Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
4 pages
1 file
Limbah deterjen, sabun mandi dan cairan pembersih lantai termasuk limbah B3. Tujuan penelitian kami adalah memanfaatkan limbah pembersih lantai untuk memberantas rayap yang menggerogoti serat selulosa pintu, jendela, dan perabotan rumah tangga berbahan kayu. Metode penelitian adalah kualitatif dengan menggunakan sample berupa 150 ekor rayap dengan pembanding bahan-bahan B3 berupa limbah deterjen (sabun cuci), sabun mandi dan cairan pembersih lantai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah pembersih lantai adalah bahan yang paling efektif memberantas rayap. Kata Kunci : B3, deterjen, pembersih lantai, rayap, sabun mandi
The heatlh problem is frequently found to those more than 55 years old. It has adverse effect on cardiovascular and Immunologycal system. It can decrease the physical fittness in Elderly. The objective of the study was to analyze the effect of Tera exercise on the increase of fittness in Elderly. The design of this study was quasy experiment design involving two group subject. This study took 12 respondents of Elderly. This study used purposive sampling. The independent variable was Tera exercise and the dependent variable was the increased of fittness in Elderly. The data were collected and analyzed by using t-test with significance level of a ≤ 0.05 for Ratio data scale.
INTISARI Penelitian ini dilakukan untuk menguji efektivitas minyak atsiri sereh wangi lena batu dalam membasmi lichenes pada batu. Minyak nilam tersebut diperoleh dari proses destilasi uap dan air. Metode yang dilakukan adalah dengan menganalisis sifat fisika sampel yaitu berat jenis, indeks bias, kandungan logam berat Pb, Cd, Cr (menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom), dan komponen kimianya (menggunakan Kromatografi Gas-Spektroskopi Massa). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat fisika minyak atsiri sereh wangi lenabatu mempunyai indeks bias 1,469 dan berat jenisnya 0,8830 g/mL. Hasil analisis logam berat Pb, Vd, dan Cr menunjukkan tidak terdeteksinya logam berat Pb dan Cd, meskipun terdapat kandungan Cr 6,093 mg/kg. Analisis komposisi kimia menunjukkan adanya 20 komponen senyawa minyak atsiri sereh wangi lenabatu yang memiliki komponen utama minyak atsiri sereh wangi lenabatu yaitu sitronela 47,30%, β-sitronelol 16,05%, trans-geraniol 12,98%, linalil asetat 4,91% dan trans-caryophyllene 4,70%. Minyak atsiri sereh wangi lenabatu diaplikasikan ke cagar budaya batu dengan variasi konsentrasi, yaitu : 1%, 5%, 10%, 15%, 20% dan 25%. Hasil uji aktivitas antijamur hasil isolasi lichenes menunjukkan adanya penghambatan terhadap pertumbuhan jamur yang dapat dilihat dari diameter zona penghambatan minyak atsiri sereh wangi lenabatu konsentrasi 1%, 5%, 10%, 15%, 20%, 25%. Jumlah tersebut berturut-turut sebesar 0 mm, 6 mm, 12 mm, 18 mm, 29 mm, dan 33 mm. Pengamatan dilanjutkan terhadap pertumbuhan lichenes pada permukaan batu dengan menggunakan Scanning Electron Massa. Data analisis menunjukkan semakin tinggi konsentrasi minyak atsiri sereh wangi lenabatu semakin efektif dalam menghambat pertumbuhan jamur pada lichenes. ABSTRACT This research has been conducted to examine the effectivity of Cymbopogon nardus L to eradicate lichenes on stone cultural heritages. The oil was resulted from steam and water distillations. The method used in this research was analyzing the physic samples, i.e. density, refractive index, and heavy metal content of Pb, Cd, and Cr (using the atomic absorption spectrophotometry) and the chemical component (using Gass Chromatography—Mass Spectroscopy). The result indicated that physical characteristic of essential oil had refractive index of 1,469 and density of 0,8846 gr/mL. The analysis on Pb, Cd, and Cr heavy metals indicated that those metal were not detected, eventhough there existed 6,093 mg/kg of Cr. The chemical component analysis indicated the existence of 20 compound components which had five main components, i.e. The Cymbopogon nardus L was applied into some stone cultural heritages which had concentration variations as follows: 1%, 5%, 10%, 15%, 20% and 25%. The antifungi activities which were resulted from lichens isolation process indicated a prevention of fungi growth. Those results could be found in diametrical zone of oil concentrations of 1%; 5%; 10%; 15% ; 20%; 25% respectively, which were as much as 0 mm; 6 mm; 12 mm; 18 mm; 29 mm and 33 mm. The observations were then continued to lichens growth on he stone surface using the Mass Electron Scanning. The analysis showed that higher concentration of Cymbopogon nardus L were more effective to inhibit the growth of fungi on Lichenes.
