Pendidikan merupakan suatu proses kegiatan yang amat banyak berpengaruh terhadap perilaku seseorang atau pun masyarakat. Pendidikan juga merupakan suatu model rekayasa sosial yang paling efektif untuk mempersiapkan suatu bentuk "masyarakat masa depan". Masyarakat Islam yang juga sebagai suatu sistem, banyak bergantung pada konsep dan penyelenggaraan pendidikannya. Oleh karena itu, para ahli terdorong untuk menjadikan pendidikan sebagai obyek bahasan untuk melihat berbagai kecenderungan dan keadaan tertentu suatu masyarakat. Dapat dikatakan bahwa, penyusunan konsep pendidikan yang benar akan menjadi sebuah kontribusi yang besar bagi persiapan tatanan kehidupan masyarakat Islam yang baru. Hal ini tentu saja disadari oleh umat Islam sepenuhnya, walau pun konsep pendidikan Islam yang menjanjikan tersebut sulit didapat di lapangan dan juga melalui proses yang tidak mudah. Permasalahan tersebut dapat dipecahkan melalui pendekatan filosofis seperti ontologis, epistimologis dan aksiologis. Namun, bahasan tulisan ini dikhususkan pada landasan aksiologisnya. Dengan demikian, penulis akan mencoba mengkaji secara general aksiologis pendidikan Islam serta membahas tentang pengertian aksiologis, pengertian pendidikan Islam serta manfaat atau nilai-nilai yang didapat melalui pendidikan Islam. B. Pembahasan 1. Pengertian a. Aksiologi Kata axiology dalam kamus berarti the study of value in general ( in aesthetic, economics, etc., as well as ethics) 1 yang berarti ilmu yang mempelajari nilai-nilai umum ( termasuk keindahan, ekonomi, dan lain-lain, sama hal nya dengan moral/ etika). Sedangkan Jujun dalam Muzayyin menyatakan bahwa axiology merupakan teori tentang nilai, manfaat atau fungsi sesuatu yang diketahui tersebut dalam hubungannya dengan keseluruhan apa yang telah diketahui tersebut. 2 b. Pendidikan dan Pendidikan Islam Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan untuk melakukan perubahan menjadi yang lebih baik. Sedangkan Islam adalah ajaran yang sarat akan nilai-nilai kebaikan yang dibutuhkan untuk menjalani hidup.