Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Email : [email protected], Kode Pos 45264 KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN GIGI DAN MULUT UPTD PUSKESMAS DTP HAURGEULIS TAHUN 2016 A. PENDAHULUAN Pusat Kesehatan Masyarakat sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan nasional, khususnya subsistem upaya kesehatan; penyelenggaraan Pusat Kesehatan Masyarakat perlu ditata ulang untuk meningkatkan aksesibilitas, keterjangkauan, dan kualitas pelayanan dalam rangka meningkatkan derajat masyarakat serta menyukseskan program jaminan sosial nasional bidang kesehatan. Kemajuan suatu wilayah / daerah dapat dilihat dari tiga indikator, antara lain Pendidikan, Kesehatan dan Ekonomi. Dimana ketiga faktor tadi merupakan suatu upaya dalam rangka meningkatkan IPM (Indeks Pembangunan Manusia). Pembangunan kesehatan yang merupakan salah satu indikator untuk menaikkan IPM, maka harus mempunyai Visi dan Misi serta strategi yang jelas dan terarah. Salah satu sasaranya adalah meningkatkan perencanaan dan system informasi kesehatan yang seluas-luasnya yang dapat diakses oleh masyarakat, sehingga tujuan pembangunan kesehatan dapat tercapai B. LATAR BELAKANG
ABSTRAK Penelitian dilakukan di Pasar hewan Palasari Indramau Jawa Barat, penentuan data dilakukan dengan metoda survey lapang dipasar hewan, pengambilan data dilakukan melalui wawancara terhadap 10 pedagang kecil, 10 pedagang besar, 10 calo ternak domba dan konsumen ternak domba, data primer dan data skunder dianalisis secara diskriptif dan kuantitatif. Tujuan tulisan ini adalah untuk mengetahui rantai pemasaran ternak domba di pasar hewan Palasari Indramayu. Hasil Penelitian rantai pemasaran ternak domba mempunyai 3 (tiga) mata rantai hingga pada konsumen akhir, pada masing-masing mata rantai memiliki margin pemasaran tersendiri, yaitu rantai pemasaran I, II dan III, masing-masing rantai pemasaran menentukan nilai share, dengan keuntungan yang berbeda, diperoleh rantai pemasaran I pedagnag kecil nilai share sekitar 2%/ekor, rantai pemasaran II pedagang besar nilai share sekitar 2%/ekor dan rantai pemasaran III para calo nilai share sekitar 1,5%/ekor. Rantai pemasaran I pedagang kecil nilai jual ternak domba jantan dewasa awal sekitar Rp 2.300.000/ ekor dan nilai jual akhir pada konsumen sekitar Rp 2.476.815/ ekor, dengan peningkatan nilai harga sekitar Rp 128.813.38/ekor, rantai pemasaran II pedagang besar nilai jual ternak domba jantan dewasa awal sekitar Rp 2.392.920/ekor dan nilai jual akhir pada konsumen sekitar Rp 2.428.813,8/ekor, dengan peningkatan nilai harga sekitar Rp 128.813.38/ekor dan rantai pemasaran III calo nilai jual ternak domba jantan dewasa awal sekitar Rp 2.346.000/ekor dan nilai jual akhir pada konsumen sekitar Rp 2.428.813,8/ekor, dengan peningkatan nilai harga sekitar Rp 35.893,8/ekor. ABSTRACT The study was conducted at the market animal Palasari Indramayu, West Java, the determination of the data is done by the method of field survey on the market of animals, data retrieval is done through interviews with 10 small merchants, 10 wholesalers, 10 brokers sheep and consumers sheep, primary data and secondary data analyzed diskriptif and quantitative. The purpose of this paper is to investigate the marketing chain of sheep at the animal market research Indramayu. The results Palasari marketing chain of sheep has 3 (three) chain until the end consumer, in each chain has its own marketing margin, which is the marketing chain I, II and III, respectively the marketing chain determines the value of the shares, with a distinct advantage, obtained marketing chain I pedagnag small value share of around 2%/head, the marketing chain II wholesalers value share of around 2%/head and marketing chain III brokers value share of about 1.5%/head. Marketing chain of small traders selling points early adult male sheep around Rp 2.300.000/head and the value of the final sale
Pelayanan pendidikan inklusif merupakan salah satu model pendidikan khusus yang perkembangannya sangat didorong baik oleh pemerintah daerah maupun pusat saat ini. Pendidikan inklusif merupakan salah satu cara yang sangat diharapkan untuk menghilangkan kesenjangan antara siswa berkebutuhan khusus (penyandang disabilitas) dengan anak normal di sekolah. Sidoarjo merupakan salah satu kabupaten di Indonesia yang sangat memperhatikan bidang pendidikan luar biasa, dan menjadi pelopor penyelenggaraan layanan pendidikan inklusif di provinsi Jawa Timur. Hal tersebut terutama disebabkan oleh semakin meningkatnya kebutuhan akan layanan pendidikan khusus yang berkualitas yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat Kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji implementasi kebijakan penyelenggaraan layanan pendidikan inklusif di Sidoarjo. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana jalannya implementasi kebijakan pelayanan pendidikan inklusif di Sidoarjo dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Peneliti mencoba menjawab permasalahan diatas, dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, menggunakan observasi, wawancara mendalam dan dokumen yang relevan. Setelah dilakukan analisis dan interpretasi data, diperoleh kesimpulan bahwa implementasi kebijakan layanan pendidikan inklusi di Sidoarjo dapat dikatakan cukup berhasil.
