai penjuru tanah air. Pemikiran dan aksi da'wah beliau telah membawa warna dan corak tersendiri bagi pergerakan da'wah di Indonesia. Beliau selalu melakukan inovasi-inavasi baru dalam aksi da'wahnya, sehingga membawa ciri tersendiri bagi ormas yang beliau dirikan yaitu Hidayatullah. Beliau bukan hanya manusia ide, tetapi manusia kerja. Kata Kunci: Pemikiran da'wah, gerakan da'wah, Abdullah Sa'id. PENDAHULUAN Abdullah Said adalah salah satu dari sekian tokoh Islam yang telah menggurat sejarah di dunia da'wah, khususnya di Indonesia. Beliau bukanlah orang yang hanya kagum membaca sejarah apa yang telah dilakukan oleh Rasulullah SAW dan Sahabatnya serta kecemerlangan pejuang-pejuang Islam di belakangnya. Tetapi beliau benar-benar telah melakukan sesuatu yang pantas dicatat oleh sejarah. Abdullah Said telah melakukan gerakan da'wah yang sangat luar biasa dan telah mencetak sekian ratus kader yang tersebar hampir di seluruh pelosok pedalaman tanah air. Melihat besarnya jasa beliau dalam kerja da'wah ini, maka penulis mencoba mengelaborasi pemikiran besar beliau tentang da'wah. Walaupun penulis menyadari sangat tidak mungkin menyajikan secara utuh pemikiran dan gerakan-gerakan da'wah beliau.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Moh. Syifa' Akmaluddin Bukhori , 2023
M.Thaha Pattiiha, 2020
Ahruf Sab'ah dan Qira'at, 2020