Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
DINASTI TANG & SUNG orang cina diperkenalkan dengan kaedah pengiraan Arab yang dikenali sebagai Xiyi Lishu. DINASTI MING memanfaatkan ilmu yang dimiliki oleh para saintis Islam digunakan bagi mengkaji kejadian alam yang berbentuk sfera. DINASTI YUAN menggunakan kepakaran orang Islam bagi membina pusat kajian bintang pada tahun 1272 Masihi dan melakukan kajian yang berkaitan dengan peredaran bintang.
Oleh: Jaenullah perkembangan merupakan peubahan sifat indiviu menuju kesempurnaan yang merupakan penyempurnaan dari sifat-sifat sebelumnya. [6] Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa perekembangan adalah proses atau tahapan pertumbuhan ke arah yang lebih maju baik meliputi kepribadian, pikiran, pengetahuan, dan sebagainya.
Disusun Oleh: N a m a : MOH. KHUAILID N I M : 505930012 Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. ADANG DJUMHUR SALIKIN, MA PROGRAM PASCASARJANA STAIN CIREBON TAHUN 2009 1 PENDEKATAN SEJARAH DALAM STUDI ISLAM A. Pendahuluan Islam telah menjadi kajian yang menarik minat banyak kalangan. Studi keislaman pun semakin berkembang. Islam tidak lagi dipahami hanya dalam pengertian historis dan doktriner, tetapi telah menjadi fenomena yang kompleks. Islam tidak hanya terdiri dari rangkaian petunjuk formal tentang bagaimana seorang individu harus memaknai kehidupannya. Islam telah menjadi sebuah sistem budaya, peradaban, komunitas politik, ekonomi dan bagian sah dari perkembangan dunia. Mengkaji dan mendekati Islam, tidak lagi mungkin hanya dari satu aspek, karenanya dibutuhkan metode dan pendekatan interdisipliner. Kajian agama, termasuk Islam, seperti disebutkan di atas dilakukan oleh sarjana Barat dengan menggunakan ilmu-ilmu sosial dan humanities, sehingga muncul sejarah agama, psikologi agama, sosiologi agama, antropologi agama, dan lain-lain. Dalam perjalanan dan pengembangannya, sarjana Barat bukan hanya menjadikan masyarakat Barat sebagai lapangan penelitiannya, namun juga masyarakat di negaranegara berkembang, yang kemudian memunculkan orientalisme. Sarjana Barat sebenarnya telah lebih dahulu dan lebih lama melakukan kajian terhadap fenomena Islam dari pelbagai aspek: sosiologis, kultural, perilaku politik, doktrin, ekonomi, perkembangan tingkat pendidikan, jaminan keamanan, perawatan kesehatan, perkembangan minat dan kajian intelektual, dan seterusnya. Sementara itu, agama atau keagamaan sebagai sistem kepercayaan dalam kehidupan umat manusia dapat dikaji melalui berbagai sudut pandang. Islam khususnya, sebagai agama yang telah berkembang selama empatbelas abad lebih menyimpan banyak banyak masalah yang perlu diteliti, baik itu menyangkut ajaran dan pemikiran kegamaan maupun realitas sosial, politik, ekonomi dan budaya. Salah satu sudut pandang yang dapat dikembangkankan bagi pengkajian Islam itu adalah pendekatan sejarah. Berdasarkan sudut pandang tersebut, Islam dapat dipahami dalam berbagai dimensinya. Betapa banyak persoalan umat Islam hingga dalam perkembangannya sekarang, bisa dipelajari dengan berkaca kepada peristiwa-peristiwa masa lampau, 2
Perbandingan pendidikan islam seblum dan sesudah kemerdekaan Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Individu Mata kuliah : sejarah pemikiran islam Dosen pengampu: Dr. Muh.Idris Tunru,S.Ag.M.Ag Disusun Oleh: Fatmawati tegila (15.2.3.005) Sem.V/P.A.I I Program studi pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan ilmu keguruan Institute Agama islam Negeri Manado Manado 2017 2 KATA PENGANTAR ِ ه َّللا ِ م ْ س ِ ب ِ يم ِ ح ه الر ِ ن َ م حْ ه الر Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW , sahabat, keluarga dan insha Allah bercucuran kepada kita sebagai umatnya Amin . Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Sejarah Pemikiran islam dengan tema "perbandingan pendidikan islam sebelum dan sesudah kemerdekaan" Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah Studi Multikultural untuk mahasiswa ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Sejarah pendidikan Islam di Indonesia telah dimulai pada awal abad XX M hingga dewasa ini merupakan perjalanan yang cukup panjang. Dimana perkembangan cukup draktis terjadi pada masa orde lama dan terus berkembang pada masa orde baru.
