Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
669 pages
1 file
Kata kerja operasional untuk menentukan indikator pencapaian kompetensi
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Biaya Strategis Disusun oleh:
Mulai dari terapan visual-audio, telekomunikasi hingga sistem pengaturan otomatis ikal tertutup klasik umum mengunakan blok elektronika ini. Kalangan yang telah menetapkan diri (commited) untuk terjun dalam disiplin elektroteknik dapat dikata wajib menguasai konsep blok penguat operasi. Bagi yang telah lama bergelut dalam bidang ini, konsep blok penguat operasi terasa sederhana saja, namun bagi pemula sering kebingungan, bahkan dari mana memulainya. Melalui tulisan ini penulis mencoba membantu para pemula yang akan mulai mempelajari konsep penguat operasi. Dengan pertimbangan bahwa bidang perancangan sistem pengaturan otomatis ikal tertutup yang cukup banyak tantangannya, titik berat karya kecil pengisi waktu luang ini ditempatkan pada bidang tersebut. Penulis sengaja menggunakan gaya bahasa yang ringan-santai tidak terlalu baku agar pembaca tidak lekas bosan mengikuti tuangan pemikiran yang dipaparkan. Gambar-gambar blok rangkaian penulis sertakan sebanyak mungkin untuk mempermudah pemahaman, namun dengan sangat menyesal persamaan-persamaan matematis ternyata jauh lebih banyak dan hampir tidak mungkin dikurangi lagi. Betul juga pernyataan bahwa matematika adalah bahasanya orang teknik. Tulisan ini hanya untuk membuka cakrawala penguasaan dan bersifat dangkal. Pembaca tidak cukup hanya mengandalkan pengetahuan dari tulisan ini, namun masih harus melanjutkan belajar dari karya tulis-karya tulis lain yang lebih berbobot. Well, tidak juga jera, mari kita teruskan. SIMBOL DAN RANGKAIAN EKIVALEN Bentuk dasar penguat operasi adalah suatu blok dengan dua masukan, satu keluaran dan dicatu secara simetris, seperti diperlihatkan gambar 1. Penyajian diagram skema pada umumnya tidak memperlihatkan koneksi pencatuan, terutama bila menggunakan tipe standar. Catu daya diberikan lewat jalur VCC dan VEE, catu positif melalui VCC dan catu negatif melalui VEE. Adanya catu simetris ini memungkinkan tegangan keluaran Vout berayun positif maupun negatif terhadap jalur ground (netral, nol volt). Pencatuan asimetris masih dimungkinkan dengan konsekuensi timbulnya beberapa keterbatasan. Tegangan keluaran bersifat kebalikan dari tegangan masukan inverting (membalik). Bila tegangan masukan inverting positif, tegangan keluaran akan cenderung negatif, begitu pula sebaliknya. Masukan noninverting (tak membalik) berlawanan sifat dari masukan inverting. Polaritas tegangan keluaran cenderung mengikuti polaritas masukan ini. Dari dua kenyataan ini timbul pertanyaan, bagaimana bila tegangan kedua masukan sama. Untuk menjawab pertanyan tersebut kita perlu mengintip rangkaian ekivalen (persamaan), yang diperlihatkan gambar 2. Berdasarkan gambar 2, kita dapat menjawab bahwa bila tegangan kedua masukan sama, potensial keluaran konstan, berapapun nilainya dalam kisaran antara VEE dan VCC. RAGAM KERJA DASAR Terdapat dua ragam kerja dasar bila kita melibatkan suatu penguat operasi yaitu ragam kerja saturasi dan ragam kerja linier.