2020
Oleh: FARHAN AKMAL 190534646452 S1 PTE A'19/E12 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO MEI 2020 BAB I PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan hak bagi semua manusia. Hal demikian sudah dijelaskan oleh Ki Hajar Dewantara dimana pendidikan merupakan proses pembudayaan yakni suatu usaha memberikan nilai-nilai luhur kepada generasi baru dalam masyarakat yang tidak hanya bersifat pemeliharaan tetapi juga dengan maksud memajukan serta memperkembangkan kebudayaan menuju ke arah keluhuran hidup kemanusiaan, artikel kali ini akan membahas tentang Isu-isu dalam Pendidikan Indonesia dan Keterkaitan Undang-undang Dengan Wajah Pendidikan Indonesia Saat Ini
The belief system, in many different aspects, is not created from an empty space. It emerges from many different and extraordinary experiences of human life and has sacred dimension. In practice, however, this belief system needs a medium to be understood and implemented. This research explores the mystical aspect of the belief system among Dayak community in Indramayu by employing field research method. This study shows that Ngaji Rasa is the actualization of the belief system which emerges from the life history of Dayak community in Indramayu among their extraordinary experiences around their world. The doctrine of Ngaji Rasa emphasizes understanding spiritual dimension of the shelf before assessing and judging of others. In addition, include as one principle in Ngaji Rasa is to determine whether one self is ready or not to accept something from others in the relationships between human being and other creatures. The aphorism of “if being hit was hurt, so do not hit others,” is the principle of Ngaji Rasa in Dayak Indramayu. Keywords: Belief; community; spiritual; Ngaji Rasa.
NORFADILA PURNAMASARI, 2019
Birokrasi adalah organisasi sekelompok pejabat yang bekerja sama secara ketat dan tidak boleh sedikit pun menyimpang dari peraturan-peraturan yang berlaku, dan merupakan status jabatan yang terkait dengan sumpah kesetiaan, kerahasiaan dan kejujuran ketat untuk seumur hidup.
PENDIDIKAN DAERAH TERTINGGAL, 2017
Ini adalah laporan seorang penulis yang bertugas di daerah terpencil, Desa Oeleu, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur. Semoga laporan ini bermanfaat. This is a report of a writer who served in a remote area, Oeleu Village, South Central Timor Regency, East Nusa Tenggara. I hope this report is useful.
