Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Semar is the mysterious puppet charaters and vague. Semar is present in all versions of leather puppet theater performances. Stories in puppet shows, Semar is present in two main roles, first as a supporter of the birth of the holder of the most important role in the play, namely the presence of seeds that will take a decisive position in the theater, preceded by his presence because, seond Semar become major stakeholders in play as an example: Kilat Buana, Semar Kuning, Semar Papa, Semar Mbarang Jantur. Semar represent sudra figures, also represent the people in general. In the play lebet containing about philosophy of life, the presence of Semar preceded by events because it is an extraordinary event. Gara-gara in the puppet shows are usually marked by a major event in the universe caused by a variety of puppet characters. It appeared to subside after Semar figure. As the atmosphere Conditioning, Semar comes with poise, dignity many illustrations that can be interpreted from him. Semar restore the harmony of the play that ended mulih play according to plan. Things returned to normal play Semar sometimes even appear as a fresh air carriers and the humorous seasoning with punakawan others, can be used to establish rapport with the audience. Semar is a symbol characters will be elected to the presence of a knight, who has a genuine spirit of struggle, and the birth of world harmony.
The Javanese leather puppet use myths about the gods, prophets, spirits, and people of the ancient time, besides the texts of Lokapala, Arjunasasrabahu, Ramayana, and Mahabarata to teach prudence and to enable men to respond to the happenings of their natural life, or " daya-daya kekuatan alam " (van Peursen, 1989: 37). These myths contain the moral philosophy about the relation of men with other men, with nature, and with God, determined by a pattern of thought which orients itself toward the principles of harmony and balance. The paper highlights the story of the birth of Semar, or Laire [in English: la-ee-ray} Semar, which shows how the Javanese morality was constructed and power in the Javanese conception implemented. Semar, god in human form, reveals the essence of power a king should have, and teaches that power is a godly characteristic used to enhance goodness. This concept is against the belief that power is ruthlessness and domineering that is hidden in good-look, princely manner and power. His ugly looking reflects the importance of inner strength which is generous and kind, over handsome outward look, but has a mean heart As an expression of arts, the puppeteers hold an important role to distribute the stories that have philosophical meaning to the audience when the leather puppet show was conducted. A puppeteer, after all, carries a holy role. Abstrak Lakon-lakon wayang kulit purwa bersumber pada mitos awal jaman mengenai kisah dewa-dewa, nabi-nabi, jin, dan manusia, disamping cerita dari teks Lokapala, Arjunasasrabahu, Ramayana dan Mahabharata yang memberikan pedoman hidup dan berlaku bijaksana dalam menganggapi kejadian-kejadian sekitarnya yaitu " daya-daya kekuatan alam " (van Peursen, 1989: 37). Lakon-lakon sebagai mitos ini memuat filosofi moralitas yang berisi pemikiran tentang hubungan kehidupan manusia dengan manusia lain, manusia dengan alam, dan manusia dengan Tuhan, yang ditentukan oleh pola pemikiran yang berorientasi pada prinsip-prinsip keharmonisan dan keseimbangan. Makalah ini mengangkat permasalahan dalam lakon Laire Semar bagaimana filosofi moralitas Jawa dibangun dan konsep tentang kekuasaan Jawa diimplementasikan. Semar, seorang dewa dalam rupa manusia, memperlihatkan arti inti dari kekuasaan yang dimiliki seorang raja, mengajarkan bahwa kekuasaan adalah sifat yang luhur yang diamalkan untuk kebaikan. Konsep ini bertentangan dengan pandangan yang mengatakan bahwa kekuasaan harus dibarengi dengan kekejaman dan dominasi, yang disembunyikan dibalik wajah yang tampan, berlaku seperti seorang raja dan berkuasa. Wajahnya yang buruk menunjukan pentingnya kekuatan dari dalam, yang melakukan kemurahan hati dan kebaikan, bukan rupa lahiriah yang tampan. Sebagai ungkapan seni, dalang berperan