Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
PEMBAHARUAN SEKOLAH
Kepemimpinan adalah terjemahan dari bahasa Inggris leadership yang berasal dari kata leader yang berarti pemimpin.
Kepemimpinan merupakan seuatu proses mempengaruhi bawahan terkait dengan kegiatan-kegiatan yang telah ditentukan, direncanakan, dan diorganisasikan agar tercapai pada tujuan yang ditentukan. Hal ini sesuai dengan pengertian kepeimpinan yang dikemukakan oleh stogdill (1974) yang dikutip oleh Drs.Daryanto, bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan suatu kelompok yang diorganisasi menuju kepada penentuan/pencapaian tujuan. Kepemimpinan juga merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam sebuah organisasi. Sering sekali baik-buruknya sebuah organisasi sebagian besar tergantung pada faktor kepemimpinan. Maka sebab itu, segala organisasi pasti membutuhkan yang namanya pemimpin untuk mempimpin organisasi tersebut agar tercapai tujuan yang telah ditentukan. Termasuk dalam hal ini adalah organisasi lembaga pendidikan, yang mana pemimpinnya biasa disebut dengan kepala sekolah.
Tujuan dari penalitian ini yaitu untuk mengetahui peran serta tugas seorang pemimpin di SDN 1 Teros dan memahami karakteristik yang harus ada pada seorang pemimpin. Pendekatan yang di gunakan yaitu kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Sumber data dalam penelitian ini di peroleh dari kepala sekolah, sumber buku, jurnal relevan yang telah ada sebelumnya. Teknik pengumpulan data didapatkan dengan cara wawancara dan observasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis model interaktif yang dikembangkan oleh Miles, Hubermen dan Saldana dengan tiga teknik yaitu: reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekolah yang efektif berasal dari pemimpin yang mengetahui peran dan pemimpin yang memiliki keterampilan serta memahami akan tugas yang harus dilaksanaknya. Seorang pemimpin harus memiliki pemahaman-pemahaman yang kuat tentang dasar-dasar kepemimpinan untuk menjadi pemimpin baik. Seorang pemimpin tentunya harus dapat menjadi pemimpin berbagai bidang, terutama di bidang-bidang kecil seperti keluarga, pemimpin diskusi, dan bidang yang lebih besar seperti pemimpin organisasi, pemimpin agama, kepala negara dan sebagainya. Dalam perannya seseorang pemimpin sangat membantu di dalam terciptanya suatu kondisi yang baik, pemimpin juga dapat membantu kelompok dalam menetapkan prosedur kerja. Kata kunci : Peran; Kepemimpinan; Sekolah Efektif ABSTRAK The purpose of this research is to find out the role and duties of a leader in the Education unit and understand the characteristics that must be present in a leader. The approach used is qualitative with the type of case study research. The data sources in this study were obtained from school principals, book sources, relevant journals that had existed before. Data collection techniques are obtained by means of interviews and observations. The data analysis technique in this study uses interactive model analysis developed by Miles, Hubermen and Saldana with three techniques, namely: data reduction, data display and conclusion drawing. The results showed that effective schooling comes from leaders who know the role and leaders who have skills and understand the tasks that must be carried out. A leader must have a strong understanding of the basics of leadership to be a good leader. A leader must certainly be able to become a leader of various fields, especially in small areas such as family, discussion leaders, and larger fields such as organizational leaders, religious leaders, heads of state and so on. In their role, a leader is very helpful in creating a good condition, the leader can also help the group in establishing work procedures.
