Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
19 pages
1 file
Dalam berbagai wacana dan literatur sering dikemukakan bahwa pendidikan merupakan hak oleh setiap manusia. Sistem perundang-undangan bahkan setiap agama mengakui hal tersebut. Namun dewasa ini, kenyataan yang kita hadapi menunjukkan hal sebaliknya. Pendidikan menjadi barang mahal yang hanya terbeli oleh kalangan berkantong tebal. Pendidikan sudah menjelma menjadi komoditas yang bernilai jual menjanjikan. Sekolah dan perguruan tinggi telah menjadi semacam badan usaha yang merasa berhak " menjual " jasa pendidikan kepada rakyat sesuai mekanisme pasar. Semakin tinggi permintaan, semakin tinggi pula posisi tawarnya. Pusat-pusat pendidikan favorit semakin tak terdatangi oleh rakyat biasa.
Amilia Rahmah, 2021
Mengembangkan potensi bakat anak pastinya perlu adanya sinergitas antar elemen, baik itu dalam lingkup inti maupun dalam lingkup umum. Seperti halnya bisa kita mulai dari lingkup inti yaitu keluarga. Keluarga memiliki peranan penting dalam mengembangkan bakat anak, dimana keluarga menjadi titik awal yang mengerti dan paham pola perkembangan sang anak. Tak hanya itu, keluarga juga menjadi pondasi awal bagi sang anak dalam mengembangkan bakatnya karena keluarga merupakan support system yang memiliki pengaruh krusial bagi sang anak. Kemudian perlu juga adanya kerjasama dengan lingkup pendukung seperti halnya sekolah dan masyarakat sekitar. Karena bisa dibilang bahwa dua elemen tersebut juga memiliki andil dalam masa perkembangan dan bakat anak. Maka dari itu penting kiranya bahwa ketiga lingkup tersebut perlu adanya kerjasama agar perkembangan sang anak dan bakat sang anak dapat tersalurkan dan dikembangkan dengan baik. B. Kurikulum Yang Berdiferensiasi Kurikulum adalah suatu program pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan dan dicanangkan secara sistemik atas dasar norma-norma yang berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan peserta didik untuk mencapai tujuan Kurikulum berdiferensiasi (differ-rentiation instruction) adalah kurikulum pembelajaran yang memperhatikan perbedaan-perbedaan individual anak.Walaupun model pengajaran ini memperhatikan atau berorientasi pada perbedaan-perbedaan individual anak, namun tidak berarti pengajaran harus berdasarkan prinsip satu orang guru dengan satu orang murid. Berbeda dengan kurikulum reguler yang berlaku bagi semua siswa, kurikulum berdiferensiasi bertujuan untuk menampung pendidikan berbagai kelompok belajar, termasuk kelompok siswa berbakat. Melalui program khusus, siswa
telah berlangsung sejak masuknya Islam ke negeri iniSelanjutnya, setelah masyarakat Islam terbentuk, maka yang menjadi perhatian utama adalah mendirikan rumah ibadah (masjid, surau, dan langgar) Karena umat Islam diwajibkan untuk melaksanakan salat lima waktu sehari semalam dan sangat dianjurkan untuk berjamaah. Sejak kedatangan bangsa Belanda ke Indonesia, dimulai pada tahun 1595 M. mulanya praktik pendidikan Islam di masjid, surau, langgar, dan pesantren tetap berjalan seperti biasa, namun selanjutnya sesuai dengan ketentuan pernyataan yang terdapat dalam dokumen VOC yang menyatakan: Bahwa VOC ini harus berniaga di Indonesia dan bila perlu berperang, serta harus memperhatikan penyebaran agama Islam dengan mendirikan sekolah. Merencanakan berdirinya sekolah dasar bagi penduduk pribumi agar dapat membantu pemerintah Belanda dalam memuluskan rencananya serta menjamin meratanya kemampuan membaca dan menulis bagi penduduk pribumi agar mereka lebih mudah untuk dapat menaati undang-undang dan hukum negara yang dibuat oleh Belandaselanjutnya pendidikan agama Islam baik yang dilaksanakan di mushala, masjid, pesantren dan madrasah dianggap tidak ada gunanya, karena sama sekali tidak membantu pemerintah Belanda, serta tidak ada kaitannya sama sekali dengan kemajuan pembangunan, Hingga pada akhirnya kebijakan pemerintah kolonial Belanda melahirkan dikotomi terhadap pendidikan Islam dan pendidikan umum 1. Oleh sebab itu, untuk menelusuri terkait dengan kolonialisme dan dikotomi pendidikan di Indonesia, tulisan ini mencoba memaparkan kebijakan kependidikan Belanda dan hubungannya dengan lahirnya dikotomi pendidikan, analisis aspekaspek pendidikan dikotomis: filsafat ilmu; kurikulum; kelembagaan; pendanaan; dan lulusan, serta akan mengedepankan akibat yang ditimbulkan dikotomi pendidikan.