penting dalam mendistribusikan lakon-lakon yang memuat filosofi kehidupan kepada penonton yang hadir pada pertunjukan wayang kulit yang dimainkannya. Dalang, dengan demikian, adalah seseorang yang menjalankan peranan yang suci. Pendahuluan Pertunjukan wayang kulit purwa mempergelarkan lakon yang bersumber pada kisah mengenai dewa-dewa, nabi-nabi, jin, dan manusia pada awal jaman, disamping cerita dari teks Lokapala, Arjunasasrabahu, Ramayana dan Mahabharata. Lakon-lakon wayang kulit purwa tersebut mengajar tentang filosofi moralitas yang dapat dipergunakan sebagai baromater sejauh mana kedalaman pengetahuan kebudayaan Jawa. Lakon-lakon wayang kulit purwa itu pun juga merupakan hasil kreativitas asli Jawa yang dikembangkan melalui pemikiran yang mendalam terkait dengan masalah-masalah hubungan kehidupan manusia dengan manusia lain, manusia dengan alam, dan manusia dengan Tuhan. Sumber-sumber lakon wayang kulit purwa ini sangat populer di kalangan masyarakat pendukungnya, karena di dalamnya terdapat tokoh, peristiwa, dan latar yang digarap sesuai dengan keinginan penulis, dalam hal ini seorang dalang atau sutradara. Garapan tersebut menyangkut nilai-nilai kehidupan masyarakat dan kebudayaan Jawa, seperti religi, seni, bahasa dan sastra, filosofi dan pengetahuan. Filosofi moralitas Jawa merupakan nilai-nilai dasar bagi masyarakat Jawa dalam bertuturkata, bersikap, dan berperilaku yang ditentukan oleh pola pemikiran yang berorientasi pada prinsip-prinsip keharmonisan dan keseimbangan di dalam alam semesta. Lakon wayang kulit purwa itu sendiri dipandang sebagai mitos, yakni cerita yang memberikan pedoman dan arah tertentu kepada sekelompok orang. Mitos memberikan arah kepada kelakuan manusia dan merupakan semacam pedoman untuk kebijaksanaan manusia. Lewat mitos manusia dapat turut serta mengambil bagian dalam kejadian-kejadian sekitarnya dan dapat menanggapi daya-daya kekuatan alam (van Peursen, 1989: 37). Dalang sebagai agen budaya Lakon-lakon wayang kulit purwa dipergelarkan oleh dalang melalui berbagai gagrag atau gaya. Beberapa gagrag pedalangan yang tumbuh dan berkembang di Jawa ada yang berorientasi pada istana namun ada juga yang tidak berkiblat pada istana. Secara garis besar gagrag pedalangan yang mengacu kepada istana terbagi menjadi dua, yaitu Surakarta dan Yogyakarta. Gagrag pedalangan Yogyakarta sering disebut gagrag Mataraman. Sedangkan yang tidak berkiblat pada istana, antara lain gagrag Jawa-Timuran dan Banyumas. Masing-masing gagrag pedalangan memiliki pengaruh yang kuat sesuai dengan tumbuh dan berkembangnya gagrag pedalangan serta persebaran masyarakat pendukung gagrag itu sendiri. Gagrag pedalangan Surakarta Paradigma, Jurnal Kajian Budaya Moralitas Jawa dalam Wayang Kulit Purwa, Darmoko 16 17 MORALITAS JAWA DALAM WAYANG KULIT PURWA: TINJAUAN PADA LAKON LAIRE SEMAR Darmoko Abstract The Javanese leather puppet use myths about the gods, prophets, spirits, and people of the ancient time, besides the texts of Lokapala, Arjunasasrabahu, Ramayana, and Mahabarata to teach prudence and to enable men to respond to the happenings of their natural life, or " daya-daya kekuatan alam " (van Peursen, 1989: 37). These myths contain the moral philosophy about the relation of men with other men, with nature, and with God, determined by a pattern of thought which orients itself toward the principles of harmony and balance. The paper highlights the story of the birth of Semar, or Laire [in English: la-ee-ray} Semar, which shows how the Javanese morality was constructed and power in the Javanese conception implemented. Semar, god in human form, reveals the essence of power a king should have, and teaches that power is a godly characteristic used to enhance goodness. This concept is against the belief that power is ruthlessness and domineering that is hidden in good-look, princely manner and power. His ugly looking reflects the importance of inner strength which is generous and kind, over handsome outward look, but has a mean heart As an expression of arts, the puppeteers hold an important role to distribute the stories that have philosophical meaning to the audience when the leather puppet show was conducted. A puppeteer, after all, carries a holy role.