Jurnal Ilmu Politik Islam, 2019
Perjalanan sejarah pendidikan Islam di Indonesia tidak bisa mengesampingkan keadaan Islam pada masa kerajaan Islam.
Universitas Al-Amien Prenduan, 2024
Kelangsungan kegiatan suatu lembaga pendidikan terkait dengan bermacam faktor. Biaya adalah salah satunya, dan dianggap sebagai persoalan yang cukup penting bagi kelangsungan suatu lembaga pendidikan, agar berbagai aktifitas dapat dilakukan dengan semangat yang tinggi dan lebih beragam, sehingga diharapkan dapat menghasilkan output yang berbobot. Tulisan ini bermaksud untuk mendeskripsikan pola pembiayaan di dunia pendidikan Islam dalam perspektif sejarah. Pola pembiayaan tersebut selanjutnya disederhanakan menjadi dua pola: yaitu sentralisasi dan desentralisasi, yang di dalamnya juga diberikan contoh-contoh peristiwa pembiayaan pendidikan. Dengan demikian, tulisan ini menggunakan paradigma apa adanya, bukan bagaimana seharusnya. Tulisan ini menggunakan metode studi kepustakaan, yakni dengan cara memadukan data dari bermacam-macam sumber literatur meliputi buku-buku, jurnal, prosiding seminar nasional, dan artikel-artikel ilmiah yang berhubungan dengan pembiayaan Pendidikan dalam persepektif islam. Kemudian, menganalisis serta mengkaji teori-teori yang berkaitan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pembiayaan pendidikan Islam adalah merupakan aktivitas yang berkenaan dengan perolehan dana yang diterima dan bagaimana cara penggunaan dana untuk kemaslahatan sekolah agar tujuan pendidikan yang sudah ditetapkan bisa berjalan dengan efektif dan efisien. Biaya pendidikan adalah seluruh pengeluaran baik yang berupa uang maupun bukan uang sebagai ungkapan rasa tanggung jawab semua pihak yakni masyarakat, orang tua, dan pemerintah terhadap pembangunan pendidikan agar tujuan serta cita-cita yang sudah ditentukan bisa tercapai secara efektif dan efisien. Dalam Islam, sejarah pembiayaan pendidikan untuk seluruh tingkatan sepenuhnya merupakan tanggung jawab negara. Seluruh pembiayaan pendidikan, baik menyangkut gaji para guru/dosen, maupun menyangkut infrastruktur serta sarana dan prasarana pendidikan, sepenuhnya menjadi kewajiban negara.
Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam di Indonesia mempunyai makna dan peranan yang sangat urgen dalam rangka meningkatkan taraf hidup serta menjaga toleransi pada masyarakat yang beragam. Perjalanan pesantren sebagai lembaga yang berkonsentrasi pada bidang pendidikan membutuhkan perhatian bersama. Keberadaan Pesantren merupakan amanat bangsa, bahkan sebelum Indonesia merdeka, adapun pelaksanaannya disaat ini merupakan pelaksanaan tanggung jawab bersama sesuai dengan amanatdalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alenia IV dan pasal 31 Undang-Undang dasar 1945. Pembangunan tersebut di Indonesia dilaksanakan oleh berbagai lembaga pendidikan baik pendidikan umum maupun pendidikan Islam yang mempunyai latar belakang yang berbeda. Adapun Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam yang dibangun dan berkembang di Indonesia merupakan salah satu jenis pendidikan Islam Indonesia yang bersifat tradisional dan juga modern untuk mendalami ilmu agama Islam, berkehidupan bermasyarakat dan berkehidupan berbangsa. Dalam sejarahnya, perkembangan pesantren di Indonesia, mempunyai latar belakang, corak, dan peranan yang berbeda, serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional yagn dibingkai dalam pendidikan agama Islam. Dengan demikian, dalam kajian ini akan dibahas sejarah singkat pesantren, pendidikan Islam di Indonesia serta tentang pesantren sebagai lembaga pendidikan yang memiliki karakter kebangsaan yang khas. Kata kunci: Sejarah Pendidikan Islam, Pesantren, Islam Nusantara dan Karakter Bangsa Volume. 01 Nomor. 01 Januari -Juni 2017 62
The transformation of education needs a new way of thinking and practice by complete paradigm shift. It needs a systemic paradigm and emphasizes a basic change in other aspect. Vision in Islamic education development refers to educational reformation and modernization. This point of view is based on monotheism concept combining science and technology. The implications of this vision can be described as follows: developing the branch faculty of IAIN in to independent STAIN, opening wider mandate by developing study programs and converting STAIN and IAIN to be UIN. This is a conversion which may lead Islamic education institutions to play important role in developing science and technology, and to be more competitive in the global era. Hence, Islamic institutions will be the center of excellence in education and culture to develop human civilization, and be the centre of relevant workforce provision.