Pengelolaan sampah organik yang berada di perkebunan penduduk di Desa Amboyo Inti tidak dilakukan dengan baik, sehingga menjadi salah satu permasalahan bagi pengelolaan sampah. Sampah buah-buahan yang menumpuk, menimbulkan bau busuk dan mengundang binatang untuk berdatangan. Jenis tanah yang berada diperkebunan penduduk di Desa Amboyo Inti memiliki jenis tanah lempung-lempung lanau yang memiliki permeabilitas tanah masuk dalam kelas lambat, sehingga pada saat musim penghujan, terjadi run off yang berakibat pada semakin berkurangnya area infiltrasi air hujan. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui perbandingan laju resapan sebelum dan setelah adanya biopori dengan sampah kulit buah, serta mengetahui laju resapan (infiltrasi) terhadap kinerja biopori paling besar berdasarkan variasi umur sampah. Penelitian ini dilakukan dengan mengebor tanah pada kedalaman 50 cm menggunakan Hand Bor berdiameter 7 cm. Jarak antar lubang adalah 5 meter, dengan 4 titik sampel penelitian. Kemudian dimasukkan sampah kulit buah, dan pengukuran laju infiltrasi dilakukan setelah sampah terdekomposisi selama 7 hari, 14 hari, 21 hari, dan 28 hari. Pengukuran infiltrasi menggunakan pipa paralon dengan cara mengamati penurunan muka air didalam paralon setiap interval waktu 5 menit. Penggunaaan pipa berlubang dan pipa tidak berlubang dilakukan untuk mengetahui efektivitas laju infiltrasi penggunaan biopori tanpa pipa berlubang dan efektivitas laju infiltrasi pada pipa berlubang. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan laju infiltrasi rata-rata sebelum adanya biopori adalah 1,69 mm/menit. Sedangkan pada lubang biopori 1 dan 2 tanpa menggunakan pipa berlubang terjadi kenaikan laju infiltrasi pada minggu ke-2 sebesar 2,02 mm/menit dan 2,12 mm/menit dengan umur sampah yang optimal dalam penelitian biopori ini untuk meresapkan air adalah minggu ke-2 dan efektivitas penurunan laju infiltrasi rata-rata sebesar 1,03 mm/menit atau 39% dan 1,33 mm/menit atau 21,30%. Sedangkan pada lubang biopori 3 dan 4 menggunakan pipa berlubang terjadi kenaikan laju infiltrasi pada minggu ke-2 dan minggu ke-4 sebesar 4,90 mm/menit dan 6,40 mm/menit, dan efektivitas kenaikan laju infiltrasi rata-rata sebesar 2,25 mm/menit atau 33,14% dan 2,68 mm/menit atau 58,58 %. Kinerja biopori pada penelitian ini dipengaruhi oleh lamanya waktu pengomposan dan hari hujan.