Davina Marsha Nabilah, 2023
Artikel ini membahas peran kepemimpinan dalam meningkatkan manajemen pembelajaran di pesantren. Menggunakan pendekatan kualitatif dan deskriptif dan tinjauan literatur pustaka. Kepemimpinan yang efektif memainkan peran penting dalam mengarahkan dan memotivasi staf pengajar serta siswa dalam konteks pendidikan pesantren. Dalam tulisan ini, kami mengeksplorasi berbagai aspek kepemimpinan yang dapat meningkatkan manajemen pembelajaran di pesantren, termasuk pengembangan visi pendidikan, pengawasan staf pengajar, dan penciptaan lingkungan belajar yang kondusif. Penekanan diberikan pada bagaimana pemimpin pesantren dapat menjadi agen perubahan positif dalam mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik. Artikel ini memberikan wawasan penting bagi pengelola pesantren, pendidik, dan peneliti yang tertarik untuk meningkatkan mutu pendidikan di lingkungan pesantren. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa peran kepemimpinan dalam suatu pondok pesantren sangat penting. Pemimpin juga memiliki cara tersendiri dalam meningkatkan manajemen pembelajaran di pondok pesantren.
ii iii iv v ABSTRAKSI Abdul Azis, NIM. 103018227348, KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH. Skripsi. Jurusan Kependidikan Islam. Program Studi Manajemen. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta 2011.
oleh Daulat Siregar, NIM. 8106111069, Mahasiswa S3-Program Pasca Sarjana Manajemen Pendidikan, UNIMED. Pendahuluan Pendidikan adalah usaha sadar mengembangkan potensi individu dalam masyarakat agar individu mampu menjalankan perannya dalam kehidupan.
Nely Mardiah , 2023
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau membebaskan pemimpin melalui pengikut mereka dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan memegang peranan terhadap arah, tujuan, serta tingkat keberhasilan meraih tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan merupakan salah satu bentuk organisasi yang dimana tingkat keberhasilannya sangat ditentukan oleh faktor manajemen dan kepemimpinan. Kenyataan ini menunjukan betapa besar peran kepemimpinan dalam pendidikan. Karena itu, perbaikan sistem manajemen dan kepemimpinan dalam pendidikan mutlak diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk membahas terkait Konsep dasar Kepemimpinan dalam organisasi pendidikan yang meliputi pengertian, hakikat, tujuan, fungsi, unsur dan peran serta proses kepemimpinan. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif-deskriptif yang menggunakan analisis teori dan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini adalah Tujuan dari kepemimpinan hendaklah sejalan dengan tujuan dari organisasi yang dipimpinnya, sebagai seorang pemimpin tentunya mampu untuk membimbing, mengarahkan bawahannya untuk mencapai tujuan yang diharapkan, oleh karena itu tujuan kepemimpinan adalah sebagai pemegang kendali dalam sebuah organisasi. Beberapa fungsi yang harus diperankan oleh seorang pemimpin yang tidak hanya berfungsi sebagai perancang kriteria kinerja bawahan, tetapi juga berfungsi sebagai: penentu arah, wakil dan juru bicara organisasi, komunikator, mediator, dan integrator.
Menurut kodrat serta irodatnya bahwa manusia dilahirkan untuk menjadi pemimpin. Sejak Adam diciptakan sebagai manusia pertama dan diturunkan ke Bumi, Ia ditugasi sebagai Khalifah fil ardhi. Sebagaimana termaktub dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat 30 yang berbunyi : “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat”; “Sesungguhnya Aku akan mengangkat Adam menjadi Khalifah di muka Bumi”. Dari uraian tersebut jelaslah bahwa manusia telah dikaruniai sifat dan sekaligus tugas sebagai seorang pemimpin. Pada masa sekarang ini setiap individu sadar akan pentingnya ilmu sebagai petunjuk/alat/panduan untuk memimpin umat manusia yang semakin besar jumlahnya serta komplek persoalannya. Atas dasar kesadaran itulah dan relevan dengan upaya proses pembelajaran yang mewajibkan kepada setiap umat manusia untuk mencari ilmu. Dengan demikian upaya tersebut tidak lepas dengan pendidikan, dan tujuan pendidikan tidak akan tercapai secara optimal tanpa adanya manajemen atau pengelolaan pendidikan yang baik, yang selanjutnya dalam kegiatan manajemen pendidikan diperlukan adanya pemimpin yang memiliki kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin. Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, sebab perencanaan ini merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Perencanaan diperlukan dalam setiap jenis kegiatan baik itu kegiatan organisasi, perusahaan maupun kegiatan dimasyarakat, dan perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi manajemen, karena fungsi-fungsi tersebut hanya dapat melaksanakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dalam perencanaan Banyak bentuk organisasi di masyarakat, misalnya negara, partai politik, perkumpulan masyarakat, bahkan bentuk organisasi yang paling kecil yaitu keluarga dan lain sebagainya. Kata organisasi mempunyai dua pengertian umum, yaitu sebagai suatu lembaga atau fungsional, seperti perguruan tinggi, rumah sakit, perwakilan pemerintah, perwakilan dagang, perkumpulan olah raga dan lain sebagainya, lainnya sebagai proses pengorganisasian pengalokasian dan penugasan para anggotanya untuk mencapai tujuan yangefektif.
