Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
73 pages
1 file
Chairanisa Intan Kartika, 2023
Penelitian ini dilakukan mengenai sistem biner fenol air dimana yang bertujuan untuk mengetahui suhu kelarutan kritis dari sistem biner fenol-air. Sistem biner fenol-air merupakan suatu sistem yang memperlihatkan sifat kelarutan yang terbalik antara fenol dan air pada suhu tertentu dan tekanan tetap. Sistem ini berjumlah dua komponen dengan fenol sebagai zat terlarut dan air sebagai zat pelarut. Kelarutan timbal balik adalah kelarutan dari suatu larutan yang bercampur sebagian bila temperaturnya di bawah temperatur kritis. Temperatur kritis (Tc) merupakan temperatur pada saat campuran dapat bercampur secara homogen dan membentuk satu fasa. Percobaan dilakukan dengan menambahkan air dengan variasi volume dari 0,2-13,0 mL terhadap volume fenol yang tetap seberat 2,5 gr, lalu campuran dipanaskan hingga jernih (T 1) dan didinginkan lagi hingga keruh kembali (T 2) dan dicatat suhunya. Dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh suhu kritisnya pada suhu 60°C dengan fraksi mol fenol 0,1348 dan fraksi mol air 0,8651 dengan penambahan air 0,8 mL.
I. TUJUAN Mengetahui dan membuktikan bahwa campuran dua buah atau lebih zat cair yang saling melarut dapat membentuk campuran azeotropik dan zeotropik. Dapat membuat diagram fase dua komponen.
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui prestasi mesin pada campuran bahan bakar bensin dan etanol yang dihasilkan oleh mesin Enduro XL. Untuk mengetahui prestasi mesin maka dilakukan perhitungan daya efektif, pemakaian bahan bakar, pemakaian bahan bakar spesifik, laju aliran massa sebenarnya, laju aliran massa teoritis, perbandingan udara bahan bakar, efisiensi volumetrik, efisiensi termal. Dan juga penelitian dilakukan pada kondisi lima variasi putaran dengan beban konstan serta bahan bakar yang digunakan hanya satu jenis yaitu premium (bensin) dengan etanol 0%, 5%, 10%, 15% dan 20%. Dari hasil pengujian bahwa rata-rata daya untuk bahan bakar campuran lebih besar dari premium murni, adanya kenaikan pemakaian bahan bakar seiring dengan meningkatnya putaran karena angka oktan campuran bahan bakar bensin dan etanol lebih besar dibandingkan dengan bensin murni sehingga mudah terbakar, semakin tinggi campuran bahan bakar maka semakin rendah perbandingan udara dengan bahan bahan bakar maka pembakaran yang terjadi kurang sempurna masuk kedalam ruang bakar, efisiensi thermal yang dihasilkan bahan bakar campuran rata-rata lebih rendah dari premium murni kecuali pada campuran 5 %. Untuk itu prestasi mesin yang menggunakan bahan bakar campuran lebih tinggi dari prestasi mesin yang menggunakan bahan bakar premium. Konsumsi bahan bakar untuk bahan bakar campuran lebih besar dibandingkan bahan bakar premium murni. ABSTRACT This research done is to know engine performance at benzine fuel mixture and ethanol yielded by engine Enduro XL. To know engine performance hence done [by] calculation effective power, fuel usage, usage of specific fuel, mass flow rate actually, theoretical mass flow rate, comparison of fuel atmosphere, volumetric efficiency, thermal efficiency. As well as research done at condition of five various revolution with constant payload and fuel applied only one types that is premium (benzine) with ethanol 0%, 5%, 10%, 15% and 20%. From result of assaying that average of energy?power for mixture fuel bigger than pure premium, existence of increase of usage of fuel along with the increasing of revolution because bigger benzine fuel mixture octane number and ethanol compared to pure benzine so that inflammable, fuel mixture excelsior hence increasingly low comparison of atmosphere with fuel material hence baking happened unable to perfect admission kedalam combustion chamber, efficiency thermal yielded by mixture fuel average of lower than except to pure premium of mixture 5 %. For the purpose engine performance using higher mixture fuel from engine performance using premium fuel. consumption of Fuel for bigger mixture fuel compared to pure premium fuel. PENDAHULUAN. Pada saat ini pemakaian motor bensin dari tahun ke tahun semakin meningkat hal ini mengakibatkan pemakaian bahan bakar minyak bumi semakin meningkat dan tentu sangat mengkawatirkan, karena dengan peningkatan pemakaian bahan bakar minyak bumi maka cadangan minyak bumi akan semakin berkurang sedangkan kebutuhan akan minyak terus bertambah. Keadaan diatas juga tidak sesuai dengan kebijakan pemerintah dibidang energi, yang mengusahakan pemakain bahan bakar minyak bumi yang sehemat-hematnya, mengingat minyak bumi merupakan sumber energi
Bangunan air yang ditemukan di masa Majapahit adalah waduk, kanal, kolam dan saluran air yang sampai sekarang masih ditemukan sisa-sisanya. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa pemerintah kerajaan Majapahit membuat bangunan air tersebut untuk kepentingan irigasi pertanian dan sarana mengalirkan air sungai ke waduk: penampungan dan penyimpanan air, serta pengendali banjir.
