Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
4 pages
1 file
Angket ini merupakan pertanyaan denagn menggunakan metode skala liket yang digunakan untuk mengukur skala sikap, pendapat, dan persepsi objek peneliti atau kelompok tentang fenomena sosial dalam penelitian. Fenomena yang diukur dalam angket kuesioner ini telah ditetapkan oleh peneliti dalam variabel penelitian. Pengisian angket ini tidak mempengaruhi nilai hasil akhir semester (rapot) Isilah kolom informasi umum sacara benar dengan mengisi nama, nomor induk siswa (NIS), kelas dan jabantan anda di ekstrakurikuler.
A PROGRAM STUDI ARSITEKTUR JURUSAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL BANDUNG 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Arsitektur Kontekstual Arsitektur kontekstual adalah sebuah metode perancangan yang mengkaitkan dan menyelaraskan bangunan baru dengan karakteristik bangunan sekitar.Konsep kontekstualisme dalam arsitektur mempunyai arti merancangan sesuai dengan konteks yaitu merancang bangunan dengan menyediakan visualisasi yang cukup antara bangunan ang sudah ada dengan bangunan baru untuk mencptakan suatu efek yang menyatu. Kontektualisme selalu berusaha mempertahankan bangunan lama khususnya yang bernilai historis dan membuat koneksi dengan bangunan baru atau menciptakan hubungan yang simpatik, yang akan menghasilkan sebuah kontinuitas visual.
Jepang adalah sebuah negara kepulauan yang terdiri dari kira-kira 4000 pulau mulai dari Hokkaido di utara hingga Okinawa di Selatan. Ada empat pulau besar yang memiliki populasi cukup tinggi yaitu Honshu, Hokkaido, Kyushu, dan Shikoku Jepang beriklim sejuk, cuaca dingin berasal dari utara dan panas berasal dari Selatan. Hampir seluruh wilayah memiliki empat musim; dingin, gugur, semi dan panas, terutama di wilayah utara. Area pegunungan meliputi hampir 75% dari seluruh luas wilayahnya dan termasuk negara yang memiliki gunung berapi yang banyak di dunia sehingga gempa sering terjadi dan terdapat banyak titik sumber air panas (hotspring). Perkembangan budaya, ekonomi, dan politik mengalami proses yang panjang sejak dari masa prasejarah hingga sekarang ini. Berbagai tipe dan fungsi bangunan yang berkembang mulai masa prasejarah, medieval (Nara) hingga periode Edo dalam arsitektur Jepang, antara lain rumah primitif, bangunan religius: Kuil (Shinto dan Buddha), istana dan puri, rumah toko (machiya), rumah tinggal prajurit (rumah para samurai), vila atau paviliun bangsawan, gedung teater kabuki, rumah tinggal petani (minka), sekolah dan rumah tempat minum teh. Kesemuanya memiliki karakteristik desain tersendiri. Pertumbuhan kota-kota baru di Jepang dimulai sejak masa Nara. Masuknya Budha pada abad ke-6 telah membuka hubungan perdagangan internasional yang erat dengan Asia khususnya Cina yang dikuasai oleh Dinasti Tang pada masa itu dan Kerajaan yang menguasai jalan sutra. Hubungan dagang tersebut telah membawa pengaruh pada ekonomi, sosial politik dan hukum. Sehingga tidak heran bahwa perencanaan kota Heian (Kyoto) merupakan replika yang lebih kecil dari desain kota Cangan, ibukota Dinasti Tang. Konsep itu pula sebelumnya telah diadopsi dalam perencanaan kota Naniwa pada tahun 645 (sekarang Osaka), kota Fujiwara pada tahun 694 (sekarang sebelah selatan kota Nara), kota Heijo pada tahun 710 (Nara), kota Kuni pada tahun 740, kota Nagaoka, dan kota Otsu. Ciri-ciri dan karakteristik rumah Austronesia tampak pada rumah Jepang pada masa prasejarah. Pengaruh budaya, iklim dan alam sangat menentukan konsep arsitektur rumah awal Jepang. Bentuk rumah tenda berdiri diatas tanah yang dilubangi (pit dwelling) merupakan perkembangan dari rumah gua.Kemudian, sejalan dengan perkembangan peradaban, telah mengakibatkan terjadinya evolusi pada bentuk dan konsep rumah. Pit dwelling berevolusi menjadi pit dwelling dengan dinding, kemudian menjadi rumah panggung (raised floor dwelling) dengan struktur kayu dan atap alang-alang. Semua perangkat dan peralatan yang digunakan mengalami perubahan dan kemajuan. Pada saat itu rumah bukan lagi semata sebagai tempat berlindung dari panas dan hujan akan tetapi sudah menjadi penanda status sosial di dalam masyarakat. Pada masa Jomon, pit dwelling dengan dinding banyak didirikan, Kemudian pada masa Yayoi dan Kofun, rumah panggung (takayuka) yang pada sebelumnya hanya dibangun sebagai tipikal lumbung menjadi favorit. Perkembangan sejarah arsitektur Jepang secara singkat diperkirakan dimulai sejak awal periode Yomon (ca. 8000~300 BC.). Kemudian dilanjutkan dengan beberapa periode, yaitu Yayoi (ca. 300 BC. ~ AD. 300) dan periode berikutnya adalah periode Tomb atau Kofun (ca. 300~552). Perjalanan dari periode-periode tersebut memberikan banyak peninggalan tradisi berbudaya dalam bangunan tempat tingal, temuan dari hasil rekonstruksi arsitektur dan arkeologi yang masih mempunyai bentuk keasliannya, yang sampai saat ini masih dapat dilacak keberadaannya. Arsitektur dari bangunan tempat