1. Pengenalan Mengikut Mahmud Syahrur, setiap manusia dalam menanggani kehidupannya terpaksa bergantung dan mengambilkira tiga dimensi (telah lalu, sekarang dan akan datang). Ketiga-tiga dimensi ini perlu ditanggani secara seimbang. Asas telah lalu (turath) tidak boleh ditinggalkan kerana ia merupakan pedoman berguna bagi kita menghadapi zaman sekarang dan akan datang. Warisan turath ini dihasilkan melalui pengalaman pemikiran sarjana lalu bakal menjadi akar kekuatan diri setiap manusia, agar ia tidak melupai akar umbi sejarahnya, tanpa akar umbi sejarah ini, manusia akan hilang identitinya (seperti kiambang di atas air yang tiada bumi untuk ia menyalurkan akar yang menyebabkan ia tidak tahan lama).1 Warisan turath sumbangan mubaligh awal Islam di Alam melayu ini boleh dianggap sebagai kearifan tempatan (seumpama urf dan sunnah dalam erti kata pemahaman ajaran Islam)2 yang sangat berharga. Atas dasar ini artikela ini bakal mengkaji asas warisan perjuangan ulamak Melayu silam dalam pendidikan Islam. Sedikit sebanyak asas precedent silam ini boleh digunakan untuk menghadapi cabaran hidup dunia global. 2. Tren Dalam Menilai Warisan Tradisi Ulamak Melayu-Islam Silam Dalam perkembangan semasa, terdapat pelbagai tren dalam menanggani isu sumbangan Islam dalam melahirkan pemodenan kepada masyarakat Melayu. Mengikut pengamatan penulis, terdapat beberapa pendekatan yang biasa diambil oleh sarjana apabila menyentuh isu Islam di zaman tradisi Melayu. Pertama, pendekatan negatif yang dipegang oleh sarjana Islam sendiri. Mereka tidak prihatin dengan warisan tradisi Melayu Islam klasik kerana menganggap boleh dikatakan semua elemen Melayu tradisi berasal dari warisan pra Islam (warisan Hindu, Budhha dan Animisme) yang secara pastinya bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Lebih buruk lagi, mereka menganggap masyarakat Melayu terkenal sebagai golongan yang fanatik terhadap adat warisan, bersesuaian dengan perpatah yang menyebut biar mati anak jangan mati adat. Mengikut pemahaman golongan ini, nisbah Islam yang paling murni hanya boleh didapati di kawasan Mekah dan Madinah, manakala ajaran Islam yang dipegang oleh penganut Islam di luar kawasan ini (Islam pinggiran) penuh dengan pelbagai unsur khurafat dan bid'ah.3
1. Annafi Nurul ‘Ilmi Azizah, S.Pd (18204031011) 2. Rr. Nazauma Nareswara Wulantaka, S.Pd (18204031007
Abstrak : Peran guru sangat penting sekali dalam mengenalkan agama islam kepada anak, untuk mengenalkan agama islam kepada anak guru dapat menggunakan berbagai pendekatan, salah satunya yaitu menggunakan pendekatan historis karena dengan pendekatan historis guru dapat mengenalkan agama islam dengan cara yang menyenangkan. Guru hanya berperan sebagai fasilitator dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk mengungkapkan pengalaman, perasaannya melalui berbagai interaksi kepada guru maupun teman sebaya. Dalam hal ini anak dapat dengan leluasa mengekspresikan apa saja yanga ada dalam pikirannya Pendekatan semacam ini merupakan pendekatan yang efektif dan terbaik karena anak dapat berkembang secara utuh. Dalam mengenalkan agama islam kepada anak guru dapat menggunakan berbagai pendekatan, salah satunya yaitu dapat menggunakan pendekatan historis. Karena dengan melalui pendekatan ini maka guru dapat menyampaikan pendidikan islam dengan mengkaji sejarah dan mengenalkan sejarah kepada anak. Media yang dapat digunakan dalam mengenalkan sejarah kepada anak pun beragam, bisa menggunakan media gambar, yaitu berupa gambar-gambar yang menjelaskan tentang sejarah, misalnya yaitu cerita-cerita nabi, guru dapat menceritakan isi dari gambar dalam buku cerita tersebut, kemudian guru mengajak bertanya jawab untuk mengetahui sejauh mana pemahaman anak tentang sejarah.
