Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Komunikasi politik merupakan slaah satu cara menampaikan pesan-pesan politik, dalam praktisnya komunikasi politik adalah pembicaraan atau " obrolan " mengenai politik. Komunikasi adalah penyampaian pesan.Sedangkan politik adalah hal-hal yang berhubungan dengan kekuasaan atau hakikat politik adalah kekuasaan (the essence of politic is power)
Observasi, 2013
According data from The Association of Indonesian Internet Service Providers (APJII) in 2014, internet users in Indonesia will reach 107 million. This amount is to be one of the potential for election candidates both institutions or individuals in attracting the masses through new media. 100 Million masses will be contested by candidates who will compete in the national political stage for the presidential election. Therefore, the president candidates perform digital politic imaging. Imaging is done through various tactics; fanpage, twitter, blog, online publication in mainstream media, and other social media. With this article, the author will analyze by tracing digital information (literacy) how each presidential candidate do imagery with digital media. From the literacy results showed that, one of the candidates tend to be strong in one particular online media channels but weak in other online media. But of the 14 candidates, Pramono Edie and Megawati are the weakest candidate in online political brand compared to the other candidates because they don't establish communication channels through the existing online media such as websites, twitter, official fanpage, as well as online media mainstream.
"Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaan-Nya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya" (Al-Qur'an: As-Syams: 7-8) A. Pengertian Etika Istilah etika mungkin saja sering kita dengar dalam pergaulan sehari-hari, apalagi di Indonesia. Seorang anak bila mengatakan kata 'gue' kepada orang tua, guru, atau siapapun yang lebih tua umurnya dan dihormati dianggap tidak ber-etika. Di dunia barat hal ini memang tidak berlaku seperti dalam bahasa Inggris kita berbicara kepada orang tua dengan kata 'I' dan 'you', penggunaan kata 'gue' di etnis Betawi mungkin biasa saja mengucapkannya kepada orang lebih tua karena memang kebiasaan budayanya. Begitu pula bila di dunia politik ada pejabat negara yang mengadakan pertemuan dengan pengusaha secara informal (illegal) dan membahas masalah urusan yang berkaitan kepentingan negara tidak sesuai jalurnya bisa juga dikatakan tidak ber-etika politik. Ternyata masalah etika bisa dikatakan masalah pantas atau tidak pantas atau sesuatu itu dilakukan bisa jadi karena melanggar suatu norma-norma budaya, adat istiadat, norma hukum atau suatu suatu kebiasaan yang berlaku umum di masyarakat. Etika adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan tentang manusia. Etika berasal dari dari bahasa Yunani yaitu Ethos yang artinya kebiasaan. Etika membicarakan tentang kebiasaan (perbuatan), tetapi bukan menurut arti tata-adat, melainkan tata-adab, yaitu berdasarkan pada inti atau sifat dasar manusia; baik-buruk. 1 Jadi dengan demikian etika adalah teori tentang perbuatan manusia 1
Sebuah perdebatan tentang penerapan adat Jawa dalam kehidupan keluarga Jawa yang ternyata menimbulkan beberapa bias gender yang sangat nyata dalam Politk keluarga.
Indigo Media, 2016
Buku yang mengulas mengenai komunikasi politik tapi lebih terfokus dengan pendekatan etika. Sehingga buku ini akan mengulas sejarah komunikasi politik sampai pada tahap pendekatan etika komunikasi politik. Komunikasi politik yang sangat identik dengan konflik kepentingan terkadang mengesampingkan masalah etika komunikasi yang akhirnya mengarah ke perpecahan dan ini harus diantisipasi dengan memahami etika berkomunikasi politik. Buku yang masih banyak kekurangan semoga akan direvisi untuk cetakan yang lebih matang. Masukan dan kritik akan menjadi vitamin untuk revisi buku ini, dan terbuka sangat luas untuk hal tersebut oleh penulis.
Jurnal Kajian Komunikasi, 2013
Kebebasan dalam berkomunikasi yang mewarnai kehidupan politik, berdampak terhadap tuntutan demokratisasi bernegara yang faktual melalui pemilihan umum yang berkeadilan dan menghasilkan anggota legislatif yang berpihak kepada rakyat. Penelitian tentang dinamika komunikasi politik dan Pemilihan Umum bertujuan untuk memberi gambaran tentang dinamika komunikasi politik dalam rangka menghadapi pemilihan umum. Temuan penelitian mencakup, keberadaan para komunikator politik yang terdiri dari elite parpol dan calon anggota legislatif, partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak suara, dan kualitas anggota legislatif hasil pemilihan umum. Ketiga temuan tersebut merupakan faktor mendasar pendukung keberhasilan pelaksanaan pemilihan umum yang menghasilkan anggota legislatif berkualitas. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif yang dititikberatkan pada penelusuran data yang berkaitan dengan pemilu legislatif.
