Academia.eduAcademia.edu

Laporan apotek

Abstract

Kanker serviks sampai saat ini merupakan salah satu penyebab kematian kaum wanita yang cukup tinggi baik di negara–negara maju maupun negara berkembang seperti Indonesia. Berdasarkan hasil survey oleh World Health Organitation (WHO) (2010) dilaporkan kejadian kanker serviks sebesar 500.000 kasus baru di dunia. Kejadian kanker serviks di Indonesia, dilaporkan sebesar 20–24 kasus kanker serviks baru setiap harinya. Insiden kanker serviks bervariasi dari 10/100.000 di negara barat sampai 40/100.000 di negara berkembang. Tingginya angka penderita kanker serviks di negara berkembang disebabkan oleh kurangnya program skrining dan fasilitas kesehatan yang berkembang dan berkualitas, serta tingginya prevalensi infeksi Human Papilloma Virus (HPV) yang onkogenik. Kanker serviks terjadi mulai dari dekade kedua kehidupan. Insiden puncak pada usia 45-54 tahun untuj kanker invasif dan 30 tahun untuk lesi prekanker. Di negara berkembang seperti negara–negara Asia Pasifik, puncak insiden kanker serviks terdapat pada usia 35–54 tahun. Penurunan puncak insiden kanker serviks diperkirakan akibat program skrining aktif guna mendeteksi lesi prekanker sedini mungkin dan faktor resiko lain seperti perilaku seksual dan paritas.