2020
ABSTRAK Penelitian dilakukan pada persimpangan Jl. Pandu-Jl. Letjen Suprapto-Jl. Brigjend Katamso-Jl. Pemuda kota Medan karena pada simpang tersebut mempunyai tingkat kepadatan dan keramaian yang cukup besar. Sehubungan dengan hal itu maka perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan standar Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah penggunaan sinyal (traffic light) pada persimpangan ini masih mempunyai kinerja yang baik dalam mengatasi arus lalu lintas jalan pada simpang tersebut. Perhitungan analisis dan simulasi yang diterapkan dalam penelitian ini menggunakan metode MKJI. Data primer yang diambil dalam penelitian berupa geometrik jalan, kondisi lingkungan, volume lalu lintas, dan penggunaan sinyal. Sedangkan data sekunder yang dibutuhkan adalah data jumlah penduduk Kota Medan. Berdasarkan hasil analisa data, maka didapatkan derajat kejenuhan (DS) pada masing-masing pendekat adalah Jl. Brigjend Katamso = 2.80, Jl. Letjen Suprapto = 4.02, dan pada Jl. Pandu = 2.41, dengan waktu siklus (c) = 219 detik dan waktu hilang (LTI) = 15 detik. Dengan begitu sesuai dengan nilai DS maka kinerja persimpangan Jl. Pandu-Jl. Letjen Suprapto-Jl. Brigjend Katamso-Jl. Pemuda berada pada kategori F, dimana arus lalu lintasnya mengalami antrean panjang dan terjadi hambatan-hambatan yang besar. Penanganan simpang dilakukan dengan merubah waktu hilang (LTI) dan waktu hijau (g) sesuai dengan standar nilai normal waktu antar hijau di MKJI dimaksudkan agar dapat mempersingkat waktu siklus (c). Dari hasil simulasi dengan waktu siklus (c) = 114 detik dan waktu hilang (LTI) = 15 detik, didapat nilai DS = 1 dengan tingkat pelayanan simpang E, dimana Volume lalu lintas mendekati atau berada pada kapasitasnya. Dengan hasil perhitungan simulasi tersebut, maka dapat menambah kapasitas pada persimpangan Jl. Pandu-Jl. Letjen Suprapto-Jl. Brigjend Katamso-Jl. Pemuda dan menambah kenyamanan untuk pengguna jalan karena waktu siklus yang lebih pendek.
Pembimbing drg. Rika Damayanti Syarif, M.Kes NIP. 19830504 2009 Mengetahui, Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin drg. Muhammad Ruslin, M.Kes., Ph.D., Sp.BM (K) NIP. 197307022001121001 iv KATA PENGANTAR Bismillahirahmanirahim Alhamdulillah penulis haturkan kehadirat Allah sub'hanahu wa ta'ala yang telah melimpahkan nikmat dan karunia-Nya sehingga skripsi "Pemanfaatan Bahan Alam Sebagai Penghambat Relaps Dalam Perawatan Ortodonti" dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam yang telah memberi jalan terbukanya gerbang ilmu dan pemahaman hingga dapat kita nikmati sampai saat ini. Skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan program sarjana strata satu pada program Pendidikan Dokter Gigi Universitas Hasanuddin. Skripsi ini dapat terselesaikan tidak terlepas dari bantuan dan perhatian berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan penuh hormat dan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada: 1. drg. Muhammad Ruslin, M.Kes., Ph,D., Sp.BM.(K) sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin beserta seluruh staf atas bantuan dan bimbingannya selama penulis mengikuti pendidikan. 2. drg. Rika Damayanti Syarif M.Kes. selaku dosen pembimbing yang telah dengan sabar dan selalu memberi arahan, membimbing dan senantiasa memberikan nasehat kepada penulis selama penyusunan skripsi ini. 3. Prof. Dr. drg. Susilowati, SU dan drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort selaku dosen penguji yang telah memberikan berbagai arahan, bimbingan, dan nasihat kepada penulis. v 4. drg. Erni Marlina, Sp.PM., Ph.D selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan berbagai arahan, bimbingan, dan nasihat kepada penulis. 5. Kedua orang tua tercinta penulis yaitu Ibu Rukthanty Hafied dan Ayah penulis Almarhum Herman Katoe yang tidak dapat melihat dan mendampingi penulis hingga mencapai cita-cita yang diinginkan.
