Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
13 pages
1 file
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Teknologi Informasi. DISUSUN OLEH: Muhamad Ferry Setiawan 21060116060035 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS DIPONEGORO Abstrak Proses pemilu yang dilakukan saat ini masih banyak ditemukan permasalahan seperti terjadinya pemilih ganda, penggunaan kertas dalam jumlah besar dan masih banyak lagi permasalahan lain. Salah satu solusi untuk menangani masalah-masalah tersebut adalah dengan menggunakan TI (Teknologi Informasi). Dan diperlukan suatu metodologi yang lengkap serta mudah digunakan dalam membangun TI tersebut yaitu dengan menggunakan metode framework TOGAF. TOGAF (The Open Group Architecture Framework) adalah metodologi yang lengkap, serta dapat membantu pembuatan kerangka kerja arsitektur Infrastruktur TI lebih terstruktur. Salah satu contoh penggunaan TI yang dapat digunakan dalam proses pemilu adalah sistem e-Voting. E-Voting adalah sistem voting yang dibangun dengan penggunaan Informasi Komunikasi (Information Communication Technology -ICT). Dengan adanya solusi pembuatan framework TOGAF dapat memberi solusi terhadap masalah seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Berdasarkan kuisioner kepada anggota KPUD Pekanbarudan masyarakat diperoleh hasil sebanyak 59% responden menyatakan bahwa fungsi-fungsi yang bekerja dalam sistem bekerja dengan baik seperti penghitungan suara yang akurat.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas berkat rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat membuat dan menyelesaikan makalah ini dengan judul pengaruh perkembangan teknologi terhadap bahasa di generasi muda sekarang perkembangan bahasa indonesia dari masa kemasa juga berkembang dengan kemajuan teknologi dan perkembangan zaman, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya makalah sederhana ini bisa dengan mudah dimengerti bagi yang membacanya miski makalah ini butuh beberapa perbaikan dari segi bahasa dan penulisannya.
Ringkasan ini dibuat untuk menjelaskan secara singkat dan jelas tentang komponen utama di dalam PC. Didalam PC tersusun berbagai macam komponen pentinag yang apabila komponen tersebut disatukan, PC akan berjalan dengan baik. Komponen komponen tersebut adalah,
Di balik mekanisme otot yang secara eksplisit hanya merupakan gerak mekanik itu, terjadilah beberapa proses kimiawi dasar yang berseri demi kelangsungan kontraksi otot. Dalam makalah ini, dengan tujuan akhir pada penjelasan lengkap tentang proses di balik kontraksi otot, akan dibahas dahulu mengenai zat-zat kimia penyusun filamen-filamen tebal dan tipis yaitu aktin dan miosin. Akhirnya, penjelasan tentang model "perahu dayung" sebagai fasilitator pemahaman mekanisme kontraksi otot dapat tercapai.