Kelas/ Semester : XI /1 (Ganjil) Kompetensi Inti (K1) : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya Kompetensi Inti (K2) : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.. Kompetensi Inti (K3) : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. Kompetensi Inti (K4): Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Abstrak _Salah satu permasalahan utama yang ada di perkotaan yakni kurangnya ruang publik yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tempat bersosialisasi atau berinteraksi satu sama lain. Ruang kota yang seharusnya menjadi ruang publik sering dijadikan sebagai lahan perumahan sampai dengan lahan bisnis seperti mall dll. Pusat perbelanjaan dalam hal ini yakni mall, tidak akan pernah dikatakan sebagai ruang publik dikarenakan hanya dapat diakses oleh masyarakat dengan kelas ekonomi tertentu. Di Kabupaten Sinjai sendiri, eksistensi ruang publik dalam hal ini yakni taman kota, masih sangat memprihatinkan, kondisi taman kota di Kabupaten Sinjai sudah tidak terawat sehingga masyarakat cenderung tidak menggunakan ruang publik secara maksimal dalam hal ini sebagai wadah untuk saling berinteraksi satu sama lain. Sebagai solusi untuk permalasahan, kurangnya ruang publik dikota Sinjai maka, perlu adanya taman kota yang dapat digunakan masyarakat kota secara maksimal serta dapat bermanfaat dari segi sosial, ekonomi dan lingkungan. Abstract_ The main problems that exist in urban areas that lack public space that can be utilized by the community as a place to socialize or interact with each other. Town hall is supposed to be public space is often used as residential land up with a business area such as malls etc. Shopping center in this case the mall, will never be considered as a public space because it is only accessible by people with a certain economic class. Sinjai in itself, the existence of public spaces in this case the city park, is still very alarming, the condition of the city park in Sinjai was not maintained so that people tend not to use the public space to the maximum in this case as a forum to interact with each other. As a solution to permalasahan, lack of public space in the city of Sinjai hence, the need for a city park that can be used to maximum people of the city and can be beneficial in terms of social, economic and environmental.
inancing management in the Madrasah Al Kautsar Sukodono Sidoarjo has obstacles in the dministrative reporting of monthly financing. There are a number of cases of students whose nancial report books have not been recorded in the treasurer's large book. This study aims to eveal the management of financing including; planning, analysis, strategy and evaluation of unding for education in the Sukodono Sidoarjo Madrasah Tsanawiyah. The research method sed is qualitative. The collection technique uses structured interview techniques, articipatory observation techniques and documentation techniques. The results of the study how that; First, the financial planning process is carried out by formulating the data format or filing budget proposals from the madrasa education section of Sumedang district. econd, financing analysis is carried out by the head of the madrasa and vice principal of the adrasa in meeting the needs of the institution, this is discussed in the meeting. Third, system evelopment and management of accountable costs, madrasas carry out procedures for he procurement of goods and services in the scope of madrasa needs of facilities and nfrastructure, management operations are carried out by the treasurer in regulating xpenditure and income financing from students. Fourth, the evaluation is carried out by the adrasa involving the madrasah civitas, the madrasa treasurer as the technical executor and he head of the madrasa as the holder of the cost management policy decision. eywords: Management, financing, madrasah. ABSTRAK engelolaan pembiayaan di Madrasah Tsanawiyah Al Kautsar Sukodono memiliki kendala dalam elaporan secara administratif pembiayaan bulanan. Ada beberapa kasus peserta didik yang uku laporan pembiayaannya belum tercatat di buku besar bendahara. Penelitian ini ertujuan untuk mengungkap pengelolaan pembiayaan meliputi; perencanaan, analisis, trategi dan evaluasi pembiayaan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Al Kautsar Sukodono idoarjo. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Teknik pengumpulan enggunakan teknik wawancara terstruktur, teknik observasi partisipatif dan teknik okumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa; Pertama, proses perencanaan pembiayaan ilakukan dengan menyusun format data isian pengajuan anggaran dari seksi pendidikan adrasah Al Kautsar Sukodono Sidoarjo. Kedua, analisis pembiayaan dilakukan kepala adrasah dan wakil kepala madrasah dalam pemenuhan kebutuhan lembaga,hal tersebut imusyawarahkan dalam rapat. Ketiga, pengembangan sistem dan pengelolaan biaya yang kuntabel, madrasah melakukan prosedur rencana pengadaan barang dan jasa dalam ruang ingkup kebutuhan madrasah dari sarana dan prasarana, operasi pengelolaan dilakukan oleh endahara dalam mengatur pengeluaran dan pemasukan pembiayaan dari peserta didik. eempat, Evaluasi dilakukan oleh madrasah melibatkan sivitas madrasah, bendahara madrasah elaku pelaksana teknis dan juga kepala madrasah sebagai pemegang keputusan kebijakan engelolaan biaya. ata Kunci: Manajemen, pembiayaan, madrasah.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.