Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
17 pages
1 file
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) ini merupakan pedoman yang dibuat berdasarkan data dan konsensus para kontributor terhadap tata laksana saat ini yang dapat diterima.PNPK ini secara spesifik dapat digunakan sebagai panduan pada pasien dengan keadaan pada umumnya, dengan asumsi penyakit tunggal (tanpa disertai adanya penyakit lainnya/penyulit) dan sebaiknya mempertimbangkan adanya variasi respon individual. Oleh karena itu PNPK ini bukan merupakan standar pelayanan medis yang baku. Para klinisi diharapkan tetap harus mengutamakan kondisi dan pilihan pasien dan keluarga dalam mengaplikasikan PNPK ini.
Kanker Payudara adalah suatu penyakit neoplasma ganas yang berasal atau tumbuh di dalam struktur dan kelenjar payudara. Penyakit ini oleh WHO dimasukkan ke dalam International Classification of Diseases (ICD) dengan kode nomor 174. 1 Kanker payudara biasanya terdeteksi selama pemeriksaan, sebelum gejala berkembang, atau setelah wanita memperhatikan adanya benjolan. Sebagian besar massa terlihat pada mammogram dan sebagian besar benjolan payudara berubah menjadi jinak; Artinya,
Kanker payudara telah menarik perhatian ahli bedah selama berabad-abad. Smith Surgical Papyrus (3000-2500 b.c.) adalah dokumen yang paling awal diketahui untuk merujuk pada kanker payudara. Kanker itu terjadi pada seorang pria, namun deskripsi tersebut mencakup sebagian besar ciri klinis umum. Dalam referensi untuk kanker ini, penulis menyimpulkan, "Tidak ada pengobatan." 1 Ada beberapa referensi sejarah lainnya mengenai kanker payudara sampai abad pertama. Di De Medicina, Celsus mengomentari nilai operasi untuk kanker payudara awal: "Semua ini tidak dapat dikeluarkan kecuali cacoethes (kanker awal), sisanya terganggu oleh setiap metode penyembuhan. Semakin keras operasi, semakin marah mereka tumbuh. "2 Pada abad kedua, Galen menuliskan pengamatan klinis klasiknya:" Kita sering melihat di payudara tumor persis menyerupai binatang kepiting. Sama seperti kepiting memiliki kaki di kedua sisi tubuhnya, maka dalam penyakit ini pembuluh darah membentang keluar dari pertumbuhan tidak wajar mengambil bentuk kaki kepiting. Kita sudah sering menyembuhkan penyakit ini pada tahap awal, tapi setelah itu sudah mencapai ukuran besar, belum ada yang menyembuhkannya. Dalam semua operasi, kita mencoba untuk mengeluarkan tumor dalam lingkaran yang berbatasan dengan jaringan sehat. "3 Sistem galenic obat yang disebut kanker mengandung kelebihan empedu hitam dan menyimpulkan bahwa eksisi wabah tubuh lokal tidak dapat menyembuhkan ketidakseimbangan sistemik. Teori yang dianut oleh Galen mendominasi kedokteran sampai Renaisans. Pada tahun 1652 Tulp memperkenalkan gagasan bahwa kanker menular saat dia melaporkan seorang wanita tua dan pembantu rumah tangga yang keduanya menderita kanker payudara (N. Tulp, Observationes medicae 1652). Poin Utama 1 Payudara menerima suplai darah utamanya dari cabang perforasi arteri mamaria interna, cabang lateral arteri interkostal posterior, dan cabang dari arteri aksilaris, termasuk cabang toraks, lateral toraks, dan dada tertinggi dari arteri toraksacromial. 2 Kelenjar getah bening aksila biasanya menerima> 75% drainase getah bening dari payudara, dan sisanya mengalir melalui pembuluh getah bening yang menyertai cabang perforasi arteri mamaria interna dan memasuki kelompok nodus limfa (internal mammae). 3 Perkembangan dan fungsi payudara diprakarsai oleh berbagai rangsangan hormonal, dengan efek trofik utama dimodulasi oleh estrogen, progesteron, dan prolaktin. Gangguan dan penyakit payudara jinak terkait dengan proses normal kehidupan reproduksi dan involusi, dan ada spektrum kondisi payudara yang berkisar dari normal hingga kelainan pada penyakit (penyimpangan klasifikasi perkembangan normal dan involusi). 5 Untuk menghitung risiko kanker payudara dengan menggunakan model Gail, faktor risiko wanita diterjemahkan ke dalam keseluruhan skor risiko dengan mengalikan risiko relatifnya dari beberapa kategori. Skor risiko ini kemudian dibandingkan dengan risiko populasi kanker payudara yang disesuaikan untuk menentukan risiko individu wanita. Model ini tidak sesuai untuk digunakan pada wanita dengan mutasi BRCA1 atau BRCA2 yang diketahui atau wanita dengan karsinoma lobular atau duktal in situ. 6 Penggunaan rutin mamografi skrining pada wanita ≥50 tahun mengurangi angka kematian akibat kanker payudara sebesar 25%. Skrining MRI direkomendasikan pada wanita dengan mutasi BRCA dan dapat dipertimbangkan pada wanita dengan risiko kanker payudara lebih besar dari 20% sampai 25%.
