Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Desain pembelajaran adalah praktek penyusunan media teknologi komunikasi dan isi untuk membantu agar dapat terjadi transfer pengetahuan secara efektif antara guru dan peserta didik. Desain pembelajaran sangat dibutuhkan dan berguna dalam pengembangan dan pelatihan, untuk pembelajaran yang efektif, efesien dan menarik. Salah satu model desain sistem pembelajaran yang memperlihatkan tahapan-tahapan dasar sistem pembelajaran yang sederhana dan mudah dipelajari adalah model ADDIE. Model pembelajaran ADDIE ini juga salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar peserta pelatihan Model pembelajaran ADDIE ini terdiri dari lima fase yaitu;(1) analysis/analisis, (2) design/desain, (3) development/pengembangan, (4) implementation/implementasi, (5) evaluation/evaluasi. Analisis, merupakan tahapan melakukan analisa tentang beberapa hal yang perlu diketahui sebelum kegiatan pelatihan dilakukan, seperti tujuan dari penyelenggaraan pelatihan, siapa peserta dan apa yang dibutuhkan peserta pelatihan terkait dengan materi, metode teknik pembelajaran, dan lain-lain. Pada tahap analisis biasanya meliputi pelaksanaan analisis kebutuhan, identifikasi masalah dan merumuskan tujuan (A Robbert Raiser & John Depsey). Desain, pada tahap desain seorang perancang perlu melakukan perancangam awal program pelatihan/pembelajaran, merancang materi pelatihan dan merancang evaluasi pelatihan secara konseptual yang nantinya akan dijadikan dasar dalam tahapan pengembangan. Pengembangan, tahap ini kegiatan dilakukan dengan merealisasikan konsep yang sudah dibuat pada tahap desain yang sudah dilakukan sebelumnya. Dalam kegiatan pengembangan ini merealisasikan kerangka yang dibuat dalam bentuk materi pelatihan, persiapan peralatan yang akan digunakan dalam pelatihan, dan pembuatan evaluasi pelatihan. Satu langkah penting dalam tahap pengembangan adalah uji coba sebelum diimplementasikan. Tahap uji coba ini memang merupakan bagian dari salah satu langkah ADDIE, yaitu evaluasi. Lebih tepatnya evaluasi formatif, karena hasilnya digunakan untuk memperbaiki sistem pembelajaran yang sedang kita kembangkan. Implementasi, tahap impelementasi sering diasosiasikan dengan penyelenggaraan program pembelajaran itu sendiri yaitu adanya penyampaian materi pembelajaran dari atau instruktur kepada siswa. Tujuan utama tahap implementasi, yang merupakan langkah realisasi desain dan pengembangan yaitu membimbing siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran untuk kompetensi, memastikan bahwa pada akhir program pembelajaran siswa perlu memiliki kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan. Pada tahap akhir yaitu, evaluasi. Pada tahap evaluasi, meliputi dua bentuk evaluasi formatif dan sumatif kemudian dilakukan revisi apabila diperlukan. Sebenarnya tahap
8105145090) Pendidikan Akuntansi B 2014 UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA KATA PENGANTAR
Pengembangan perangkat desain pembelajaran terdapat beberapa model, salah satunya adalah Model ADDIE. Model ADDIE adalah salah satu model desain pembelajaran yang memperlibatkan tahapan – tahapan dasar sistem pembelajaran yang sederhana dan mudah di pelajari. Dalam desain model pembelajaran ini identitas dari desain model pembelajaran ADDIE Yaitu: Tempat : Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan Medan Sasaran : Taruna Teknik Listrik Bandara Angkatan XII Semester II Mata Kuliah : Fisika Teknik Alokasi waktu : 100 menit Langkah-Langkah dari Desain Pembelajaran ADDIE Yaitu: 1. Analysis Analysis merupakan tahap awal yang digunakan dalam desain pembelajaran. Tahap ini merupakan suatu tahapan yang menjelaskan mengenai hal-hal yang harus dipelajari oleh peserta didik. Analisis ini juga digunakan untuk mengklarifikasi apakah ada masalah yang akan dihadapi sehingga nantinya dapat menemukan solusi yang tepat untuk menghadapi masalah dalam penyelenggaraan program pembelajaran. Analysis yaitu melakukan needs assessment (analisis kebutuhan), mengidentifikasi masalah (kebutuhan), dan melakukan analisis tugas (task analysis). Tahap analisis merupakan suatu proses mendefinisikan apa yang akan dipelajari oleh peserta belajar, yaitu melakukan needs assessment (analisis kebutuhan), mengidentifikasi masalah (kebutuhan), dan melakukan analisis tugas (task analysis). Langkah analisis melalui dua tahap yaitu : a. Analisis Kinerja Analisis Kinerja dilakukan untuk mengetahui dan mengklarifikasi apakah masalah kinerja yang dihadapi memerlukan solusi berupa penyelenggaraan program pembelajaran atau perbaikan manajemen. Contoh: Kurangnya pengetahuan dan keterampilan menyebabkan rendahnya kinerja individu dalam organisasi atau perusahaan, hal ini diperlukan solusi berupa penyelenggaraan program pembelajaran.
