Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
12 pages
1 file
I.
Pendahuluan LGBT, akronim dari lesbian, gay, biseksual, dan transeksual, merupakan sebutan bagi kelompok orang yang memiliki perbedaan orientasi dan identitas seksual yang berbeda seperti manusia lain kebanyakan. Carrol (2005) mengatakan bahwa orientasi seksual merupakan ketertarikan seseorang pada jenis kelamin tertentu secara emosional, fisik, seksual, dan cinta (landasanteori.com). Lesbian adalah wanita yang mencintai atau merasakan rangsangan seksual sesama jenisnya; wanita homoseks (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Gay adalah istilah yang digunakan secara umum untuk menggambarkan seorang pria yang tertarik secara seksual dengan pria lain dan menunjukan komunitas yang berkembang di antara orang-orang yang memiliki orientasi seksual yang sama. Biseksual dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah 1. Mempunyai sifat kedua jenis kelamin (laki-laki dan perempuan); 2. Tertarik kepada kedua jenis kelamin (baik kepada laki-laki maupun perempuan). Transeksual dalam kamuskesehatan.com adalah seseorang yang percaya bahwa dia secara psikologis mirip dengan lawan jenis dan merasa terjebak dalam jenis kelamin biologisnya. Transeksual mungkin mencari bantuan medis untuk operasi mengubah alat kelamin dan aspek lain dari penampilannya agar sesuai dengan identitas gender yang lebih dirasakan tepat olehnya. Penilaian psikologis untuk mendapatkan identitas gender ini biasanya intens dan lama, selama bertahun-tahun.
Gereja masa kini sedang di bawa oleh arus dosa yang sangat merosakkan dan mengelirukan jemaah. Penulis memilih isu Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) sebagai isu kontemporer yang sangat menular dalam kalangan generasi masa kini baik di dalam dan luar gereja. Isu ini dapat dilihat secara nyata di negara-negara Barat, demikian juga sedang menular di negara Asia sendiri khususnya di Manila, Filipina. Penulis ada melihat satu realiti yang tidak dapat disangkal di mana wujudnya LGBT Christian Church di Filipina. Paparan video dan gambar yang dimuat pada laman facebook
limpahan karunia nikmatNya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai permasalahan sosial tentang " LGBT", penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata pelajaran Sosiologi Politik.
LINTAS RUANG: Jurnal Pengetahuan dan Perancangan Desain Interior, 2017
A. Pendahuluan Bangsa Indonesia saat ini sedang mengalami fase-fase krisis nilai dan moraliti di tengah maraknya aktiviti pembangunan nasional. Nilai, moraliti dan pembangunan telah jamak difahami secara terpisah dan malahan dipertentangkan antara satu dengan lainnya. Sekumpulan LSM (NGO) feminis yang menamakan dirinya aktivis wanita dengan terbuka memasarkan ideologinya ke tengah-tengah masyarakat. Kritik terhadap apa yang mereka namakan sebagai "kawalan tubuh wanita" baik di area domestik mahupun publik semakin keras disuarakan. Mereka berpendapat, kebebasan mentadbir tubuh adalah hak pemilik tubuh yang tidak boleh diintervensi agama dan negara. Termasuk hak untuk memutuskan waktu dan jumlah kehamilan, hak berhubungan seksual (sama ada dalam menentukan siapa partnernya mahupun waktunya), hak aborsi, model pakaian, dan lain-lain secara mutlak harus dikembalikan kepada wanita. Dalam konteks bernegara yang majoriti berpenduduk Muslim, Islam telah mengatur norma-norma kehidupan baik publik mahupun domestik, termasuk yang berhubungan dengan masalah seksualiti. Sayangnya, aturan-aturan itu oleh sebahagian feminis didakwa telah mengintervensi independensi wanita dalam mentadbir tubuhnya. Sebahagian lainnya malah menuduh Islam melegalkan jenayah seksual kerana mengutuk isteri yang menolak ajakan suami berhubungan seksual. Setiap hubungan badan yang tidak diasaskan kepada kemahuan isteri oleh feminis dianggap sebagai perogolan dalam perkahwinan (marital rape). Sebaliknya, jika perbuatan itu dilakukan atas dasar keredaannya, maka tidak dianggap sebagai jenayah, meskipun di luar ikatan perkahwinan.
Salah satu potensi terbesar yang diberikan Allah swt kepada manusia adalah seks. Potensi tersebut menjadikan manusia dapat berkembang biak melahirkan keturunan sehingga kelestarian hidup manusia dapat terjaga.
Tanggapan masyarakat terhadap LGBT sangat beragam dan sering kali mencerminkan nilainilai budaya, agama, dan pemahaman tentang seksualitas dan identitas gender. Namun, penting untuk diingat bahwa opini terhadap LGBT akan terus berkembang di Indonesia. Sebagian orang mungkin akan mempertahankan sikap tradisional mereka terhadap LGBT, namun sebagian lainnya mungkin akan menjadi lebih terbuka atau bahkan lebih mendukung hak-hak LGBT dari waktu ke waktu. Artikel ini bertujuan untuk melihat konsep diri LGBT di Indonesia, dengan menggunakan metode kualitatif tinjauan literatur untuk mendapatkan hasil. Dari artikel ini, hasil menunjukkan bahwa sebagian besar LGBT memiliki konsep diri yang negatif yang diakibatkan oleh persepsi negatif masyarakat terhadap LGBT.
