Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
9 pages
1 file
Sufisme atau tasawuf dimulai dengan cara beribadah secara sendiri-sendiri.
Al-Hikmah: Jurnal Theosofi dan Peradaban Islam
Philosophical Sufism has emerged clearly in Islamic treasures since the sixth century Hijrah even though the characters were only known later in the century. Since then, this type of Sufism lived and developed, especially among Sufis who were also philosophers, until near lately. The existence of a combination of Sufism and philosophy in philosophical Sufism teachings led to the teachings of Sufism of this type mixed with a number of philosophical teachings outside of Islam, such as Greece, Persia, India, and Christianity. However, his originality as Sufism still does not disappear.
Ivi / 181 hlm : 21cm ISBN : @All Right Reserved Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini Ke dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari penerbit.
Salah satu ilmu yang dapat membantu terwujudnya manusia yang berkualitas adalah ilmu Tasawuf. Ilmu tersebut satu mata rantai dengan ilmu-ilmu lainnya dengan pada sisi luar yang dhahir yang tak ubahnya jasad dan ruh yang tak dapat terpisah keduanya. Ilmu tersebut dinamakan juga ilmu bathin sebagaimana pendapat Syekh al-Manawi dalam kitab Faed al-Qadir dalam menjelaskan hadis Nabi : ادم ابن علي هللا حجة قذالك اللسان علي وعلم النافع علم فذالك القلب في فعلم علمان العلم مرسال الحسن عن والحكيم (ش) اللسان من يخرج الظاهر وعلم القلب من يخرج الباطن علم وكيل (ح) جابر عن (خط) "Ilmu itu dua macam, ilmu yang ada dalam qalbu, itulah ilmu yang bermanfaat dan ilmu yang diucapkan oleh lidah adalah ilmu hujjah/hukum, atas anak cucu Adam. Dari Abi Syaebah dan Hakim dari Hasan dan dikatakan Syekh al-Manawi bahwa ilmu bathin itu keluar dari qalbu dan ilmu dhahir itu keluar dari lidah.[1]
ISNU, 2019
Perkembangan Tasawuf Nusantara abad ke 17. Ajaran Tasawuf Syekh Abdus Shamad Falembani
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Epistemologi itu sendiri berarti sebuah cabang ilmu filsafat. Berarti bisa diartikan pada karya tulis ini akan membahas tentang cabang ilmu filsafat yang terdapat di dalam tasawuf.
Artikel ini mengkaji tentang Epistemologi Tasawuf yang telah kami ringkas dari beberapa pendapat ahli yang terkemuka. Tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui tentang Teori dan Pembahasan dari Tasawuf yang diambil dari berbagai pendapat ahli dan dirangkum menjadi satu dalam sebuah artikel. Dan kajian ini menggunakan metode deskriptif analisis.
ALQALAM
Ajaran wahdat al-wujud (yang dibawa oleh Ibn 'Arabi) membawa konsekwensi bahwa subyek dari semua predikat adalah Tuhan, bahkan sekalipun subyek itu nyata-nyata berbeda, manusia atau non-manusia. Tuhan adalah imanen sekaligus transenden. Sekalipun demikian, doktrin tersebut terus mendominasi spekulasi sufi selama empat ratus tahun sehingga Ahmad Sirhindi menjadikan konsep-konsep dasar serta konsekuensi moral dan keagamaannya sebagai sasaran kritik tajam, dan memunculkan teosofi yang sejajar, yakni, yang dikenal dengan Wahdat al-suhud.Sirhindi melihat bahwa keyakinan akan Wujud Tunggal tidaklah obyektif. Ia adalah sebuah fenomena subyektif Bukti kesubyektifannya terletak pada munculnya ide itu sendiri. Sirhindi bersikap kritis terhadap aspek-aspek tertentu dari ajaran Ibn 'Arabi, tetapi kritik tersebut tidak menghalanginya untuk mengapresiasi kontribusi Ibn 'Arabi terhadap tasawuf secara keseluruhan.Berbagai ''gempuran" yang dilancarkan terhadap Wahdatul Wujud...
Sebelum membahas tentang Tasawuf Falsafi, mari kita Sedikit mengulas tentang apa itu pengertian tasawuf. Sacara bahasa Tasawuf berasal dari beberapa kata.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.