MAKALAH INI MEMAPARKAN TENTANG PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA PEMBAHARUAN ISLAM DI MESIR
Pada awal abad ke-20 sering dikatakan sebagai masa kebangkitan pendidikan Islam di Indonesia, ditandai dengan munculnya ide-ide dan usaha pembaruan pendidikan islam, baik oleh pribadi-pribadi maupun organisasi-organisasi keagamaan yang concern di bidang ini. Tujuannya untuk memperbaiki kondisi pendidikan kaum muslimin yang semakn terpuruk di wilayah ini, sejak diperkenalkannya sistem kelembagaan pendidikan baru oleh pemerintah kolonial, dalam rangka menghadapi berbagai tuntutan dan kebutuhan hidup masyarakat di masa modern. Ide dasarnya adalah bahwa memperbarui sistem kelembagaan pendidikan Islam merupakan keniscayaan yang tak bisa ditunda-tunda, jika kaum muslimin tidak inginmengalami ketertinggalan Barat.1 LATAR BELAKANG PENDIDIKAN ISLAM DI ERA KEBANGKITAN
Sejarah pendidikan Islam hakikatnya sangat berkaitan dengan sejarah Islam. Sehingga periodesasi sejarah pendidikan Islam berada dalam periode-periode sejarah Islam itu sendiri, yaitu periode klasik, pertengahan, dan modern. Di Indonesia, periode tersebut dapat dikelompokkan ke dalam: fase datang-nya Islam, fase perkembangan dan berdirinya kerajaan Islam, fase kedatangan orang Barat, fase penjajahan Jepang, fase kemerdekaan, dan fase pasca kemerdekaan. Dalam setiap fase itu, pendidikan Islam berkembang dengan ciri yang berbeda-beda. Meskipun demikian, pada setiap fase perkembangan pendidikan Islam tersebut, corak dakwah atau Islamisasi senantiasa melekat yang berfungsi mempertahankan dan mentransformasi nilai-nilai keislaman di dalam penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan islam merupakan usaha dan kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka menyampaikan seruan agama dengan berdakwah, menyampaikan ajaran, memberi contoh, melatih keterampilan berbuat, memberi motivasi, dan menciptakan lingkungan sosial yang mendukung pelaksanaan ide pembentukan pribadi muslim. Sejarah pendidikan Islam di Indonesia jika dikaitkan dengan sejarah Islam di Indonesia dapat dikelompokkan ke dalam fase-fase berikut: fase datangnya Islam ke Indonesia, fase berkembangnya melalui proses adaptasi, fase berdirinya kerajaan-kerajaan Islam, fase kedatangan orang Barat, fase penjajahan Jepang, fase Indonesia merdeka, dan fase pembangunan. 1 Namun, penulis hanya memetakan pendidikan Islam di Indonesia ke dalam tiga garis besar yaitu ; a) Pendidikan Islam sebelum penjajahan b) Eksistensi pendidikan Islam pada masa penjajahan c) Realitas pendidikan Islam pasca kemerdekaan. A. Pendidikan Islam sebelum Masa Penjajahan Sejak awal berkembangnya Islam, pendidikan menjadi prioritas utama masyarakat muslim Indonesia. Islamisasi menjadi alasan utama melaksanakan pengajaran Islam walaupun dengan cara yang sangat sederhana. Kebutuhan masyarakat Islam dengan pendidikan mendorong masyarakat Islam Indonesia mengadopsi dan mentransfer lembaga keagamaan dan sosial yang sudah ada ke dalam lembaga pendidikan Islam di Indonesia. Di Jawa, umat Islam mentransfer lembaga keagamaan Hindu-Budha menjadi pesantren. Umat Islam Minangkabau mengambil alih surau yang merupakan peninggalan adat masyarakat setempat menjadi lembaga pendidikan Islam dan di Aceh meunasah ditransfer menjadi lembaga pendidikan Islam. 2 Adanya Islamisasi dan pendidikan Islam yang sangat pesat di Nusantara pada saat itu berhasil membentuk masyarakat Islam yang mendorong lahirnya kerajaan Islam di Nusantara. Beberapa kerajaan Islam pada masa sebelum zaman penjajahan adalah: Pertama,