Learning is an interactive process between teachers and learners, where teaching is a teacher's job. As a teacher, the creativity of a teacher in creating a design instructional will help achieve learning outcomes that are appropriate to the learning objectives. In making the design instructional there are several models that can be chosen by a designer (teacher), one of which design instructional is model ADDIE. Writing this journal aims to explain the design of learning model ADDIE including the stages to develop this model, the writing of this journal is done through literature study from various local and international sources. ADDIE is acronim for Analyze, Design, Develop, Implement, and Evaluate, this acronim as well as a step in applying the ADDIE model in instructional design. The systematic model of ADDIE design makes this model a simple, effective and efficient model that is easy to apply. Pembelajaran merupakan proses interaktif antara guru dan peserta didik, dimana mengajar merupakan tugas seorang guru. Sebagai seorang guru, kreatifitas seorang guru dalam membuat sebuah desain pembelajaran akan membantu mencapai hasil belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dalam membuat desain pembelajaran terdapat beberapa model yang dapat dipilih oleh seorang perancang (guru), salah satunya adalah desain pembelajaran model ADDIE. Penulisan jurnal ini bertujuan memaparkan desain pembelajaran model ADDIE termasuk tahapan pengembangannya, penulisan jurnal ini dilakukan melalui studi pustaka dari berbagai sumber lokal dan internasional. ADDIE merupakan singkatan dari Analyze, Design, Develop, Implement, dan Evaluate, singkatan ini juga sekaligus sebagai tahapan dalam menerapkan model ADDIE dalam desain pembelajaran. Desain model ADDIE yang sistematis menjadikan model ini termasuk model yang sederhana, efektif serta efisien sehingga mudah untuk diterapkan. Kata Kunci : Pembelajaran, desain pembelajaran, model ADDIE.
Model desain pembelajaran ADDIE adalah salah satu model desain pembelajaran yang menguatamakan tahapan-tahapan dasar dalam sistem pembelajaran yang sederhana dan mudah dipelajari. Model desain pembelajaran ini lahir di tahun 1990-an dengan fungsi utamanya yakni menjadi pedoman dalam membangun perangkat serta infrastruktur program pelatihan yang efektif, dinamis, dan mendukung kinerja pelatihan tersebut. Model desain pembelajaran ADDIE dalam penerapannya memiliki beberapa tahapan, yakni : Analysis, Design, Develop, Implement, dan Evaluate. Yang akan kami bahas dalam tulisan ini ialah tahap yang pertama, tahap analisis. Tahapan ini berisi apa saja yang harus dipersiapkan di dalam suatu pembelajaran sebelum merancang pembelajaran, dalam hal ini pendidikan dan pelatihan B. Pembahasan Menurut KBBI, Evaluasi (Evaluation) merupakan upaya penilaian secara teknis dan ekonomis terhadap suatu cebakan bahan galian untuk kemungkinan pelaksanaan penambangannya. Evaluasi merupakan tahapan akhir setelah dilakukan beberapa tahapan lain, diantaranya yaitu tahap analisa (analiysis), perancangan (design), pengembangan (development), pelaksanaan (implemetation). Pada dasarnya, evaluasi dapat dilakukan sepanjang pelaksanaan kelima langkah model ADDIE. Disamping itu, evaluasi juga dapat
TAHAP IMPLEMENTASI PROGRAM PELATIHAN MENGGUNAKAN MODEL ADDIE, 2019
Kegiatan belajar yang bertujuan untuk mengembangkan potensi serta kemampuan seseorang tidak hanya didapatkan melalui bangku sekolah saja karena belajar itu berlaku sepanjang hayat. Pendidikan sepanjang hayat (Long-life Education) digunakan untuk menjelaskan suatu kenyataan, kesadaran, asas, dan harapan baru bahwa proses dan kebutuhan pendidikan berlangsung sepanjang hayat manusia. Dengan slogan tidak ada kata "terlambat", "terlalu tua", atau "terlalu dini" untuk belajar (Hadikusumo, 1996). Proses belajar sepanjang hayat tersebut juga mampu direalisasikan melalui program pendidikan dan pelatihan. Selain individu, lembaga