Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
7 pages
1 file
"Persoalan AIDS dalam masyarakat, bagaimana perspektif Kristen terhadap penyakit AIDS". HIV/AIDS, terkadang banyak pendapat yang langsung bersifat menghakimi dari orang Kristen. Menurut mereka para penderita terkena penyakit yang mematikan disebabkan oleh tindakan mereka yang melanggar perintah Allah (Kel. 20:14). Allah adalah kudus dan Dia menginginkan manusia hidup kudus
Damaris Ukka, 2023
Dalam pembahasan ini menjelaskan tinjauan etika terhadap perceraian dalam konteks kepercayaan Kristen. Sudah begitu banyak pembahasan mengenai Perceraian di kalangan Kristen dengan berbagai latar Teologi, namun bagi kalangan jemaat awam masih terasa adanya kebingungan mengenai sikap Gereja pada umumya. Tentu saja hal ini memberikan pengaruh kurang optimal dalam pembinaan rohani jemaat. Hal ini mungkin terjadi karena begitu minimnya pemahaman orang-orang Kristen mengenai bagaimana nilai-nilai Etika Kristen dapat diterapkan dalam kasus perceraian.Fokusnya mencakup prinsip-prinsip moral yang mendasari pandangan Kristen terhadap pernikahan dan perceraian. Pembahasan melibatkan aspek-aspek seperti kesetiaan, belas kasihan, dan pengampunan dalam konteks keputusan untuk bercerai. Sementara banyak denominasi menegaskan nilai keberlanjutan pernikahan, beberapa juga mengakui kondisi tertentu yang dapat membenarkan perceraian. Penelitian ini memberikan wawasan mendalam tentang pandangan etis Kristen terhadap perceraian dan mencermati pertimbangan moral yang terlibat dalam menghadapi konflik pernikahan.
ARTHASASTA ARWAN , 2023
Nowadays, there are lots of them Events that lead to divorce, sometimes it’s a small problem no need to worry about it so problems for his family. Divorce occurs for many reasons lack of approach to God as well understanding of the meaning of marriage is to live together forever as written in the word of God. Average internal problems motivated by both parties and because of the lack of internal stability Family economy, as well general external problems otivated by the region or from interested parties Evil to destroy the family collapse. Companion for husband and wife sometimes just thinking about what you want without considering the consequences or consequences what consequences would happen if they did carrying out a divorce. Which mean separated first because I couldn’t afford it without thinking about the consequences of development mental for their children if They separate, and the result of the relationship between one family and another another. Divorce in religion Christianity has clearly been opposed as well not liked by God because of God really hate that name divorce, be the person who carries it out divorce is not only detrimental to the family, area as well as children only but also detrimental to Christianity.
Hak Cipta © 2017 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan "dokumen hidup" yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini. Katalog Dalam Terbitan (KDT) Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.--Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017. viii, 128 hlm. : ilus. ; 25 cm. Untuk SMP Kelas VIII ISBN 978-602-282-274-5 (jilid lengkap) ISBN 978-602-282-276-9 (jilid 2) 1. Kristen --Studi dan Pengajaran I. Judul II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 268 Penulis : (Edisi Revisi) Disusun dengan huruf Myriad 11 pt.
Penulisan makalah ini dimaksudkan agar mahasiswa Pendidikan Agama Kristen dapat memahami dan menghayati pengertian etika yang berhubungan dengan moralitas, dan etika Kristen. Melalui pemahaman dan penghayatan tersebut diharapakan mahasiswa dapat berperilaku sesuai dengan norma-norma yang sesuai dengan ajaran Kristen.Makna moral /
Hak Cipta © 2017 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan "dokumen hidup" yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini. Cetakan KE-1, 2014, ISBN 978-602-1530-44-3 (jilid 2) Cetakan KE-2, 2017 (Edisi Revisi) Disusun dengan huruf Myriad 11 pt. 268 I. Judul 1. Kristen --Studi dan Pengajaran II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.--Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017. viii, 128 hlm. : ilus. ; 25 cm. Untuk SMP Kelas VIII ISBN 978-602-282-274-5 (jilid lengkap) ISBN 978-602-282-276-9 (jilid 2)
Boedi Lelono, 2019
This book was made for University and around OIKOtree, our world is our home with various people come in, so everybody has to be a good attitude with standard ethics.
