Pada saat membuka sidang Kabinet Terbatas pada tanggal 29 Desember 2016 yang lalu di Kantor Kepresidenan Jakarta. Priseden Jokowi memerintahkan aparat penegak hukum untuk bertindak dengan keras dan tegas kepada para pelaku penyebar berita-berita bohong atau dikenal dengan istilah hoax yang kehadirannya dimasyarakat semakin merajalela. Presiden Jokowi beralasan bahwa pada saat ini perkembangan teknologi informasi komunikasi sudah keluar dari manfaat positifnya, yaitu seperti menambah pengetahuan, memperluas wawasan, penyebaran nilai-nilai yang positif, menumbuhkembangkan optimisme, kerja keras, integritas, kejujuran, gotong royong dan solidaritas, toleransi dan perdamaian, serta nilai-nilai kebangsaan dan kecintaan terhadap bangsa. Namun, sekarang ini sisi negatif dari teknologi informasi komunikas yang diwakili oleh berita online dan media sosial sudah mendominasi kehidupan bermasyarakat di Indonesia ketika teknologi informasi komunikasi dalam berada di tangan orang yang tidak bertanggung-jawab. Banyak kita rasakan dengan terang benderang berita-berita yang menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat, berita yang mengadu domba antar sesama anak bangsa, dan berita yang memecah belah persatuan yang sudah terjalin. Hoax dapat diartikan sebagai sesuatu yang palsu, atau sebuah usaha untuk mengelabui atau menipu orang lain untuk mempercayai berita yang disampaikan. Dilihat dari sejarahnya, maka kata hoax berasal dari seorang filsuf Inggris, Robert Nares. Hoax berasal dari kata Hocus yang bermakna menipu. Hocus sendiri sebenarnya merupakan sebuah mantra sulap yang merupakan kependekan dari " Hpcus Pocus ". Penggunaan istilah hoax menjadi sangat populer ketika sebuah film yang berjudul " The Hoax " tayang pada sekitar tahun 2006. Film tersebut diangkat dari sebuah buku yang dikarang oleh Cliffor DIrving, dan sama persis judul buku dan judul filmnya. Dalam film tersebut banyak sekali perubahan-perubahan yang terjadi dalamnya sehingga sangat tidak mirip sekali dengan isi bukunya tersebut. Karena kepopulerannya itulah, maka banyak yang menggunakan istilah ini untuk merujuk sebuah kebohongan. Sebuah hoax tidak hanya menghancurkan orang atau pihak yang difitnah, namun juga dapat menghancurkan sebuah generasi atau sebuah bangsa akibat informasi yang tidak akurat atau salah.