An assessment has been carried out to analyze simental fattening cattle in the central areas of cocoa and paddy rice in West Sumatera . Assessment conducted in propagation Sejahtera Farmers Group, Tanah Datar . The observations made is to compare two treatments in cattle simental each treatment consisted of 6 cows. Treatment First, as a control treatment, given basal feed 20 kg of fresh straw, 7 kg of tofu dregs, rice bran 2.0 kg, 0.5 kg of feed concentrate, 0.1 kg minerals. Assessment carried out for 4 months from March to July 2011. To see the effect of a given treatment is carried cattle weighing once every two weeks. Parameters were observed in the analysis of this farm is the advantage and feasibility ( R/C and B/C ratio). The results showed that the ration formulation on Second Treatment granting more favorable treatment than the first. In the second treatment obtained a profit of Rp.30.908 million with a R/C ratio 1:56 , while the First Treatment profits earned Rp 21.961 million with R/C ratio of 1.38 . In addition, the growth of cattle with feed treatment showed increased significant weight compared to the control treatment .
Medical Sains: Junal Ilmiah Kefarmasian, 2017
Jurnal Sains Terapan Pariwisata, 2020
Cucur cake is one of a variety of traditional cake preparations commonly found in several areas such as East Nusa Tenggara. This round cucur cake has a very sweet taste which is processed by frying it. The main ingredients in making bowsprit cake are wheat flour and rice flour. Not only wheat flour as the main ingredient in making cakes, but wheat flour can also be substituted for banana peel flour. The research objective with the addition of banana peel flour is to improve traditional cake processing by not eliminating the basic ingredients for making Cucur cakes, but using banana peel flour as an additional ingredient in making cucur cakes as a legacy of traditional cake processing. The manufacture of banana peel flour is done to reduce waste disposal products and can be used as a valuable value if it can be processed properly and correctly. This research was conducted by measuring the level of preference and sensory attributes of the aroma, color, taste, texture of the Cucur cake using banana peel flour. In making Cucur cake using banana peel flour using an experimental method. In addition, the design used was a completely randomized design using three repetitions with a concentration of 0% control, 25% banana peel flour, 50% banana peel flour and 75% banana peel flour. The results showed that the sensory bowsprit with the use of banana peel flour produced the highest value with an average value of 3.12 found in the 25% sample of banana peel flour with very blackish brown color parameters, a little taste of banana peel, a slight aroma of banana peel and with no hard texture.
Penelitian ini berisikan tentang sistem deteksi jerawat pada citra wajah dengan menggunakan ciri warna kulit penduduk Jawa. Penduduk Jawa memiliki warna kulit yang bervariatif, dari warna kulit hitam hingga kuning. Data yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 100 sampel foto wajah yang diambil dari posisi tampak depan dengan kamera digital resolusi tinggi. Dengan variasi jenis kelamin, warna kulit, kondisi kesehatan kulit wajah normal dan tidak normal serta umur 12 -20 tahun. Objek dari penelitian ini adalah area pada wajah yang diklasifikasikan menjadi normal, bintikbintik dan jerawat.
Latar Belakang Keluarga adalah masyarakat yang paling dekat dengan usia lanjut. Keluarga merupakan pendukung utama dalam pemberian perawatan kepada usia lanjut di rumah. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengukur perbedaan kemampuan keluarga dalam merawat usia lanjut pada etnis Jawa dan Madura. Metode Desain penelitian adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Besar sampel adalah 36 responden yaitu 18 responden dari etnis Jawa dan 18 responden dari etnis Madura. Cara pemilihan sampel adalah simple random sampling. Kemampuan keluarga dalam merawat usia lanjut dinilai dari aspek aktifitas fisik, psikologis, spiritual dan interaksi sosial. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi Square. Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pada kemampuan keluarga dalam merawat usia lanjut dari aspek aktifitas fisik (p=0,229) dan aspek psikologis (p=0,60). Kemampuan keluarga dalam merawat usia lanjut dari aspek spiritual dan interaksi sosial terdapat perbedaan yang bermakna dengan nilai masing-masing p=0,002 dan p=0,042. Hal ini menunjukkan bahwa keluarga perlu memperhatikan dan mengingatkan usia lanjut terutama aspek spiritual dan aspek interaksi sosial pada etnis Jawa dan meningkatkan dukungan pada etnis Madura. Simpulan Kemampuan keluarga dalam merawat usia lanjut etnis Jawa baik pada aspek psikologis dan etnis Madura baik pada aspek spiritual dan interaksi sosial. Terdapat perbedaan antara etnis Jawa dan Madura yaitu pada aspek spiritual dan interaksi sosial, sedangkan pada aspek aktifitas fisik dan psikologis tidak ada perbedaan. Perawat perlu melakukan promosi kesehatan tentang perawatan usia lanjut dari berbagai aspek holistik dan mempunyai pengetahuan tentang budaya dari berbagai etnis.
