Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
22 pages
1 file
Kesalahan pada sistem pengukuran atau disebut juga eror dapat dibagi menjadi dua, yaitu eror yang muncul selama proses pengukuran dan eror yang muncul kemudian akibat sinyal pengukuran dipengaruhi gangguan atau noise selama pengiriman sinyal dari titik pengukuran ke beberapa tempat lain.
Abstrak Pengukuran adalah suatu teknik untuk mengkaitkan suatu bilangan pada suatu sifat fisis dengan membandingkannya dengan suatu besaran standar yang telah diterima sebagai suatu satuan. Tujuan dari praktikum adalah untuk mempelajari cara pemakaian jangka sorong dan mikrometer, yang berguna untuk mengukur panjang, lebar, tinggi, dan diameter beberapa benda ukur, memahami konsep angka penting dan mempelajari cara pengelolaan data menggunakan analisa kesalahan. Dalam pengukuran, alat yang digunakan adalah jangka sorong, mikrometer dan penggaris dengaan ketelitian 0,1 mm, 0,01 mm dan 0,5 mm secara berturut-turut. Massa jenis yang didapat selama praktikum dalam pengukuran akrilik, aluminium, air dan tabung berongga adalah 1,17 g/cm 3 , 29 g/cm 3 , 1,3 g/cm 3 dan 1,33 g/cm 3 secara berturut-turut. Sedangkan menurut literatur adalah 1,18 g/cm 3 , 2,7 g/cm 3 , 1,0 g/cm 3 , dan 1,29 – 1,44 g/cm 3 secara berturut-turut. Nilai ralat mutlak yang didapatkan adalah 0,03, 0,78, 0,01 dan 0,05 secara berturut-turut. Nilai ralat nisbi yang didapatkan adalah 2,56%, 2,69%, 0,7%, dan 3,7% secara berturut-turut. Kata Kunci : pengukuran, jangka sorong, mikrometer sekrup, massa jenis
Abstrak Pengukuran adalah metode yang digunakan untuk menentukan sebuah besaran dan dimensi terhadap suatu satuan ukur. Praktikum kali ini bertujuan supaya praktikan dapat memahami dasar-dasar pengukuran dalam elektronika dengan menggunakan beberapa alat ukur, seperti multimeter, osiloskop, dan signal generator serta praktikan dapat menyederhanakan rangkaian Thevenin. Metode yang di gunakan pada praktikum kali ini adalah pengukuran dengan data yang di variasikan. Hal ini bertujuan supaya praktikan dapat mengetahui galat serta ketidakpastian dalam pengukuran. Setelah di lakukannya praktikum, praktikan akan mendapatkan hasil yang beragam dan akan membuktikan bahwa terdapat galat serta ketidakpastian dalam pengukuran. Selain itu, para praktikan juga telah memahami cara penggunaan alat ukur dasar pada elektronika dan penyederhanaan rangkaian Thevenin. Kata kunci: hambatan, pengukuran, rangkaian 1. TUJUAN a. Menentukan nilai resistensi dan toleransi dari resistor. b. Menentukan nilai arus dan tegangan pada masing-masing hambatan dari rangkaian seri dan parallel. c. Menentukan nilai tegangan Thevenin dan hambatan Thevenin. 2. DASAR TEORI Breadboard merupakan papan yang digunakan untuk merangkai rangkaian elektronika. breadboard memiliki sejumlah lubang yang dapat digunakan untuk meletakan komponen-komponen elektronika. Lubanglubang ini saling terhubung satu dengan yang lain melalui bagian bawah breadboard dengan pola tertentu. Resistor atau dikenal juga sebagai hambatan memiliki fungsi untuk mengatur arus listrik yang mengalir pada sebuah komponen. Resistor memiliki nilai resistansi yang dinyatakan dalam ohm. Multimeter merupakan alat yang berfungsi mengukur besaran tegangan (beda potensia), hambatan, kuat arus, dan lain-lain. Pada umumnya terdapat dua jenis multimeter yang digunakan, yakni multimeter analog dan digital. Perbedaannya ialah penyajian data. Osiloskop merupakan instrumen elektronika yang juga digunakan sebagai alat ukur tegangan. Berbeda dengan multimeter, yang menyajikan data berupa nilai tegangan, osiloskop mampu menampilkan bentuk dari sinyal (tegangan) listrik pada suatu rangkaian elektronika yang berubah terhadap waktu. Untuk membandingkan dua atau lebih sinyal.
