Teori sistem umum sebagai disiplin ilmu dasar baru merupakan sebuah bidang logis-matematis yang memiliki pokok bahasan pada perumusan dan pengambilan kesimpulan prinsip-prinsip yang berlaku untuk sistem secara umum. Teori sistem umum berlaku untuk semua ilmu yang terkait dengan sistem. Sebagai contoh, peran teori sistem umum seperti teori probabilitas, yang dengan sendirinya merupakan doktrin matematika formal namun bisa diterapkan sangat berbeda pada bidang termodinamika, eksperimen biologis dan medis, genetika, statistik asuransi jiwa, dll. Pentingnya teori sistem umum dapat dicirikan dengan cara yang berbeda. Sejauh ini, ilmu pasti yang berupa sistem hipotetis-deduktif matematis, hampir identik dengan fisika teoritis karena merupakan satu-satunya hukum ilmiah sistematis yang telah diakui secara universal dan tanpa batasan hukum fisika dan kimia. Meskipun demikian, dasar-dasar sistem hukum yaitu hipotetis-deduktif juga terdapat pada bidang lain seperti ekonomi nasional, demografi, dan bidang biologi tertentu. Contohnya, rujukan yang sering digunakan untuk bidang biologi ataupun ekonomi yaitu 'equilibria'. Terminologi ini sesungguhnya masih tetap tidak jelas mengenai makna dari konsep 'keseimbangan'. Jika diterapkan di luar bidang besaran fisik, maka konsepsi semacam ini tetap tidak lebih dari sekedar metafora yang kabur dan menimbulkan berbagai persepsi. Beberapa upaya untuk menyatukan hukum-hukum di bidang non-fisik telah mendapat pengakuan universal. Namun hukum-hukum tersebut tetap tidak memiliki konsistensi sistem fisika dan mengandung ketidakjelasan latarbelakang metodologi. Sebagai konsekuensi dari perkembangan ilmu fisika yang dominan, untuk menyatakan hukum yang pasti pada bidang apapun dan menjadikannya sains yang tepat harus direduksi menjadi fisika dan kimia. Ini tentu saja merupakan prinsip metodologis dari apa yang disebut pandangan mekanistik. Terlepas dari pertanyaan apakah prinsip mekanistik dibenarkan, fakta tersebut tidak berlaku di bidang sains yang luas. Sebagai contoh, proses yang terjadi pada organisme hidup dapat diisolasi dan digambarkan dalam istilah dan hukum fisika-kimia. Hal ini telah dilakukan melalui biofisikan dan biokimia modern. Tatapi ketika sampai pada suatu titik vital, ditemukan bahwa pada dasarnya biofisikan dan biokimia modern adalah persoalan organisasi, ketertiban, dan keteraturan yang diakibatkan oleh interaksi sejumlah besar fenomena fisis-kimiawi yang sangat rumit. Untuk memahami secara rinci, organisasi fisis-kimiawi dari sel yang paling sederhana sekalipun jauh diluar kapasitas biologi. Kesimpulannya adalah tidak mungkin untuk menyatakan hukum yang tepat untuk fenomena biologis dasar, seperti metabolisme, pertumbuhan, morfogenesis, perilaku, dan lain-lain, karena hal-hal tersebut terlalu rumit untuk memungkinkan pemahaman menyeluruh dan analisis terhadap semua proses yang terlibat. Hal ini pada kenyataannya merupakan pendapat umum dalam biologi saat ini. Hal yang sama pun berlaku, bahkan lebih untuk fenomena sosiologis karena kompleksitas mereka yang lebih tinggi dan ketidakmungkinan menyelesaikannya menjadi peristiwa fisis-kimiawi.