Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
74 pages
1 file
Pada hakekatnya pengendalian banjir adalah suatu hal yang kompleks dimensi perencanaanya (engineering) melibatkan banyak disiplin ilmu teknik. Umumnya pengendalian banjir terdiri dari 2 metode, struktur dan non-struktur. Metode struktur meliputi perbaikan dan pengaturan sistem sungai (Normalisasi Sungai , Floodway, dll) dan bangunan pengendalian banjir (Bendung, Kolam Retensi, dll.), sedangkan metode non-struktur meliputi pengelolaan DAS, peramalan banjir, dll.
Floods are natural disasters that the activities have disturbed human in all sectors. Floods can happen naturally or often caused by human activities where the human less concerned with nature as throwing garbage in the river / sewer, building projects around the beach which causes abrasion, as well as other activities that threaten the ecosystem. In the Semarang City, floods often occurs in low-lying areas or areas around the beach as a result of rising sea water overflow or often called "rob".
Jumlah penduduk yang meningkat dan pertumbuhan kegiatan ekonomi yang pesat berdampak pada kebutuhan lahan, seperti permukiman, industry, jasa sehingga terjadi alih fungsi lahan pertanian karena lahan terbatas. Tidak terkecuali di Kota Malang. Di kota ini sudah banyak daerah-daerah yang dulunya digunakan sebagai lahan pertanian kini telah berubah menjadi bangunanbangunan seperti pertokoan, bank, sekolah, kantor dan lain sebagainya. Hal ini berakibat pada berkurangnya produksi pertanian di Kota Malang bahkan dalam jangka panjang dapat menimbulkan kerugian sosial. Selain itu, tempat peresapan air di Kota Malang ini menjadi berkurang dan tergantikan oeleh bangunan-bangunan yang menutupi tanah sebagai tempat resapan air. Oleh sebab itu, perlu adanya pemberlakuan peraturan untuk mencegah semakin sedikitnya lahan pertanian di Kota Malang sehingga produksi pertanian dan daerah peresapan air di Kota Malang tidak akan berkurang. Kata kunci: penggunaan lahan, alih fungsi lahan.
Banjir adalah peristiwa tergenang dan terbenamnya daratan (yang biasanya kering) karena volume air yang meningkat. Hampir seluruh negara di dunia mengalami masalah banjir, tidak terkecuali di negara-negara yang telah maju sekalipun. Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagainya hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam cakupan pembicaraan yang luas, kita bisa melihat banjir sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan Bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah. Aliran Permukaan = Curah Hujan-(Resapan ke dalam tanah + Penguapan ke udara) Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut. Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu, tengah dan hilir. 1. Daerah hulu: terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf "V". Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai. 2. Daerah tengah: umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf "U". Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan keluar dari alur sungai. 3. Daerah hilir: umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur
Banjir adalah aliran Air yang relatif tinggi, dan tidak tertampung oleh alur sungai atau saluran. Aliran yang dimaksud disini adalah aliran air yang sumbernya bisa dari mana saja.
Tataloka Jurnals, 2011
PENGELOLAAN ANGGARAN KELURAHAN, 2017
Salsabilla Firdaus Rahma Putri, 2020
SEMINAR LIVAS 1 TRISAKTI, 2015
Andi Pangerang, 2021
PENCEGAHAN, PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN BANJIR , 2022
CASE ANALISIS_HUKUM LINGKUNGAN_INGE WIDYA PP_8111416082_ROMBEL 7