Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
21 pages
1 file
Kajian fikih klasik mainstream menjadikan agama sebagai basis legitimasi hak-hak politik. Orang yang berbeda agama tidak berhak mendapat pengakuan dan perlakuan politik yang sama. Kerangka Fikih Kebinekaan membuka tafsir baru atas persoalan tersebut dijiwai kesadar an kebangsaan yang inklusif, sejalan dengan tujuan negara menurut Al-Quran dan Hadis. Fikih Kebinekaan juga menjadi antitesis dari ancaman gejala intoleransi dan sektarianisme yang menguat dalam beberapa tahun terakhir ini. Kekerasan dan konflik sektarianisme di Timur Tengah yang belum terlihat surut harus menjadi cermin bagi Indonesia agar tidak terjerumus ke lubang yang sama. Membudayakan pemahaman keagamaan yang terbuka dan non-diskriminatif, terutama di lingkungan pendidikan dan generasi muda, akan membendung gejala penyesatan (takfirisme) yang kian mencemaskan. Singkat kata, Fikih Kebinekaan merupakan upaya ijtihadi Islam berkemajuan dalam kerangka keindonesiaan dan kemanusiaan.
MOJO, 2018
Tanaman cabe merupakan tanaman perdu dari family terong-terongan yang memiliki nama ilmiah Capsicum sp, merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi yang penting di Indonesia. Usahatani tanaman hotikultura di Indonesia memiliki prospek pengembangan yang sangat baik karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi serta potensi pasar yang terbuka lebar, baik dalam negeri maupun di luar negeri. Di samping itu, budidaya tanaman hortikultura tropis dan subtropis sangat memungkinkan untuk dikembangkan di Indonesia karena ketersediaan keragaman agroklimat dan karakteristik lahan serta sebaran wilayah yang luas, sehingga mempunyai kapasitas untuk dapat menaikkan pendapatan petani (Zulkarnain, 2009 : 7). Selain sebagai sumber ekonomi penting cabe secara umum memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin, diantaranya kalori, protein, lemak, kabohidrat, kalsium,vitamin A, B1 dan vitamin C. Tanaman cabe ini selain mengandung gizi dan vitamin, juga digunakan sebagai bumbu masak (Alex, 2014 : 3). Kabupaten Lima Puluh Kota Provinsi Sumatera Barat, merupakan salah satu sentra produksi tanaman hortikultura diantaranya tanaman cabe. Menurut Dinas Pertanian Hortikultura (2015), pada tahun 2012-2014 luas tanam cabe di Kabupaten Lima Puluh Kota mengalami peningkatan (Lampiran 1). Hal tersebut menggambarkan potensi pengembangan komoditas cabe di Kabupaten Lima Puluh Kota masih dapat ditingkatkan dari aspek ketersediaan lahan. Dilihat dari data luas panen, produksi, dan produktivitas tanaman cabe di Kabupaten Lima Puluh Kota khususnya di kecamatan Mungka, dimana produksi cabe sebesar 206,2 ton dengan luas panen 31 ha dan produktivitasnya sebesar 6,65 ton/ha (Lampiran 2). Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu tahun 2013 dimana luas panen lebih tinggi daripada jumlah produksi, sehingga mengakibatkan produktivitas tanaman cabe masih rendah. Lahan yang baik digunakan untuk menanam cabe yaitu tanah yang mengandung bahan organik sekurang-kurangnya 1,5%, memiliki pH 6,0-6,5.
Beda adalah bahwa sesuatu itu tidak sama, antara satu dengan yang lain. Menjadi beda, karena dibandingkan atau disetarakan, hasilnya adalah tidak sama. Kosa kata beda, berkembang menurut pemakaiannya, menjadi berbeda, perbedaan, membedakan, atau dibedakan. Dasar pemahamannya sesuatu yang beda karena dada dasarnya tidak sama. Ketidaksamaan dimaksud yang menghasilkan perbedaan, sehingga dapat membedakan sesuatu diantaranya.Sesuatu terlihat atau dikatakan beda atau berbeda, berlaku dalam kehidupan untuk berbagai hal dan tentu bisa saja adalah sesuatu yang wajar, sebaliknya bisa saja menjadi masalah atau dipermasalahkan karena sebab adanya perbedaan atau beda itu. Berbeda-beda dalam konteks ke-Indonesia-an adalah keragaman dalam berbagai hal, terutama multi kulturalisme.
PENDAHULUAN Para ahli kesehatan menyatakan bahwa merokok merupakan perilaku yang berbahaya, merokok sama dengan mencari mati. Meski semua orang tahu akan bahaya yang ditimbulkan akibat merokok. Perilaku merokok saat ini merupakan kebiasaan yang sangat wajar dipandang oleh anggota masyarakat Indonesia. Perilaku merokok tidak pernah surut dan tampaknya merupakan perilaku yang masih dapat ditolerir oleh masyarakat. Hal ini dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan rumah, kantor, angkutan umum maupun di jalan-jalan.
Perusahaan dapat berkembang merupakan keinginan setiap individu yang berada di dalam perusahaan tersebut, sehingga diharapkan dengan perkembangan tersebut perusahaan mampu bersaing dan mengikuti kemajuan zaman. Karena itu, tujuan yang diharapkan oleh perusahaan dapat tercapai dengan baik.kemajuan perusahaan dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan yang bersifat internal dan eksternal. Sejauhmana tujuan perusahaan telah tercapai dapat dilihat dari seberapa besar perusahaan memenuhi tuntutan lingkungannya. Memenuhi tuntutan lingkungan berarti dapat memanfaatkan kesempatan dan atau mengatasi tantangan atau ancaman dari lingkungan perusahaan tersebut. Perusahaan harus mampu melakukan berbagai kegiatan dalam rangka menghadapi atau memenuhi tuntutan dan perubahan di lingkungan perusahaan. Pembinaan dan pengembangan karyawan baru ataupun lama dalam perusahaan adalah salah satu kegiatan dalam rangka menyesuaikan diri dengan perubahan dan perkembangan karyawan. Karena itu perlu dilakukan penilaian atas pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh karyawan atau disebut dengan penilaian kinerja atau penilaian prestasi kerja.
Tangkuban Parahu sebagai salah satu gunungapi aktif di Jawa Barat merupakan fase termuda dari sistem vulkanisme Kaldera Sunda – Tangkuban Parahu yang memiliki sejarah geologi yang rumit dan komplek sejak 600 ribu tahun yang lalu. Berdasarkan analisis tephrakronologi, vulkanisme Gunungapi Sunda - Tangkuban Parahu dikelompokan atas 4 fase vulkanisme, dari tua ke muda, yaitu Pra Sunda, Sunda, Tangkuban Parahu Tua, dan Tangkuban Parahu Muda. Dua suksesi kaldera menghasilkan endapan ignimbrite Cisarua dan ignimbrite Manglayang. Total volume produk letusan gunungapi Tangkuban Parahu, sebagai fase vulkanisme lanjutan dari suksesi kaldera, selama 90 ribu tahun terakhir adalah 6.78 km3. Jika nilai kesetimbangan laju rata – rata output magma (Q) dalam skema kesetimbangan sistem vulkanisme Tangkuban Parahu adalah 0.086 m3/detik, nilai normalisasi output magma terhadap periode waktu 104 tahun dan dalam kawasan 103 km2 selama 90 ribu tahun terakhir adalah 0.46 km3. Kecepatan deformasi regional d...
Sebuah catatan harian di-Era Proklamasi Indonesia
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.