Yayasan Wikarman, 2019
PANATARAN ERMALET BANGLI adalah sejarah, agama, budaya, politik, dan ekonomi masyarakat dari zaman ke zaman. Sejarah, agama, budaya, dan politik masa lalu adalah kupasan menarik dalam buku ini, karena semua itu adalah bagian terpenting dari pergerakan manusia dalam membangun eksistensinya secara material. Sisi-sisi lain dari pergulatan ini adalah teologi dan sistem keagamaan yang berbentuk dalam dewa pujaan, filsafat kehidupan, susila, dan upacara. Teologi dan sistem keagamaan ini membangun kehidupan manusia modern Bali sampai saat ini. Karena itu, buku ini menarik untuk dibaca untuk melihat pergulatan pemikiran manusia dalam berbagai aspek kehidupan yang didasari sistem keagamaannya. Buku ini menjadi cermin dari pergerakan kehidupan manusia Bali dari masa ke masa.
ABSTRAK Sifat-sifat fisik suatu sistem dapat dipelajari dengan menentukan besaran termodinamik sistem itu. Campuran dapat bersifat ideal bila mengikuti hukum Raoult, sebaliknya bila tidak mengikuti hukum Raoult, campuran bersifat tidak ideal. Penyimpangan dari keidealan dapat dinyatakan dengan koefisien aktifitas. Etanol dan air dapat bercampur dalam berbagai komposisi, oleh karenanya sangat menarik apabila dikaji tentang sifat-sifat termodinamik sistem itu. Perubahan entalpi penguapan, koefisien aktifitas, perubahan energi bebas Gibbs dan perubahan entropi sistem biner etanol-air ditentukan berdasarkan data variasi titik didih pada berbagai komposisi campuran. Perubahan entalpi penguapan dan koefisien aktifitas ditentukan dengan menggunakan grafik, sedangkan perubahan energi bebas Gibbs dan perubahan entropi ditentukan secara analitik. Kata kunci: sifat termodinamik, sistem biner PENDAHULUAN Latar Belakang Sistem biner dapat bersifat ideal maupun tidak. Bila sistem biner bersifat ideal maka akan mengikuti hukum Raoult pada seluruh kisaran komposisi, sehingga akan memiliki perubahan volum, ΔV camp dan perubahan entalpi, ΔH camp yang berharga nol (Castellan, 1971: 305), sedangkan perubahan entropi, ΔS camp dan perubahan energi bebas Gibbs, ΔG camp didefinisikan seperti Persamaan (1) dan (2) (Atkins, PW, 1986:169). ΔS camp =-nR Σ x i ln x i ………………………….(1) ΔG camp = nRT Σ x i ln x i ….……………………….(2) Bila sistem mengikuti hukum Raoult maka ΔV camp dan ΔH camp berharga nol, tetapi hal ini tidak berlaku kebalikannya, bila suatu sistem memiliki ΔV camp dan ΔH camp berharga nol tidak selalu mengikuti hukum Raoult, artinya, larutan dapat bersifat ideal atau tidak ideal.