Karyawan adalah manusia yang mempunyai sifat kemanusiaan, perasaan dan kebutuhan yang beraneka ragam. Kebutuhan ini bersifat fisik maupun non fisik yang harus dipenuhi agar dapat hidup secara layak dan manusiawi. Hal ini menyebabkan timbulnya suatu pendekatan yang berdasarkan pada kesejahteraan karyawan dalam manajemen personalia. Karyawan harus mendapatkan perlakuan sedemikian rupa sehingga kerjasama antara pimpinan dan karyawan sebagai bawahan dapat terjalin dengan baik. Bila hubungan terjalin baik maka mudah untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditentukan. Untuk menjalin kerjasama yang baik antara pimpinan dan karyawan, antara kedua pihak harus saling mengerti tentang kepentingan masing-masing dalam perusahaan. Untuk itu diperlukan komunikasi yang baik antara pimpinan dan karyawan mengingat peranan komunikasi sangat besar untuk keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah digariskan. Sebagai manusia, karyawan juga mempunyai tujuan sehingga diperlukan suatu integrasi antara tujuan perusahaan dengan tujuan karyawan. Untuk mengusahakan integrasi antara tujuan perusahaan dan tujuan karyawan, perlu diketahui apa yang menjadi kebutuhan masing-masing pihak. Kebutuhan karyawan diusahakan dapat terpenuhi melalui pekerjaannya. Apabila seorang karyawan sudah terpenuhi segala kebutuhannya maka dia akan mencapai kepuasan kerja dan memiliki komitmen terhadap perusahaan. Tingginya komitmen karyawan dapat mempengaruhi usaha suatu perusahaan secara positif. Adanya komitmen akan membuat karyawan mendukung semua kegiatan perusahaan secara aktif, ini berarti karyawan akan bekerja lebih produktif. Penelitian menyatakan bahwa kepuasan kerja dan komitmen organisasional cenderung mempengaruhi satu sama lain. Karyawan yang relatif puas dengan pekerjaannya akan lebih berkomitmen pada organisasi dan karyawan yang berkomitmen terhadap organisasi lebih mungkin mendapat kepuasan yang lebih besar (Mathis dan Jackson, 2001: 100). Komitmen karyawan ini diperlukan oleh perusahaan dan merupakan faktor penting bagi perusahaan dalam rangka mempertahankan kinerja perusahaan. Apalagi dalam era persaingan bisnis yang makin ketat di sektor telekomunikasi dan teknologi informasi seperti dewasa ini.
1. Menertibkan pelaksanaan inventarisasi barang milik IPB sesuai dengan peraturan yang berlaku. 2. Mewujudkan kesamaan presepsi dan langkah dalam pengelolaan barang dengan sistem pengadministrasian yang terpusat. 3. Kesempurnaan pengurusan dan pengawasan terhadap keuangan IPB 4. Tercapainya pengawasan yang efektip terhadap kekayaan barang milik IPB DESKRIPSI Inventarisasi adalah bagian dari kegiatan penatausahaan barang dalam sistem manajemen pengelolaan barang di lingkungan IPB. Kegiatan inventarisasi meliputi pencatatan, pembukuan, opname pisik dan pelaporan yang wajib dilakukan dalam rangka terib administrasi dalam mengelola barang, sekaligus memberikan pelayanan berupa data dan informasi secara benar, cepat, tepat dan akurat serta dapat dipertanggungjawaban yang dapat digunakan sebagai bahan informasi dalam perencanaan dan penganggaran, informasi sebagai bahan untuk pengadaan,sebagai petunjuk dalam rangka pemeliharaan, perawatan dan sebagai bahan informasi mengenai kondisi barang. ISTILAH 1. Pengelola Barang/PB adalah pejabat yang berwenang dan bertanggungjawab menetapkan kebijakan dan pedoman dalam pengelolaan barang/Rektor. 2. Kuasa Pengelola Barang/KPB adalah pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab melakukan pengelolaaan barang berdasarkan kebijakan dan pedoman yang telah ditetapkan oleh Pengelola Barang/Wakil Rektor Bidang Administrasi. 3. Pengguna Barang/PgB adalah pejabat yang berwenang dan bertanggungjawab terhadap penggunaan Barang/Direktur Fasilitas dan Properti. 4. Kuasa Pengguna Barang/KPgB adalah : Kepala satuan kerja di lingkungan IPB atau pejabat
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.