Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
6 pages
1 file
Perancangan sistem pengukuran pada suhu ruang menggunakan sensor suhu ini mengangkat beberapa isu penting, termasuk bagaimana desain hardware dan desain dari sebuah program yang akan bekerja untuk menjalankan sistem pengukuran suhu ruang. Sensor Suhu adalah komponen yang biasanya digunakan untuk merubah panas menjadi listrik untuk mempermudah dalam menganalisa besarannya. Untuk membuatnya ada dua cara yaitu dengan menggunakan bahan logam dan bahan semikonduktor. Cara ini digunakan karena logam dan bahan semikonduktor mempunyai perubahan tahanan terhadap arus listrik tergantung pada suhunya. Pada logam semakin besar suhu maka nilai hambatan akan semakin naik, berbeda pada bahan semikonduktor, semakin besar suhu maka nilai hambatan akan semakin turun.
The objectives of this research were to study the colour, texture, taste and biological living of yoghurt. The yoghurt was treated with various temperature and various kinds of milk and using Lactobacillus bulgaricus and Streptococcus thermophilus. Factorial randomized block was used and the first factor was temperature, i.e. T1 (30°C), T2 (37°C), T3 (44°C), T4 (51°C); and the second factor was various kinds of milk, i.e. S1 (Skim Cow Milk), S2 (Fresh Cow Milk), S3 (Full Cream Cow Milk) and S4 (Fresh Buffalo Milk). The results showed that interaction of temperature, i.e. 44°C with Fresh Cow Milk had highly significantly effect on texture and colour of the yoghurt but did not effect on the taste. There were biological living in all of different temperature of yoghurt which were indicated by coagulation in the end of incubate process. Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh temperatur dan jenis susu dalam pembuatan yoghurt dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streprococcus thermophilus terhadap warna, tekstur, rasa, dan uji biologis dari yoghurt yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok faktorial (RAKF) 4 x 4 dengan 2 ulangan, di mana terdapat 2 faktor perlakuan yaitu faktor temperatur inkubasi (T) dengan taraf T1: 30°C, T2: 37°C, T3: 44°C, T4: 51°C. Faktor berikutnya yaitu jenis susu (S) yaitu S1: penggunaan susu skim sebagai bahan dasar, S2: susu sapi segar, S3: susu full krim, S4: susu kerbau segar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara temperatur 44°C dan jenis susu sapi segar berpengaruh sangat nyata terhadap tekstur, warna dari yoghurt yang dihasilkan dan tidak berpengaruh nyata terhadap rasa. Pada uji biologik diperoleh hasil pengamatan bahwa pada tiap temperatur dan jenis susu yang digunakan didapati adanya aktivitas dari bakteri biakan yang ditandai dengan adanya penggumpalan pada masa akhir inkubasi.
Zahara, 2022
Luas daun merupakan salah satu parameter penting yang diperlukan untuk mengetahui pertumbuhan tanaman, oleh karena itu diperlukan teknik pengukuran yang cepat dan tepat Mengukur luas daun tanaman menggunakan metode LAM, milimeter dan panjang kali lebardanembandingkan akurasi hasil pengukuran beberapa metode pengukuran luas daun.Tujuan praktikum yaitu mengukur luas daun tanaman menggunakan metode LAM, milimeter dan panjang kali lebar dan membandingkan akurasi hasil pengukuran beberapa metode pengukuran luas daun. Bahan-bahan yang digunakan yaitu, tiga lembar daun bougenvil (Bougainnvillea spectabilis).metode yang digunakan yaitu metode kertas milimeter, metode panjang kali lebar dan metode LAM. Hasil praktikum memperihatkan perbedaan luas daun dari metode, dan dapat disimpulkan metode kertas milimeter karena memiliki perbedaan yang lebih sedikit dengan komtrol.