Sebenarnya apa yang disebut karakter? Karakter secara umum tidak dapat terlihat, berbeda dengan yang namaya sifat. Sementara sifat dapat terlihat atau nampak dari luar, sedangkan karakter tidak sama dengan sifat karena dia tidak dapat terlihat, sebagai contoh : seseorang terlihat pendiam itu namanya : sifat pendiam…sedangkan karakter tidak dapat terlihat karena tersimpan didalam sifat seseorang. Sebagai contoh : seorang pendiam akan dapat melalukan sesuatu yang emosional itulah karakternya, jadi orang pendiam ketika mendapakan sesuau tekanan dari luar maka karakter itu akan muncul…atau seorang yang bersifat pendiam dapat melakukan hal2 yang diluar dugaan kita pada umumnya itulah karakter. Jadi karakter itu tidak tampak dari luar….
A. LATAR BELAKANG Perkembangan internet yang merambah ke dunia media sosial mengalami perkembangan yang cukup tajam terhadap sosial masyarakat. Internet tidak dikenal sebatas mengirimkan email, namun juga dipakai untuk media sosial. Dengan hadirnya situs media sosial, dunia seoalah-olah berada di ujung jari. Tidak ada lagi batasan di dunia maya. Semua orang dapat dengan mudah bersosialisasi sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan masing-masing. Ada begitu banyak situs media sosial yang berkembang dewasa ini. Dalam makalah ini, penulis akan membahas mengenai situs media sosial, yang ternyata telah memberikan dampak sosial yang luar biasa. Penulis akan membahas dampak sosial secara negatif dan positif dari situs media sosial. Kemudian penulis juga memberikan analisa Etika Kristen di dalam menyikapi situs media sosial.
INTEGRITAS KRISTEN · Integritas berasal dari bahasa Latin " integrate " yang artinya komplit. Kata lain dari komplit adalah tanpa cacat, sempurna, tanpa kedok. · Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan "integritas" sebagai : pertama, keterpaduan, kebulatan, keutuhan; kedua, jujur dan dapat dipercaya · Integritas berkenaan dengan jati diri. Integritas berbicara mengenai kesejatian bukan kemunafikan, kemurnian bukan pura-pura. · Integritas menyatakan apa adanya diri kita secara tulus. Suatu keberanian dan keteguhan untuk menyatakan diri dengan jujur tanpa manipulasi demi keuntungan atau motivasi tertentu. (a) Orang yang berintegritas adalah orang yang memiliki keutuhan dan keselarasan dalam pikiran, perasaan, sikap perbuatan dan perkataan. (b)Semua aspek dalam dirinya, internal (sisi dalam) dan eksternal (sisi luar) tetap sinkron dan harmonis. Tidak ada rekayasa atau kepalsuan. FONDASI YANG KELIRU DALAM MEMBANGUN INTEGRITAS Integritas yang luntur tidak hanya sekedar membuktikan kepalsuan. Tapi itu juga berarti bahwa ia tidak dibangun di atas fondasi yang benar. Ujian dan proses akan membuktikan kredibilitas sebuah integritas. Ada empat fondasi yang keliru dalam membangun integritas: 1. TAKUT DITOLAK · Perasaan untuk mempertahankan penampilan atau standar tertentu agar selalu diterima dan dihargai orang lain. Sikap ini membuat orang mudah tersinggung dan sulit menerima evaluasi atau kritikan. · Untuk menghindari penolakan, kita akhirnya berusaha untuk selalu menyenangkan orang lain. 2. TAKUT DIHAKIMI · Sikap perfeksionis (ingin selalu sempurna) membuat kita sering menghakimi orang lain dan diri sendiri. Itu sebabnya kita juga menjadi takut dinilai dan dihakimi. · Ketakutan ini akhirnya membuat kita jatuh ke dalam jurang kemunafikan. 3. TAKUT GAGAL · Ketakutan ditolak dan dihakimi orang lain akhirnya membuahkan rasa takut gagal. Kegagalan dianggap akhir dari segalanya. Kegagalan meruntuhkan semangat dan tekad. Rasa takut gagal membuat kita terbelenggu dan stagnasi di zona nyaman. 4. MERASA MALU
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Sekolah Tinggi Teologi Transformasi Indonesia, 2022