juga membutuhkan program diklat agar lembaga tersebut dapat berkembang menjadi lebih baik. Oleh karena itu, dalam setiap lembaga dibutuhkan suatu unit yang bertugas untuk mengembangkan program diklat yang baik dan benar. Model yang banyak digunakan untuk mengembangkan program diklat adalah model ADDIE. Kepanjangan dari model ADDIE adalah Analyze-Design-Development-Implementation-Evaluation. Model ini banyak digunakan karena pengembangan dari tiap-tiap tahapnya akan mempengaruhi satu sama lain. Model berfungsi untuk menjadi pedoman dalam membangun perangkat dan infrastruktur program pelatihan yang efektif, dinamis dan mendukung kinerja pelatihan itu sendiri. Implementasi atau penyampaian materi diklat merupakan langkah keempat dari model desain sistem pembelajaran ADDIE. Setelah pertemuan sebelumnya membahas mengenai analisis, desain, dan pengembangan maka makalah ini akan membahas lebih mendalam mengenai tahap implementasi. Sehingga harapannya penyusunan makalah ini dapat membantu mahasiswa dalam mengimplementasikan program diklat yang sedang dikembangkan. B. Pembahasan 1
2025
Berikut adalah Penerapan Model ADDIE Untuk Desain Pembelajaran Bahasa Arab di SMPIT Al-Najran Kelas VII B
academia, 2021
Learning models and learning designs has very important roles in creating quality processes and learning outcomes in the classroom. The system-oriented model is a learning design model to produce a learning system that is broad in scope, such as the design of a training system, school curriculum, and others. The examples is ASSURE and ADDIE models. ASSURE learning design is one of the simple learning designs, easy to learn and makes use of media and technology. ASSURE learning design is one of the simple learning designs, easy to learn and makes use of media and technology. This model was developed to create effective and efficient learning activities. As the name implies, the design of this model consists of six steps, namely; Analyze, State Object, Select, Utilize, Require, and Evaluate. The ASSURE model as a learning model can be a guide in the implementation of classroom teaching and learning activities. The stages of learning design using the ADDIE approach begin with Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation. The ADDIE model is a systemic and systematic instructional design model, so that it can be analyzed and predicted the results of the learning process that will be implemented. The use of various methods, media, and evaluation tools in learning can foster learning outcomes in the realm of knowledge, attitudes, and skills comprehensively.
JPFT (Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako Online), 2018
Telah dilakukan penelitian pengembangan untuk menghasilkan bahan ajar mata kuliah fisika modern menggunakan model ADDIE. Pengembangan bahan ajar tersebut diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam belajar mandiri dan memahami konsep fisika modern. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengacu pada model ADDIE yang meliputi 5 tahap, yaitu Analisis, Perancangan, Pengembangan, Implementasi, Evaluasi. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa semester V (lima) Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Tadulako yang berjumlah 20 orang. Untuk mengetahui tingkat kelayakan bahan ajar tersebut maka dilakukan uji kelayakan terhadap produk. Uji kelayakan yang dilakukan terhadap produk terbagi menjadi tiga, uji kelayakan materi, uji kelayakan media, dan uji respon mahasiswa. Berdasarkan hasil uji coba dan analisis angket menunjukan bahwa rata-rata skor penilaian ahli materi sebesar 3,46 dikategorikan "Sangat Baik", rata-rata skor ahli media sebesar 3,46 dikategorikan "Sangat Baik", dan hasil analisis penilaian respon mahasiswa memberikan persentase respon tinggi (75,63%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan dapat dijadikan sebagai salah satu sarana dalam proses pembelajaran mahasiswa.