Milk powder is a perishable product that undergoes changes in quality rapidly over time. This paper studied the effect of temperature on quality of milk powder during storage. Milk powder was stored at 25 and 40ºC, and with or without contact to oxygen by perforating the package. Oxygen content, peroxide numbers, wettability, lumps, colour and flecks of milk powder were examined. Results showed that storage of milk with perforated package at 40ºC resulted in 200 times increase in oxygen content, while that in milk with unperforated package only showed 18 times increase in oxygen content. Milk with perforated packaged stored at 25ºC had 34 times increase in oxygen content, while that of milk in unbroken package was only 5 times increase. Wettability was increased during storage, but there was no considerable difference between that in milk broken and unbroken package. At 40°C, wettability of milk was increased by 3.4 times in broken package, and 3.11 times in unbroken package. Whilst, at 25ºC, wettability of milk powder was increased by 1.5 times in broken package, but only 0.2 times in unbroken package. There was no significant (P>0.05) change in peroxide number over time, and consequently, there was no effect on milk with or without access to atmospheric oxygen. However, highest peroxide numbers was detected in milk kept in broken package at 40ºC. There was no detectable change in lumps, colour, and fleck in all treatments.
Abstrak Angin merupakan salah satu sumber energi baru terbarukan. Sistem Konversi Energi Angin (SKEA) dapat digunakan untuk memanfaatkan angin menjadi energi mekanik atau energi listrik. Komponen utama SKEA terdiri dari rotor dengan sudu sebagai penggerak utama. Salah satu kelemahan turbin angin adalah efisiensinya yang masih relatif rendah, sehingga masih terus diteliti khususnya terkait dengan sudu (blade) rotor turbin. Pada penelitian ini dilakukan simulasi terhadap sudu turbin angin sumbu vertikal Savonius tipe U yang dipasang pada rotor turbin. Ada 3 kategori rotor yang disimulasikan yaitu: rotor dengan jumlah sudu/blade 2, 3 dan 4. Kecepatan angin yang diaterapkan/dialirkan pada simulasi sudu ini adalah 5 m/dtk. Simulasi ini menggunakan alat bantu perangkat lunak SolidWorks/flow simulatian berbasis Finite Element Analysis (FEA). Tujuan penelitian ini akan dilihat/diketahui besarnya distribusi kecepatan dan distribusi tekanan pada masing-masing sudu tersebut. Berdasarkan hasil simulasi diketahui bahwa rotor dengan jumlah blade tiga memberikan distribusi kecepatan yang lebih tinggi yakni (4,8 m/dtk) dibanding dengan rotor dengan empat blade empat (4,5 m/dtk) dan dua blade (4,3 m/dtk). Turbin dengan jumlah blade tiga memberikan perbedaan distribusi tekanan maksimum dan minimum paling rendah dibanding turbin dengan empat blade dan dua blade, yakni 21,32 Pascal. Kata Kunci: Angin, distribusi kecepatan, distribusi tekanan,savonius, solidWorks. Abstract Wind is one of the renewable energy sources that can be utilized as mechanical or electrical energy through the Wind Energy Conversion System (SKEA) The main components of the SKEA consist of rotors with blades as the main movers.One of the disadvantages of wind turbines is that their efficiency is still relatively low, so In this research, simulation on the Savonius vertical axis type U wind turbine blade is mounted on the turbine rotor, there are 3 simulated rotor categories: rotor with the number of blades / blade 2, 3 and 4. The wind speed applied / flowed in this blade simulation is 5 m / s, this simulation is used by SolidWorks / flow simulatian software based on Finite Element Analysis (FEA) The purpose of this research will be to see / know the magnitude of the velocity distribution and pressure distribution on each of the blades.From the simulation results it is known that the rotor of three blades provides a better / higher velocity distribution (4.8 m / sec) compared to four-blade rotors (4.5 m / sec) and two blades (4.3 m / sec). Turbines with three blades provide thet maximum and minimum pressure distribution differences compared to turbines with four blades and two blades 21.32 Pascal.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Laporan Praktikum Ilmu Pemuliaan Ternak , 2023