Saat ini bangsa Indonesia sedang mengalami krisis multidimensi yang diakibatkan oleh krisis moral. Krisis multidimensi ini terjadi berkepanjangan karena moralitas bangsa Indonesia.
Tanaman jeruk merupakan tanaman asli Indonesia dan hampir seluruh wilayah Indonesia dapat ditanami jeruk. Buah jeruk dapat dikonsumsi dalam bentuk buah segar ataupun hasil olahan. Limbah dari buah jeruk yang berupa kulit jeruk selain dapat dibuat manisan, juga dapat diekstrak pektinnya. Jeruk mempunyai kandungan pektin yang cukup tinggi, sekitar 30%. Pektin juga terdapat pada buah-buah lainnya seperti pisang, apel dan papaya. Pektin merupakan bahan aditif yang memiliki aplikasi luas pada industri makanan karena kemampuannya membentuk gel seperti untuk membuat jelly, selai, desert dan sebagai penghalus tekstur. Selain itu, pektin juga dapat digunakan dalam bidang bakery fillings, yaitu pada penyiapan buah. Dalam bidang produksi susu, digunakan pada pengasaman susu dan minuman berprotein serta yogurt. Pektin dapat juga digunakan dalam bidang produk kesehatan dan farmasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan pelarut dan zat terlarut yang diperlukan untuk mendapatkan yield pektin dengan jumlah yang maksimum. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa yield pektin meningkat seiring dengan kenaikan kecepatan pengadukan dan besarnya perbandingan berat kulit jeruk:volume pelarut. Semua kulit jeruk termasuk kedalam golongan high metoksil pektin. Kadar metoksil dan kekuatan pembentukan gel Jeruk manis> Jeruk Lokam> Jeruk Shantang> Jeruk Nipis. Kadar abu pektin dari berbagai macam kulit jeruk memenuhi standar mutu kering pektin.
Masker wajah merupakan kosmetik yang dipergunakan pada tahapan terakhir dalam perawatan kulit wajah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh jumlah penambahan kulit semangka dan tomat terhadap sifat fisik, serta pengaruh interaksi terhadap pembuatan masker wajah meliputi kelembutan, warna, daya lekat dan kesukaan panelis. Bahan yang digunakan yaitu kulit semangka, tomat dan tepung beras. Jenis Penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dengan tahap I adalah penelitian pra eksperimen dan tahap II adalah penelitian utama. Variabel bebas dari penelitian ini adalah jumlah kulit semangka dan buah tomat (20%:80%, 40%:60%, 60%:40% dan 80%:20%) sedangkan variabel terikatnya yaitu sifat fisik organoleptik masker yang meliputi kelembutan, warna, daya lekat dan kesukaan panelis. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi melalui uji sifat fisik organoleptik yang dilakukan oleh panelis terlatih dan semi terlatih 30 orang. Analisis data dengan menggunakan uji Anova satu arah(one way) dengan program SPSS. Uji lanjutan dengan menggunakan uji lanjut Duncan. Berdasarkan hasil analisis anava tunggal terdapat pengaruh penambahan jumlah kuit semangka dan tomat berbahan dasar tepung beras terhadap sifat fisik masker meliputi kelembutan, warna, daya lekat dan kesukaan panelis. Hasil produk terbaik pada produk masker dengan proporsi kulit semangka 20% dan tomat 80% menghasilkan masker yang lembut, lekat, berwarna putih merah muda dan disukai panelis.