Proses difusi terjadi karena adanya perpindahan massa suatu zat dimana massa dapat berpindah-pindah dari kondisi dengan konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Perpindahan massa dapat terjadi dalam fasa gas maupun cair. Peristiwa difusi berakhir jika telah mencapai keadaan setimbang antara dua keadaan (pada keadaan sebelumnya terdapat perbedaan konsentrasi sehingga keadaan belum seimbang). Proses difusi dapat terus menerus berlagsung jika perbedaan konsentrasi antara dua kondisi dipertahankan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengalirkan fluida yang merupakan tempat akan berdifusinya suatu molekul secara terus-menerus. Proses difusi akan berhenti jika kondisi dari dua fluida sudah sama atau seimbang. Difusi molekuler dapat didefinisikan sebagai perpindahan atau pergerakan suatu molekul melewati suatu fluida dengan pergerakan yang acak. Dapat dibayangkan suatu molekul yang bergerak lurus dan kemudian akan bergerak dengan acak akibat tabrakan dengan molekul yang lain. Karena pergerakan molekul berlangsung dalam gerakan acak, maka pergerakan molekul sering disebut sebagai Random-Walk process. Difusi molekuler merupakan perpindahan suatu molekul melalui suatu fluida dengan pergerakan yang acak dalam fluida diam atau dalam fluida yang mengalir secara laminar. Laju difusi dapat dinaikkan dengan cara pengadukan sehingga kondisi kesetimbangannya dapat lebih cepat tercapai.
Saccharomyces cerevisiae merupakan kelompok mikroba yang tergolong dalam khamir (yeast). Masuk kedalam kingdom Fungi, filum Ascomycota, subfilum Saccharomycotina, kelas Saccharomycetes, ordo Saccharomycetales, famili Saccharomycetaceae, genus Saccharomyces, spesies S. cerevisiae. Saccharomyces cerevisiae merupakan mikroorganisme yang bersel tunggal (unicellular) dan secara morfologis umumnya memiliki bentuk elipsodial dengan diameter yang tidak besar. Saccharomyces cerevisiae memiliki panjang 1-5 µm sampai 20-50 µm, dan lebar 1-10 µm.
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan menjelaskan sistem morfologi bahasa Batak Toba dari sudut pandang transformasi generatif model Halle. Analisis sistem morfologi bahasa Batak Toba dititikberatkan pada empat rumusan masalah penelitian, yaitu (1) Bagaimanakah afiksasi dalam sistem morfologi bahasa Batak Toba?, (2) Bagaimanakah proses reduplikasi dalam sistem morfologi bahasa Batak Toba? (3) Bagaimanakah proses pemajemukan dalam sistem morfologi bahasa Batak Toba?, dan (4) Bagaimanakah bentuk kata-kata potensial dalam sistem morfologi bahasa Batak Toba? Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak dan metode cakap beserta teknik-tekniknya. Data yang diperoleh adalah data lisan dan data tulisan. Mengingat kaidah proses morfologis bahasa Batak Toba sangat berbeda dari kaidah bahasa Inggris sebagai objek kajian Halle (1973) yang melahirkan teori morfologi generatif, peneliti memandang sangat perlu memodifikasi teori Halle. Peneliti menambahkan dua komponen baru yaitu Kaidah Ortografi dan Kaidah Fonologis di antara komponen 'saringan' dan 'kamus'. Dengan demikian perangkat kaidah transformasi generatif sebagai teori modifikasi dalam disertasi ini ada enam komponen yaitu: (1) Daftar Morfem, (2) Aturan Pembentukan Kata, (3) Saringan, (4) Kaidah Ortografi, (5) Kaidah Fonologis, dan (6) Kamus. Analis data dilakukan dengan teori modifikasi tetapi tetap mengacu pada teori Halle sebagai teori utama. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ditemukan 85 afiks dalam sistem morfologi generatif bahasa Batak Toba yang terdiri atas 46 afiks infleksi dan 39 afiks derivasi. Keseluruhan afiks ini ditemukan melalui: (1) prefiksasi, (2) infiksasi, (3) sufiksasi, (4) konfiksasi, dan (5) kombinasi afiksasi. Ke 46 proses afiks infleksi terdiri atas 6 afiks pembentuk N yang terdiri atas PREF [
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Prosiding Seminar Nasional MAPEKI VII, 2004
Jurnal Sains dan Kesehatan, 2017
OTONOMI DAERAH DAN DESENTRALISASI