A. Pendahuluan Menurut Mathis (2002), Pelatihan adalah suatu proses dimana orang-orang mencapai kemampuan tertentu untuk membantu mencapai tujuan organisasi. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan peran dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi Bahan ajar merupakan salah satu bagian penting dalam proses pembelajaran. Sebagaimana Mulyasa (2006: 96) mengemukakan bahwa bahan ajar merupakan salah satu bagian dari sumber ajar yang dapat diartikan sesuatu yang mengandung pesan pembelajaran, baik yang bersifat khusus maupun yang bersifat umum yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembelajaran. Media dan bahan ajar pelatihan dapat dikatakan sebagai sumber utama dalam kegiatan pelatihan dan pembelajaran. Media dan bahan ajar yang digunakan haruslah menarik dan sesuai dengan gaya belajar dan kebutuhan belajar peserta program pelatihan. Hal ini menimbulkan implikasi terhadap pemilihan dan pengembangan penggunaan media dan bahan ajar dalam kepelatihan itu sendiri. Pengembangan media dan bahan ajar harus didasarkan pada analisis kebutuhan peserta pelatihan, alasan mengapa perlu dikembangkan bahan ajar diantaranya, media dan bahan ajar yang dikembangkan harus sesuai dengan kurikulum, meneyesuaikan dengan karakteristik peserta pelatihan sebagai sasaran karakteristik tersebut meliputi lingkungan sosial, budaya, geografis, media dan bahan ajar harus mampu memecahkan masalah dalam pelatihan, dengan demikian pengembangan media dan bahan ajar menuntut adanya partisipasi dan keaktifan peserta pelatihan B. Pembahasan Seiring dengan perkembangan zaman, tekonolgi memungkinkan penggunaan media yang berbeda untuk pelatihan. Teknologi memiliki dampak besar pada pelaksanaan program pelatihan. Beberapa diantaranya dapat menggunakan pelatihan berbasis komputer, pembelajaran berbasis online, blended learning, simulasi, virtual reality, mobile technology, Intelligent Tutoring System, dan pembelajaran jarak jauh. Pemanfaatan media dan bahan ajar berbasis teknologi dalam pelatihan membutuhkan kolaborasi antar bidang pelatihan, teknologi informasi, dan manajemen pelatihan. Selain itu, penilaian kebutuhan, desain, transfer, dan evaluasi (desain pelatihan) adalah komponen penting dari penggunaan teknologi yang efektif pada pelatihan.
Arif Fajar Setiawan , 2021
Kemunculan hidroponik tidak terlepas dari pesatnya pertumbuhan di kawasan perkotaan. CV. Serua Farm merupakan salah satu kebun hidroponik di Depok yang berdiri pada 15 Januari 2017. Meskipun sudah berjalan lama, akan tetapi dalam menjalankan usahanya pihak kebun belum melakukan perhitungan mengenai kelayakan bisnis ini mengingat biaya investasi yang besar, biaya operasional yang tidak sedikit, dan aspek pendirian usaha yang belum dimiliki semuanya oleh pihak kebun. Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Menganalisis mengenai kelayakan bisnis dari CV. Serua Farm berdasarkan aspek non finansial; 2. Menganalisis mengenai kelayakan bisnis dari CV. Serua Farm berdasarkan aspek finansial. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode wawancara, studi pustaka, dan dokumen perusahaan. Wawancara dilakukan secara mendalam kepada pemilik utama usaha, kepala kebun, dan masyarakat sekitar lokasi usaha. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis aspek non finansial yang terdiri dari aspek hukum, aspek pasar dan pemasaran, aspek operasi/teknis, aspek manajemen/organisasi, aspek ekonomi dan sosial, dan aspek lingkungan. Metode analisis data selanjutnya adalah analisis aspek finansial yang terdiri dari Return of Investment (ROI), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net B/C Ratio, Payback Periode (PP), dan Break Event Point (BEP). Hasil analisis aspek non finansial yang terdiri dari aspek hukum, aspek pasar dan pemasaran, aspek operasi/teknis, aspek manajemen/organisasi, aspek ekonomi dan sosial, dan aspek lingkungan adalah layak untuk dijalankan. Hasil analisis aspek finansial adalah nilai ROI sebesar 22,06%, nilai NPV sebesar Rp. 92.178.581, nilai IRR sebesar 16,28%, nilai Net B/C Rasio sebesar 1,31, nilai PP sebesar 4 tahun, 10 bulan, 6 hari, nilai BEP harga sebesar Rp. 16.620,80 per kilogram, dan nilai BEP produksi sebesar 6777 kilogram per tahun.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Harga Transfer Dan Harga Jual Berpengaruh Pada Rumah Makan Khopionis, 2023
FX Armand Yulianto, 2021
HUBUNGAN TINGKAT KECUKUPAN LEMAK, NATRIUM, DAN SERAT DENGAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI KLINIK AISYAH MEDICAL CENTER (AMC) PRINGSEWU , 2021
PT KIMSHAFI ALUNG CIPTA, 2024
Analisis Kekuatan Tarik pada Material Komposit dengan Serat Penguat Polimer, 2024
Artikel PGRI , 2017