ABSTRAK Penulisan jurnal ini bertujuan untuk mengetahui peran seorang sekretaris yang sangat penting bagi pimpinan dalam melancarkan kinerjanya dalam perusahaan, kemudian tugas-tugas dan fungsi dari seorang sekretaris yang turut andil dalam bagian tercapainya kesuksesan pimpinan. Oleh karena itu seorang sekretaris dituntut untuk bekerja lebih cerdas, kreatif, dan tentu saja efektif dalam menjalankan tugasnya. Seiring berjalannya waktu dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, peran sekretaris juga mengalami perubahan yang semakin berkembang dalam hal peran, tugas maupun fungsi. Seorang sekretaris juga harus dituntut dapat menyelesaikan atau memecahkan suatu masalah yang sewaktu-waktu terjadi dalam perusahaan. Maka dari itu profesionalisme seorang sekretaris sangat diperlukan dalam mengatasi segala masalah dalam perusahaan. Karena keberhasilan pimpinan tidak dapat terlepas dari peran sekretaris di dalam perusahaan. The purpose of this paper is to determine the role of a secretary who is very important for the leadership in launching performance in the company, then the tasks and functions of a secretary who took part in the achievement of leadership success. Therefore a secretary is required to work more intelligent, creative, and of course effective in carrying out its duties. As time passes and the development of science and technology, the role of secretary also undergoes a growing change in terms of role, duties and functions. A secretary should also be sued to solve or solve a problem that at any time occur within the company. Therefore professionalism of a secretary is needed in overcoming all problems in the company. Because the success of the leadership can not be separated from the role of secretary within the company.
Prosiding Seminar Nasional Sejarah Lokal Munas II PPSI, November 2016. Program Studi Ilmu Sejarah, FIB UI. ISBN 978-602- 74858-1-5, 2016
This article is part of the research entitled "Track Footprint Karawitan in Ancient Java Script: Study of Form, Function and the Meaning". The study source on Old Javanese literature manuscript early. Ancient Javanese literature early consisted of twenty-six texts that shaped kakawin, plus two classes literature ancient Javanese final period. The aim of research to reconstruct the shape, function and meaning of drum instruments in the past. This study uses historical method which consists of heuristics, criticism, interpretation, and historiography. In interpreting the facts of history, which is used verbal interpretation relating to the interpretation of the language, vocabulary, grammar, context, and translation. In the script there Bharatayudha gamelan that serves to battle called mredangga. Mredangga or drums of war, is a kind of instrument large drum shaped like a wine barrel. In addition to work for the war, the war drums or mredangga also be used for the symbolic representation of a king. Mredangga at this time his name has been turned into a bedug, doll, tambur, and jidor. Key word: drum, drum of war, literature, Ancient Java Srcipt. ABSTRAK Tulisan ini merupakan bagian dari hasil penelitian yang berjudul "Melacak Jejak Karawitan dalam Naskah Jawa Kuno: Kajian Bentuk, fungsi dan Makna". Penelitian tersebut bersumberkan pada naskah kesusastraan berbahasa Jawa Kuno awal. Kesusastraan Jawa Kuno awal terdiri dari dua puluh enam naskah yang berbentuk kakawin, ditambah dengan dua buah kesusastraan golongan Jawa Kuno periode akhir. Tujuan penelitian untuk merekonstruksi bentuk, fungsi dan makna instrumen genderang pada masa lalu. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Dalam menginterpretasikan fakta sejarah, dipergunakan interpretasi verbal yaitu interpretasi yang berkaitan dengan bahasa, perbendaharaan kata, tata bahasa, konteks, dan terjemahan. Dalam naskah Bharatayudha terdapat gamelan yang berfungsi untuk peperangan yang dinamakan mredangga. Mredangga atau genderang perang, adalah instrumen sejenis kendang besar yang berbentuk seperti tong anggur. Di samping berfungsi untuk peperangan, genderang perang atau mredangga juga dipergunakan untuk representasi simbolik seorang raja. Mredangga pada saat ini namanya telah berubah menjadi bedug, doll, tambur, dan jidor.