Rahmi Desi Ratnasari, 2023
Berpasangan adalah fitrah bagi setiap makhluk hidup, termasuk manusia. Karena itu, hubungan seksual sebagai kelanjutan dari berpasang-pasangan juga harus dianggap sebagai anugerah. Persoalannya adalah apakah orientasi seksual manusia merupakan anugerah ilahi atau hasil dari konstruksi sosialnya. Dengan kata lain, apakah orientasi seksual manusia yang menyebabkan mereka menjadi heteroseksual atau hubungan seksual lawan jenis merupakan sesuatu yang diciptakan oleh sosialnya atau dibawa oleh fitrahnya? Oleh karena itu, jika orientasi seksual manusia terhadap lawan jenis dianggap sebagai anugerah fitri dari Tuhan, tindakan homoseksual atau lesbian yang mengikutinya dianggap sebagai penyimpangan karena tidak sesuai dengan fitrah. Sebaliknya, jika konstruk sosial memengaruhi orientasi seksual manusia yang heteroseksual, maka prilaku homoseksual atau lesbian juga seharusnya memiliki status legalitas yang sama dalam konteks sosialnya seperti orang heteroseksual. Sarjana Muslim, khususnya intelektual Muslim yang berhaluan liberal, sedang berdebat tentang masalah ini akhir-akhir ini. Mereka berpendapat bahwa setiap manusia, baik laki-laki maupun perempuan, memiliki kebebasan untuk mengekspresikan keinginannya, termasuk orientasi seksnya. Sehingga dalam pandangan mereka, seseorang mau homo atau tidak, mau lesbi atau tidak adalah persoalan pilihan. Yang pasti, menurut mereka, kualitas seseorang di sisi Allah dinilai dari ketakwaan, baik homo maupun tidak homo, baik lesbi maupun tidak lesbi. Mereka berpendapat bahwa ayat-ayat yang berkaitan dengan kaum Lut tidak secara eksplisit terkait dengan homo dan lesbi, tetapi yang dilarang adalah perilaku liwat atau sodomi. Padahal, praktik sodomi dapat dilakukan oleh siapa saja, baik hetero maupun homo. Meskipun penjelasan ini tampak masuk akal pada awalnya, pada kenyataannya itu bersifat manipulatif. Penjelasan sebelumnya menunjukkan bahwa homoseksual bukan sekadar ekspresi kasih sayang, itu adalah sebuah istilah khusus yang mengacu pada hubungan seksual. Sehingga, jika disebut kaum homoseksual dan lesbian, pasti ia melakukan praktik kotor tersebut.
PERSFEKTIF ALKITAB TERHADAP GERAKAN LGBT, 2016
Melihat gerakan LGBT yang berkembang, penulisan artikel ini bertujuan agar: Pertama, pembaca mengerti pandangan iman Kristen terhadap isu LGBT. Kedua, pembaca memperoleh petunjuk mengenai sikap yang benar terhadap masalah LGBT. Ketiga, pembaca mengetahui upaya-upaya dalam mengatasi masalah homoseksual. Penulisan karya ilmiah ini diharapkan akan memberi manfaat kepada pembaca. Adapun manfaat penulisan karya ilmiah ini adalah: Pertama, menambah wawasan pembaca, khususnya mengenai LGBT. Kedua, menambah kasanah ilmu. Ketiga,menjadi salah satu sumber bacaan dalam memahami LGBT dari sudut pandang iman Kristen. Tuhan tidak pernah menciptakan seseorang dengan keinginan menjadi LGBT. Alkitab memberitahu kita bahwa seseorang menjadi LGBT karena dosa (Rm. 1:24-27). Seseorang mungkin dilahirkan dengan kecenderungan orientasi seksual yang berbeda, sama seperti orang dapat dilahirkan dengan kecenderungan kepada kekerasan dan dosa-dosa lainnya. Namun, ini bukan dalih untuk mengikuti keinginan dosa. Alkitab tidak menggambarkan homoseksualitas sebagai dosa yang “lebih besar” dibanding dosa-dosa lainnya sebab semua dosa adalah kekejian bagi Tuhan. LGBT hanyalah satu dari sekian banyak hal yang dicantumkan dalam 1 Korintus 6:9-10 yang menghalangi seseorang dari Kerajaan Allah. Dan menurut Alkitab, pengampunan tersedia bagi kaum LGBT, sama seperti bagi pendosa lainnya. Allah juga menjanjikan kekuatan untuk menang terhadap dosa, termasuk homoseksualitas, kepada setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus untuk keselamatan mereka.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Alauddin State Islamic University of Makassar, 2014
Studi Integratif Teologi dan Psikologi, 2018
Fikri : Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya
JURIS (Jurnal Ilmiah Syariah), 2017
HUMANISMA : Journal of Gender Studies