Pekerjaan Rehab ini dilaksakanakan pada tiga spot/lokasi pekerjaan , pekerjaan workshop, koperasi/kantin dan pemindahan parkir sepeda motor.
D, 2018
Abstrak. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimana distribusi lifetime penderita kanker payudara (PKPD) di RSUP Dr. Sardjito-Yogyakarta?, (2) apakah faktor umur, stadium dan treatment mempengaruhi lifetime PKPD di RSUP Dr. Sardjito-Yogyakarta?, (3) bagaimana menentukan hazard rate penderita kanker payudara di RSUP Dr. Sardjito-Yogyakarta? Dan (4) bagaimana menentukan survival rate penderita kanker payudara di RSUP Dr. Sardjito-Yogyakarta?. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita kanker payudara yang berobat ke RSUP Dr. Sardjito-Yogyakarta, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah penderita kanker payudara yang berobat ke RSUP Dr. Sardjito-Yogyakarta dari tahun 2004-2009. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari studi klinik dan rekam medis penderita kanker payudara yang berobat ke RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dari tahun 2004-2009. Pengkajian dimulai dengan mengkonstruksi model regresi proportional hazard Cox untuk life time PKPD. Berdasar model tersebut dilakukan estimasi parameter tak diketahui dalam model, yang selanjutnya digunakan untuk analisis cure rate PKPD di RSUP Dr. Sardjito-Yogyakarta. Berdasar hasil penelitian ddiperoleh simpulan: (1) lifetime penderita kanker payudara (PKPD) di RSUP Dr. Sardjito-Yogyakarta berdistribusi Weibull, (2) faktor umur, stadium dan treatment mempengaruhi lifetime PKPD di RSUP Dr. Sardjito-Yogyakarta (3) hazard rate penderita kanker payudara di RSUP Dr. Sardjito-Yogyakarta dihitung dengan menentukan baseline hazard terlebih dahulu, dan (4) survival rate penderita kanker payudara di RSUP Dr. Sardjito-Yogyakarta menentukan baseline survival terlebih dahulu. Kata kunci: cure rate, regresi Cox, llife time, hazard rate, survival rate PENDAHULUAN Sampai saat ini penyebab kanker payudara belum diketahui secara pasti. Banyak faktor yang diperkirakan berpengaruh pada terjadinya kanker payudara, seperti faktor hormonal, riwayat keluarga dan faktor lain yang bersifat eksogen. Penderita kanker payudara sering tidak menyadari atau merasakan dengan jelas gejala-gejala kanker payudara. Banyak penderita yang Nurkaromah Dwidayati
Kemoterapi dapat mengubah status fungsional pasien kanker payudara. Tujuan penelitian adalah menggambarkanstatus fungsional pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi, dengan desain analisis deskriptif. Sampelpenelitian adalah seluruh pasien kanker payudara dengan kemoterapi di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan.Jumlah responden sebanyak 46 responden, dengan metode total sampling. Hasil penelitian 67,4 % memiliki penilaian status fungsional berada pada kategori A artinya mandiri pada 6 fungsi kegiatan meliputi fungsi mandi, berpakaian,toileting, berpindah, kontinen dan makan. 10,9% responden mempunyai status fungsional kategori F. 4,3 % responden memiliki status fungsional kategori B, C, D, E, dan G. Peningkatan asuhan keperawatan secarakomprehensif diperlukan untuk meningkatkan status fungsional pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi.
CV. SCIENCE TECHNO DIRECT, 2023
Rachma Sari Dhania 12 kep 2, 2023
Kanker merupakan penyakit tidak menular dimana terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang sangat cepat, tanpa terkendali dari sel maupun jaringan. Pertumbuhan ini dapat menggangu proses metabolisme tubuh dan menyebar antarsel dan jaringan tubuh. Kanker payudara atau yang dapat disebut Ca mamae merupakan sebuat tumor ganas yang tumbuh di dalam tubuh jaringan payudara dan dapat menyebar ke jaringan tubuh lain. Dengan deteksi dini dan pengobatan yang tepat dapat mengurangi rasa sakit dan angka kematian akibat penyakit ini. pengetahuan yang kita ketahui mengenai faktor resiko yang berupa usia,riwayat keluarga, faktor hormon serta gaya hidup kita dapat lebih waspada dan melakukan pencegahan. Penentuan stadium dengan proses "stage grouping" yang terdiri dari indikator TNM yang dikeluarkan oleh Amerika Joint Committee on Cancer (AJCC). Kanker payudara dibedakan dalam 8 stadium yang meliputi: stadium 0, stadium I, stadium IIA/B, stadium IIIA/B/C, dan stadium IV. Serta dengan penatalaksanaan berupa Pembedahan, Radioterapi, dan Kemoterapi.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Askep Keluarga Ca Prostat, 2020