Ekuivalen Pendidikan Matematika, 2013
Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model ADDIE pada materi ruang dimensi tiga. Metode penelitian ini adalah desain pra eksperimen. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 32 siswa. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan metode tes. Dari pengolahan data awal hasil belajar matematika diperoleh rerata 72.188 dan standar deviasi 7.822. Sedangkan data akhir hasil belajar matematika diperoleh diperoleh dengan rerata 75.156 dan standar deviasi 8.411. Dari hasil perhitungan hipotesis dengan uji t, diperoleh nilai t obs 2.947 dan t tabel 1.645 pada taraf signifikan 0.05. Karena t obs > t tabel atau 2.947 > 1.645 maka dapat ditarik kesimpulan H 0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai akhir hasil belajar siswa lebih besar daripada rata-rata nilai awal hasil belajar siswa. Kata Kunci : ADDIE, hasil belajar dan ruang dimensi tiga PENDAHULUAN Perkembangan baru terhadap pandangan pembelajaran matematika membawa konsekuensi pada guru untuk meningkatkan peranan dan kompetensinya, meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan profesionalnya. Guru ditantang untuk dapat merancang dan melaksanakan pembelajaran yang lebih meningkat terarah pada penguasaan konsep matematika yang dapat bermanfaat dalam kegiatan bermasyarakat.
STAI AL-AZHAR PEKANBARU, 2019
ABSTRAK Pendidikan yang berhasil adalah mampu mengembangkan berbagai macam model pembelajaran bertujuan untuk menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan dan dapat belajar secara aktif sehingga meraih hasil yang optimal. Pendidik yang mengerti dan menguasai model pembelajaran membuktikan profesionalitas dirinya. Karena dalam penerapan model pembelajaran tersebut dapat beberapa komponen pembelajaran, seperti: pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran. Jadi model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh pendidik. Pendekatan pembelajaran diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, didalamnya memawadai, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Penelitian yang dilakukan ini adalah termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan library research. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitis kritis, sumber data primernya adalah buku-buku yang berkaitan tentang Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, sedangkan data sekunder dari karya-karya yang serupa yang mempunyai tema sama, untuk menganalisanya peneliti menggunakan cara content analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam sangat di butuhkan dalam dunia pendidikan dan perlunya pengembangan guru profesional yang berkualitas dan mempunyai teladan yang baik sebagai pendidik. Kata Kunci : Model Pembelajaran, Guru Profesional, Pendidikan, Teladan. ABSTRACT Successful educators are able to develop various types of learning models aimed at creating pleasant learning conditions and can learn actively so as to achieve optimal results. Educators who understand and master the learning model prove their professionalism. Because in applying the learning model there are several components of learning, such as:
1st International Teacher Education Conference on Teaching Practice, 2016
Artikel ini menjelaskan aplikasi model ADDIE dalam pembangunan Modul Awal Literasi (Modul A-Lit). Artikel ini juga menerangkan kandungan Modul A-Lit yang memfokuskan perkembangan awal literasi kanak-kanak TASKA. Pengkaji telah membentuk sebuah kumpulan penyelidik untuk membangunkan Modul A-Lit yang diketuai oleh pengkaji sendiri dan terdiri daripada 2 orang pelajar Sarjana Pendidikan (Pendidikan Awal Kanak-kanak), dan 10 orang pelajar Ijazah Sarjana Muda Pendidikan (Pendidikan Awal Kanak-kanak). Melalui kumpulan penyelidik tersebut, pengkaji telah menjalankan beberapa siri perbincangan, taklimat, dan bengkel untuk menyiapkan Modul A-Lit yang mengambil masa lebih kurang lima bulan (Januari hingga Mei 2015). Seterusnya, Modul A-Lit yang dihasilkan telah mendapat kesahan kandungan daripada 4 orang penilai luar yang berpengalaman dalam bidang pendidikan awal kanak-kanak. Dapatan menunjukkan pembangunan Modul A-Lit melibatkan semua peringkat model ADDIE, iaitu (i) Analisis (Analysis); (ii) Reka Bentuk (Design); (iii) Pembangunan (Development); (iv) Pelaksanaan (Implementation); dan (v) Penilaian (Evaluation). Akhirnya, pengkaji telah berjaya menghasilkan Modul A-Lit yang menekankan lima komponen utama perkembangan awal literasi iaitu; (i) bahasa dan komunikasi; (ii) konsep cetakan dan cetakan persekitaran; (iii) fonemik dan fonetik; (iv) bacaan dan kefahaman naratif; dan (v) tulisan awal untuk kanak-kanak TASKA berumur 2+, 3+, dan 4+ tahun.