Pendahuluan ateri dalam Unit 1 ini disajikan untuk membantu Anda mempelajari materi pelajaran yang berhubungan dengan konsep-konsep besaran, satuan dan pengukuran yang lazim digunakan dalam mempelajari sains terutama terkait dengan topik gerak. Sebagaimana Anda telah ketahui, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Sains (Science) mempelajari sifat-sifat dan gejala-gejala alam. Dalam mempelajari fenomena alam tersebut biasanya dilakukan pengamatan dan percobaan-percobaan untuk memperoleh informasi berupa fakta dan data, yang dalam proses mempelajarinya, Anda akan selalu berhubungan dengan pengukuran.
edumat, 2021
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kemampuan dan kesalahan yang dilakukan mahasiswa pendidikan matematika dalam memggambar jaring-jaring bangun ruang pada mata kuliah Geometri. Metode penelitiannya adalah deskriptif kualitatif berupa studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi, serta wawancara. Hasil penelitian ini adalah secara umum dalam menggambar jaring-jaring bangun ruang sisi datar (kubus, balok, prisma datar segitiga, dan limas segiempat), mahasiswa tidak mengalami kesulitan yang berarti. Sedangkan pada bangun ruang sisi lengkung (tabung, kerucut, dan bola), mahasiswa dominan mengalami kesulitan dan kesalahan dalam menggambar jaring-jaringnya. Adapun penyebabnya adalah mahasiswa sudah lupa terkait materi bangun ruang yang telah diajarkan sejak menempuh pendidikan sekolah dasar (SD). Selain itu, mahasiswa juga kurang imajinatif dan kreatif dalam menggambarkan jaring-jaring yang diminta. Meskipun gambar yang dibuat benar, namun pola atau bentuk jaringjaring yang dibuat tersebut sudah terlalu familiar seperti pada buku pelajaran yang biasa digunakan di sekolah. Padahal, bentuk jaring-jaring dari suatu bangun ruang tidaklah hanya satu bentuk, melainkan banyak variasinya. Dalam hal ini, mahasiswa sebagai calon guru matematika perlu lebih berpikir kreatif dalam menyusun atau menggambarkan jaring-jaring dari bangun ruang yang diminta.
Perancangan sistem pengukuran pada suhu ruang menggunakan sensor suhu ini mengangkat beberapa isu penting, termasuk bagaimana desain hardware dan desain dari sebuah program yang akan bekerja untuk menjalankan sistem pengukuran suhu ruang. Sensor Suhu adalah komponen yang biasanya digunakan untuk merubah panas menjadi listrik untuk mempermudah dalam menganalisa besarannya. Untuk membuatnya ada dua cara yaitu dengan menggunakan bahan logam dan bahan semikonduktor. Cara ini digunakan karena logam dan bahan semikonduktor mempunyai perubahan tahanan terhadap arus listrik tergantung pada suhunya. Pada logam semakin besar suhu maka nilai hambatan akan semakin naik, berbeda pada bahan semikonduktor, semakin besar suhu maka nilai hambatan akan semakin turun.
Di dalam pengukuran umumnya dibutuhkan suatu instrumen dan instrumen diperlukan :
Dari pengamatan atas dasar pengukuran dan ketidakpastian memiliki tujuan yang dapat menentukan nilai dari perangkat skala pengukuran terkecil, dapat menggunakan alat ukur benar dan dapat menentukan nilai pengukuran yang cermat dan akurat. Pengukuran adalah kegiatan membandingkan jumlah diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai unit. Semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran disebut angka penting. Angka penting terdiri dari angka yang tepat dan angka di atas perkiraan (jumlah diragukan) sesuai dengan alat ukur yang digunakan. Tapi ada juga sesuatu yang menyebabkan pengukuran yang tepat tidak bisa mengatakan yang disebut oleh ketidakpastian. Ketidakpastian dalam pengukuran obyek disebabkan oleh beberapa hal, antara lain, karena gesekan pada bagian yang bergerak dari alat ukur yang membuat akurasi pengukuran kecil.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Perpres Nomor 72 Tahun 2021, 2021