Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
6 pages
1 file
Segolongan ulama mengatakan bahwa kaya yang sabar dan bersyukur adalah lebih utama. Mereka beralasan karena kekayaan adalah kekuatan, sedangkan fakir adalah ketidakmampuan dan tentu saja kekuatan lebih utama dari pada ketidakmampuan. Lagi pula orang kaya mempunyai kesempatan dan ruang yang lebih banyak dari pada orang fakir, dalam memperbanyak amal ibadah kepada Allah. Dengan harta yang dimiliki, orang kaya mampu memberikan manfaat yang luas kepada orang lain. Sementara itu, orang fakir seakan tidak mampu berbuat lebih, kecuali hanya dengan ketaqwaan dan kesabarannya.
Secara harfiah, fakir biasanya diartikan sebagai orang yang berhajat, butuh atau orang miskin. Di dalam Gerbang Akhlak Tasawuf Dr. Ja'far, Ma (2016:68) Istlah fakir berasal dari bahasa arab, Faqura, Yafquru, faqran yang artinya miskin. Sedangkan dalam pandangan sufi fakir (Muhamad Yunus:321) adalah tidak meminta lebih dari apa yang telah ada pada diri kita.
Artikel ini mengkaji tentang Kefakiran (al-faqr) dan Sabar (al-shabr). Dimana tujuan mengkaji kajian ini adalah agar kita mengetahui tentang defenisi dan tujuan dari Kefakiran (al-faqr) dan Sabar (al-shabr) dalam mempelajari ilmu tasawuf. Dimana kita ketahui bahwa fakir dan sabar merupakan tingkatan atau maqam yang harus dijalani seorang salik setelah tobat, warak, dan zuhud. Kajian penulisan resume ini menggunakan kajian deskriptif analitis.
Artikel ini mengkaji tentang Kefakiran dan Sabar. Tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui Pengertian Kefakiran dan Pengertian Sabar. Kajian ini menggunakan deskriptif analistik. Judul buku yang dikaji adalah Gerbang Tasawuf karya Dr. Ja'far, MA. Dengan mempelajari tasawuf seseorang dapat mengetahui tentang cara-cara melakukan pembersihan diri serta mengamalkannya secara benar. Tinjauan analitis terhadap tasawuf menunjukkan bahwa para sufi dengan berbagai aliran yang dianutnya memiliki suatu konsepsi tentang jalan (thariqat) menuju Allah. Jalan ini dimulai dengan latihan-latihan rohani (riyadah), lalu secara bertahap menempuh berbagai fase yang dikenal dengan al-maqamat (tingkatan) dan al-ahwal (keadaan hati).
Disusun Oleh: NAMA : LAILATUL HUSNA NIM : 0705163021 SEM/JUR : II/ FISIKA-1 Dosen Pembimbing: Dr. Ja'far M.A FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN 2017 BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Seorang salik yang ingin berada dekat dengan Allah Swt harus menempuh perjalanan yang panjang dengan melakukan berbagai macam amal saleh, baik yang bersifat lahir maupun batin. Perjalanan tersebut dilakukan melalui tahap-tahap yang disebut maqamat.
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah Swt, yang telah memberikan kita nikmat Iman dan Islam, dengan nikmat-Nya tersebut kita masih bisa beraktivitas sebagaimana biasanya.
belajar tajwid agar kita lancar membaca qur'an
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Khofifah F. Nondang Pakpahan, 2021