Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
16 pages
1 file
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami prinsip-prinsip dasar yang melatarbelakangi prosedur pemisahan kation serta mengidentifikasi jenis kation yang ada didalam sampel.
Di dalam reaksi pengendapan banyak diterapkan analisis kuantitatif. Pada analisis tersebut, kation mula-mula dipisahkan berdasarkan perbedaan kelarutan senyawa. Kation yang larut terbentuk endapan serupa dengan kelarutan yang cukup berlainan dapat dipisahkan dengan pengendapan selektif yang dilakukan dengan pemilihan seksama dari konsentrasi anion yang diperlukan.
Ade R. Tamada, 2023
Sifat oksidator dari endapan terbentuk dapat mengidentifikasi senyawa atau gugus-gugus tertentu, misal endapan Ag2O dapat mengidentifikasikan gugus senyawa organik RCOH, sehingga pada hasil reaksi terbentuk cermin perak (Ag) pada tabung reaksi, hal tersebut dikarenakan ion Ag+ tereduksi menjadi unsurnya Ag, dan senyawa organik teroksidasi menjadi berbilangan oksidasi yang tinggi, dalam hal ini gugus RCOH menjadi gugus RCOOH. Dalam praktikum ini formaldehida dalam formalin teroksidasi menjadi asam formiat. Identifikasi dengan uji nyala dengan kawat nikrom, ion-ion logam tertentu melalui tes secara kering (uji nyala bunsen) akan memancarkan warna-warna yang khas sesuai dengan spektrum warnanya yang dipancarkan, misal ion logam barium memberikan warna kebiru-biruan, Natrium memancarkan spektrum warna kuning, kalium memberikan warna lila/lembayung dan lainnya.
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami prinsip-prinsip dasar yang melatarbelakangi prosedur pemisahan anion serta mengidentifikasi jenis anion yang ada didalam sampel.
Percobaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi kation-kation yang terdapat dalam sebuah larutan dengan mengamati perubahan warna pada larutan setelah ditambahkan reagen tertentu. Percobaan ini merupakan percobaan kualitatif sehingga tidak memperhatikan volume larutan dan reagen yang digunakan.
Pemisahan Kation Secara Kromatografi Kertas, 2022
Kromatografi kertas adalah metode analisis yang digunakan untuk memisahkan bahan kimia atau zat berwarna. Kromatografi kertas terutama digunakan sebagai alat pengajaran, telah digantikan oleh metode kromatografi lain, seperti kromatografi lapis tipis. Varian kromatografi kertas, kromatografi dua dimensi melibatkan penggunaan dua pelarut dan memutar kertas 90° diantaranya. Kromatografi kertas berguna untuk memisahkan campuran kompleks dari senyawa yang memiliki polaritas serupa, misalnya asam amino. Penyiapannya memiliki tiga komponen. Fase gerak adalah solusi yang bergerak naik ke fase diam, karena aksi kapiler. Fasa gerak umumnya merupakan campuran pelarut organik non polar, sedangkan fasa diam adalah pelarut anorganik polar air. Disini kertas digunakan untuk mendukung fase diam, air. Molekul air kutub ditahan di dalam ruang hampa jaringan selulosa kertas induk. Perbedaan antara KLT dan kromatografi kertas adalah fase diam dalam KLT adalah lapisan adsorben (biasanya silika gel, atau aluminium oksida), dan fase diam dalam kromatografi kertas adalah air (Block, 1955).
Ade R. Tamada, 2023
Pada kormatografi kertas ini kita menggunaan pelarut polar, karena pelarut polar pada kromatografi kertas jelas menguntungkan dibandingkan dengan pelarut non polar. Dengan kata lain, molekul-molekul polar akan memiliki atraksi yang tinggi untuk molekul-molekul air dan kurang untuk pelarut yang non polar. Dan karenanya, cenderung untuk larut dalam lapisan tipis air sekitar serat lebih besar daripada pelarut yang bergerak. Karena molekul-molekul ini menghabiskan waktu untuk larut dalam fase diam dan kurang dalam fase gerak, molekul-molekul tidak akan bergerak sangat cepat pada kertas. Dan kecenderungan senyawa untuk membagi waktunya antara dua pelarut yang tidak bercampur (misalnya pelarut heksana dan air yang mana tidak bercampur) disebut sebagai partisi. Kromatografi kertas menggunakan pelarut non-polar kemudian menjadi tipe kromatografi partisi. Dari hasil percobaan didapatkan bahwa jarak tempuh sampel/komponen dari penetesan/penotolannya adalah 4 cm, sedangkan jarak tempuh pelarut dari tempat penetesan adalah 8cm, maka nilai RF dari sampel tersebut adalah 0,5.
1. Mengetahui dan memahami analisa pendahuluan pada analisa kualitatif 2. Mengetahui dan memahami cara dan tahapan penentuan kation dalam suatu sampel 2.2 Dasar Teori Analisa kualitatif merupakan suatu proses dalam mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan. Dalam metode analisis kualitatif kita menggunakan beberapa pereaksi diantaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesifik, kedua pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui jenis anionatau kation suatu larutan. Regensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah asam klorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida, dan amonium karbonat. Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan reagensia-reagensia ini dengan membentuk endapan atau tidak. Sedangkan metode yang digunakan dalam anion tidak sesistematik kation. Namun skema yang digunakan bukanlah skema yang kaku, karena anion termasuk dalam lebih dari satu golongan (Keenan, 1999). Kimia analisis secara garis besar dibagi dalam dua bidang yang disebut analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif membahas identifikasi zat-zat. Urusannya adalah unsur atau senyawaan apa yang terdapat dalam suatu sampel atau contoh. Pada pokoknya tujuan analisis kualitatif adalah memisahkan dan mengidentifikasi sejumlah unsur Analisis kuantitatif berurusan dengan penetapan banyak suatu zat tertentu yang ada dalam sampel. Prosedur yang biasa digunakan untuk menguji suatu zat yang tidak diketahui, pertama kali adalah membuat sampel (contoh) yang dianalisis dalam bentuk cairan (larutan). Selanjutnya terhadap larutan yang dihasilkan dilakukan uji ion-ion yang mungkin ada. Kesulitan yang lebih besar dijumpai pada saat mengidentifikasi berbagai konsentrasi dalam suatu campuran untuk ion, biasanya dilakukan pemisahan ion terlebih dahulu melalui proses pengendapan, selanjutnya dilakukan pelarutan kembali endapan tersebut. Kemudian diadakan uji-uji spesifik untuk ion-ion yang akan diidentifikasi. Uji spesifik dilakukan dengan menambahkan reagen (pereaksi) tertentu yang kan memberikan larutan atau endapan berwarna yang merupakan karakteristik (khas) untuk ion-ion tertentu (Underwood, 1992).
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Khairiyyah Sari Wijaya, 2022
ANALISIS KUALITATIF STANDARD DENGAN METODE MPN, 2020
Identifikasi Kation dan Anion, 2021
Ade R. Tamada, 2023
Journal of Applied Business Administration Vol 1, No 1, Maret 2017, hlm. 74-81, 2019