This study was conducted to develop a model of principal's instructional leadership and teaching competency. Research respondents were 481 teachers from 55 secondary day schools in Terengganu. The modified Principal Instructional Management Rating Skill (PIMRS) and Malaysian Teacher Standard (SGM) were applied as research instruments. Data were analyzed using structural equation modeling (SEM) by AMOS 18. The study successfully developed a relationship model between instructional leadership and teaching competency (χ2=12.495, χ2/df =1.562, p = 0.130, Bootstrap = 0.164). The findings also show construct of define school goals (0.81), curriculum and instructional management (0.92) and promote teaching and learning climate (0.92) are significant dimensions in instructional leadership. The findings also show construct of interaction with pupils (0.88), teaching strategy (0.89) and class control (0.88) are significant dimensions in teaching competency. Furthermore, the result also found that instructional leadership was a significant predictor of teaching competency (CR=7.635,0.349, p = 0.00).
Jurnal Integrasi Manajemen Pendidikan (Jimpe), 2022
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan Kinerja Guru. Penelitian menggunakan metode peneletian kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dari bahan-bahan tertulis yang berupa dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di SDN 12 Palu yaitu peran kepala sekolah sebagai educator (pendidik), sebagai manajer, sebagai administrator, sebagai supervisor, sebagai pemimpin, sebagai innovator dan sebagai motivator. Upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di SDN 12 Palu yaitu dengan cara (a) Memotivasi guru, (b) Meningkatkan disiplin guru, (c) menciptaan suasana kerja yang kondusif, (d) Meningkatkan kompetensi guru, dan (e) meningkatkan kompetensi akademik. Faktor pendukung dan Penghambat kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru yaitu: (a) Faktor pendukung; Kepala sekolah yang memahami perannya, Sarana dan prasarana yang memadai, Guru SDN 12 Palu memiliki integritas dan profesionalisme dalam proses pembelajaran, dan adanya kerjasama yang harmonis. (b) Faktor penghambat; kurangnya waktu yang tersedia dan adanya hal-hal yang bertabrakan dengan tugas seorang guru. Implikasi dari penelitian ini adalah peran kepala sekolah sangat penting dalam peningkatan kinerja guru dan terdapat beberapa peran kepala sekolah, sehingga berdasarkan penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pihak sekolah untuk lebih meningkatkan kinerja guru agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah. peran kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru dapat dijadikan sebagai sumber teori atau referensi dalam meningkatkan kinerja guru.
Peran pemimpin pendidikan dan kepemimpinan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap mutu pendidikan. Pemimpin pendidikan, baik itu kepala sekolah, rektor, atau administrator pendidikan lainnya, bertanggung jawab untuk menciptakan
Pengembangan diri dan orang lain Menunjukkan praktik pengembangan diri berdasarkan kesadaran dan kemauan pribadi.
