Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Sebagian tugas Filsafat
Pancasila dikenal sebagai filosofi Indonesia. Kenyataannya definisi filsafat dalam filsafat Pancasila telah diubah dan diinterpretasi berbeda oleh beberapa filsuf Indonesia. Pancasila dijadikan wacana sejak 1945. Filsafat Pancasila senantiasa diperbarui sesuai dengan “permintaan” rezim yang berkuasa, sehingga Pancasila berbeda dari waktu ke waktu.
2014
Sistematika filsafat terdiri dari 3 model: Ontologi (wujud/hakikat), Epistemologi (teori pengetahuan) dan Aksiologi (nilai/guna). Terkadang 3 model sistematika filsafat itu dimasukkan pula ke dalam aliran, mazhab atau cabang-cabang dalam filsafat. Digabungkan dengan metafisika, etika, logika dan lain-lain.
BANJARMASIN 2015 2 a. Latar Belakang Falsafah memiliki banyak pengertian, namun untuk pembahasan ini falsafah diartikan sebagai suatu cara berpikir yang radikal dan menyeluruh, suatu cara berpikir yang mengupas sesuatu sedalamdalamnya.
This is the 3rd lecture in Philosophy Theory Class at STBA Pertiwi
2020
ABSTRAK Pada setiap kajian disiplin suatu ilmu, biasanya ada aspek-aspek tertentu yang mendominasi bersifat mayor, disamping ada juga aspek lain yang yang akan menjadi aspek pendukung yang bersifat minor. Terlebih lagi jika kajian ini membahas dari suatu induk. Induk yang dimaksud di sini ialah induk pengetahuan itu sendiri atau sering disebut dengan ‘filsafat’, sebelum melahirkan turunannya yang kemudian menjadi berbagai cabang berbagai disiplin ilmu pengetahuan.Tiga hal tersebut itu adalah ontologi, epistemology, dan aksiologi, akan selalu menjadi prolog suatu pembahasan sehingga dapat membedakan akar suatu pembahasan dengan pengetahuan yang melingkupi suatu akar pembahasan.Di banyak kesempatan sebagian orang malah justeru tiga pembahasan tersebut (ontology, epistemology, dan aksiologi) diposisikan sebagai tiga cabang dari filsafat itu sendiri. Adapun ontologi dimaksud di sini adalah suatu kajian yang ditujukan untuk menjawab pertanyaan “apa”, sehingga ini sangatlah mendasar dan ...
Izhar Firdaus Aslam, 2021
Selama ini perusahaan di konsepsikan sebagai entitas bisnis yang hanya mencari keuntungan semata, karena itu mereka tidak terikat untuk memberikan perhatian dan tanggung jawab bagi kehidpan komunitas dimana mereka beroprasi. Tetapi pemahaman demikian kini mulai berubah dengan di kenalkannya konsep tanggung jawab perusahaan (Corporate Social Responsibility), yang mana perusahaan sebagai sebuah entitas selain mencari keuntungan bisnis juga harus mempunyai kewajiban dan tanggung jawab sosial terhadap komunitas di sekitarnya. Bentuk tanggung jawab sosial itu bukan hanya bersifat derma atau karitatif, tetapi juga bertujuan sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat.
Filsafat merupakan sikap atau pandangan hidup dan sebuah bidang terapan untuk membantu individu untuk mengevaluasi keberadaannya dengan cara yang lebih memuaskan. Filsafat membawa kita kepada pemahaman dan pemahaman membawa kita kepada tindakan yang telah layak, filsafat perlu pemahaman bagi seseorang yang berkecimpung dalam dunia pendidikan karena ia menentukan pikiran dan pengarahan tindakan seseorang untuk mencapai tujuan. Filsafat membahas segala sesuatu yang ada bahkan yang mungkin ada baik bersifat abstrak ataupun riil meliputi Tuhan, manusia dan alam semesta. Sehingga untuk faham betul semua masalah filsafat sangatlah sulit tanpa adanya pemetaan-pemetaan dan mungkin kita hanya bisa menguasai sebagian dari luasnya ruang lingkup filsafat. Sistematika filsafat secara garis besar ada tiga pembahasan pokok atau bagian yaitu; epistemologi atau teori pengetahuan yang membahas bagaimana kita memperoleh pengetahuan, ontologi atau teori hakikat yang membahas tentang hakikat segala sesuatu yang melahirkan pengetahuan dan aksiologi atau teori nilai yang membahas tentang guna pengetahuan. Sehingga, mempelajari ketiga cabang tersebut sangatlah penting dalam memahami filsafat yang begitu luas ruang lingkup dan pembahansannya. Ketiga teori di atas sebenarnya sama-sama membahas tentang hakikat, hanya saja berangkat dari hal yang berbeda dan tujuan yang beda pula. Epistemologi sebagai teori pengetahuan membahas tentang bagaimana mendapat pengetahuan, bagaimana kita bisa tahu dan dapat membedakan dengan yang lain. Ontologi membahas tentang apa objek yang kita kaji,
Filsafat merupakan sikap atau pandangan hidup dan sebuah bidang terapan untuk membantu individu untuk mengevaluasi keberadaannya dengan cara yang lebih memuaskan. Filsafat membawa kita kepada pemahaman dan pemahaman membawa kita kepada tindakan yang telah layak, filsafat perlu pemahaman bagi seseorang yang berkecimpung dalam dunia pendidikan karena ia menentukan pikiran dan pengarahan tindakan seseorang untuk mencapai tujuan. Filsafat membahas segala sesuatu yang ada bahkan yang mungkin ada baik bersifat abstrak ataupun riil meliputi Tuhan, manusia dan alam semesta. Sehingga untuk faham betul semua masalah filsafat sangatlah sulit tanpa adanya pemetaan-pemetaan dan mungkin kita hanya bisa menguasai sebagian dari luasnya ruang lingkup filsafat. Sistematika filsafat secara garis besar ada tiga pembahasan pokok atau bagian yaitu; epistemologi atau teori pengetahuan yang membahas bagaimana kita memperoleh pengetahuan, ontologi atau teori hakikat yang membahas tentang hakikat segala sesuatu yang melahirkan pengetahuan dan aksiologi atau teori nilai yang membahas tentang guna pengetahuan. Sehingga, mempelajari ketiga cabang tersebut sangatlah penting dalam memahami filsafat yang begitu luas ruang lingkup dan pembahansannya.