Makalah ini mengupas tentang proses reka bentuk modul pengajaran dengan berteraskan model ADDIE. Modul pengajaran merupakan salah satu asas utama dalam proses pengajaran & pembelajaran (P&P) sesuatu subjek. Maka, reka bentuknya perlu kepada satu teori model reka bentuk yang memperincikan fasa-fasa prosesnya dengan teliti dan sistematik. Justeru, makalah ini bertujuan untuk mengupas penggunaan model ADDIE dalam reka bentuk modul pengajaran dengan mengambil subjek bahasa Arab untuk tujuan khas di Universiti Sains Islam Malaysia sebagai contoh. Ini keran, model ADDIE merupakan antara model rekabentuk yang sistematik dan efektif yang terdiri daripada lima fasa iaitu analisis, reka bentuk, pembangunan, perlaksanaan dan penilaian. Hasil daripada penggunaan model ADDIE dalam reka bentuk sesuatu modul pengajaran, akan terbina satu modul pengajaran yang mencapai objektif pengajaran & pembelajaran (P&P) dengan efektif serta pendekatan yang sistematik seiring dengan citarasa dan keperluan pelajar.
A. Pendahuluan Model desain pembelajaran ADDIE adalah salah satu model desain pembelajaran yang menguatamakan tahapan-tahapan dasar dalam sistem pembelajaran yang sederhana dan mudah dipelajari. Model desain pembelajaran ini lahir di tahun 1990-an dengan fungsi utamanya yakni menjadi pedoman dalam membangun perangkat serta infrastruktur program pelatihan yang efektif, dinamis, dan mendukung kinerja pelatihan tersebut. Model desain pembelajaran ADDIE dalam penerapannya memiliki beberapa tahapan, yakni : Analysis, Design, Develop, Implement, dan Evaluate. Yang akan kami bahas dalam tulisan ini ialah tahap yang pertama, tahap analisis. Tahapan ini berisi apa saja yang harus dipersiapkan di dalam suatu pembelajaran sebelum merancang pembelajaran, dalam hal ini pendidikan dan pelatihan. B. Pembahasan Model ADDIE adalah salah satu model desain sistem pembelajaran yang memperlihatkan tahapan-tahapan dasar sistem pendidikan dan pelatihan yang sederhana dan mudah dipelajari. Pada tahap analisis, proses mendefinisikan apa yang akan diajarkan, yakni dengan melakukan analisis keutuhan, identifikasi masalah, serta analisis tugas. a. Analisis Kinerja Analisis Kinerja berfungsi untuk mengetahui apakah ada masalah dalam kinerja yang memerlukan solusi, supaya dapat memperbaiki manajemen dalam pendidikan dan pelatihan. Langkah pertama yang perlu dilakukan yaitu menganalisis kinerja individu dalam organisasi. Analisis dapat dilakukan melalui proses pendidikan dan pelatihan yang dilakukan oleh trainer, bagaimana kualitas trainer dalam melakukan pendidikan dan pelatihan dan apakah pendidikan dan pelatihan yang dilakukan oleh trainer dapat membuat trainee lebih mudah memahami materi pendidikan dan pelatihan. Langkah kedua yaitu analisis tentang dukungan yang diberikan untuk trainer, seperti media pendidikan dan pelatihan yang mendukung dalam melakukan pendidikan dan pelatihan. Bagaimana apresiasi terhadap kinerja trainer yang baik dan buruk, atau adakah pelatihan untuk meningkatkan kemampuan trainer dalam melakukan pendidikan dan pelatihan. Langkah ketiga yaitu analisis peran dari pendidik yang sangat penting yaitu membuat rancangan pelaksanaan sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh trainee.
Jurnal Pendidikan West Science
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan pengembangan media pembelajaran berbasis video simulasi mengajar keterampilan penguatan untuk calon guru. Metode penelitian yang digunakan ialah deskriptif kualitatif dengan menjabarkan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation and Evaluation). Hasil penelitian yang diperoleh yaitu : 1) Tahap Analyze terdiri dari analisis siswa dan analisis kinerja media; 2) Tahap Design yaitu merancang prototipe video simulasi mengajar berupa naskah dan story board sesuai dengan analisis awal; 3) Tahap Development yaitu mengembangkan prototipe video menjadi produk asli dan dilakukan uji validasi kelayakan; 4) Tahap Implementation yaitu menerapkan video simulasi mengajar kepada calon guru sebagai uji coba terbatas; 5) Tahap Evaluation yaitu pemberian feedback dari mahasiswa calon guru. Berdasarkan penjabaran dari penerapan model ADDIE di atas, diperoleh bahwa model ADDIE dapat digunakan untuk pengembangan media pembelajaran be...
