Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
13 pages
1 file
: Mengetahui prinsip dasar uji kualitatif protein Mengetahui perbedaan prinsip dari masing-masing metode A. Pre-lab 1. Bagaimana prinsip analisis protein dengan metode ninhidrin?
I KETUT SUKARMA, 2023
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Randangan melalui penerapan model discovery learning pada materi sintesis protein. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas XII IPA 1 SMA Negeri I Randangan yang berjumlah 26 siswa. Sumber data dalam penelitian ini adalah informan dan dokumen. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif. Dari hasil penelitian yang dilaksanakan diperoleh hasil yaitu terjadi peningkatan hasil belajar yang ditandai dengan meningkatnya hasil belajar siswa pada materi sintesis protein di kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Randangan dari pratindakan ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II Kata kunci: penerapan model discovery learning, peningkatan hasil belajar,sintesis protein
PROTEIN DAN LEMAK
Food is a very important ingredient to sustain human life because the human body needs energy to sustain life daily activities. Nutrients that need to be in food are carbohydrates, proteins, minerals, fats and other components such as vitamins and enzymes. The purpose of this research is to determine protein content in foodstuffs by the biuret method. In this study, the biuret test method was used. The biuret test is done by smoothing all the ingredients and given a little water until smooth. Then enter enough samples into a test tube, drip with a biuret as much as 20 drops, shake the test tube containing the sample and biuret. A color change was observed. The results of the observations of the five samples were sample avocado, yellow sweet potato, super porridge, oat meal and broccoli. Based on the results and discussion, it can be concluded that the samples containing protein were super porridge and oat meal, characterized by a change in color to light purple after adding biuret. Samples that do not contain protein are avocado, yellow sweet potato and broccoli because it does not show a change in color after the addition of biuret.
Denaturasi protein adalah hilangnya sifat-sifat struktur lebih tinggi oleh terkacaunya ikatan hidrogen dan gaya-gaya sekunder lain yang memutuskan molekul protein. Akibat dari suatu denaturasi adalah hilangnya banyak sifat-sifat biologis suatu protein. Salah satu penyebab denaturasi protein adalah perubahan temperatur perubahan pH, penambahan asam/basa. Sampel berupa putih telur,dan ikan (daging, tulang, kulit) akan mengalami denaturasi protein yang disebabkan oleh pemanasan dan penambahan asam / basa. Protein adalah polimer dari asam amino yang dihubungkan dengan ikatan peptida. Denaturasi protein adalah hilangnya sifat-sifat struktur lebih tinggi oleh terkacaunya ikatan hidrogen dan gaya-gaya sekunder lain yang memutuskan molekul protein. Praktikum Sifat Fisik Kimiawi Protein ini bertujuan untuk memahami perubahan sifat-sifat protein karena berbagai perlakuan dengan penambahan asam, basa, dan pemanasan. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, dapat disimpulkan bahwa protein dapat terputus ikatan peptidanya karena penambahan asam dan basa, dan dapat terjadi denaturasi dan koagulasi karena suhu pemanasan yang tinggi.
Sebagai salah satu makromolekul penting selain karbohidrat dan lemak, protein tentu sangat dibutuhkan bagi seluruh makhluk hidup. Sumber protein dapat diperoleh dari dari makanan seperti telur, ikan, tempe, dan sebagainya. Protein tidak akan terasa manfaatnya apabila dalam proses pengolahannya tidak tepat atau terjadi kesalahan. Denaturasi protein adalah hilangnya sifat-sifat struktur lebih tinggi oleh kacaunya ikatan hidrogen dan gaya-gaya sekunder lain yang memutuskan molekul protein. Akibat dari suatu denaturasi adalah hilangnya banyak sifat-sifat biologis suatu protein. Oleh karena itu kita perlu mengetahui sifat fisik dan kimiawi dari protein agar tidak melakukan kesalahan dalam pengolahan yang mengakibatkan kandungan protein dalam makanan hilang. Salah satu penyebab denaturasi protein adalah perubahan temperatur, perubahan pH, dan penambahan asam atau basa. Pada praktikum ini, digunakan beeberapa sampel diantaranya telur, kulit ikan, daging ikan, dan tulang ikan. Sampel-sampel tersebut diberi beberapa perlakuan guna mengetahui dan memahami perubahan yang terjadi pada protein. Perlakuan yang diberikan antara lain dengan penambahan aquades, asam kuat, asam lemah, basa kuat, basa lemah, proses pemanasan dan uji ninhidrin.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.