Hasil analisa dari perilaku komunikasi politik yang ada di koran pada pemilihan wali kota surabaya tahun 2015 #Mohon hanya untuk bahan bacaan, jangan digunakan sebagai referensi karena penulis masih belajar
Pengantar Komunikasi Politik, 2019
Objective : (1) Menjelaskan definisi-definisi mengenai komunikasi politik, (2) Memaparkan elemen-elemen yang terdapat dalam proses komunikasi politik
kuliah umum komunikasi politik (satu semester)
KOMUNIKE
Kekuatan media dalam komunikasi politik, menjadikan para aktor-aktor politik, dan partainya membentuk opini publik yang memmpengaruhi masyarakat. Era kecepatan informasi saat ini masyarakat dituntut untuk berfikir kritis supaya tidak terpengaruh oleh opini yang salah dan merugikan. Membangun citra untuk mendapatkan kekuasaan ditingkatkan agar dikenal positif masyarakat sebagai sarana branding. Hadirnya internet atau new media menguatkan aktor politik untuk menyebarkan konten demi popularitasnya naik. Maka sudah seharusnya ada regulasi terutama dalam ranah maya karena penyebarannya yang cepat, harus bener-benar mengawasi media. Supaya realitas dari media untuk menyampaikan informasi dalam hal ini politik tidak kehilangan esensinya.
2021
Political communication is not easy to implement in the sense of achieving an optimal level of effectiveness. It takes skill, sincerity, and empathy to become a proficient political communicator. Political communicators must have high credibility because credibility is the most important element in gaining public trust. Credibility here concerns the trustworthiness, expertise, and attractiveness of a communicator. Other supporting factors are openness, calmness, and sociability, and charisma. This paper aims to make the public better understand their role in political life, especially in expressing opinions. Expressing opinions and criticizing the authorities is part of the democratic process. But the message conveyed must be by the norms and rules that apply in our country, Indonesia. Keywords: political communication, communication ethics, the role of communication. Abstraksi Komunikasi politik tidak mudah dilaksanakan dalam arti untuk mencapai tingkat efektivitas yang optimal. Bu...
ADDIN, 2015
Keterlibatan kiai/ustaz/ulama di dunia politik di Kota Bengkulu sangat jelas, dan peran politik yang dimainkan tidak diragukan, hal ini terbukti dengan kegigihan mereka dalam memperjuangkan kebijakan yang berkaitan dengan kepentingan agama pada saat berlangsung sidang di Dewan Perwakilan Rakyat. Komunikasi politik yang dilancarkan mereka saat kampanye mengusung isu yang berbeda, ada yang mengusung isu kejujuran dan tidak mengobral janji; ada juga isu perlunya pembangunan berkeseimbangan antara fisik material dengan mental sepiritual; dan isu tentang perlunya melibatkan peran serta masyarakat dalam politik. Terdapat tiga tipologi politik ustaz, yaitu: pertama, ustaz politisi religius; kedua, ustaz politisi nasionalis; dan ketiga, ustaz politisi dakwah.
2016
The essence of democracy is to put people as the highest sovereign in deciding how best a country organized through political participation was active , free and voluntary. The problem is the engagement , it was not enough in Indonesia given the remnants of authoritarianism in the past turned out to form a political personality that is intolerant and reflected on the conflict surrounding the election of the leadership of the executive board. Within this framework , communication as a means of transmission , transaction and interaction symbol - a symbol that means playing a role through the identification and dissemination of feeling threatened social education modality , thereby building the perception of power contestation program more as compared to a mere struggle for power problems.