Ontologi filsafat membicarakan hakikat filsafat, yaitu apa pengetahuan filsafat itu sebenarnya. Struktur filsafat dibahas juga disini. Yang dimaksud struktur filsafat disini ialah cabang-cabang filsafat serta isi (yaitu teori) dalam setiap cabang itu. Yang dibicarakan disini hanyalah cabang-cabang saja, itupun hanya sebagian. Dalam hakikat pengetahuan filsafat, Hatta mengatakan bahwa pengertian filsafat lebih baik tidak dibicarakan lebih dulu, nanti bila orang telah banyak mempelajari filsafat orang itu akan mengerti dengan sendirinya apa filsafat itu (Hatta, Alam Pikiran Yunani, 1966, I:3).
CENDEKIA : Jurnal Studi Keislaman, 2018
This article tries to identify in depth about the ontology of science, the epistemology of science, and the axiology of science. In reviewing the three, here tries to display the ontology of science, epistemology of science, and the science of axiology in the perspective of Islamic education. This becomes important to be studied in the realm of Islamic education because it has differences with ontology, epistemology, and axiology studies in other studies. Ontologies in Islamic education try to bring education to know about the nature of everything that is the goal of Islamic education, which is to know the nature of God. In the study epistemology is directed to understand the source of science. Of course, in this case the source of Islamic knowledge is different from the source of knowledge in general. For this reason in this study the Islamic epistemology, especially in Islamic education, tries to provide an explanation of the sources of knowledge in Islamic education which is certainly different from the source of education in general. The axiology of Islamic education in this study is the last to try to see the value of Islamic education as a whole. The aim is to find answers to the uses and values inherent in the context of Islamic education.
Pengantar Filsafat Fenomenologi oleh Prof. Dr. H. Hasyimsyah Nasution, MA
Segala puji dan syukur dipanjatkan kepada Allah swt. yang telah memberiikan nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul Definisi Filsafat dan Ontologi tepat pada waktunya. Selawat dan salam juga penulis haturkan kepada Nabi Muhammad saw. dan juga kepada sahabat dan keluarga beliau. Di dalam makalah ini akan dipaparkan rangkuman tentang apa itu filsafat dan ontologi. Pemaparan tersebut dibatasi hanya pada konsep filsafat dan ontologi serta ruang lingkupnya. Makalah ini ditujuankan untuk menambah wawasan pembaca dan penulis sendiri tentang definisi dan batasan filsafat dan ontologi. Kemudian, ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Bahrun, M.Pd. selaku pengajar Mata Kuliah Filsafat Ilmu yang telah membantu memberiikan gambaran sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Terakhir, kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan guna perbaikan penulisan makalah ke depannya. semoga makalah ini bermanfaat. Penulis, i
Menggali ilmu pengetahuan sebagai landasan dalam berfikir dengan konsep ontologi, epistemologi dan aksiologi, sebagai pertanyaan ketika pola fikir anda mengamati sebuah aktifitas yang sering disebut apa, bagaimana dan kemana ilmu tersebut. Hakekat ontologi) terdiri dari objek materi yang terdiri dari berbagai jenis. Sedangkan Epistimologi dengan menggunakan rumusan, kerangka serat hipotesis dengan dilengkapi kessimpulan sebagai kajian akhir akan manfaat dari ilmu. Aksiologi sebagai salah satu ilmu untuk mengaplikasikan dari ilmu yang telah didapatkan, dengan berdasarkan tiga golongan tersebut manusia menggunakan ilmu dengan lebih bermanfaat.
Humans develop a set of knowledge. This is predicated on the fact that he needs it. Because people inevitably have to determine for yourself how he behaved towards the prerequisites-a precondition of his life, and because the whole of reality is potentially took, he was in such need of accuracy and the overall integral knowledge of reality. Human beings can only live well when he responded to the reality of it as it is, and for that he should know, of the review historically, fitsafat was the one who originally handled the "knowledge" of it. Studies that increase the quantity and quality of human knowledge. Science-the science of organizing human knowledge systematically in order to be effective, and develop methods to add, deepen, and fix it. For the sake of that purpose, science should limit themselves to specific areas and develop the methods as precisely as possible to the each field. Pendahuluan Spesialisasi ilmu 1-berkat positivisme-mendasari sukses pesat perkembanga...
CV Indonesia Imaji, 2022
Pendidikan Islam memiliki paradigma dan praksis unik yang lahir dari prinsip-prinsip dasar agama Islam maupun dari gerak dinamisnya dalam beradaptasi dengan konteks yang menaunginya. Buku ini mencoba memaparkan dasar-dasar tersebut dari perspektif sistematika filsafat, yaitu ontologi, epistemologi dan aksiologi.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.