Definisi Urban Agriculture yang diberikan Badan Pusat Statistik, adalah suatu aktivitas pertanian di dalam atau di sekitar perkotaan yang melibatkan keterampilan, keahlian, dan inovasi dalam budidaya dan pengolahan makanan.
achmad iqbal sholikin, 2024
In this research, the researcher aims to create a healthy innovation made from plant-based ingredients. The study is designed to determine whether straw mushrooms can be used as the main ingredient in the production of wrapped satay, assess the hedonic test results, evaluate the quality of hedonic testing in the production of wrapped satay using straw mushrooms, and analyze the differences in color, aroma, texture, and taste. This research employs an experimental method with two stages: testing reference recipes to obtain the right formula and conducting hedonic tests, hedonic quality tests, and difference tests, followed by analysis using SPSS 22.0. The overall hedonic test results indicate that the color aspect scored 3.80 (f1, f2, and f3), aroma scored 3.80 (f1 and f2), texture scored 4.20 (f1, f2, and f3), and taste scored 3.80 (f2 and f3). The hedonic quality test results show a score of 4.00 (f2 and f3) for the browning aspect, 3.60 (f3) for the aroma of straw mushrooms, 4.60 (f3) for a very soft texture, and 4.20 (f1) for the taste of straw mushrooms. The difference test results across all aspects show that the Friedman test for taste (f1) has a percentage of 1.140, color (f3) has a percentage of 0.707, aroma (f1) is the best formula with a percentage of 1.204, and texture (f1) has a percentage of 0.894. Therefore, it can be concluded that the best quality is obtained from formula f1.
ABSTRAK Berdasarkan Rencana Tata Ruang Kota Malang Tahun 2010-2030, Kota Malang akan mengadakan perbaikan mengenai fasilitas dan prasarana jalur pejalan kaki untuk dapat meningkatkan pelayanan terhadap pengguna jalur pejalan kaki. Kawasan pusat Kota Malang merupakan kawasan bersejarah dikarenakan terdapat bangunan-bangunan kuno berupa bangunan Balaikota Malang, sekolah SMA, dan bangunan lainnya yang dibangun pada masa pemerintahan Belanda. Pada jalan di lokasi penelitian berpotongan dengan Jalan Basuki Rahmat(Kajoetangan straat) yang memiliki nilai sejarah dan dapat menarik wisatawan lokal maupun asing. Oleh karena itu, tujuan utama dari penelitian ini adalah untukmemperbaiki desain jalur pejalan kaki di kawasan pusat Kota Malang menjadi nyaman, aman, menyenangkan dan menarik bagi anak-anak, orang dewasa, orang lanjut usia dan juga pejalan kaki berkebutuhan khusus (difable). Hal itu diharapkan dapat memberikan manfaat berupa pengurangan jumlah pemakaian kendaraan dan meningkatkan minat masyarakat untuk dapat menggunakan jalur pejalan kaki. Penelitian ini menggunakan analisis behavior mapping yang digunakan untuk mengetahui perilaku pengguna jalur pejalan kaki di lokasi penelitian sesuai dengan variabel yang telah ditentukan, dan juga menggunakan analisis kano untuk mengetahui persepsi dari pengguna jalur pejalan kaki mengenai desain yang sesuai dengan keinginan berdasarkan variabel yang digunakan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa desain jalur pejalan kaki harus memenuhi empat kriteria yaitu keselamatan yang meliputi ketinggian jalur pejalan kaki dan jalan yang sama, perbaikan material perkerasan jalur pejalan kaki, penambahan lebar jalur pejalan kaki, untuk kriteria kenyamanan yakni meliputi jalur sirkulasi bagi difable, sirkulasi tidak terganggu hambatan samping, terdapat pohon peneduh, penambahan tempat sampah, pengaturan vegetasi, penambahan lebar jalur pejalan kaki. Kemudian untuk kondisi menyenangkan yakni dengan adanya keterhubungan guna lahan satu dengan lainnya, kemudahan pergantian transportasi umum. Serta kriteria daya tarik yang mencakup perbaikan mengenai desain koridor yang serasi dan terdapat etalase menarik di masing-masing pertokoan. ABSTRACT According to the Masterplan of Urban Spatial in 2010-2030, Malang city will conduct the improvement regarding the facilities and infrastructure for pedestrian way in order to increase the services of users. The center of Malang city area is a historical district because there are old buildings such as the City Hall building of Malang, high schools, and the others were built during the Netherlands government. On the road at the location of the research intersects with Jalan Basuki Rahmat (Kajoetangan straat) that have historical value and can attract local and foreign tourists. Therefore, the objective of this research is to improve the design of pedestrian ways in the city center of Malang City to be comfortable, safety, convenience and attractive for children, adults, elderly people anddifable people. The study used behavioral mapping analysis to determine the user's behavior on pedestrian way in the study sites that appropriate with predetermined variables, and it also use kano analysis to determine the users perception of the pedestrian way design which appropriate with the desire of variables in used. The results indicated the design of pedestrian ways must be fulfill with four criterias: safety criteria which includes no difference level of pedestrian way and travel way, improving the materials of pedestrian ways, the increment of wide for pedestrian ways, adding the pedestrian ways; comfort criteria which include with the circulationof pedestrian ways for difable, the circulation was not disturbed with barrier aside, adding the shade of trees, increment the number of the trash, adding the vegetation setting; convenience criteria which includes with the existence of connectedness to the other land use, easy for change of the public transportation; attractiveness criteria which covers with improvement the design of the harmonious corridor and attractive display windows in the each of shopping center.