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan
Resistensi politik dalam konteks komunikasi publik di Kecamatan Tamalate adalah tentang ketidakpuasan, yang diperlihatkan oleh dua kubu yaitu kubu pemenang dan kubu yang kalah setelah pilkada Kota Makassar Tahun 2020 selesai. Upaya provokasi mental yang dilakukan oleh kubu pemenang terhadap kubu yang kalah gencar dihembuskan melalui pesan dari grup media sosial dan perbincangan di masyarakat. Resistensi terbentuk sebagai proses agenda setting aktor politik untuk menjadikan masalah publik sebagai fokus program pemerintahan kepala daerah terpilih dalam mengeluarkan kebijakan-kebijakan publik yang kemudian cenderung melemahkan posisi kubu yang dianggap tidak bersinergi dengan pola Walikota Makassar terpilih. Pendekatan penelitian dengan metode deskriptif kualitatif bertujuan untuk mendapatkan perspektif melalui observasi dan wawancara dari beberapa narasumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Konsekuensi beda pilihan politik menjadi alasan bagi tim pendukung sebagai agen politik yang...
Komunikasi politik di era digital, 2023
Abtrak-Artikel tentang pemahaman dan praktik komunikasi politik Indonesia di era digital bertujuan untuk menjelaskan dan menawarkan gagasan baru tentang perkembangan konsep dan praktik komunikasi politik di era digital. Bagaimana operasi dan proses komunikasi politik
Diakom : Jurnal Media dan Komunikasi, 2019
Artikel pemahaman komunikasi politik pada era digital bertujuan untuk memberi pemikiran-pemikiran baru terhadap perkembangan konsep dan praktik komunikasi politik yang telah memasuki era digital. Dan bagaimana fungsi dan proses komunikasi politik dalam era digital, sehingga untuk mencapai kepada publik yang lebih luas telah dimanfaatkan jaringan Internet termasuk media sosial yang sudah dikenal dalam masyarakat luas. Sumber penulisan dari tema komunikasi politik dalam era digital berasal dari literatur tercetak dan media online (internet) dengan teknik analisis kualitatif – deskriptif. Diharapkan artikel ini dapat memberi wawasan yang lebih luas dengan pemahaman baru terhadap perkembangan konsep dan praktik komunikasi politik pada era digital.
Sebuah krisis biasanya memiliki dampak keuangan actual atau potensial yang signifikan pada sebuah perusahaan, dan biasanya memengaruhi banyak konstituensi di dalam lebih dari satu pasar.
Paper ini berisikan strategi komunikasi politik dan penggunaan internet sebagai sarana untuk melakukan komunikasi politik. Saat ini kemunculan media baru sangat mempengaruhi seseorang atau lembaga atau partai politik dalam mengkomunikasi maksud dan tujuannya, media baru dapat menyebarkan berita atau informasi dengan sangat cepat dan mampu menjadi "viral" sehingga dapat memberikan dampak yang besar baik itu positif maupun negatif
The development of communication technology has penetrated the lives of human beings. One form of communication is the development of new media technologies who gave birth to social media. Political world is also not free from the influence of new media and social media. Social media are like two sides of a coin for political actors. On the one hand, the success by using social media is getting positive support. But on the other hand failure by using social media is the risk by damaging the image. This paper discusses the challenges and opportunities of social media on political actors. Exposure to the use of social media in political communication becomes the first part of this paper. The second section discusses the challenges faced by political actors in the 2.0 era. The third section gives an offer opportunities for political actors in the utilization of social media. There is also the fourth and final section is a conclusion that contains what should be done by political actors to minimize the risks and maximize the opportunities offered by social media. Abstrak Perkembangan teknologi komunikasi telah merambah kehidupan umat manusia. Salah satu bentuk perkembangan teknologi komunikasi adalah media baru (new media) yang kemudian melahirkan media sosial. Dunia politik juga tak lepas dari pengaruh perkembangan media baru dan media sosial. Media sosial ibarat dua sisi mata uang bagi para aktor politik. Di satu sisi keberhasilan memanfaatkan media sosial dapat memungkinkan aktor politik mendapatkan dukungan positif. Tapi di sisi lain kegagalan memanfaatkan media sosial berisiko merusak citra yang dia miliki. Tulisan ini membahas mengenai tantangan dan peluang dari media sosial terhadap para aktor politik. Pemaparan penggunaan media sosial dalam komunikasi politik menjadi bagian pertama dari tulisan ini. Bagian kedua membahas tentang tantangan yang dihadapi oleh para aktor politik di era 2.0 ini. Bagian ketiga memberikan tawaran peluang bagi aktor politik dalam pemanfaatan media sosial. Ada pun bagian keempat atau terakhir merupakan kesimpulan yang berisi apa yang sebaiknya dilakukan oleh para aktor politik untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan peluang yang ditawarkan oleh media sosial. Kata kunci: internet, media baru, media sosial, komunikasi politik
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.