Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
10 pages
1 file
Keberhasilan pembangunan, khususnya pembangunan manusia dapat dinilai secara parsial dengan melihat seberapa besar permasalahan yang paling mendasar di masyarakat dapat teratasi . Permasalahan-permasalahan tersebut diantaranya adalah kemiskinan, pengangguran, buta huruf, ketahanan pangan dan penegakan demokrasi. Namun persoalannya adalah capaian pembangunan
pendidikan islam akan lebih maju jika semua ummat islam bisa terlibat dalam usaha mendidik generasi kejalan yang benar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya terutama nikat sehat dan kesempatan sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah dengan judul "Meningkatkan Kualitas SDM di Indonesia Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)" ini.
Salah satu penyakit yang sering dijumpai pada anak-anak yaitu penyakit asma. Kejadian asma meningkat di hampir seluruh dunia, baik Negara maju maupun Negara berkembang termasuk Indonesia. Peningkatan ini diduga berhubungan dengan meningkatnya industri sehingga tingkat polusi cukup tinggi. Walaupun berdasarkan pengalaman klinis dan berbagai penelitian asma merupakan penyakit yang sering ditemukan pada anak, tetapi gambaran klinis asma pada anak sangat bervariasi, bahkan berat-ringannya serangan dan sering-jarangnya serangan berubah-ubah dari waktu ke waktu. Akibatnya kelainan ini kadang kala tidak terdiagnosis atau salah diagnosis sehingga menyebabkan pengobatan tidak adekuat.
Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting bagi bangsa Indonesia. Pendidikan menjadi sarana untuk memajukan bangsa. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam Bayu Wicaksono (2003 : 27), Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dalam melaksanakan pendidikan, tentunya di perlukan sebuah pengaturan atau manajemen untuk mengatur penyelenggaraan pendidikan tersebut. Menurut Cepi Safruddin Abdul Jabar, dkk (2016:9), manajemen pendidikan berarti menyelenggarakan pendidikan. Sedangkan menurut pendapat yang di kemukakan oleh Mulyani A. Nuhadi dalam buku manajemen pendidikan Suharsimi Arikunto & Lia Yuliana (2016 : 5), Manajemen adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya, agar efektif dan efisien. Dalam menyelenggarakan pendidikan terdapat sembilan manajemen pendidikan yaitu di antaranya manajemen lembaga-lembaga dan organisasi pendidikan, manajemen siswa, manajemen kurikulum, manajemen personil, manajemen sarana pendidikan, manajemen pembiayaan, tata laksana pendidikan, humas pendidikan, dan manajemen supervisi pendidikan.
Sistem Surveilans Epidemiologi mempunyai peran yang sangat penting se bagai intelijen penyakit dan mempunyai tujuan menyediakan data dan informasi e pidemiologi untuk manajemen kesehatan, mendukung pengambilan keputusan da n penyusunan perencanaan,monitoring dan evaluasi, serta sistem kewaspadaan dini kejadian luar biasa (SKD-KLB). Dalam konteks desentralisasi, daerah dituntut untuk dapat mandiri dan mampu melaksanakan surveilansepidemiologi secara profesional. Dasar hokum terbaru berkaitan dengan kegiatan surveilans epidemiologi yaitu, UU No.36/2009 tentang Kesehatan pada Bab 10 tentang penyakit menular dan tidak menular Pasal 154ayat 1 yang berbunyi "pemerintah secara berkala menetapkan dan mengumumkan jenis dan persebaran penyakit yang berpotensi menular dan/atau menyebar dalam waktu yang singkat,serta menyebutkan daerah yang dapat menjadi sumber penularan". Pasal 156 ayat 1 yang berbunyi "dalam melaksanakan upaya pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan penyakitmenular sebagaimana dimaksud dalam Pasal 154 ayat (1), Pemerintah dapat menyatakan wilayahdalam keadaan wabah, letusan, atau kejadian luar biasa (KLB)". Pasal 156 ayat 2 berbunyi"penentuan wilayah dalam keadaan wabah, letusan, atau kejadian luar biasa (KLB) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilakukan berdasarkan hasil penelitian yang diakuikeakuratannya".
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat beserta salam semoga tetap tercurah dilimpahkan kepada baginda alam Rasulullah Nabi Muhammad SAW. Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas individu pada mata kuliah Mikrobiologi Dan Virologi pada Program Studi Sarjana Farmasi Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al-Wasliyah, Tahun Ajaran 2021-2022, dengan judul makalah yang ditulis yaitu "Bakteri Listeria pada Jamur Enoki". Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan dan menghaturkan banyak terima kasih kepada Ibu Yayuk Putri Rahayu, S.Si., M.Si. sebagai dosen pengampu pada mata kuliah Mikrobiologi Dan Virologi pada Program Studi Sarjana Farmasi Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al-Wasliyah yang telah banyak memberikan arahan baik pada perkuliahan maupun dalam penulisan makalah ini, sehingga dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari segala kekurangan, dan masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan sarannya guna kesempurnaan dan sebagai pertimbangan karya tulis yang akan datang. Terima kasih.
Disusun oleh: Ahmad Rido 15423069 Dedi Hartono 15423146 JURUSAN EKONOMI ISLAM FAKULTAS ILMU AGAMA ISLAM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2016 1
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.