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelakasanaan program Tahfidz di MA Mazro’atul Ulum Citiis Pagelaran, penerapan model ADDIE pada mata pelajaran Tahfidz, perbedaan intensitas menghafal peserta didik pada Mata Pelajaran Tahfidz. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen bentuk nonequivalent control group design. Populasi pada penelitian ini adalah kelas XI MA Mazro’atul Ulum Citiis. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel penelitian berjumlah 60 orang (30 peserta didik dari kelas eksperimen dan 30 orang dari kelas kontrol). Instumen penelitian yang digunakan adalah angket sebanyak 30 untuk mengetahui intensitas menghafal, dan tes lisan dan tes tulis sebanyak 30 soal untuk mengetahui kemampuan hafalan peserta didik. Data kuantitatif dianalis menggunakan uji statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Disecovery Laerning masih memiliki kekurangan-kekurangan yang menjadi hambatan kepada peningkatan intensitas menghafal dan kemampuan hafalan peseta didik, sedangkan model ADDIE relevan diterapkan dalam proses pembelajaran Tahfidz, karena mampu meningkatkan rata-rata intensitas menghafal sebesar 12,7 dan meningkatkan rata-rata kemampuan hafalan sebesar 3,43.
Education, Language, and Culture Journal, 2023
Deleted Journal, 2024
Learning using the ADDIE and ASSURE models in developing learning media is quite popular because it is considered optimal in implementation. Two instructional design models that are often used in learning development are ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) and ASSURE (Analyze Learners, State Objectives, Select Methods, Media, and Materials, Utilize Media, and Materials, Require Learner Participation, Evaluate, and Revise). These two models offer a comprehensive framework for designing, developing, and evaluating effective learning. Using the ADDIE and ASSURE models can help educators and learning designers create meaningful learning experiences that suit students' needs. This research uses a descriptive qualitative approach using a library research approach, namely by collecting some information from books and journals on the internet and describing it in the researcher's article. The aim of this research is to determine the use of the ADDIE and ASSURE models in developing learning media.. Abstrak Pembelajaran menggunakan model ADDIE dan ASSURE dalam pengembangan media pembelajaran cukup banya diminati karena dinilai optimal dalam pelaksanaannya. Dua model desain instruksional ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) dan ASSURE (Analyze Learners, State Objectives, Select Methods, Media, and Materials, Utilize Media, and Materials, Require Learner Participation, Evaluate, and Revise) adalah dua desain yang paling umum digunakan. Kedua model tahapan ini menawarkan kerangka susunan kerja yang komprehensif dalam merancang, mengembangkan, dan mengevaluasi pembelajaran yang dapat efektif. Penggunaan model ADDIE dan ASSURE dapat membantu pendidik dan perancang pembelajaran dalam mewujudkan pengalaman pembelajar yang bermakna dan cocok dengan kebutuhan peserta didik. Pendekatan kualitatif deskriptif digunakan dalam penelitian ini. Metode penelitian kepustakaan, atau penelitian kepustakaan, digunakan untuk mengumpulkan informasi dari buku dan jurnal yang tersedia di internet dan mendeskripsikannya dalam artikel peneliti. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana model ADDIE dan ASSURE dapat digunakan dalam pembuatan media pembelajaran.