Sebelum Islam masuk ke Indonesia, kebudayaan Hindu dan Budha telah berkembang dan mendarah daging selama ratusan tahun. Wayang kulit adalah salah satu wujud kebudayaan yang telah berkembang. Sulit untuk mencabut suatu kebudayaan yang telah tertanam dengan begitu kuat kemudian diganti dengan kebudayaan yang bernafaskan Islam. Dalam suatu pertunjukan wayang kulit, biasanya menceritakan suatu lakon yang mengungkapkan suatu permasalahan yang terjadi di dalam masyarakat dan cara penyelesaiannya. Lakon mempunyai maksud dan tujuan cerita yang dimainkan dalam wayang kulit (Poerwandarminta, 1995: 552) [1].
Media Informasi Penelitian Kabupaten Semarang
Kulit buah rambutan (Nephelium lappaceum L) diketahui mengandung senyawa aktif flavonoid. Beberapa flavonoid dari tanaman diketahui mempunyai aktivitas antioksidan dan memiliki kemampuan melindungi kulit terhadap paparan sinar ultaviolet (UV). Tujuan penelitian untuk menganalisis nilai dan kategori SPF ekstrak dan sediaan krim kulit buah rambutan (Nephelium lappaceum L) sebagai tabir surya. Flavonoid dalam ekstrak kulit buah rambutan (Nephelium lappaceum L) diidentifikasi secara kualitatif dengan pereaksi warna dan metode kromatografi lapis tipis (KLT). Pengujian aktifitas tabir surya dilakukan secara in-vitro menggunakan spektrofotometer UV dan perhitungan nilai SPF digunakan metode Mansur dengan variasi konsentrasi ekstrak dan sediaan krim kulit buah rambutan. Hasil penapisan fitokimia dan uji KLT menunjukkan bahwa kulit buah rambutan mengandung flavonoid. Hasil penentuan nilai SPF pada ekstrak kulit buah rambutan menunjukkan bahwa nilai SPF 11,49 (80 ppm), 12,94 (90 ppm), 20,95 ...
YOGYAKARTA 2015 iii LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka Yogyakarta, April 2015 Ferdi Arifin iv PERSEMBAHAN Ku persembahkan semua ini kepada yang special: Ayahku, R Eko Miyanto, S.H. yang senantiasa mendukung dan bekerja keras untuk anaknya tanpa memberikan interfensi dalam bentuk apapun. Ibuku, Nur Halimah, Amd. yang selalu banyak nasihat demi kebaikan anaknya. Keluarga besar yang selalu mengarapkanku menjadi model yang baik untuk saudara-saudara kecilku. Kalian selalu jadi yang terbaik meskipun banyak perbedaan pendapat di antara kita. v PRAKATA Segala puji dan syukur yang senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat dan karunianya kepada kita semua. Dengan segala kehendak Allah SWT penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada berbagai pihak yang dengan tulus dan ikhlas telah memberikan segenap bantuan, bimbingan, arahan, serta semangat kepada penulis sehingga tesisi ini dapat terselesaikan.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.