Secara umum definisi kepemimpinan dapat dirumuskan sebagai berikut : "kepemimpinan berarti kemampuan dan kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakan, mengarahkan, dan kalau perlu memaksa orang atau kelompok agar menerima pengaruh tersebut dan selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat membantu tercapainya suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan".
konservasi/pendidikan lingkungan hidup dibutuhkan para pelatih atau guru yang diharapkan dapat menerapkan dan melanjutkan bahkan bila mampu mengembangkan program tersebut dari pengalaman yang diperoleh selama menjalankan programnya. Disamping itu, juga dibutuhkan persiapan lain mulai dari penyusunan silabus, pembuatan modul, penyiapan calon trainer dan fasilitator, penyiapan core team yang akan menjadi advisory sekaligus technical asistance bagi para guru dan pelatih, uji coba modul serta penyempurnaan modul dari proses uji coba. Melalui serangkaian kegiatan di atas, diharapkan modul pendidikan lingkungan hidup dapat diimplementasikan menjadi muatan lokal di sekolah tingkat dasar dan menengah sebagai langkah membangun kesadaran baru dalam melestarikan lingkungan hidup bagi kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang
Hernandes Nainggolan, 2022
Perilaku kekerasan yang di lakukan oleh senior kepada junior di lingkungan pendidkan masih banyak di temukan di berbagai sekolah maupun universitas. Kasus kekerasan yang di
Kajian filsafat dan teori administrasi pendidikan merupakan bagian yang memberikan arah dan pandangan bagaimana seorang administrator pendidikan menjalakan tugasnya dengan didasari oleh nilai-nilai kebenaran, baik tataran praktis ataupun teoritis. Filsafat berasala dari Bahasa arab falsafah. Dalam yunani disebut philosophia yang terdiri dari philos artinya mencintai dan Sophia berarti kebenaran sehingga dapat diartinkan mencintai kebenaran. Secara luas filsafat diartikan usaha manusia mencari kebenaran dan kearifan supaya menemukan kebahagiaan melalui pemikiran dan renungan yang mendalam meluas dan menyeluruh. Dalam filsafat syarat dari sesuatu yang dapat dikatakan sebagai ilmu ditandai oleh adanya unsur : ontology yang mana pembahasan tentang hakikat dari administrasi pendidikan dengan ciri-cirinya yang spesifik atau tentang apa yang dikajioleh administrasi pendidikan sebagai ilmu pengetahuan; epistomology yang mana pembahasannya mendasar tentang bagaimana isi konsep yang membedakannya dengan ilmu lain dan bagaimana cara mendapatkan pengetahuan; aksiology yang mana pembahsan tentang kegunaanya. Adapun filsafat administrasi merupakan suatu hal penting dalam kehidupan manusia baik dalam bermasyarakat maupun bernegara berdasarkan beberapa ahli berpendapat seperti Charles A. Beard (ahli sejarah politik amerika) mengatakan bahwa tidak satu hal untuk abad modern sekarang ini yang lebih penting dari administrasi. Sedangkan menurut James Burnham, Administrasi merupkana keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang didasari atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.Adapun unsur-unsur administrasi: dua manusia atau lebih,tujuan hendak di capai, tugas yang harus dilaksanakan,peralatan atau perlengkapan. B. Filsafat Pendidikan Filsafat pendidikan dalam arti luas dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu : filsafat praktik pendidikan dan filsafat ilmu pendidikan. Filsafat praktik pendidikan dapat dibedakan menjadi ;a) Filsafat proses pendidikan dan b) Filsafat social pendidikan. Filsafat proses
Regional autonomy has been rolled out, the freedom of the area to manage the assets of the area was wide open education is no exception. Centralized systems of education at the time of Orde Baru have constrained the freedom of education in Indonesia, ranging from kindergarten through college. Not just any financial problems even uniform is governed by the center. The weaknesses found in the system of centralization demanded the government is currently developing a decentralized system with the advantages contained in it, especially education in the context of secondary education as the main study. (Otonomi Daerah telah digulirkan, kebebasan daerah untuk mengelola aset daerah pun terbuka lebar tak terkecuali pendidikan. Sistem sentralisasi pendidikan pada zaman Ordebaru telah mengekang kebebasan pendidikan di Indonesia, mulai dari tingkat Taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Tidak hanya permasalahan keuangan saja bahkan seragam pun diatur oleh pusat. Kelemahan-kelemahan yang terdapat pada sistem sentralisasi menuntut pemerintah saat ini mengembangkan sistem desentralisasi dengan keunggulan-keunggulan yang terdapat di dalamnya, terutama pendidikan dalam konteks pendidikan menengah sebagai kajian utama.)
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
CRITICAL BOOK REVIEW MANAJEMEN PENDIDIKAN, 2001
NORFADILA PURNAMASARI, 2019
Newspaper article, Haluan Kepri, 15 Des 2010, 2010