Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
97 pages
1 file
Dengan mengucap puji dan syukur atas segala petunjuk dan nikmat yang telah Allah SWT berikan, karya ini kupersembahkan untuk:
Jacq.) DAN DAUN SIRIH (Piper betle L.) TERHADAP Staphylococcus aureus DENGAN METODE DIFUSI Oleh : Beatriks Julita Dampuk 19133977A FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA 2017 i UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BIJI MAHONI (SwieteniamahagoniJacq.) DAN DAUN SIRIH (Piper betle L.) TERHADAP Staphylococcus aureus DENGAN METODE DIFUSI HALAMAN JUDUL SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai Derajat Sarjana Farmasi (S. Farm) Program Studi Ilmu Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi Oleh : Beatriks Julita Dampuk 19133977A FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA 2017 ii PENGESAHAN SKRIPSI Berjudul UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BIJI MAHONI (Swietenia mahagoni Jacq.) DAN DAUN SIRIH (Piper betle L.) TERHADAP Staphylococcus aureus DENGAN METODE DIFUSI
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah umum kesehatan masyarakat di Indonesia, sejak tahun 1986 jumlah kasusnya cenderung meningkat dan penyebarannya bertambah luas.
Akuntansi keperilakuan merupakan bagian dari disiplin ilmu akuntansi yang mengkaji hubungan antara perilaku manusia dan sistem akuntansi, serta dimensi keperilakuan dari organisasi di mana manusia dan sistem akuntansi itu berada dan diakui keberadaannya. Akuntansi merupakan suatu system untuk menghasilkan informasi keuangan yang digunakan oleh pemakainya untuk menghasilkan keputusan bisnis. Tujuan informasi ini adalah memberikan petunjuk dalam memilih tindakanyang paling baik untuk mengalokasikan sumber daya yang langka pada aktivitas bisnis dan ekonomi. Namun pemilihan dan penetapan suatu keputusan bisnis juga melibatkan aspek-aspek keperilakuan dari pengambil keputusan. Dengan demikian, akuntansi tidak dapat dilepaskan dari aspek perilaku manusia serta kebutuhan organisasi akan informasi yang dapat dihasilkan oleh akuntasi. Hal diatas menjelaskan aspek keperilakuan dari pihak pelaksana/penyusun informasi akuntasi dan pihak pemakai akuntasi. Akuntasi Sebagai Suatu Sistem Informasi Manajemen, pengguna dan personel system diperlukan dalam pengembangan system. Umumnya, kelompok perancang atau tim proyek pengambangan system meliputi pemakai, analis dan wakil manajemen untuk mengidentifikasi kebutuhan pemakai system, mengembangkan spesifikasi teknis, dan mengimplementasikan system baru. Alasan mengapa keterlibatan manajemen puncak dalam pengembangan system informasi merupakan hal yang penting, yaitu : 1. Pengembangan system merupakan bagian yang terintegrasi dengan perencanaan perusahaan. 2. Manajemen puncak merupakan focus utama dalam proyek pengembangan system. 3. Manajemen puncak menjamin penekanan tujuan perusahaan daripada aspek teknisnya. 4. Pemilihan system yang akan dikembangkan didasarkan pada kemungkinan manfaat yang akan diperoleh, dan manajemen puncak mampu untuk menginterprestasikan hal tersebut. 5. Keterlibatan manajemen puncak akan memberikan kegunaan dan pembuatan keputusan yang lebih baik dalam pengembangan system. Akuntansi juga dapat dipandang sebagai suatu informasi. Informasi yang diperlukan oleh manajemen harus memiliki karakteristik seperti akurat dan tepat waktu. Tahapan-tahapan dalam pengembangan system informasi akuntasi yaitu : 1. Perencanaan dan analisis system yang meliputi formulasi dan evaluasi soslusi-solusi masalah system dan penekanannya pada tujuan keseluruhan system. 2. Perancangan system, yaitu proses memspesifikasi rincian solusi yang dipilih oleh proses analisis system. 3. implementasi system, yaitu proses menempatkan rancangan prosedur-prosedur dan metode baru atau revisi ke dalam operasi. Perkembangan Sejarah Akuntansi Keperilakuan. Sejak tahun 1950-an, beberapa riset akuntansi mulai mencoba menghubungkan akuntansi dengan aspek perilaku. Hal ini dimulai oleh Argyris pada tahun 1952. Selain itu, Binberg dan shields (1989) mengklasifikasikan riset akuntansi keperilakuan dalam lima aliran yaitu pengendalian manajemen, pemrosesan informasi akuntansi, desain sistem, riset audit dan sosiologi organisasional. Akuntansi keperilakuan sebenarnya merupakan bagian dari ilmu akuntansi yang perkembangannya semakain meningkat dalam 25 th belakangan ini. Pada awal perkembangannya, riset akuntansi keperilakuan menekankan pada aspek akuntansi manajemen, khususnya penganggaran. Namun, cakupannya terus berkembang dan bergeser ke arah akuntansi keuangan, sistem informasi akuntansi dan audit. Akuntansi keperilakuan menjelaskan bagaimana perilaku manusia mempengaruhi data akuntasi dan keputusan bisnis serta bagaimana mempengaruhi keputusan bisnis dan perilaku manusia selalu dicari jawabannya. Akuntasi keperilakuan menyediakan suatu kerangka yang disusun berdasarkan teknik berikut ini : 1. Untuk memamahi dan mengukur dampak proses bisnis terhadap orang-orang dan kinerja perusahaan. 2. Untuk mengukur dan melaporkan perilaku serta pendapat yang relevan terhadap perencanaan strategis. 3. Untuk mempengaruhi pendapat dan perilaku guna memastikan keberhasilan implementasi kebijakan perusahan. Banyaknya volume riset atas akuntansi keperilakuan dan meningkatnya sifat spesialisasi riset, serta tinjauan studi secara periodic, akan memberikan manfaat untuk beberapa tujuan berikut ini:
Surimi Ikan Layaran (Istiophorus orientalis). Dibimbing oleh DJOKO POERNOMO dan SUGENG HERI SUSENO.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.