Background : Everyone will get aging process naturally. Being old, Elderly have changes either bio-psycho-socio-spiritual aspects. These changes of this process cause anxiety. Aromatherapy is considered to be able to decrease anxiety and increase comfort. In this case, research was done about influence aromatherapy of lavender toward decreasing anxiety degree to elderly in Panti Wredha St.Yoseph Kediri. Method : This research showed that majority respondents (more than 90%) in Panti Wredha St. Yoseph Kediri experienced decreasing anxiety degree after having aromatherapy of Lavender. Statistical analysis of "t-Test" using SPSS 11.0 with α ≤ 0.05 showed was influence aromatherapy of Lavender toward decreasing anxiety degree to elderly in Panti Wredha St.Yoseph Kediri. Conclusion : The Conclusion of this research that Aromatherapy of Lavender influenced decreasing anxiety degree to elderly because it gave relax and comfort. This condition made elderly thought clearly to face the stressor. If the stressor were overcome well, it would decrease anxiety degree to elderly automatically became light anxiety even more no anxiety at all.
manajemen rekayasa lalu lintas Masjid Al Jabbar, 2022
Volume lalu lintas jalan khususnya di Kota Bandung terus mengalami peningkatan akibat dari pertumbuhan kota dan laju pertumbuhan penduduk. Peningkatan volume lalu lintas jalan yang berbanding terbalik dengan pertambahan pembangunan infrastruktur jalan seringkali mengakibatkan kemacetan. Kemacetan lalu lintas merupakan masalah utama di kota besar yang terutama dirasakan pada jam-jam sibuk, baik pagi maupun sore hari. Dari data yang dikeluarkan oleh Dishub Kota Bandung saat ini jumlah kendaraan di Kota Bandung mencapai 2,2 juta unit, sementara jumlah penduduk sebanyak 2,4 juta jiwa artinya hampir satu berbanding satu dengan jumlah masyarakat itu sendiri. Di Kota Bandung sendiri terdapat aset milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat yakni Masjid Raya Al-Jabbar yang merupakan kawasan yang selain menjadi tempat ibadah juga terdapat beberapa fungsi seperti pusat edukasi dan wisata religi, sehingga memiliki tarikan perjalanan yang besar baik dari dalam maupun luar Kota Bandung. Permasalahan lalu lintas yang kerap dirasakan oleh pengguna jalan seperti kemacetan lalu lintas atau berkurangnya suatu kinerja atau tingkat pelayanan ruas jalan maupun simpang. Beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja ruas jalan antara lain yaitu tingginya hambatan samping yang terjadi pada ruas jalan maupun simpang, banyaknya aktivitas diluar lalu lintas yang memakai badan jalan dan adanya aktivitas perdagangan (pedagang kaki lima) pada ruas jalan maupun simpang. Dengan telah terjadinya peningkatan volume lalu lintas di kawasan Masjid Raya Al-Jabbar dan sekitarnya berdampak semakin buruk ketika lebar efektif jalan berkurang akibat adanya hambatan samping berupa parkir di tepi jalan dan pedagang kaki lima serta adanya aktivitas naik turun penumpang pada badan jalan sejajar rel pada kawasan Masjid Raya Al-Jabbar. Dengan berkurangnya lebar efektif jalan maka berbanding lurus dengan kapasitas jalan sehingga kinerja ruas jalan tersebut menjadi rendah. Tingginya konflik antara kendaraan bermotor dengan pejalan kaki membuat kondisi lalu lintas pada Kawasan Masjid Raya Al-Jabbar menjadi perhatian dan diperlukan upaya untuk meningkatkan pelayanan ruas pada jalan Kawasan Masjid Raya Al-Jabbar sekitarnya. Belum lagi beberapa permasalahan sosial yang terjadi saat mulai beroperasinya Masjid Raya Al-Jabbar. Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu dilakukan manajemen dan rekayasa lalu lintas dengan melalui beberapa tahapan kegiatan diantaranya yaitu kegiatan perencanaan, pengaturan, perekayasaan, pemberdayaan, dan pengawasan.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Jurnal Dinamika Hukum, 2008
Jurnal Vokasi Kesehatan, 2017
Jurnal Insan Cendekia, 2018
Vektora : Jurnal Vektor dan Reservoir Penyakit, 2015
Jurnal Teknologi Lingkungan, 2016
Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Inovasi dan Penyuluhan Kolaboratif , 2023
Abdimas Medika, 2022
Biomedika, 2018
Jurnal Farmagazine, 2022