Abstrak: Sejarah pendidikan Islam hakikatnya sangat berkaitan dengan sejarah Islam sehingga periodesasi sejarah pendidikan Islam berada dalam periode-periode sejarah Islam itu sendiri. yaitu periode klasik, pertengahan, dan modern. Di Indonesia, periode tersebut dapat dibagi dikelompokkan ke dalam: fase datang-nya Islam, fase perkembangan dan berdirinya kerajaan Islam, fase kedatangan orang Barat, fase penjajahan Jepang, fase kemerdekaan, dan fase pasca kemer-dekaan. Dalam setiap fase itu, pendidikan Islam berkembang dengan ciri yang berbeda-beda. Meskipun demikian, pada setiap fase perkembangan pendidikan Islam tersebut, corak dakwah atau Islamisasi senantiasa melekat yang berfungsi-mempertahankan dan mentransformasi nilai-nilai keislaman di dalam penyeleng-garaan pendidikan. Abstract: The history of Islamic education actually closely related with the Islamic history. Therefore, the period of Islamic educational history are within the periods of Islamic education itself, they are the classic, middle, and modern periods. In Indonesia, those periods can be classified into: the coming of Islam phase, the development phase, the establishment of Islamic kindom phase, the coming of Western people phase, the Japanese colonial phase, the independent phase and the post-independent phase. Every phases of Islamic education developed different characteristic. However, in every phase of the development of Islamic education, the characteristic of dakwah and Islamization always covered the function of defence, and transformation of Islamic values in the practice of education.
PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA PEMBAHARUAN ISLAM DI MESIR Dipresentasikan pada Seminar Makalah Pemikiran Pendidikan Islam OLEH: HADI SISWOYO NIM: 3003163006 M. HANZALAH NIM: 3003163004 PRODI: PENDIDIKAN ISLAM DOSEN PEMBIMBING: Prof. Dr. Dja'far Siddik, M.A PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN 2017 BAB I PENDAHULUAN Pembaharuan pemikiran Islam di Mesir baik dalam bidang agama, sosial, pendidikan diawali dan dilatarbelakangi oleh kedatangan Napoleon Bonaparte pada tahun 1798 M. Dalam tempo lebih kurang tiga minggu Napoleon dapat menaklukan Mesir. Kedatangan Napoleon ke Mesir tidak hanya membawa pasukan, ia juga membawa sejumlah ilmuan dalam berbagai bidang. Dalam rombongan terdapat 500 orang sipil dan 500 orang wanita. Di antara kaum sipil tersebut terdapat 167 ahli dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan. Beliau juga membawa dua set alat percetakan huruf latin, Arab, dan Yunani. 1 Dengan demikian, misinya tersebut bukan hanya saja untuk kepentingan militer tetapi juga untuk kepentingan ilmiah. Napoleon Bonaparte menguasai Mesir sejak tahun 1798 M. Ini merupakan momentum baru bagi sejarah umat Islam, khususnya di Mesir yang menyebabkan bangkitnya kesadaran akan kelemahan dan keterbelakangan mereka. Kehadiran Napoleon Bonaparte di samping membawa pasukan yang kuat, juga membawa para ilmuwan dengan seperangkat peralatan ilmiah untuk mengadakan penelitian. 2 Hal inilah yang membuka mata para pemikir-pemikir Islam untuk melakukan perubahan meninggalkan keterbelakangan menuju modernisasi di berbagai bidang khususnya bidang pendidikan. Upaya pembaharuan dipelopori oleh Muhammad Ali Pasya, kemudian diikuti oleh pemikir-pemikir lainnya. Untuk lebih memahami pemikiran pendidikan Islam pada masa pembaharuan Islam di Mesir, penulis dalam makalah ini akan memaparkan tentang latar belakang timbulnya pembaharuan pemikiran pendidikan Islam di Mesir, tokoh-tokoh penggagas dan pemikirannya dan sistem pendidikan di Mesir pada masa pembaharuan.
Penyanyang , kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidaya, dan inaya-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang "Pemikiran Utsman bin Affan dalam Sejarah Pemikiran Pendidikan Islam " .
MAKALAH INI MEMAPARKAN TENTANG TOKOH-TOKOH PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA PEMBAHARUAN DI MESIR
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.