Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
26 pages
1 file
Al-Qur'an merupakan pedoman utama bagi umat Islam. Dalam al-Qur'an, surat yang pertama adalah surat al-Fâtihah. Surat ini merupakan surat utama yang paling sering dibaca, bahkan surat ini biasanya dihapal terlebih dahulu oleh masyarakat. Surat ini mengandung do'a yang paling sering dipanjatkan, setidaknya tujuh belas kali sehari semalam, yakni pada saat melakukan shalat fardhu.
Sejarah al-Qur`an merupakan sejarah yang panjang dan rumit. pewahyuannya yang terbentang lebih dari 22 tahun menimbulkan banyak kesulitas para sejarawan dalam mengkaji Al-Qur`an.
1. Kondisi Penafsiran zaman Nabi SAW Walaupun bangsa Arab pada waktu itu masih buta huruf, tapi mereka mempunyai ingatan yang sangat kuat. Pegangan mereka dalam memelihara dan meriwayatkan syair-syair dari para pujangga, peristiwa-peristiwa yang terjadi dan lain sebagainya adalah dengan hafalan semata. Karena hal inilah Nabi mengambil suatu cara praktis yang selaras dengan keadaan itu dalam menyiarkan dan memelihara Al Qur'an.
Di bulan suci Ramadhan, seperti biasa setiap malamnya saya melaksanakan shalat tarawih di mesjid Al-Ikhlas yang berada tidak jauh dari rumah. Malam itu, ustadz yang mengisi kultum di mesjid tersebut menceritakan tentang asal mula turunnya Al Quran. Posting berikut ini adalah sedikit resume yang saya buat setelah mendapatkan kultum dari Ustadz tersebut.Al Quran diturunkan oleh Allah kepada nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril. Al Quran terdiri dari 30 Juz, 6666 ayat, 114 surah dan diturunkan setahap demi setahap selama kurang lebih dua puluh tiga tahun.
Every Muslim must believe that the Qur'an is the holy book of Islam as well as being the main guide for them in living life. Over time, Islam is increasingly spreading to various corners of the earth. Printing of the Qur'an is an effort to reproduce the Qur'anic manuscripts. Considering that Muslims have spread to various regions and each region has a different language, the translation of the Koran was carried out to help Muslims who do not master Arabic in understanding their holy book. This scientific work discusses the history of the printing and translation of the Qur'an. The method used in this study is a literature review with descriptive techniques on the topics studied which are collected from various journals, books, and reliable sources.
Makalah kodifikasi Al-Qur"an, 2024
Pada masa pemerintahan Khalifah Abu Bakar yang menjadi penyebab atau alasan dilakukannya kodifikasi Al-Qur’an adalah usulan dari Umar bin Khatab yang khawatir karena sahabat-sahabat penghafal Qur’an banyak yang gugur dalam perang Yamamah maka dari itu Umar bin Khatab sangat khawatir jika nanti tidak ada penghafal Al-Qur’an karna pada waktu peperangan itu ada tujuh puluh para penghafal Al-Qur’an yang telah gugur dalam peperangan Yamamah, dan sebelum perang Yamamah terjadi juga sudah banyak para penghafal Al-Qur’an yang gugur pada peperangan di sumur Ma’unah dekat kota Madinah pada zaman nabi yang hampir mendekati jumlah gugurnya para penghafal Al-Qur’an di perang Yamamah. Dan Umar bin Khatab khawatir juga kepada para penghafal Al-Qur’an yang masih hidup akan mengalami hal sama dengan yang dialami oleh para sahabat hafal Al-Qur’an yang gugur di medan perang. Dan hal tersebutlah yang menggerakkan hati Umar bin Khatab untuk mengusulkan kodifikasi terhadap Al-Qur’an dan Abu Bakar menyetujuinya walaupun sebelumnya Abu Bakar menolak. Pada masa Khalifah Usman bin Affan yang menjadi penyebab ialah karna adanya keragaman cara dalam membaca Al-Qur’an (qira’at). Perbedaan itu dikarenakan karna pada zaman Usman terjadi perluasan islam sampai keluar dari Jazirah Arab sehingga umat islam tidak hanya terdiri dari bangsa Arab saja maka dari itu yang menyebabkan perbedaan dialek (lahjah) antara suku dari daerah yang berbeda-beda. Maka dari itu Usman membuat suatu kebijakan yaitu membuat Mushaf standar yang ditulis dengan penulisan yang baku. dan seluruh Mushaf yang berbeda dengan standar yang dihasilkan diperintahkan untuk dimusnahkan. Dan hasil dari kodifikasi ini menghasilkan Mushaf standar yang berjumlah enam buah Mushaf yang dikirim ke kota-kota besar yaitu Kufah, Basrah, Mesir, Syam, dan Yaman. Usman menyimpan sendiri sebuah Mushaf Untuk disimpan di Madinah yang dikenal sebagai Mushaf Al-Imam.
SEJARAH. PERKEMBANGAN DAN KEONTENTIKAN AL-QUR'AN
Wariatus Solawati, 2020
Al-Qur'an merupakan kitab suci kaum muslim dan menjadi sumber ajaran islam yang pertama dan utama yang harus diimani dan juga diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari guna memperoleh kebaikan di dunia maupun di akhirat. Al-Quran datang dengan berbagai macam peraturan, perintah dan larangan dari yang mudah sampai yang berat untuk dilaksanakan .Oleh sebab itu tidaklah berlebihan apabila selama ini kaum muslim tidak hanya mempelajari isi dan juga pesan-pesannya, tetapi juga telah berupaya semaksimal mungkin untuk menjaga autentisitasnya. Upaya tersebut telah dilakukan sejak Nabi Muhammad saw masih berada di Makkah dan belum berhijrah ke Madinah hingga sampai saat ini. Dengan kata lain upaya tersebut telah mereka lakukan sejak Al-Qur'an diturunkan hingga saat ini.
2021
Al-Qur'an adalah kitab yang paling banyak dicetak. Meskipun begitu, dalam sejarahnya, pencetakan Al-Qur'an mengalami dispute. Pada mulanya, gagasan pencetakan Al-Qur'an tidak bisa dilepaskan dari invensi (temuan) teknologi cetak (movable type printing) oleh Johann Guttenberg pada 1455 M (bahkan konon orang Cina lebih awal menemukan jenis mesin cetak sebelum Guttenberg). Temuan ini kemudian menyebar ke seluruh Eropa dan tidak hanya digunakan untuk mencetak buku biasa tetapi juga kitab suci. Al-Qur'an benar-benar menjadi isu penting dan objek kajian di Eropa ketika Al-Qur'an diterjemahkan pertama kalinya ke dalam bahasa Latin oleh Robert of Ketton pada tahun 1143. Ada pula yang menyebut bahwa Al-Qur'an pernah diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani, lebih awal dari terjemahnya Robert of Ketton. Namun terjemahan Al-Qur'an pada masa itu dan beberapa abad setelahnya memiliki nuasa inter-religious polemics.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
JURNAL DIALOGIA, 2012
Pascasarjana UIN Walisongo Semarang, 2021
MISYKAT: Jurnal Ilmu-ilmu Al-Quran, Hadist, Syari'ah dan Tarbiyah, 2018
An-Natiq Jurnal Kajian Islam Interdisipliner, 2021
QOF Vol. 1, No. 1, 2017
Abd.Gani Isa Dosen Fak.Syari’ah dan Ekonomi Islam IAIN Ar-Raniry
eL-HIKMAH: Jurnal Kajian dan Penelitian Pendidikan Islam