Konsep dalam arsitektur dapat diartikan sebagai gagasan yang akan dijadikan sebuah patokan untuk merencanakan atau merancang suatu desain. Dalam bidang arsitektur banyak sekali konsep-konsep yang sering muncul, konsep tersebut biasanya dapat muncul daro idealisme seorang arsitek yang mendesain suatu karya arsitektur . Konsep juga merupakan suatu ciri atau idealisme tersendiri bagi seorang arsitek. Dimana Konsep yang telah menjadi idealisme seorang arsitek akan selalu dibawa dan dikeluarkan pada setiap hasil rancanagannya, sehingga orangorang dapat cepat menengenali karya arsitektur. Salah satu konsep yang terdapat didalam sekian banyak konsep lainnya yaitu konsep kontemporer. Dalam pengertian kali ini kontemporer dalam konsep arsitektur dapat diartikan sebagai "suatu desain yang lebih maju, variatif, fleksibel, dan inovatif, baik secara bentuk maupun tampilan, jenis material, pengolahan material, bentuk asimetris maupun teknologi yang digunakan dan menjadi trand pada tahun-tahun terakhir. Desain yang kontemporer menampilkan gaya yang lebih baru. Gaya lama yang diberi label kontemporer akan menghsilkan suatu desain yang lebih segar dan berbeda dari keiasaan. Kontemporer menyajikan kombinasi gaya seperti, modern kontemporer, klasik kontemporer, etnik kontemporer, dan lainnya." (Sumber ; www.wahana-arsitektur-indonesia.blogspot.com) Seni kontemporer yang lahir setelah era seni modern sangat mewakili kekinian baik dalam konsep maupun produk akhir yang dihasilkan. Para seniman atau arsitek yang menggeluti konsep kontemporer ini menuangkan ide dan konsep modern dalam karya-karya mereka serta menggabungkan antara idealisme dan trend yang diyakininya. Arsitektur kontemporer bisa juga dikatakan dengan istilah arsitektur non-vernakular dimana konsep kontemporer ini sangat memaksimalkan penggunaan produk atau material yang baru non-lokal secara aspiratif, inovatif dan memiliki resiko yang tinggi.
Perkiraan biaya pendahuluan adalah perkiraan biaya yang disusun pada tahap awal dimulainya proyek dimana studi kelayakan berlangsung sampai sebelum detail desain selesai dilakukan. Perkiraan biaya pendahuluan disusun berdasarkan data dan informasi yang masih terbatas yaitu berupa konsep awal yang merupakan garis besar lingkup pekerjaan proyek. Adanya keterbatasan data dan informasi yang tersedia adalah salah satu penyebab perkiraan biaya pendahuluan memiliki tingkat akurasi yang terendah dibanding jenis perkiraan biaya lainnya.
Neumann adalah arsitektur komputer yang diciptkanan oleh John von Neumann (1903-1957) yang memiliki address dan data bus tunggal untuk memberikan alamat program (instruksi) dan data serta menempatkan program (ROM = Read Only Memory) dan data (RAM = Random Access Memory) dalam peta memori yang sama. Arsitektur Von Neumann menggambarkan komputer dengan empat bagian utama, yaitu unit aritmatika dan logis (ALU),unit kontrol (CU), memori dan alat masukan I/O. Konsep inilah yang masih dipakai konsep komputer hingga saat ini.
Arsitektur merupakan kata yang familiar bagi masyarakat. Namun apakah mereka paham dengan apa yang dimaksud dengan arsitektur yang sesungguhnya? Karena dalam pandangan masyarakat biasanya arsitektur diartikan sempit, hanya sebatas desain bangunan. Mahasiswa/i sebagian masih mendefinisikan arsiektur dalam pandangan publik. Namun pada kenyataanya ruang lingkup arsitektur luas sekali, mulai dari tata kota, lansekap. Interior, desain produk, dan lain-lain. Dibutuhkan aplikasi dari pengertian tersebut dengan memberikan contoh unsur (ANATOMI) suatu karya arsitektur dan kaidah vitruvius di dalamnya.
I. Pengertian Konservasi Arsitektur II. Jenis-jenis Konservasi Arsitektur III. Tujuan Konservasi Arsitektur IV. Dasar Pelaksanaan Konservasi Arsitektur V. Manfaat Konservasi Arsitektur VI. Kriteria Konservasi Arsitektur VII. Peran Arsitek dalam Upaya Konservasi Arsitektur
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI KEPRIBADIAN DAN SOSIAL GURU TERHADAP AKHLAQ SISWA
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.