Kepemimpinan sangat bervariasi sebanyak orang yang mencoba mendefinisikan konsep kepemimpinan, definisi kepemimpinan secaraluas meliputi prosesmempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi kelompok dan budayanya serta mempengaruhi interpretasi mengenai peristiwa-peristiwa para pengikutnya, pengorganisasian dan aktifitas-aktifitas untuk mencapai sasaran. Menurut Suharsimi Arikunto kepemimpinan adalah usaha yang dilakukan untuk mempengaruhi anggoa kelompok agar mereka dengan sukarela menyumbangkan kemampuannya secara maksimal demi pencapaian tujuan kelompok yang telah ditetapkan. Dalam kontek implemenatatif menurut Paul Harsey dan Ken Blanchard menyebutkan pengertian lain dari para ahli lainnya mengenai kepemimpinan antara lain: a. Menurut George R. Tery kepemimpinan addah aktifitas mempengaruhi orang-orang untuk berusaha mencapai tujuan kelompok secarasukarela. b. RobertTannen Baun, Irving R. li?'eschlerdan fred Mescarik mendefinisikan kepemimpinan sebagaipengaruh antar pribadi yangdilakukan dalam suatusituasidan diarahkan melalui proseskominikasi pada pencapaian tujuan atau tujuan-tujuan tertentu. c. Harold Konntz dan Cyril O'Donnel mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah upaya mempengaruhi orangorang untuk ikut dalam pencapaian tujuan bersarna. Dalam kenyataannya, apapun bentuk suatu organisasi pasti memerlukan seorang dengan atau tanpa dibantu oranglain untuk menduduki posisi pimpinan/pemimpin.
Andi Herlina, 2020
Apabila kita berpikir tentang pemimpin yang heroik seperti Napoleon, Washington, Lincoln, Churcill, Ir. Soekarno, Pangeran Diponegoro, Jenderal Soedirman, dan sebagainya kita harus mengakui bahwa sifat-sifat seperti itu melekat pada diri mereka dan telah mereka manfaatkan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan. Lembaga pendidikan yang baik dipimpin oleh pemimpin yang baik, walaupun tidak semua pemimpin yang baik mampu menjadikan lembaga pendidikan menjadi baik. Bagi lembaga pendidikan Islam yang menghadapi persoalan berat dan misi yang sangat mulia (pendidikan dan dakwah), perlu dipimpin oleh pemimpin yang memiliki kekuatan luar biasa. Konsep dasar seorang pemimpin perlu diatur sedemikian mungkin agar dalam kepemimpinannya dapat terarah sesuai dengan apa yang ia rencanakan.
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kedisplinan kerja guru. Data dalam penelitian ini bukan data real, melainkan hanya data simulasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana pada software SPSS versi 16.0. Adapun hasil dari penelitian ini yaitu terdapat pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kedisplinan kerja guru. Kata kunci:kepemimpinan kepala sekolah, kedisplinan kerja guru.
Hampir seluruh penelitian kepemimpinan dapat dikelompokkan ke dalam empat macam pendekatan, yaitu: 1) pendekatan pengaruh kewibawaan (power influence approach); 2) pendekatan sifat (trait approach); 3) pendekatan perilaku (behavior approach); dan 4) pendekatan situasional (situational approach) Gary Yukl 4 juga menyebutkan hal yang sama dimana kebanyakan teori kepemimpinan yang dikembangkan pada setengah abad terakhir lebih menekankan pada karakteristik pemimpin yang lebih terfokus pada ciri, perilaku dan kekuasaan kepemimpinan, dengan menggolongkan teori dan penelitian empiris tentang studi kepemimpinan kepada 5 (lima) pendekatan, yaitu: 1) pendekatan ciri (the trait approach); 2) pendekatan prilaku (the behavior approach); 3) pendekatan kekuasaan-pengaruh (the power-influence approach); 4) pendekatan situasional (the situational approach); dan 5) pendekatan terpadu (the integrative approach)
This research focused on (1) an overview of leadership style of the principal, (2) the performance of teachers, (3) the principal's efforts, and (4) Barriers in improving the performance of SDN teachers 06 Emang Bemban. This study aimed to get an overview of the style of leadership, the performance of teachers, the efforts, and the barriers of principal in improving the performance of teachers. This research is a descriptive qualitative approach. The subjects of the study: The principal and 5 teachers. The technique used in this study is a survey using interviews, observation and documentation as a means of collecting primary data. The results showed that the principal dominan apply transformational style, this style is able to improve the performance of teachers, the efforts made by the principal in improving teacher performance with the coordination, gave a direction and guidance in the development of his duties. While barrier faced, is the lack of school facilities and infrastructure of the school.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.