Jurnal Pendidikan Bitara UPSI, 2016
Atikel ini menjelaskan aplikasi model ADDIE dalam pembangunan Modul Literasi Awal (Modul Lit-A) untuk awal kanak-kanak. Modul Lit-A dibangunkan untuk memberi pendedahan awal kepada kanak-kanak tentang kemahiran literasi awal seperti bahasa dan komunikasi; konsep cetakan dan cetakan persekitaran; fonemik dan fonetik; bacaan dan kefahaman naratif; dan tulisan awal. Kajian ini berbentuk penyelidikan campuran (kualitatif dan kuantitatif) yang diaplikasikan dalam reka bentuk pengajaran model ADDIE, iaitu (i) Analisis (Analysis); (ii) Reka Bentuk (Design); (iii) Pembangunan (Development); (iv) Pelaksanaan (Implementation); dan (v) Penilaian (Evaluation). Sampel kajian terdiri daripada 4 orang penilai luar, 3 orang pendidik, dan 30 orang kanak-kanak berumur 2+, 3+, dan 4+ tahun. Dapatan menunjukkan Modul Lit-A mempunyai kesahan kandungan yang tinggi, sesuai dilaksanakan untuk kanak-kanak, dan berkesan meningkatkan tahap kemahiran literasi awal kanak-kanak. Justeru, Modul Lit-A dapat digunakan oleh ibu bapa atau pendidik untuk meningkatkan kemahiran literasi awal kanak-kanak, dan seterusnya menyokong kurikulum pendidikan awal kanak-kanak yang sedia ada di Malaysia. This article describes the ADDIE model application in the development of Early Literacy Module (Lit-A Module) for early childhood. Lit-A Module developed to provide early exposure to children's early literacy skills such as language and communication; consept about print and print environment; phonemic and phonetic; reading and understanding of the narrative; and early writing. This study is a mix of research (qualitative and quantitative) applied in the ADDIE model of instructional design, ie (i) Analysis; (ii) Design; (iii) Development; (iv) Implementation; and (v) Evaluation. The sample consisted of 4 external assessors, 3 teachers and 30 children aged 2+, 3+ and 4+ years. The findings indicate Lit-A Module has high content validity, as implemented for children, and effectively improves the early literacy skills of children. Thus, Lit-A Module can be used by parents or educators to improve the early literacy skills of children, and in turn support the curriculum of early childhood education existing in Malaysia.
Geneologi PAI: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 2020
Abstrak. Dalam proses pembelajaran mata pelajaran pendidikan Islam guru menggunakan kaedah kuliah yang sangat konvensional, guru juga harus mulai menyesuaikan diri dengan perkembangan masa-masa khas dalam pengembangan teknologi maklumat dan komunikasi yang juga dapat dimanfaatkan dalam proses pendidikan, seperti penggunaan media komputer dalam proses pembelajaran pendidikan Islam. dipilih kerana dapat menggunakan media visual, audio, dan juga audio visual yang sangat sesuai untuk diterapkan dalam pendidikan Islam di mana terdapat banyak bahan dengan menerapkan contoh, jika menggunakan komputer maka contohnya dapat digunakan dengan komputer melalui persembahan, internet, dan juga video. Kemudian, model reka bentuk pembelajaran ADDIE adalah salah satu reka bentuk pembelajaran berorientasikan sistem, iaitu reka bentuk yang menghasilkan sistem pembelajaran yang melengkapkan semua komponen pembelajaran, model ini juga dapat diaplikasikan dalam pembelajaran pendidikan Islam. kata kunci: Pendidikan Islam, Model ADDIE, Media Instruksional, Komputer Abstract. In the process of learning Islamic education subjects teachers use very conventional lecture methods, teachers should also begin to adapt to the development of special times in the development of information and communication technology that can also be utilized in the educational process, such as the use of computer media in the learning process of Islamic education. chosen because it can use visual media, audio, and also audio visual which is very suitable to be applied in Islamic education in which there are a lot of materials by applying examples, if using a computer then the example can be used with a computer through presentations, the internet, as well the video. Then, the ADDIE model of learning design is one of the system-oriented learning designs, namely designs that produce learning systems that complement all learning components, this model can also be applied in Islamic education learning. keywords: Islamic Education, ADDIE Model, Instructional Media, Computer PENDAHULUAN Seiring perkembangan zaman, pemanfaatan internet untuk berbagai kepentingan di Indonesia terus berkembang. Perkembangan teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja
Journal of Education and Instruction (JOEAI)
The design of the online learning system is not only focused on the software aspect alone but also must pay attention to the teaching materials that will be managed to suit the characteristics and needs of students. This study designed an online learning system using the ADDIE model (Analysis, Design, Develop, Implement, and Evaluate). ADDIE is a model commonly used to design learning. The stages in this model are very similar to the Waterfall model in the field of software engineering. By using the ADDIE model, it is hoped that it will produce an online learning system that is in accordance with the pedagogical aspects of students and technologically in accordance with the concept of software development. The results of the system design are implemented using Moodle for database practicum lectures. Based on the learning outcomes, 100% of students passed the database practicum with an average level of understanding of 94.86%. In conclusion, the ADDIE model can be applied to design a...
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.